29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 156

PBNU Copot Penasehat Khusus yang Diduga Terafiliasi Zionis

Ilustrasi Gedung PBNU
Ilustrasi Gedung PBNU

Jakarta, aktual.com – Rais Aam Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar resmi mencabut tanda tangan sekaligus memberhentikan Charles Holland Taylor dari posisi Penasehat Khusus Ketua Umum PBNU untuk urusan internasional.

Dalam surat resmi yang ditujukan kepada seluruh PWNU, PCNU, dan PCI di Indonesia maupun luar negeri, Kiai Miftachul Akhyar menegaskan: “Dengan ini kami selaku Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan mencabut tanda tangan dalam Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 3137/PB.01/A.11.01.71/99/12/2024 tentang Penetapan Penasehat Khusus Ketua Umum PBNU untuk Urusan Internasional.”

Kiai Miftachul Akhyar menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Rapat Harian Syuriah PBNU yang berlangsung pada 29 Jumadil Ula 1447 H atau 20 November 2025 M sebagaimana tertuang dalam Risalah Rapat. Ia juga menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan ketentuan yang tercantum dalam Bab XVIII Pasal 57, 58, 61, 64, dan 67 Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.

Nama Charles Holland Taylor sendiri selama ini memancing perhatian para kiai NU. Sosok asal Amerika Serikat itu dianggap memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionis Yahudi. Ia pula yang disebut berperan dalam menghadirkan Peter Berkowitz, tokoh pro-Israel garis keras, sebagai pembicara dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) Nahdlatul Ulama.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Jusuf Kalla Ajak Masjid Jadi Pusat Pemberdayaan dan Kemakmuran Masyarakat

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla ditemui usai acara pemberian penghargaan satyalancana kebaktian sosial pada masyarakat yang telah mendonorkan darah 100 kali di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla ditemui usai acara pemberian penghargaan satyalancana kebaktian sosial pada masyarakat yang telah mendonorkan darah 100 kali di Jakarta, Senin (5/8/2024).

Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengatakan masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat sehingga masjid harus memakmurkan dan dimakmurkan masyarakat.

Jusuf Kalla saat melantik pengurus wilayah DMI Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan mengajak seluruh pengurus masjid untuk menjalankan dua fungsi utama, yakni memakmurkan masjid dan memakmurkan masyarakat.

“Masjid bisa saja besar, tapi kalau masyarakat sekitarnya tidak makmur, maka masjid itu belum sepenuhnya dimakmurkan,” kata dia di Jayapura, Minggu (23/11), sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Menurut dia, kemakmuran masjid tidak cukup hanya diukur dari bangunan fisik atau ramai tidaknya jamaah, tetapi juga dari kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Mantan wakil presiden RI dua periode itu juga menekankan pentingnya masjid menjadi pusat pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menuturkan, dua rukun Islam, zakat dan haji, hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mampu secara ekonomi.

“Masjid harus mendorong masyarakatnya untuk mampu, baik secara ekonomi, pendidikan, maupun agama,” ucapnya.

Dia mencontohkan peran masjid sejak zaman Rasulullah SAW yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, hingga pengadilan.

Menurutnya, model itu dapat kembali diterapkan dengan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan anak, pelatihan ekonomi, hingga kerajinan masyarakat.

Di samping itu, Jusuf Kalla mengapresiasi toleransi beragama di Papua. Ia mencontohkan kawasan Sentani, masjid besar berdiri berseberangan dengan gereja besar sebagai simbol kerukunan yang perlu terus dijaga.

Bagi dia, semua rumah ibadah mempunyai tujuan yang sama, yaitu membimbing umat menuju kebaikan. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar tidak ada tindakan kekerasan atas nama agama.

“Tidak ada agama yang membolehkan orang saling membunuh. Itu bukan jalan menuju surga,” ucapnya menegaskan.

Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla turut mengusulkan agar masjid dan gereja menjalin program sosial bersama, sepanjang tidak menyangkut akidah, dengan tujuan membangun masyarakat Papua secara lebih komprehensif.

“Akidah boleh berbeda, tetapi pengabdian kepada masyarakat bisa bersatu,” ujarnya.

Sementara itu, kepada pengurus DMI yang baru dilantik, ia berpesan agar mengabdikan diri untuk meningkatkan kualitas ibadah di masjid, mendorong pendidikan masyarakat, serta memperkuat ekonomi jamaah.

Ia juga mengingatkan pentingnya keharmonisan dalam aktivitas masjid, termasuk memperhatikan kenyamanan lingkungan sekitar agar kegiatan keagamaan tetap berjalan dengan syahdu dan tidak mengganggu.

Jusuf Kalla lebih lanjut menekankan bahwa ibadah harus berjalan seiring dengan kerja keras, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Negara tidak akan maju jika hanya memperbanyak rumah ibadah tanpa diiringi ilmu, pengabdian, dan kerja keras,” ucapnya menutup sambutan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Pasangan Raymond/Nikolaus Raih Juara Ganda Putra Australian Open 2025

Jakarta, aktual.com – Pasangan Indonesia Raymond Indra/Nikolaus Joaquin menyabet gelar juara ganda putra Australian Open 2025, setelah mengalahkan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri pada pertandingan final di Quaycentre, Sydney, Minggu (23/11).

Raymond/Nikolaus menundukkan seniornya tersebut dengan kemenangan 22-20, 10-21, 21-18.

Pada gim pertama, pasangan Raymond/Nikolaus agak kesulitan menandingi kemampuan Fajar/Fikri. Fajar/Fikri lantas menggenggam keunggulan 11-8 saat interval.

Setelah itu keunggulan tetap menjadi milik Fajar/Fikri, namun Raymon/Nikolaus mampu memberi perlawanan ketat, sehingga selisih skor antara kedua pasangan itu tidak pernah terpaut terlalu jauh.

Raymond/Nikolaus bahkan sempat berbalik unggul pada kedudukan 15-14, namun Fajar/Fikri dapat secepatnya menyamakan kedudukan dan kembali menggenggam kendali permainan.

Pasangan Raymond/Nikolaus kembali mengejar dan berbalik memimpin pada kedudukan 18-17. Fajar/Fikri tidak tinggal diam dan segera mengejar, namun mereka harus mengakui keunggulan kedua juniornya itu yang mengunci gim pertama dengan keunggulan 22-20.

Fajar/Fikri lantas mencoba tampil lebih agresif pada gim kedua. Mereka kembali memimpin pada interval 11-8.

Setelah interval, Fajar/Fikri semakin memperlebar jarak dengan Raymond/Nikolaus, sebelum memenangi gim itu dengan skor 21-10. Kedudukan imbang membuat gim ketiga harus dimainkan.

Pertandingan gim ketiga berlangsung ketat sejak awal. Raymond/Nikolaus sempat memimpin 5-3, sebelum Fajar/Fikri menyamakan kedudukan menjadi 5-5.

Laga ketat kembali diperlihatkan kedua pasangan Indonesia itu. Kedudukan sempat imbang 10-10, dan Raymond/Nikolaus kemudian unggul 11-10.

Raymond/Nikolaus sukses menambah poin setelah memenangi duel reli panjang, dan menjauhi seniornya itu dengan keunggulan 16-11. Fajar/Fikri masih sempat memberikan perlawanan sengit, sebelum kemudian Raymond/Nikolaus mengunci kemenangan set ketiga dengan raihan poin 21-18.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

KTT G20 Afrika Selatan Hasilkan Deklarasi Soal Ketahanan, Energi, dan Mineral Penting

Johannesburg, aktual.com – Para pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 20 (Group of 20/G20) ke-20 mencapai konsensus entang ketahanan terhadap bencana, keberlanjutan utang, transisi energi yang adil, dan mineral penting seiring mereka mengadopsi Deklarasi Para Pemimpin KTT G20 di Afrika Selatan, Sabtu (22/11).

Pengumuman pengadopsian deklarasi tersebut disampaikan dalam pembukaan KTT, yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Afrika. Pertemuan selama dua hari itu diselenggarakan di Johannesburg dengan mengusung tema “Solidaritas, Kesetaraan, dan Keberlanjutan” (Solidarity, Equality, and Sustainability).

Deklarasi tersebut memperingatkan bahwa bencana dan guncangan yang semakin tinggi frekuensinya dan intensitasnya, dapat melemahkan pembangunan dan membebani sistem respons. Para pemimpin mengatakan bahwa bencana dan guncangan tersebut menghambat kemajuan menuju pembangunan yang berkelanjutan dan membebani kapabilitas nasional maupun kemampuan sistem internasional untuk merespons.

Mereka menyerukan pendekatan terpadu yang berpusat pada masyarakat serta menyoroti perlunya penguatan ketahanan dan respons terhadap bencana, khususnya bagi negara-negara kepulauan kecil berkembang yang rentan dan negara-negara kurang berkembang.

Akses dan transisi energi juga menjadi sorotan utama. Deklarasi tersebut menggarisbawahi ketimpangan yang tajam, menyatakan bahwa lebih dari 600 juta warga Afrika tidak memiliki akses listrik.

Para pemimpin mendukung upaya untuk menaikkan kapasitas energi terbarukan global hingga tiga kali lipat dan menggandakan peningkatan efisiensi energi per 2030, serta menekankan urgensi dari mobilisasi investasi yang ditingkatkan dan memfasilitasi pendanaan berbiaya rendah untuk negara berkembang sesuai dengan kondisi nasional. Mereka juga menyoroti pentingnya transfer teknologi secara sukarela berdasarkan kesepakatan bersama.

Sementara itu, terkait mineral penting, G20 mendukung Kerangka Kerja Mineral Penting (Critical Minerals Framework), yang digambarkannya sebagai panduan sukarela untuk rantai nilai mineral penting yang berkelanjutan, transparan, stabil, dan tangguh yang mendukung industrialisasi dan pembangunan berkelanjutan.

Deklarasi tersebut menekankan bahwa sumber daya mineral harus berfungsi sebagai katalisator bagi penambahan nilai dan pembangunan yang menyeluruh, bukan sekadar ekspor bahan mentah yang menegaskan hak negara-negara produsen untuk memanfaatkan sumber daya mereka demi pertumbuhan yang inklusif.

Deklarasi para pemimpin tersebut mencerminkan pengakuan bersama bahwa tantangan global memerlukan pendekatan yang lebih terkoordinasi dan adil.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Pemerintah Galakkan Gerakan “Rukun Sama Teman” untuk Atasi Perundungan di Sekolah

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti

Jakarta, aktual.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi berbagai kasus perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah. Salah satu upayanya adalah melalui gerakan “Rukun Sama Teman” yang diluncurkan bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa gerakan tersebut menjadi bagian dari strategi membentuk karakter generasi masa depan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa kualitas sumber daya manusia akan sangat menentukan arah bangsa ke depan.

“Indonesia Emas 2045, terletak pada kalian semua anak-anakku, para murid yang sekarang belajar di dengan pendidikan dasar dan menengah, karena itu kegiatan ini menjadi sangat penting,” ujar Mu’ti dalam kegiatan Jalan Sehat #RukunSamaTeman di halaman Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Minggu (23/11/2025).

Mu’ti menambahkan bahwa keberhasilan belajar seorang murid tidak hanya terletak pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kemampuan membangun hubungan sosial yang sehat. Ia menekankan pentingnya memiliki banyak teman karena kawan adalah pendukung, bukan lawan.

“Semakin banyak kawan kita akan semakin aman, semakin banyak kawan kita akan semakin nyaman dan kalau sekolah kita aman dan nyaman, Insya Allah kita semuanya akan dapat belajar dengan tenang, bisa belajar dengan baik dan bisa berprestasi sesuai dengan bakat dan minat masing-masing,” tegasnya.

Ia menilai, jika ajakan “Rukun Sama Teman” dijalankan dengan baik, sekolah akan berubah menjadi ruang yang ramah bagi murid. Bagi Mu’ti, sekolah semestinya menjadi rumah kedua: guru dianggap sebagai orang tua dan teman-teman sebagai saudara. Dengan tumbuhnya rasa persaudaraan, rasa aman dan nyaman belajar pun diharapkan ikut meningkat.

“Dan kalau kita nyaman belajar, sekali lagi kita akan dapat berprestasi secara maksimal,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri PPPA Arifah Fauzi menyampaikan pesan agar sekolah bisa menjadi ruang yang menyenangkan dan bebas dari kekerasan. Ia mengajak murid saling memperhatikan dan menghargai satu sama lain.

“Saling nyapa ketika bertemu teman, gak cuek-cuekan gitu, kemudian ketika ada teman yang lagi sedih mungkin bisa kita tanya, kita ajak ngobrol, kita dekati kira-kira kenapa sih lagi sedih gitu. Jangan dijauhi atau malah di-bully ya atau diejek, tetapi harus kita rangkul dan kita ajak menyelesaikan bersama-sama,” pesannya.

Arifah menegaskan bahwa setiap murid adalah pribadi yang mulia dan tidak mungkin berjalan sendiri. Ia menekankan pentingnya kerja bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman.

“Jadi semuanya harus bergandengan tangan menciptakan, mewujudkan suasana yang nyaman dengan saling menghormati, (terutama kepada) guru karena guru ini yang berjasa,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Mantan Katib ‘Aam Soroti Akar Kisruh PBNU dan Desak Muktamar Dipercepat

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf pada Kick Off Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf pada Kick Off Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari

Jakarta, aktual.com – PBNU tengah menghadapi ketegangan internal setelah munculnya Risalah Rapat Harian Syuriah yang berisi permintaan agar Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengundurkan diri. Mantan Katib Aam Syuriah PBNU 2010–2015, Malik Madaniy, memandang kegaduhan ini sebagai konsekuensi dari dinamika Muktamar NU 2015. Ia pun mendorong agar Muktamar berikutnya segera diselenggarakan.

“Diakui atau tidak, situasi PBNU yang kisruh sekarang ini adalah buntut dari drama kolosal Muktamar Alun-alun Jombang tahun 2015. Di antara tokoh pemain lapangannya yang utama pada waktu itu adalah orang yang sekarang menjadi Ketum dan Sekjen PBNU,” ujar Malik Madaniy, Minggu (23/11/2025).

Ia melanjutkan bahwa “Rupanya persekutuan keduanya tidak ikhlas untuk membesarkan NU. Perjalanan waktu membuktikan hal itu.”

Malik menilai sejumlah persoalan internal ikut memperburuk keadaan, termasuk kepentingan pribadi yang berujung retaknya hubungan antarpimpinan.

“Beberapa masalah yang menjadi kepentingan pribadi dan kelompok telah menyebabkan keduanya pecah kongsi. Akibatnya, tata kelola organisasi lumpuh. Contoh, SK2 pengesahan pengurus wilayah dan cabang terbengkalai dan tidak kunjung diterbitkan,” tuturnya.

Ia juga menyinggung langkah Rais Aam yang dinilai justru memperkeruh suasana.

“Turun tangannya Rais Aam dengan dalih membersihkan PBNU dari pengaruh Zionis internasional tidak mendinginkan situasi, bahkan semakin memperparah konflik, karena dilakukan dengan cara-cara yang tidak mengindahkan tata aturan organisasi yang benar,” jelasnya.

Untuk meredakan eskalasi, Malik mengusulkan Muktamar segera digelar, disertai syarat agar pihak-pihak yang berseteru tidak kembali maju dalam pemilihan.

“Muktamar harus segera dilaksanakan dengan catatan ketiganya tidak boleh mencalonkan diri atau dicalonkan karena mereka telah gagal menakhodai NU dengan benar, bahkan nyaris membawa NU ke jurang perpecahan,” ucapnya.

Ia menilai KH Ma’ruf Amin dan KH Asep Saifuddin Chalim merupakan figur yang layak memimpin NU ke depan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain