26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 273

Marketing Gimmick ala Celios untuk Menilai Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Prabowo Subianto didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka memimpin Sidang Kabinet Paripurna dalam rangka memperingati satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025. Aktual/BPMI.SETNEG

Jakarta, aktual.com – Direktur Eksekutif Evident Institute Rinatania Anggraeni Fajriani menghimbau masyarakat agar mewaspadai narasi seolah-olah ilmiah yang dilakukan lembaga riset Celios ketika melakukan penilaian terhadap setahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Sekarang semua orang sepertinya bisa membuat PDF, diberi grafik, diberi skor kemudian bilang: ‘‘ini hasil evaluasi ilmiah!” Padahal, tidak semua yang terlihat ilmiah itu sebetulnya ilmiah. Apalagi didukung estetik laporan yang keren dengan huruf rapi, tabel kinclong dan memakai pilihan kata yang terkesan teknokratis,” tuturnya.

Kandidat Doktor dari Universitas Copenhagen itu mengajak masyarakat untuk lebih detail ketika membedah laporan Celios yang isinya seolah-olah ilmiah namun sebetulnya sekadar narasi politik karena memberikan persepsi yang tidak netral bahkan mengarahkan.

Menurut dia, strategi manipulasi statistik serupa umum dilakukan oleh beberapa lembaga kajian dalam negeri yang gemar menyandarkan diri pada riset seolah-olah, serupa tukang obat jalanan dengan retorik yang menghibur audiens.

“Di tengah masyarakat dengan mayoritas masih di tingkat pendidikan menengah, opini dengan bahasa ilmiah ibarat fakta yang sahih padahal untuk mengevaluasi kebijakan yang serius, terdapat standar,” tegasnya.

Jika dibandingkan dengan lembaga kajian internasional seperti Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Bank Dunia (World Bank), Freedom House bahkan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), seluruh lembaga tersebut selalu menampilkan metodologi riset secara lengkap.

Dalam paparan riset lembaga-lembaga internasional tersebut biasanya disebutkan metodologi yang digunakan, kombinasi data dan interpretasinya hingga indikator kuantitatif yang memungkinkan pembaca melakukan penghitungan ulang dan melakukan penalaran.

Kepatuhan terhadap metodologi ilmiah ini menjadi dasar integritas lembaga kajian untuk tidak terpancing sekadar menjual narasi yang menggoda media massa yang cenderung instan dan menghadapi keterbatasan Sumber Daya Manusia yang memahami metode riset.

Dalam kasus laporan satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran yang dilakukan CELIOS dengan klaim evaluasi yang ilmiah dan netral disebutkan menggunakan dua alat berupa panel jurnalis/ dan survei publik secara digital.

Dalam panel disebutkan terdapat 120 jurnalis dari 60 lembaga pers yang dipilih menggunakan purposive sampling atau pemilihan menggunakan ‘kriteria tertentu’, namun jika ditelaah kriteria tersebut tidak dijelaskan.

CELIOS hanya menuliskan 120 jurnalis dari berbagai media massa yakni cetak atau elektronik. Ini kriteria yang absurd karena tidak secara detail jurnalis apa yang mereka pilih. Apakah jurnalis yang telah melalui uji kompetensi Dewan Pers? Atau bagaimana? Jangan-jangan sekadar jurnalis yang mereka kenal?

Sementara kriteria 60 lembaga pers yang menaungi 120 jurnalis tersebut juga tidak jelas. Apakah lembaga pers yang telah terverifikasi Dewan Pers atau bisa jadi sekadar lembaga pers yang CELIOS kenal.

“Perihal kriteria keahlian jurnalis juga tidak jelas. Padahal berpijak pada Dewan Pers telah ditentukan jenjang kriteria jurnalis adalah muda, madya dan utama yang masing-masing telah melalui proses sertifikasi. Ini tidak jelas, jadi jangan tanyakan soal scoring rubric, apalagi uji reliabilitas,” tegasnya.

Data CELIOS makin membingungkan, lanjutnya, ketika melihat survei publik yang dilakukan diklaim mencapai 1.338 responden menggunakan sampling secara targeted digital sampling berdasarkan demografi Badan Pusat Statistik (BPS).

“Pertanyaan muncul, bagaimana kuisionernya? Tidak dipublikasikan. Bagaimana perhitungan statistiknya? Berapa Margin of error? Confidence interval? Semuanya kosong. Dan yang mengherankan, CELIOS bahkan nggak mencantumkan data mentah, tidak ada pembobotan dan dokumentasi,” paparnya.

Bagaimana dengan tampilan yang seolah-olah valid dengan mencantumkan barcode di samping foto para Menteri yang dinilai CELIOS? Ketika dipindai maka yang muncul justru satu link video di YouTube.

“Ini bukan akses data. Ini cuma sekadar gimmick. Sekadar tipuan digital atau digital decoy karena hasilnya tidak bisa diverifikasi. Jadi apa kita harus percaya CELIOS yang menampilkan laporan sekadar “wow” sehingga orang lupa cek isi laporan,” kara perempuan yang akrab disapa Rina.

Menurut Rina dalam melakukan kajian ilmiah, persepsi itu penting namun persepsi bukan performa karena ketidakpuasan publik bisa datang dari berbagai macam variable seperti transisi kebijakan, polarisasi atau bahkan sesederhana sekadar efek dari amplifikasi algoritma media sosial.

Sehingga ketika CELIOS menggunakan pengukuran persepsi apalagi hanya sekadar mengandalkan algoritma yang terjdi bukanlah riset persepsi riset kinerja karena yang diukur adalah sekadar perasaan (mood).

Perasaan ini rentan bias karena momentum pemilihan riset dilakukan pada setahun pemerintahan yang cenderung selalu berisik karena reformasi di pemerintahan masih berjalan sementara ekspektasi publik tinggi sehinga harapan tidak sejalan dengan realitas.

Inilah alasan mengapa lembaga-lembaga internasional menggunakan dasar (baseline) multi-tahun agar hasil riset yang dilakukan tidak tereduksi oleh keributan di tahun pertama. Namun justru hal ini yang dibidik oleh CELIOS.

“CELIOS gaspol di tahun pertama. Jadi yang mereka tangkap bukan pemerintahan atau governance tetapi political noise. Buat apa? Namun yang mengherankan, liputan media begitu meriah. Ini yang mengherankan di tengah fungsi watch dog lembaga pers,” tegasnya.

Menurut Rina kritik terhadap pemerintah harus dilakukan tetapi tidak boleh dilakukan dengan memanfaatkan kata ilmiah yang justru tidak patuh pada standar ilmiah yang menuntut integritas peneliti.

“Ini ibarat CELIOS menuntut pemerintah untuk memiliki integritas tetapi CELIOS justru menyajikan data yang tidak ada integritasnya. Sementara di sisi lain, CELIOS sampai mengadu ke PBB perihal laporan BPS. Ini kenapa jadi standar ganda gini ya?” pungkasnya.

PP Pengendalian Tembakau Mandek, Karangan Bunga Datang ke Kertanegara

Jakarta, aktual.com – Komunitas Save Our Surrounding (SOS) mengirimkan sejumlah karangan bunga ke rumah pribadi Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara pada Selasa (21/10) sebagai penanda satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran. Aksi ini bukan hanya ucapan selamat, melainkan kritik atas murahnya harga rokok dan mandeknya implementasi kebijakan pengendalian tembakau dalam PP 28 Tahun 2024.

Tulisan pada karangan bunga seperti “Sembako makin mahal, rokok makin murah” dan “Rakyat butuh gizi, bukan rokok” menyuarakan tuntutan agar pemerintah menegakkan kebijakan Cukai Hasil Tembakau (CHT) dan kebijakan pengendalian konsumsi lainnya yang berpihak pada kesehatan rakyat.

Aryana Satrya selaku Ketua PKJS-UI menyebut karangan bunga ini sebagai sindiran atas mandeknya sejumlah kebijakan pengendalian tembakau seperti tidak naiknya cukai rokok dan terhambatnya implementasi Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan karena aturan teknisnya yang tidak kunjung disahkan.

“Dari sisi fiskal kami menyoroti harga rokok yang murah baik legal maupun ilegal, membuat perokok tidak dapat mengerem candu rokoknya. Itu membuat banyak keluarga kehilangan penghasilan untuk kebutuhan dasar seperti makan dan pendidikan. Maka harusnya bukan saja rokok ilegal yang diberantas tetapi juga harusnya rokok legal dibuat semahal mungkin, sehingga perokok jadi membatasi rokoknya, syukur kalau bisa sadar dan berhenti merokok, dan gunakan uangnya untuk membeli makan bergizi atau kebutuhan dasar lainnya,” ujarnya.

Menurut Survei Kesehatan Indonesia 2023, jumlah perokok anak di Indonesia mencapai lebih dari 5,9 juta jiwa. Rendahnya harga rokok menjadi salah satu faktor utama tingginya konsumsi sejak dini. Riset CISDI 2023 menemukan bahwa remaja masih bisa membeli rokok di kios-kios dekat sekolah dengan harga yang sangat terjangkau. Kebiasaan membeli rokok secara berulang membuat remaja akhirnya mengeluarkan uang antara Rp30.000 hingga Rp200.000 setiap minggu yang setara dengan separuh pengeluaran per kapita mingguan rata-rata penduduk Indonesia (CISDI, 2023).

Padahal survei Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) menunjukkan bahwa 74% perokok menyatakan akan berhenti merokok jika harga rokok mencapai Rp70.000 per bungkus. Temuan ini memperkuat bukti bahwa kebijakan harga berperan penting dalam mengendalikan konsumsi tembakau dan melindungi generasi muda dari risiko adiksi sejak dini.

Satu tahun pemerintahan seharusnya menjadi momentum untuk meninjau ulang arah kebijakan publik, termasuk menerapkan aturan turunan dari PP 28 Tahun 2024. Peraturan Pemerintah ini melarang iklan, promosi, sponsor, dan penjualan rokok eceran, tetapi lebih dari setahun sejak disahkan, implementasinya belum terlihat.

Rokok masih dibanjiri promosi melalui acara musik, olahraga, dan kolaborasi kreatif dengan figur publik, sementara di media sosial, pemasaran terselubung menormalisasi konsumsi rokok di kalangan remaja. Di lapangan, penjualan rokok batangan tetap marak, bahkan di sekitar sekolah. Tanpa pengawasan tegas dan keberanian menindak pelanggaran, PP 28 hanya menjadi simbol kosong yang gagal melindungi generasi muda dan keluarga pra-sejahtera.

Secara tidak langsung, kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal maupun non-fiskal untuk pengendalian konsumsi rokok di Indonesia masih belum berjalan dan tidak dianggap serius oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran. Upaya masyarakat sipil untuk menyuarakan hal ini sebenarnya bukan hal baru.

Berbagai organisasi masyarakat sipil dan organisasi profesi kesehatan telah lebih dulu mengirimkan surat-surat permohonan perhatian kepada Presiden Republik Indonesia, menyerukan agar pemerintah konsisten melanjutkan langkah-langkah pengendalian tembakau. Surat-surat tersebut menegaskan pentingnya kebijakan cukai yang berpihak pada kesehatan publik dan perlindungan SDM generasi muda. Namun, hingga kini, tidak ada satu pun tanggapan yang diterima.

Aksi pengiriman karangan bunga hari ini menjadi lanjutan dari suara yang diabaikan itu namun sayangnya sekitar tiga puluh karangan bunga yang dikirim ke kediaman Pak Prabowo sebagai simbol keprihatinan justru diturunkan hanya beberapa jam setelah tiba.

Respons yang ironis, mengingat pemerintah tampak lebih terganggu oleh pesan di atas papan bunga dibanding oleh fakta bahwa jutaan anak masih bisa membeli rokok di depan sekolah tanpa pengawasan.

Perwakilan komunitas SOS, Tulus Abadi, menegaskan bahwa Pemerintah memiliki peluang penting untuk membalikkan arah, “Presiden Prabowo memiliki kesempatan besar untuk memperbaiki arah ini dengan memastikan tidak ada konflik kepentingan dalam kabinetnya, terutama di antara lembaga yang seharusnya melindungi rakyat, bukan melayani industri. Langkah Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan yang justru tunduk pada tekanan industri hanya memperdalam kekecewaan publik. Pemerintah semestinya menjadikan tahun kedua masa jabatan ini sebagai titik balik, yakni dengan menegakkan keberanian politik untuk menempatkan kesehatan di atas kepentingan ekonomi jangka pendek.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

JAECOO J5 EV “The Real SUV” Segera Hadir Awal November, Andalkan Interior Premium dan Teknologi Canggih

Jakarta, aktual.com – JAECOO J5 EV akan segera meluncur secara resmi di Indonesia pada awal November mendatang dengan menonjolkan ketegasan proporsi, keseimbangan bentuk, dan karakter tangguh khas SUV sejati. SUV listrik yang memiliki slogan “The Real SUV” ini tidak hanya terlihat tangguh dan elegan dari sisi eksterior, tetapi juga memiliki interior premium, ruang kabin yang lapang, serta teknologi pintar yang dirancang untuk mendukung gaya hidup keluarga modern, profesional urban, serta pecinta aktivitas outdoor.

“Kami ingin kenyamanan di JAECOO J5 EV terasa sejak pengguna melihat hingga duduk di dalamnya. Karena itu, kami menghadirkan ruang lapang, desain modern, serta fitur dan aksesori yang mendukung aktivitas keluarga, profesional, hingga pecinta outdoor. Semua elemen ini dirancang agar setiap perjalanan, baik harian di kota maupun ketika melakukan petualangan akhir pekan, tetap nyaman, praktis, dan autentik seperti SUV sesungguhnya,” ujar Country Director JAECOO Indonesia, Max Zhou.

Lalu, apa yang membuat interior JAECOO J5 EV berbeda dari SUV listrik lainnya? Berikut rinciannya.

  1. Ruang Kabin Lapang dan Fleksibel ala Grand Space CabinJAECOO J5 EV menghadirkan kabin lega yang dirancang untuk kenyamanan lima penumpang. Ruang kepala dan kaki terasa luas, ditambah elbow room hingga 1.492 mm yang termasuk terbaik di kelasnya, sehingga penumpang baik orang dewasa maupun anak-anak tetap nyaman selama perjalanan jauh. Kabin terasa semakin terbuka berkat desain dashboard yang modern serta panoramic roof selebar 1,45 m2 yang memberi kesan lapang, serta electronic column shifter yang memindahkan tuas transmisi ke belakang setir sehingga konsol tengah tidak terasa sempit. Tata letak kabin yang intuitif membuat setiap fungsi mudah dijangkau tanpa membuat ruang terlihat penuh, mendukung pengalaman berkendara yang nyaman dan ergonomis.
  2. Ruang Penyimpanan Luas dan SerbagunaSelain memberikan ruang duduk yang lapang, J5 EV juga menawarkan fleksibilitas tinggi dalam penyimpanan. Bagasi 480 liter dapat diperluas hingga 1.180 liter hanya dengan melipat kursi belakang, memudahkan pengguna membawa beberapa barang besar sekaligus seperti koper dan stroller tanpa mengorbankan kenyamanan kabin. Ditambah 35 kompartemen penyimpanan yang tersebar di seluruh kabin, pengguna bisa menyimpan barang-barang keseharian seperti snack, botol minum, kartu tol elektronik, atau gadget agar interior tetap rapi dan praktis digunakan sehari-hari. Selain itu, front trunk berkapasitas 35 liter yang tahan panas, anti-bau, dan mudah dibersihkan memungkinkan pengguna menyimpan perlengkapan outdoor atau barang basah secara terpisah dari ruang kabin.
  3. Material Premium dan Suasana Modern yang Nyaman
    Dari segi material, seluruh kabin dibalut synthetic leather berkualitas, termasuk pada jok dan setir, serta dilengkapi sentuhan soft-touch di area sentral untuk memberikan rasa premium saat disentuh. Selain itu, untuk keluarga yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dan senang membawa mereka ikut berpergian, kursi kabin J5 EV dibalut dengan bahan scratch resistant (anti gores) dan dilengkapi sistem filtrasi udara untuk menjaga kabin tetap higienis dan aman bagi anak maupun hewan peliharaan, menjadikannya pilihan ideal untuk keluarga modern.Sementara itu, untuk memudahkan pengendara dan penumpang, jok depan sudah dilengkapi dengan sistem pengaturan elektrik (6-way untuk pengemudi dan 4-way untuk penumpang depan) serta ventilated seats agar tetap sejuk di iklim tropis. Interior juga semakin modern dengan ambient light 64 warna yang dapat disesuaikan dengan mood pengguna. 

    Untuk kenyamanan maksimal, kaca depan menggunakan double-layer soundproof glass yang meredam suara luar, membuat kabin senyap layaknya SUV premium. Seluruh kombinasi material ini tidak hanya menciptakan suasana elegan, tetapi juga menghadirkan kenyamanan berkendara yang khas untuk “The Real SUV.”

     

  4. Smart Digital Cockpit dengan Layar 13,2 Inci dan AI Voice Control

Pusat kendali J5 EV terletak pada layar sentuh portrait 13,2 inci yang mengatur navigasi, hiburan, AC, hingga konfigurasi kendaraan. Panel instrumen digital 8 inci menampilkan informasi berkendara secara real time dengan tampilan yang jelas dan modern. Konektivitas Apple CarPlay, Android Auto, dan online navigation memastikan pengemudi tetap terhubung kapan pun dibutuhkan, termasuk saat menghadapi kemacetan atau mencari rute alternatif di perjalanan harian. Selain itu, camera 540 juga hadir dengan menampilkan obstacle di sekeliling mobil secara lebih menyeluruh, sehingga meminimalisir blind spot saat berkendara.

Voice control berbasis AI pun juga memungkinkan pengemudi menggunakan perintah suara sederhana untuk mengakses berbagai fungsi kendaraan tanpa harus melepaskan tangan dari setir. Kemudian, untuk menunjang kebutuhan digital pengguna Indonesia, J5 EV dilengkapi wireless charging 50W dengan sistem pendingin agar ponsel tetap aman saat pengisian daya.

5.Aksesoris Lengkap untuk Maksimalkan Kenyamanan Seluruh Penumpang

Tidak hanya fokus pada pengemudi, J5 EV juga memberikan perhatian besar pada kenyamanan seluruh penumpang. Di baris belakang, tersedia port USB tipe A dan C serta dual-zone climate control agar suhu kabin tetap nyaman untuk semua. Untuk membuat perjalanan jauh tetap menyenangkan, J5 EV juga menyediakan beberapa aksesori tambahan seperti trunk subwoofer untuk kualitas suara yang lebih impresif, serta sepasang microphone yang dapat digunakan oleh penumpang untuk berkaraoke di daam kabin sambil menikmati perjalanan.

Kendaraan ini juga dapat berfungsi sebagai sumber listrik portabel melalui fitur V2L (Vehicle-to-Load) hingga 3,3 kW ketika melakukan kegiatan outdoor seperti camping atau picnic, yang dapat membantu untuk menyalakan peralatan seperti rice cooker, lampu tenda, atau perlengkapan road trip lainnya. Kemudahan ini semakin lengkap dengan kendali jarak jauh melalui aplikasi di smartphone, yang memungkinkan pengguna mengatur AC, membuka jendela atau power tailgate, menyalakan seat heating dan steering wheel heating, hingga menjadwalkan pengisian daya secara otomatis. 

“Kombinasi fitur keluarga, hiburan, dan kemampuan outdoor ini menunjukkan bahwa J5 EV benar-benar dirancang untuk mendukung berbagai gaya hidup, dari aktivitas harian di kota hingga petualangan akhir pekan, sesuai jati diri “The Real SUV” sesungguhnya. Kedepannya kami akan membagikan bagaimana performa JAECOO J5 ini siap melaju di berbagai kondisi jalan Indonesia pada November nanti,” tambah Max.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

DPR Nilai Arahan Presiden Soal Pengalihan Dana Korupsi ke LPDP Langkah Tepat

Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. ANTARA/HO-Humas DPR RI.
Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. ANTARA/HO-Humas DPR RI.

Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengalihkan sebagian dari hasil pengembalian uang korupsi sebesar Rp13 triliun ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) merupakan langkah tepat untuk memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Saya kira sudah tepat Pak Prabowo itu membangun dari SDM, jadi kita sudah lama hanya berkutik tentang infrastruktur dan lain-lain yang tidak langsung bisa mengatasi (persoalan) kehidupan masyarakat,” kata Abdul Fikri itu saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/10).

Menurutnya, SDM yang berkualitas akan mampu menyelesaikan beragam persoalan yang ada di Tanah Air. Lebih lanjut Fikri menilai bahwa membutuhkan tambahan dana karena jumlah pendaftar beasiswa itu terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

“Dari 2023 itu 33.394, 2024 jadi 52.842, dan lebih dari 78 ribu pendaftar, jadi naiknya berapa itu, ini kan luar biasa,” ucapnya.

Baca juga: Prabowo minta uang negara Rp13T dari koruptor dialokasikan ke LPDP

Ia menyampaikan dana abadi LPDP hingga tahun 2025 telah mencapai Rp154,11 triliun, namun masih mengalami defisit Rp637 miliar karena jumlah pendaftar yang terus melonjak. Dengan demikian tambahan dana dari pemerintah itu dapat mengatasi persoalan keterbatasan dana yang ada saat ini.

Berikutnya Fikri menilai kebijakan tersebut akan membantu masyarakat miskin yang memiliki potensi akademik tinggi, agar mampu mengakses pendidikan tinggi berkualitas.

“Banyak anak Indonesia berkualitas tinggi, IQ-nya tinggi, bahkan katanya, kata Pak Prabowo, lebih dari 120. Ini harus ditampung, banyak diantaranya dari kalangan miskin,” ucapnya.

Sejauh ini, menurut Fikri, arah kebijakan Presiden Prabowo menitikberatkan pada peningkatan kualitas SDM yang sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan. Menurut dia, pembangunan SDM harus menjadi prioritas dalam arah kebijakan nasional, seiring dengan upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan daya saing bangsa.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Lindungi 50 Juta Penduduk, Prabowo Bangun Tanggul Laut 535 Km di Pesisir Utara Jawa

Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming memimpin Sidang Kabinet Paripurna dalam rangka memperingati satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025. Aktual/BPMI.SETPRES

Jakarta, aktual.com — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali mengungkapkan rencana besar pemerintahannya untuk membangun tanggul laut raksasa sepanjang 535 kilometer di pantai utara (Pantura) Jawa.

Tanggul laut ini digagas untuk melindungi sekitar 50 juta penduduk dari ancaman kenaikan air laut yang semakin nyata.

Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang digelar tepat di hari satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

“Dan bila perlu di tempat lain. Kita juga sudah mulai persiapan untuk membangun 535 km panjang tangguh laut di pantai utara Jawa. Ini untuk menyelamatkan 50 juta penduduk,” paparnya.

Menurut Prabowo, ancaman perubahan iklim sudah di depan mata. Kenaikan permukaan air laut terjadi setiap tahun, dan kawasan Pantura sebagai pusat aktivitas ekonomi, industri, serta kawasan pertanian subur berada dalam risiko serius.

“Air laut naik 5 cm setahun. Jadi harus segera kita selamatkan ini. Karena di pantai utara Jawa ini, ini juga kalau tidak salah industri kita ada di pantai utara Jawa itu,” terangnya.

Selain kawasan industri, sawah-sawah produktif yang menjadi lumbung pangan nasional juga terancam jika tanggul laut tidak segera dibangun. Prabowo menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam melindungi rakyat dan aset strategis bangsa.

“Dan puluhan ribu hektare sawah-sawah yang subur juga di situ harus kita selamatkan. Saudara-saudara saya kira itu capean-capean yang saya sampaikan. Dan ini menunjukkan saudara-saudara bahwa kita berada di jalan yang benar,” urainya.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga berbicara tentang filosofi dasar dalam menjalankan pemerintahan. Ia menekankan bahwa keberhasilan negara melindungi rakyat harus dimulai dari niat tulus para pemimpin.

“Saya percaya bahwa menjalankan pemerintahan ternyata sebenarnya tidak terlalu rumit. Pertama, awalnya harus dari niat. Niat kita harus baik, niat kita sungguh-sungguh untuk menjalankan amanat dari rakyat,” jelasnya.

Ia menambahkan, amanah besar yang dijalankan saat ini perlu keberanian, kejujuran, dan komitmen penuh untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat.

“Kita harus berpijak dari awal seperti itu. Kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya. Bahaya kemiskinan, bahaya kelaparan, bahaya penyakit, bahaya ancaman dari badai, dari bencana, ancaman dari kerusuhan, ancaman dari serangan dari pihak luar,” pungkasnya.

CBA: Dugaan Kebocoran Anggaran di PT JOE Harus Dibongkar Auditor Negara

Jakarta, aktual.com – Lembaga pengawasan anggaran Center for Budget Analysis (CBA) mendesak auditor negara untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap dugaan kebocoran anggaran pada PT Jakarta OSES Energi (PT JOE), anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (JakPro) yang memiliki Participating Interest (PI) sebesar 10 persen di Wilayah Kerja (WK) Offshore-South East Sumatra (OSES).

Wilayah kerja migas OSES sendiri merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia. Hingga Agustus 2018, produksi minyak dan gas bumi di WK SES mencapai 31.120 barel per hari (bph) dan 137,5 juta standard cubic feet per day (mmscfd). Operasi dilakukan di sekitar Pulau Pabelokan, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Selain PT JOE, BUMD milik Provinsi Lampung yakni PT Lampung Energi Berjaya (PT LEB) juga tercatat memiliki PI sebesar 5 persen di PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES), operator utama blok tersebut.

Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, membeberkan bahwa sejak tahun 2018 hingga 2022, PT JOE memperoleh total pendapatan sebesar Rp224.004.787.406 dari net cash distribution hasil bagi produksi WK SES.

“Artinya, rata-rata pendapatan PT JOE hanya sekitar Rp44,8 miliar per tahun. Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan potensi besar blok OSES,” ujar Uchok dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).

Uchok juga menyoroti adanya beban denda pajak yang sangat besar pada tahun 2023, yakni mencapai Rp91.620.960.983. Denda tersebut berasal dari sanksi pajak akibat restitusi PPN PT Jakarta Propertindo, sebagaimana tercantum dalam dokumen SKPKB PPN Nomor 00340/207/21/073/23 tertanggal 18 Agustus 2023, untuk masa pajak Januari 2021.

“Ini menjadi sinyal kuat bahwa ada persoalan serius dalam pengelolaan keuangan PT JOE maupun entitas induknya. Karena itu, kami meminta auditor negara turun tangan untuk mengaudit seluruh aliran dana pendapatan dari WK SES,” tegas Uchok.

CBA berharap audit tersebut dapat mengungkap secara terang sumber kebocoran anggaran—apakah berasal dari PT JOE selaku BUMD milik DKI Jakarta atau dari pihak operator, PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES).

“Publik berhak tahu ke mana sebenarnya uang hasil migas daerah itu mengalir. Jangan sampai potensi pendapatan daerah justru hilang karena tata kelola yang buruk,” pungkas Uchok.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain