25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 264

Negosiasi Utang Proyek Whoosh Masih Berlangsung, Pemerintah Pertimbangkan Opsi Pengalihan Investasi

Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN sekaligus COO BPI Danantara, Dony Oskaria (kanan). Foto: Nur Aida Nasution/Aktual.com

Jakarta, Aktual.com – Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN sekaligus COO BPI Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan Pemerintah masih menegosiasikan restrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh dengan pihak China. Negosiasi tersebut meliputi pembahasan tenor pembayaran, suku bunga, hingga kemungkinan opsi pengalihan sebagian investasi.

Menurut Dony, restrukturisasi proyek Whoosh tidak hanya membahas perpanjangan tenor pembayaran utang hingga 60 tahun. Namun juga mencakup pembicaraan mendalam mengenai struktur pembiayaan dan penggunaan beberapa mata uang dalam transaksi utang.

“Ini menjadi poin negosiasi kita, berkaitan dengan jangka waktu pinjaman, suku bunga, dan mata uang yang digunakan,” ujar Dony saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Lanjutnya, tim negosiasi dari Indonesia masih terus berkoordinasi dengan pihak China untuk menyempurnakan kesepakatan restrukturisasi. Pembicaraan lanjutan akan dilakukan di China guna memastikan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Selain itu, ia menegaskan pemerintah tidak ingin tergesa menentukan opsi restrukturisasi sebelum seluruh kajian rampung dilakukan. “Kita tidak ingin langsung menentukan A, B, atau C karena semuanya masih dikaji secara menyeluruh,” ucap Dony.

Dony menambahkan, setiap alternatif pembiayaan akan dinilai berdasarkan manfaat ekonomi dan efisiensi pengelolaan KCJB. Ia menilai, persoalan utang pembangunan tersebut tidak terlalu kompleks dan dapat diselesaikan melalui penyesuaian struktur pembiayaan.

“Masalahnya tidak terlalu sulit secara korporasi, tinggal bagaimana cicilan dan pengaturan investasinya disesuaikan,” ungkapnya.

Polemik utang Whoosh ramai usai Menteri Keuangan menolak keras penggunaan APBN untuk menalangi utang proyek yang menelan total biaya sekitar 7,27 miliar dollar AS atau Rp120,38 triliun (kurs Rp 16.500).

Purbaya berulang kali menegaskan, utang Kereta Cepat adalah urusan BUMN, bukan APBN. Ia meyakini bahwa perusahaan yang ditugaskan, terutama Danantara (PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) / KAI, memiliki kemampuan untuk mengatasi beban utang tersebut. Purbaya menyatakan bahwa dividen BUMN sudah cukup untuk membayar angsuran utang Kereta Cepat.

Dari jumlah utang sekitar Rp120,38 triliun itu sekitar 75 persen dibiayai melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB), dengan bunga sebesar 2 persen per tahun. Utang ini dilakukan dengan skema bunga tetap (fixed) selama 40 tahun pertama. Bunga utang ini jauh lebih tinggi dari proposal Jepang yang menawarkan 0,1 persen per tahun.

Selain itu, total utang tersebut belum menghitung tambahan penarikan pinjaman baru oleh KCIC karena adanya pembengkakan biaya (cost overrun) yang mencapai 1,2 miliar dollar AS, bunga utang tambahan ini juga lebih tinggi, yakni di atas 3 persen per tahun.

Laporan: Nur Aida Nasution

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Menkeu Nilai Penempatan Dana Sebesar Rp200 T di Himbara Dorong Pertumbuhan Kredit Dua Digit

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan dalam wawancara cegat di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025). ANTARA/Imamatul Silfia/pri.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan dalam wawancara cegat di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025). ANTARA/Imamatul Silfia/pri.

Jakarta, aktual.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai penempatan dana sebesar Rp200 triliun di bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan hingga mencapai dua digit.

Purbaya menyampaikan h itu sebagai respons atas data Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 sebesar 7,7 persen, naik tipis dibandingkan Agustus 2025 yang tumbuh 7,56 persen.

Menurut dia, dana tersebut seharusnya dapat memperkuat likuiditas perbankan dan mengakselerasi penyaluran kredit.

“Mungkin September belum full impact dari uang itu (dana Rp200 triliun). Tapi kalau dari individual bank kan naiknya udah clear kan. Kalau dari 6 persen ke 7 persen itu naik 1 persen kan udah lumayan indikasinya membaik. Tapi pelan-pelan harusnya sih kalau impact-nya sudah full, kreditnya harusnya mendekati double digit nanti. Saya harap sih bisa double digit,” kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (23/10).

Menkeu menilai pertumbuhan kredit yang relatif moderat itu utamanya dipengaruhi kondisi ketidakstabilan ekonomi akibat aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan beberapa waktu lalu.

Menurut dia, masih ada waktu pada triwulan IV untuk melihat perkembangan kredit perbankan sepanjang 2025.

“Harapan saya dengan uang yang Rp200 triliun tadi pertumbuhannya makin kencang sehingga ekonominya juga (tumbuh) makin kencang. Kita akan monitor terus dari waktu ke waktu, kalau kurang kita akan tambah lagi uang dari sistem,” tutur Bendahara Negara itu.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menempatkan dana dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun di lima bank anggota Himbara guna memperkuat likuiditas perbankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Alokasinya yakni Bank Mandiri, BRI dan BNI masing-masing Rp55 triliun, ke BTN sebesar Rp25 triliun dan ke BSI sebesar Rp10 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

ICJ Putuskan Israel Wajib Fasilitasi Program Bantuan PBB

Arsip foto - Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. ANTARA/Anadolu/py/pri.
Arsip foto - Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. ANTARA/Anadolu/py/pri.

Moscow, aktual.com – Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa Israel berkewajiban memfasilitasi program bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), kata Presiden ICJ Yuji Iwasawa, Rabu (22/10).

“Israel berkewajiban menyetujui dan memfasilitasi program bantuan yang disediakan oleh PBB dan lembaga-lembaganya, termasuk UNRWA,” ujar Iwasawa.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan Pasal 105 Piagam PBB, Israel wajib menghormati sepenuhnya hak istimewa dan kekebalan yang diberikan kepada PBB, termasuk lembaga, entitas, dan pejabatnya di Palestina.

Meskipun Israel mengklaim bahwa UNRWA telah disusupi, Iwasawa menegaskan bahwa Israel belum memberikan bukti bahwa sebagian besar pegawai UNRWA adalah anggota Gerakan Palestina Hamas atau kelompok bersenjata lainnya.

Isawa menegaskan bahwa Israel selanjutnya berkewajiban untuk memastikan semua fasilitas PBB di Palestina, termasuk UNRWA, tidak dapat diganggu gugat sepenuhnya, serta kekebalan properti dan aset mereka dari segala bentuk campur tangan.

ICJ mengadakan sidang tentang kewajiban Israel terkait keberadaan organisasi internasional di Jalur Gaza dari 28 April hingga 2 Mei.

Pada Desember 2024, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang mendesak Mahkamah Internasional untuk mengeluarkan pendapat penasihat tentang kewajiban Israel terkait aliran bantuan ke Jalur Gaza. Resolusi tersebut didukung oleh 137 negara termasuk Rusia, sementara 12 negara menentang, dan 22 negara abstain.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Perpres Makan Bergizi Gratis Resmi Ditandatangani, BGN Tegaskan Aturan Ketat Tata Kelola Dapur

Sejumlah siswa menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 162 Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan data dari BGN Sumatera Selatan, per 6 Oktober 2025 realisasi penerima manfaat MBG di Provinsi tersebut mencapai 1.174.645 orang penerima manfaat dari target yang ditetapkan sebear 2.402.446 orang potensi penerima manfaat dengan total jumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah berdiri sebanyak 390 dapur dari target yang ditetapkan sebanyak 808 dapur SPPG dan ditargetkan dapat terpenuhi hingga akhir tahun 2025. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU
Sejumlah siswa menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 162 Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan data dari BGN Sumatera Selatan, per 6 Oktober 2025 realisasi penerima manfaat MBG di Provinsi tersebut mencapai 1.174.645 orang penerima manfaat dari target yang ditetapkan sebear 2.402.446 orang potensi penerima manfaat dengan total jumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah berdiri sebanyak 390 dapur dari target yang ditetapkan sebanyak 808 dapur SPPG dan ditargetkan dapat terpenuhi hingga akhir tahun 2025. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU

Jakarta, aktual.com — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tata kelola pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.

“(Perpres MBG) sudah ditandatangani,” kata Dadan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (23/10/2025).

Dadan menjelaskan bahwa penandatanganan perpres tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan penilaian sasaran kinerja pegawai (SKP). “Saat sebelum SKP. Persisnya ke Mensesneg,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, mengungkapkan bahwa Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program MBG akan segera disosialisasikan dalam waktu dekat. Dalam peraturan tersebut, salah satu poin penting adalah larangan bagi dapur untuk mulai memasak sebelum pukul 00.00 atau 12 malam.

“Misalnya, salah satu contoh tata kelola yang kecil saja, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) nggak boleh lagi memasak di bawah pukul 12 malam, masaknya harus pukul 2 pagi,” kata Nanik saat ditemui seusai acara town hall meeting satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan, dilansir Antara, Selasa (21/10/2025).

Lebih lanjut, Nanik menjelaskan bahwa SPPG diwajibkan memasak sesuai urutan pembagian penerima manfaat di sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA.

“Misalnya dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri, kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri, itu contoh yang masuk dalam Perpres Tata Kelola MBG,” ujarnya.

BGN juga menegaskan telah mengambil langkah tegas terhadap para mitra yang tidak mematuhi standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Penutupan sementara terhadap dapur yang melanggar dilakukan sebagai upaya memperbaiki tata kelola program.

“Kemudian kepada para mitra juga kita tegas, kita katakan kalau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti sekarang atau kemarin-kemarin, ya kan kita tindak, kita tutup dapurnya untuk jangka waktu yang sampai selesai kami melakukan evaluasi, barusan berdasarkan data kami, sudah ada 112 SPPG yang ditutup,” paparnya.

Hasil investigasi BGN menemukan masih banyak dapur yang belum memenuhi standar kelayakan, khususnya dalam hal fasilitas pendingin ruangan di ruang pemorsian makanan, yang berpotensi membuat makanan cepat basi. Karena itu, Nanik meminta agar seluruh SPPG segera memperbaiki fasilitas tersebut.

Selain itu, setiap dapur diwajibkan untuk melakukan epoksi atau pelapisan lantai agar lebih kuat, tahan air, tidak licin, serta mudah dibersihkan.

“Kemudian lantai harus diepoksi, kenapa harus diepoksi? Supaya kuman-kuman dari bawah ini tidak naik. Kemudian, tempat pencucian ompreng harus terpisah dengan pencucian sayur dan sebagainya, itu sekarang yang kita tegakkan,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

ILUNI FKUI Tolak Pertemuan dengan Bahlil Lahadalia, Soroti Integritas Akademik dan Etika Universitas

Pertemuan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI). Aktual/Instagram @bahlillahadalia

Jakarta, aktual.com – Polemik akademik yang melibatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali memicu gelombang protes. Kali ini, suara penolakan datang dari Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI) yang secara resmi melayangkan surat keberatan bernomor 030/ILUNI/FKUI/X/2025 kepada Ketua Umum ILUNI UI, Pramudya Oktavinanda.

Surat yang ditandatangani dan dikirimkan pada 22 Oktober 2025 itu menegaskan bahwa ILUNI FKUI menolak keras pertemuan dan silaturahmi antara pengurus ILUNI UI dengan Menteri Bahlil Lahadalia yang sebelumnya dipublikasikan melalui akun resmi ILUNI UI.

“Pertemuan itu dilakukan saat status akademik Bapak Bahlil masih dalam penangguhan dan disertasinya dinyatakan bermasalah. Hal tersebut mencederai upaya penegakan integritas akademik UI,” tulis pengurus ILUNI FKUI dalam surat terbuka tersebut.

Sumber keberatan ini berakar pada kasus kelulusan program doktor (S3) Bahlil Lahadalia di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, yang menuai sorotan publik sejak akhir 2024.

Bahlil dinyatakan lulus dengan predikat cum laude pada 16 Oktober 2024 setelah menempuh studi hanya dalam waktu 1 tahun 8 bulan—sesuatu yang dianggap tidak wajar untuk jenjang doktoral.

Namun, Majelis Wali Amanat (MWA) UI kemudian menangguhkan kelulusan tersebut dan memerintahkan sidang etik, disusul pembentukan Tim Investigasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar (DGB).

Hasil audit yang diumumkan pada 10 Januari 2025 menyebutkan adanya pelanggaran serius dalam disertasi Bahlil, diantaranya ketidakjujuran dalam pengambilan data, penggunaan data tanpa izin narasumber, konflik kepentingan antara promotor dan mahasiswa, serta masa studi yang terlalu singkat.

DGB UI secara tegas merekomendasikan pembatalan disertasi, namun Rektor UI Prof. Heri Hermansyah hanya menjatuhkan sanksi ringan berupa “pembinaan” dan revisi disertasi, bukan pembatalan.
Keputusan ini menimbulkan gelombang kritik luas dari kalangan akademisi dan alumni UI.

Dalam surat keberatannya, ILUNI FKUI menyebut pertemuan antara ILUNI UI dan Bahlil sebagai tindakan yang berpotensi melemahkan otoritas rektor dan organ etik UI.

“Keputusan Rektor UI untuk menangguhkan kelulusan Bahlil adalah langkah tegas menjaga integritas akademik. Pertemuan ILUNI UI dapat diartikan sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap proses etik yang masih berjalan,” tulis ILUNI FKUI.

Selain itu, ILUNI FKUI menilai langkah tersebut memperkuat persepsi adanya standar ganda di lingkungan akademik UI.

“Mahasiswa S1 yang melakukan plagiarisme langsung di-drop out, sementara pelanggaran berat di tingkat doktoral justru ditoleransi,” tulis mereka.

ILUNI FKUI juga menilai bahwa tindakan tersebut merusak citra almamater, mengirim pesan keliru kepada generasi muda, dan mengabaikan rekomendasi Dewan Guru Besar UI sebagai otoritas akademik tertinggi.

Dalam bagian akhir suratnya, ILUNI FKUI mengajukan lima tuntutan utama, antara lain meminta Ketua Umum ILUNI UI meminta maaf kepada sivitas akademika UI, ILUNI UI memberikan klarifikasi publik atas maksud dan tujuan pertemuan dengan Bahlil. Mendukung rekomendasi Dewan Guru Besar UI untuk membatalkan disertasi yang bermasalah. Menghentikan semua bentuk kegiatan yang bisa ditafsirkan sebagai dukungan terhadap pelanggaran etika akademik dan mengeluarkan pernyataan resmi untuk menegaskan komitmen ILUNI UI terhadap penegakan integritas akademik tanpa pandang jabatan.

Kasus ini menjadi cermin krisis etika di perguruan tinggi yang berhadapan dengan kekuasaan politik.
Universitas Indonesia—yang selama ini dianggap mercusuar intelektual nasional—tengah diuji kemampuannya menjaga independensi moral di tengah tarik-menarik kepentingan politik dan status sosial pejabat negara.

Surat keberatan ILUNI FKUI ini memperlihatkan bahwa alumni tidak lagi pasif, dan berani mengingatkan kampus serta organisasinya sendiri untuk tidak terjebak dalam kompromi moral.
Lebih jauh, sikap ini dapat menjadi preseden baru dalam gerakan moral akademisi Indonesia yang menuntut agar integritas ilmiah tidak tunduk pada kekuasaan.

“Universitas tanpa keberanian etika bukan lagi menara ilmu, melainkan menara gading yang rapuh,” tulis salah satu alumni senior FKUI dalam catatan pendamping surat tersebut.

Presiden Brasil Lula da Silva Tiba di Jakarta, Dijadwalkan Tinjau Program Makan Bergizi Gratis

residen Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu sore, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 17.45 WIB. Kedatangan Presiden Lula da Silva menandai dimulainya kunjungan kenegaraan ke Indonesia, sebuah momen penting yang mempererat hubungan persahabatan antara dua negara. Aktual/BPMI.SETNEG

Jakarta, aktual.com – Presiden Brasil Luis Inacio Lula da Silva tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (22/10) malam, menandai kunjungan kenegaraan yang dinilai sarat makna bagi hubungan bilateral Indonesia–Brasil.

Kedatangan Lula disambut dengan upacara kehormatan sederhana oleh perwakilan pemerintah Indonesia. Dalam agendanya, Lula dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Kamis (23/10), untuk membahas kerja sama di bidang pangan, lingkungan, dan sosial.

Menariknya, usai pertemuan bilateral, Presiden Lula akan meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG)—salah satu program prioritas nasional Presiden Prabowo yang tengah mendapat sorotan dunia.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebelumnya menyebut kunjungan tersebut menjadi simbol kuat perhatian dunia terhadap komitmen Indonesia dalam membangun ketahanan pangan dan pemerataan gizi masyarakat.

“Presiden Lula secara khusus ingin melihat implementasi program MBG di lapangan, karena Brasil juga memiliki pengalaman panjang dalam program pangan berkelanjutan dan pemberantasan kelaparan,” ujar Prasetyo.

Lula dikenal sebagai pemimpin yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Brasil melalui program “Fome Zero” (Zero Hunger) pada awal 2000-an. Karena itu, pengamat menilai kunjungannya ke Indonesia tak sekadar diplomatik, tetapi juga pertukaran visi pembangunan sosial.

Selain meninjau MBG, Presiden Lula dan Presiden Prabowo juga dijadwalkan membahas kerja sama pertanian tropis, perdagangan komoditas strategis, serta transisi energi berbasis biofuel—bidang yang menjadi unggulan kedua negara.

Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi Lula ke Indonesia sejak menjabat kembali sebagai Presiden Brasil pada 2023, sekaligus momentum memperkuat jejaring solidaritas Global Selatan yang kini kembali menguat di panggung dunia.

Berita Lain