24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 204

Hindari Monopoli, KPPU Desak Evaluasi Tata Kelola SPBU

Ketua KPPU RI Muhammad Fanshrullah Asa. Foto: Taufik Akbar Harefa/Aktual.com

Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Fanshrullah Asa, meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap kebijakan pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Menurutnya, perlu ada tata ulang pengelolaan SPBU agar tidak menimbulkan ketimpangan dan potensi praktik monopoli, dan tetap menjaga persaingan usaha yang sehat.

“KPPU sudah buat surat resmi kepada pemangku kepentingan, dan dengan tembusan kepada presiden. Intinya, kita sudah kasih masukan supaya setiap kebijakan itu ada evaluasi,” ujar Fanshrullah Asa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Fanshrullah menjelaskan, langkah ini sejalan dengan upaya penguatan kelembagaan KPPU agar lembaganya semakin efektif dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pencegahan praktik monopoli.

Penertiban Barang Bekas Impor

Selain soal SPBU, KPPU juga menyoroti maraknya penjualan barang bekas impor (thrifting) seperti di Pasar Senen, Jakarta. Fanshrullah menegaskan, praktik tersebut bisa merusak usaha dalam negeri, terutama sektor UMKM.

“Kasihan, kalau begini nunggu saja, lambat-lambat akan hancur ini UMKM kita,” katanya.

Fanshrullah menambahkan, KPPU mendukung langkah pemerintah, termasuk Menteri Purbaya dan Dirjen Bea Cukai, yang tengah menertibkan peredaran barang bekas impor.

“Jadi barang-barang yang bekas yang masuk ke Indonesia ini merusak juga perusahaan-perusahaan yang sehat di Indonesia. Jadi kita dukung ini,” ujarnya.

Namun, ia berpesan agar langkah lintas kementerian berkolaborasi dan melibatkan KPPU sebagai lembaga yang berwenang dalam menjaga persaingan usaha.

“Nggak bisa kalau nggak melibatkan KPPU yang sehat,” ucapnya.

Fanshrullah juga menegaskan KPPU akan terus mengawasi kemitraan antara pengusaha besar dan kecil agar berjalan berdasarkan perjanjian yang adil.

“Kalau ada pengusaha kecil sama pengusaha besar bermitra dalam konsep waralaba atau apa pun, itu mesti basisnya perjanjian. Nah, kalau tidak sesuai dengan perjanjiannya, KPPU bisa memanggil. Ada proses, mulai dari mediasi, peringatan, sampai memberi denda,” jelasnya.

Laporan: Taufik Akbar Harefa

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

DPR Masih Serap Aspirasi Publik terkait RUU Perampasan Aset

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. Aktual/DOK DPR RI

Jakarta, Aktual.com — Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan perkembangan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset yang telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025.

Ia menegaskan, DPR masih membuka ruang bagi masukan publik agar regulasi tersebut tidak tumpang tindih dengan undang-undang lainnya.

“RUU itu masih kita terima masukan-masukan dari berbagai pihak. Kita ingin memastikan partisipasi publik berjalan dengan baik dan tidak tumpang tindih dengan regulasi lain,” kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Menurut Puan, pembahasan RUU Perampasan Aset akan dilanjutkan setelah proses pengumpulan masukan selesai. DPR, kata dia, ingin memastikan RUU tersebut memiliki landasan hukum yang kuat dan tidak menimbulkan persoalan baru dalam penegakan hukum di Indonesia.

Sementara terkait pengurangan jumlah kunjungan kerja masa reses, Puan menyampaikan, akan membahasnya bersama pimpinan Dewan lain. MKD DPR sebelumnya memutuskan adanya pembatasan masa reses anggota DPR yang kini hanya 22 titik.

Menurutnya, pembatasan tersebut akan berdampak langsung pada penyesuaian anggaran kegiatan reses. “Karena titiknya berkurang, ya harusnya akan ada pengurangan anggaran. Makanya konsekuensi dari keputusan tersebut akan saya diskusikan dulu dengan pimpinan yang lain,” ujarnya.

Laporan: Taufik Akbar Harefa

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Pabrik Lotte di Cilegon Diresmikan, Karyawan: Kami Makin Semangat Dorong Hilirisasi!

Presiden Prabowo Subianto meresmikan pabrik Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kota Cilegon, Provinsi Banten, pada Kamis, 6 November 2025. Aktual/BPMI Setpres

Cilegon, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto hari ini meresmikan Lotte Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project) di Cilegon, Banten. Para karyawan Lotte Chemical Indonesia berharap peresmian ini menjadi babak baru dalam memperkuat agenda hilirisasi dan penguatan rantai pasok industri dalam negeri.

“Kami berharap semangat yang diberikan Bapak Presiden hari ini bisa memacu perkembangan industri lain, khususnya di sektor petrokimia, baik di hulu maupun hilir,” ujar salah satu karyawati Lotte Chemical Indonesia, Elisabeth Saragionova, Kamis (6/11).

Ia menilai kehadiran pabrik ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo dalam memperkuat hilirisasi industri nasional.
“Dengan adanya Lotte Chemical Indonesia, kami semakin terdorong oleh semangat pemerintah, terutama Bapak Presiden dan jajarannya, dalam menjalankan agenda hilirisasi khususnya di industri petrokimia,” ungkapnya.

Menurut Elisabeth, keberadaan fasilitas industri ini diharapkan membawa banyak manfaat bagi peningkatan daya saing sektor petrokimia Indonesia di kancah global. “Ke depannya, kami optimistis akan ada lebih banyak manfaat dan dukungan bagi industri ini agar bisa semakin maju dan mendunia,” jelasnya.

Elisabeth juga menceritakan perjalanannya bekerja di kompleks industri tersebut sejak masa pembangunan. “Saya sudah bergabung di Lotte Chemical Indonesia selama dua tahun, sejak masa konstruksi,” tuturnya.

“Di sini kami direkrut sekitar 800 orang dengan berbagai latar belakang, bersama para insinyur dan tenaga ahli lainnya,” tambahnya.

Selain berkontribusi secara teknis dan industri, Elisabeth menilai Lotte Chemical Indonesia juga menjadi ruang pertemuan budaya antara pekerja Indonesia dan Korea Selatan.

“Di sini kami belajar banyak tentang budaya kerja, kolaborasi antara Indonesia dan Korea. Semangatnya sama, untuk bekerja keras dan memajukan perekonomian melalui industri petrokimia,” pungkasnya.

Optimalkan Pungutan Pajak PHR, Ketua DPRD Klungkung Dorong Pemungutan Jemput Bola

Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom. Aktual/HO

Jakarta, aktual.com – Masih adanya pengusaha hotel dan restaurant yang belum melunasi pajak mendapat perhatian dari Ketua DPRD Klungkung AA Gde Anom. Politikus PDIP itu menegaskan pentingnya optimalisasi pungutan Pajak Hotel dan Restoran (PHR), khususnya di wilayah Nusa Penida.

Untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor tersebut, pihaknya mendorong Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) untuk lebih gencar melakukan pemungutan.

“Masih cukup banyak hotel dan restoran di Nusa Penida yang belum melunasi PHR. Karena itu, petugas dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) harus aktif jemput bola agar pungutan pajak lebih maksimal,” ujar Gde Anom, dalam keterangan tertulisnya Kamis (6/11).

Untuk mendukung langkah tersebut, DPRD Klungkung menambah anggaran sebesar Rp 200 juta bagi BPKAD. Dana tambahan ini akan digunakan untuk biaya operasional petugas di lapangan, agar dapat lebih optimal melakukan penagihan secara langsung kepada wajib pajak.

“Dengan petugas yang turun langsung jemput bola terkait PHR ini, imbasnya tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegasnya.

Langkah ini diharapkan mampu memperkuat kinerja pemerintah daerah dalam menggali potensi pajak serta memastikan kontribusi sektor pariwisata berjalan optimal bagi pembangunan Kabupaten Klungkung.

Sebagai informasi, target PHR Kabupaten Klungkung tahun 2025 mencapai Rp100,2 miliar, sementara realisasi tahun 2024 tercatat sekitar Rp94,6 miliar lebih.

APBD Riau Minus Triliunan, Gubernur Abdul Wahid Justru Minta Uang ke Bawahan

Jakarta, aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Riau, Abdul Wahid (AW), yang dilakukan beberapa waktu lalu. Dalam proses penyelidikan, KPK menemukan sejumlah fakta terkait kondisi keuangan daerah yang memprihatinkan dan ada dugaan penyalahgunaan kewenangan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan KPK, Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi dari para kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) terkait adanya permintaan uang di tengah situasi keuangan daerah yang sulit. “Informasi yang kami terima dari para kepala UPT bahwa mereka uangnya itu pinjam. Ada yang pakai uang sendiri,” ujarnya.

Asep menilai kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena terjadi saat keuangan daerah sedang defisit berat. Ia menyinggung adanya pernyataan dari Gubernur Riau, Abdul Wahid, pada Maret 2025 yang menyebut bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tengah berada dalam posisi minus.

“Bahwa APBD Riau itu defisit. Defisit Rp1,3 triliun. Kemudian yang perundaan bayar itu Rp2,2 triliun kalau tidak salah. Sehingga defisitnya Rp3,5 triliun,” katanya.

Menurut Asep, defisit tersebut berdampak besar terhadap belanja daerah, terutama pada tiga komponen utama yaitu belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Ia menjelaskan bahwa pembayaran gaji biasanya menjadi prioritas utama, sementara belanja barang dan belanja modal seperti pembangunan fisik sering tertunda.

“Dengan Rp2,5 triliun defisit, artinya sebetulnya semuanya itu berpotensi terganggu. Ketiga hal ini, belanja-belanjanya ini akan terganggu. Uangnya enggak ada,” ucapnya.

Dalam situasi sulit itu, Asep menegaskan bahwa seharusnya tidak ada permintaan uang dari atasan kepada bawahannya. “Seharusnya dengan tidak adanya uang, orang kan ini lagi susah nih, enggak ada uang. Jangan dong minta itu. Jangan membebani pegawainya. Jangan membebani bawahannya. Tapi ini kan ironi. Di saat defisit, anggaran belanjanya terganggu karena defisit itu, sementara malah minta sejumlah uang,” ujarnya.

Asep juga mengaitkan kasus ini dengan pola korupsi yang sering ditemui KPK dalam sejumlah perkara sebelumnya. Biasanya, kata dia, pemotongan dana proyek dilakukan setelah proyek berjalan.

Namun kali ini, karena anggaran defisit dan proyek belum dilaksanakan, para pejabat di bawah justru terdesak untuk mencari uang dengan cara lain. “Ini kan karena anggarannya defisit, proyek itu kan belum dilaksanakan. Akhirnya mereka, karena belum ada uangnya, ya tadi pinjam. Ini keterangan dari para kepala UPT. Pinjam, ada yang gadaikan sertifikat dan lain-lain,” ungkapnya.

KPK menilai, situasi ini menunjukkan adanya tekanan struktural terhadap para pejabat di lapangan yang akhirnya terpaksa mencari dana pribadi atau berutang demi memenuhi permintaan atasan. Praktik seperti ini, menurut Asep, bukan hanya merugikan keuangan daerah tetapi juga mencerminkan buruknya tata kelola anggaran di tengah kondisi fiskal yang kritis.

OTT terhadap Gubernur Abdul Wahid menambah daftar panjang kepala daerah di Riau yang terjerat kasus korupsi. Sebelumnya, dua mantan gubernur Riau juga ditangkap KPK dalam kasus serupa, menegaskan bahwa praktik penyalahgunaan kekuasaan di tingkat daerah masih menjadi persoalan serius dalam pemerintahan provinsi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Kemenag Berharap OMI Bisa Lahirkan Saintis Muda dari Madrasah

Konferensi pers penguatan kehumasan dan sinergi dengan media yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, di Lampung, Kamis (6/11/2025). ANTARA/Asep Firmansyah
Konferensi pers penguatan kehumasan dan sinergi dengan media yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, di Lampung, Kamis (6/11/2025). ANTARA/Asep Firmansyah

Jakarta, aktual.com – Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Arskal Salim menegaskan pelaksanaan Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) menjadi ajang penting dalam mendorong madrasah menjadi lumbung pencetak calon saintis muda.

“Melalui OMI, kita ingin menunjukkan bahwa madrasah memiliki banyak talenta yang berpotensi menjadi saintis di masa depan. Ini merupakan proses penemuan bibit unggul yang diharapkan bisa terus berkembang,” kata Arskal di Lampung, Kamis (6/11).

OMI 2025 adalah olimpiade yang sebelumnya bernama Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang berlangsung sejak 2012, dan Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) yang dimulai pada 2018. OMI 2025 mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains Untuk Generasi Indonesia Maju dan Berdaya Saing Global”.

Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada 10 hingga 13 November 2025 di Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Ia menjelaskan OMI tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan berkelanjutan bagi siswa madrasah untuk mengembangkan minatnya di bidang sains dan teknologi.

Menurut Arskal, Kemenag berharap OMI dapat memperkuat semangat generasi muda madrasah untuk berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.

“Kita berharap suatu saat lahir pemenang Nobel dari Indonesia yang berasal dari madrasah,” katanya.

Ia mengatakan peserta OMI berasal dari berbagai provinsi, termasuk madrasah-madrasah unggulan seperti MAN Insan Cendekia dan MAN model di kota-kota besar.

“Kita harapkan setiap provinsi mengirimkan wakil terbaiknya. Nanti yang lolos adalah mereka yang telah melewati seleksi ketat,” ujarnya.

Arskal juga mengungkapkan Kemenag tengah menjajaki pemberian beasiswa bagi para pemenang OMI sebagai bentuk apresiasi dan dukungan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Beasiswa ini penting agar para juara bisa melanjutkan kuliah sesuai bidang minat dan bakatnya, tanpa terkendala kondisi ekonomi,” kata Arskal.

Ia berharap kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dapat terus diperluas untuk mengakomodasi pengembangan para talenta muda madrasah tersebut.

“Intinya, kami ingin memastikan bahwa anak-anak madrasah yang berprestasi memiliki masa depan yang terjamin dan bisa terus berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia,” kata Arskal.

Selain OMI, Ditjen Pendidikan Islam juga telah menggelar berbagai ajang pengembangan kompetensi seperti kompetisi robotika.

Menurut Arskal, hal itu membuktikan lembaga pendidikan keagamaan di bawah Kemenag tidak hanya fokus pada bidang agama, tetapi juga bidang sains dan teknologi.

“Seluruh kegiatan ini memperlihatkan bahwa madrasah punya kontribusi besar bagi bangsa, terutama dalam mempersiapkan generasi muda yang religius sekaligus berilmu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain