27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 333

Akademisi: Indonesia Jangan Jadi Legitimasi Penjajahan Israel

Usulan Presiden Prabowo Subianto mengenai solusi dua negara Palestina–Israel dalam Sidang Umum PBB menuai kritik keras. Akademisi menilai gagasan tersebut ceroboh, tidak realistis, bahkan bertentangan dengan semangat UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan.

Pizaro Gozali Idrus, kandidat PhD Hubungan Internasional di Universiti Sains Malaysia, menilai pidato Presiden yang menekankan pentingnya menjamin keselamatan dan keamanan Israel sebagai sikap yang ahistoris dan menyesatkan.

“Israel itu penjajah, ngapain dijamin keselamatan dan keamanannya. Israel sudah dijamin Amerika Serikat dan sekutu Barat. Yang perlu dijamin itu Gaza, bukan Israel,” tegasnya, Rabu (1/10/2025).

Ia menyebut langkah Indonesia mendorong solusi dua negara sebagai blunder politik luar negeri. Menurutnya, di tengah gelombang pengakuan internasional terhadap Palestina, Indonesia justru terkesan menjual murah perjuangan Palestina dengan mengakui Israel.

Pizaro juga mempertanyakan batas demografi yang jadi acuan usulan Indonesia. Palestina yang semula menguasai 45 persen wilayah sebelum 1948, kini hanya tersisa 15 persen dan itupun sudah luluh lantak akibat agresi Israel. “Kan enak saja Israel sudah hancurkan Palestina tapi tidak tanggung jawab. Kalau solusi dua negara dipakai, Indonesia harus berani mendesak Israel membangun kembali Gaza,” katanya.

Ia menegaskan, ketimbang mengusulkan solusi dua negara, Indonesia seharusnya konsisten pada amanat UUD 1945 dan menolak segala bentuk penjajahan. “Ini justru saatnya Indonesia memimpin blok negara penentang Israel, seperti semangat Soekarno dalam Gerakan Non-Blok,” pungkasnya.

Solusi Dua Negara Mustahil Terwujud

Kritik juga datang dari Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Teuku Razasyah. Menurutnya, usulan solusi dua negara mustahil diwujudkan karena sarat hambatan politik dan hukum internasional.

Ia menyebut setidaknya ada enam faktor penghambat, mulai dari batas wilayah yang tidak diakui, keberanian rakyat Palestina untuk kembali ke tanahnya, hingga ketiadaan panduan rinci dari PBB. Razasyah juga menyoroti tidak adanya kesepakatan langkah konkret di antara negara-negara pendukung solusi dua negara.

Selain itu, figur mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang dipercaya AS mengatur transisi dianggap tidak kredibel di Timur Tengah. Keterlibatannya dalam Perang Teluk 2003, yang menghancurkan Irak atas dasar intelijen keliru, semakin merusak reputasinya.

Faktor terakhir, kata Razasyah, negara-negara Timur Tengah dan Palestina sendiri tidak memiliki gagasan konseptual besar maupun figur karismatis yang mampu berdebat dengan Amerika Serikat di forum internasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Andry Haryanto

Harga Emas UBS, Galeri24 Naik Melonjak Sementara Antam Naik Tipis

Pedagang menata emas perhiasan di salah satu pusat penjualan Toko Emas Murni Kota Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (27/9/2025). Harga emas perhiasan sejak sepekan terakhir di Aceh mengalami kenaikan yang terdiri emas murni 23 karat naik dari Rp6,3 juta per mayam atau 3,3 gram menjadi Rp 6,6 juta per mayam, emas london 22 karat naik dari Rp6,1 juta per mayam menjadi Rp6,3 juta per mayam belum termasuk ongkos pembuatan, kenaikan harga emas tersebut dipicu kondisi ekonomi global yang tidak stabil dan penguatan harga emas dunia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz
Pedagang menata emas perhiasan di salah satu pusat penjualan Toko Emas Murni Kota Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (27/9/2025). Harga emas perhiasan sejak sepekan terakhir di Aceh mengalami kenaikan yang terdiri emas murni 23 karat naik dari Rp6,3 juta per mayam atau 3,3 gram menjadi Rp 6,6 juta per mayam, emas london 22 karat naik dari Rp6,1 juta per mayam menjadi Rp6,3 juta per mayam belum termasuk ongkos pembuatan, kenaikan harga emas tersebut dipicu kondisi ekonomi global yang tidak stabil dan penguatan harga emas dunia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz

Jakarta, aktual.com – Harga emas yang dikutip dari laman resmi Sahabat Pegadaian, Rabu (2/10), menunjukkan harga tiga produk logam mulia yakni buatan UBS, Galeri24, dan Antam.

Harga jual emas Antam mengalami kenaikan tipis Rp3.000 per gram menjadi Rp2.338.000 dari semula Rp2.335.000 per gram. Sedangkan emas Galeri24 yang naik Rp17.000 per gram ke angka Rp2.242.000 dari semula Rp2.225.000 per gram.

Untuk emas UBS mengalami lonjakan harga jual Rp48.000 per gram ke angka Rp2.283.000 dari awalnya Rp2.235.000 per gram.

Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.Berikut daftar lengkap harga emas masing-masing produk:

Harga emas UBS:‎
– Harga emas UBS 0,5 gram: Rp1.235.000
‎- Harga emas UBS 1 gram: Rp2.283.000‎
– Harga emas UBS 2 gram: Rp4.531.000‎
– Harga emas UBS 5 gram: Rp11.195.000‎
– Harga emas UBS 10 gram: Rp22.271.000
‎- Harga emas UBS 25 gram: Rp55.568.000
‎- Harga emas UBS 50 gram: Rp110.905.000‎
– Harga emas UBS 100 gram: Rp221.724.000‎
– Harga emas UBS 250 gram: Rp554.145.000
‎- Harga emas UBS 500 gram: Rp1.106.986.000

‎Harga emas Galeri24:‎
– Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.176.000‎
– Harga emas Galeri24 1 gram: Rp2.242.000.
‎- Harga emas Galeri24 2 gram: Rp4.417.000
‎- Harga emas Galeri24 5 gram: Rp10.962.000
‎- Harga emas Galeri24 10 gram: Rp21.866.000
‎- Harga emas Galeri24 25 gram: Rp54.528.000
‎- Harga emas Galeri24 50 gram: Rp108.971.000‎
– Harga emas Galeri24 100 gram: Rp217.833.000
‎- Harga emas Galeri24 250 gram: Rp544.314.000‎
– Harga emas Galeri24 500 gram: Rp1.088.092.000‎
– Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp2.176.184.000.‎

Harga emas Antam:‎
– Harga emas Antam 0,5 gram: Rp1.222.000‎
– Harga emas Antam 1 gram: Rp2.338.000‎
– Harga emas Antam 2 gram: Rp4.613.000‎
– Harga emas Antam 3 gram: Rp6.893.000‎
– Harga emas Antam 5 gram: Rp11.454.000‎
– Harga emas Antam 10 gram: Rp22.849.000‎
– Harga emas Antam 25 gram: Rp56.992.000
‎- Harga emas Antam 50 gram: Rp113.900.000
‎- Harga emas Antam 100 gram: Rp227.719.000‎
– Harga emas Antam 250 gram: Rp569.019.000
‎- Harga emas Antam 500 gram: Rp1.137.817.000‎
– Harga emas Antam 1.000 gram: Rp2.275.592.000.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

KPK Ungkap Peran Yugi Prayanto dan Arso Sadewo di Kasus Jual Beli Gas

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi Asep Guntur Rahayu saat memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Rio Feisal/aa.

Jakarta, Aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan peran Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto (YP), serta Komisaris Utama sekaligus pemilik saham mayoritas PT Inti Alasindo Energy (IAE) Arso Sadewo (AS) terkait kasus dugaan korupsi di dalam jual beli gas.

Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan Yugi Prayanto menjadi penghubung untuk pertemuan antara tersangka sekaligus Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) periode 2008-2017 Hendi Prio Santoso (HPS) dengan Arso Sadewo.

“Berdasarkan kedekatan HPS dan YG, mereka bertemu dengan AS untuk melakukan pengondisian terkait persetujuan pembelian gas bumi oleh PT PGN dari PT IAE,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (1/10/2025) dilansir dari ANTARA.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, terjadi pertemuan antara Arso Sadewo, Komisaris PT IAE tahun 2006-2023 Iswan Ibrahim, dan Direktur Komersial PT PGN tahun 2016-2019 Danny Praditya untuk menyepakati rencana kerja sama PT PGN dengan PT IAE.

Setelah terjadi kesepakatan tersebut, Arso Sadewo memberikan biaya komitmen sebesar 500 ribu dolar Singapura kepada Hendi Prio di kantornya yang berlokasi di Jakarta.

“Kemudian atas biaya komitmen tersebut, HPS memberikan sebagian uang sejumlah 10 ribu dolar Amerika Serikat kepada YG sebagai imbalan karena telah diperkenalkan kepada AS,” kata Asep.

Sebelumnya, kasus dugaan korupsi jual beli gas tersebut bermula dari pengesahan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) PT PGN Tahun 2017 pada tanggal 19 Desember 2016.

Dalam RKAP tersebut, tidak terdapat rencana PT PGN untuk membeli gas dari PT IAE, namun pada tanggal 2 November 2017 terjadi penandatanganan dokumen kerja sama antara PT PGN dan PT IAE setelah melalui beberapa tahapan.

Pada tanggal 9 November 2017, PT PGN membayar uang muka sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat.

Oleh sebab itu, dalam kasus ini, KPK telah menetapkan dua orang tersangka, yakni Komisaris PT IAE pada tahun 2006–2023 Iswan Ibrahim dan Direktur Komersial PT PGN periode 2016-2019 Danny Praditya.

Sementara berdasarkan laporan hasil pemeriksaan investigatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, kerugian negara dalam tindakan tersebut mencapai 15 juta dolar AS.

Adapun Hendi Prio Santoso diumumkan sebagai tersangka, dan kemudian langsung ditahan oleh KPK pada 1 Oktober 2025.

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi

Siti Fauziah Minta Kalangan Pendidikan Aktif Sampaikan Masukan ke MPR

Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah (kanan) saat menghadiri Forum Konsultasi Publik (FKP) bertema “Peran Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Kebijakan Pelayanan Publik di MPR”. Forum yang dihadiri siswa, guru, dan pejabat pendidikan di Kota Malang pada Rabu (1/10/2025). Aktual/DOK MPR RI

Malang, aktual.com – Aula yang dipenuhi siswa, guru, dan pejabat pendidikan di Kota Malang pada Rabu (1/10/2025), mendadak riuh ketika Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, menyapa dengan ramah. Ibu Titi, sapaan akrab Siti Fauziah mengajak masyarakat pendidikan, mulai dari pelajar, guru hingga pejabat dinas untuk tak segan menyampaikan aspirasi, masukan, koreksi dan gagasan untuk pelayanan publik MPR.

“Masukan bisa datang dari siapa saja. Dari adik-adik pelajar, bapak dan ibu guru, atau dinas pendidikan. Karena sebagai lembaga negara, MPR sangat memerlukan koreksi yang bermanfaat,” ucapnya.

Ajakan itu disampaikan dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) bertema “Peran Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Kebijakan Pelayanan Publik di MPR”. Forum yang digelar MPR RI bersama Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kota Malang ini, menjadi ruang pertemuan antara birokrat dan publik.

Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Biro SDM, Organisasi dan Hukum Setjen MPR Dyastasita WB, Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Anies Mayangsari Muninggar, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang Achmad Shampton dan Kasi Pendidikan Agama Kemenag Kota Malang Abdul Mughni.

Turut hadir, Ketua KKMI dan Kepala MIN 1 Kota Malang Siti Aisah, Ketua Pokja Pengawas Kemenag Kota Malang Chusnul Chotimah, Kepala Madrasah Negeri se kota Malang, perwakilan Madrasah swasta se kota Malang, Kepala SD Qurrota A’yun kota Malang serta siswa siswi dan para guru MIN1, MIN 2, MTsN 1, MTsN 2, MAN 1, MAN 2 dan SD Qurrota A’yun.

Ibu Titi menekankan, FKP bukan sekadar acara seremonial. Forum ini, katanya, adalah salah satu pintu masuk MPR untuk mendengar langsung suara masyarakat. “Selain forum seperti ini, MPR punya banyak akses. Bisa lewat media sosial, email, aplikasi, website, bahkan datang langsung ke Gedung MPR,” ujarnya.

Khusus generasi muda, perempuan pertama dalam sejarah yang menjabat Sesjen MPR RI ini menyebut teknologi digital sebagai jembatan. “Generasi milenial dan Gen Z yang setiap hari bersentuhan dengan media sosial akan lebih mudah mendekat ke MPR lewat jalur digital,” katanya.

Di sela forum, Ibu Titi menerima sebuah buku karya Achmad Shampton berjudul Cahaya Lilin di Birokrasi. Ia menyinggung soal menurunnya minat baca di kalangan pelajar. “Di era modernisasi digital, fisik buku mulai tergeser. Karena itu saya mendukung upaya para guru untuk menumbuhkan kembali minat membaca,” katanya.

Sesi diskusi interaktif menjadi bagian paling hidup. Narasumber dari Setjen MPR,
Dyastasita WB memberikan materi tentang Standar Pelayanan Publik MPR. Sedangkan Anies Mayangsari Muninggar membahas materi seputar Layanan Penerimaan Delegasi dan Layanan Informasi MPR. Peserta, terutama guru dan siswa, antusias memberi masukan, pertanyaan, bahkan testimoni. Semua aspirasi itu , nantinya akan dihimpun dan dikaji untuk memperkuat kualitas pelayanan publik MPR.

Forum di Malang ini menegaskan bahwa MPR ingin membuka ruang dialog yang lebih luas. Bukan hanya mendengar dari kalangan elite, tapi juga dari ruang-ruang kelas, madrasah, hingga komunitas pendidikan di daerah.

DPR Desak Kemendagri Tetapkan 3 Pulau Sengketa Masuk Papua Barat Daya

Anggota DPR RI Robert J. Kardinal
Anggota DPR RI Robert J. Kardinal

Jakarta, aktual.com – Anggota DPR RI Robert J. Kardinal meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tidak ragu menetapkan Pulau Sain, Piyai dan Kiyas masuk dalam administrasi Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya (PBD). Menurutnya, penetapan ini penting mengingat fakta dan dokumen sejarah membuktikan bahwa tiga pulau tersebut masuk wilayah Papua.

Sebagaimana diketahui, Pulau Sain, Piyai, dan Kiyas berada di perbatasan antara Provinsi Maluku Utara (Malut) dan PBD. Tiga pulau ini masuk dalam wilayah Kab. Halmahera Tengah, Malut. Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) PBD menggugat kepemilikan Pulau tersebut ke Kemendagri.

“Saya kira untuk ketiga pulau tersebut tidak perlu dipertentangkan. Fakta-fakta dan dokumen Netherland Nieuw-Guinea, yang tersimpan di Arsip Nasional di Belanda menyatakan pulau tersebut, sebelum proklamasi, berada di wilayah Irian Barat (kini Papua Barat Daya, red). Itu clear,” tegas Robert dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).

Menurut Robert, data dan fakta sejarah tersebut nantinya akan diserahkan oleh Gubernur PBD dan Bupati Raja Ampat ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dia pun menyampaikan apresiasi kepada Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) yang juga tokoh senior masyarakat Papua, Freddy Numberi yang telah memperoleh fakta dokumen sejarah tersebut dari Arsip Nasional Belanda itu.

Dia berharap, dokumen sejarah ini dapat meluruskan kekeliruan terhadap fakta sejarah atas letak dan posisi geografis dari tiga pulau tersebut.

“Kami minta Kemendagri segera memutuskan bahwa ketiga pulau itu masuk Kab. Raja Ampat, Papua Barat Daya. Tidak perlu lama-lama. Batas wilayahnya jelas. Pada waktu Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 945, ketiga pulau tersebut masuk dalam Netherland Niew-Guinea. Datanya lengkap, temasuk petanya,” tegasnya.

Anggota Komisi IV DPR ini ini tegaskan sikap Kemendagri ini sangat penting agar konflik antara dua provinsi paling timur Indonesia ini bisa segera redam. Apalagi belakangan ini, konflik kepemilikan tiga pulau ini telah memicu konflik di tengah-tengah masyarakat.

“Jadi tidak usah bertele-tele. Kan sama saja. Masuk Papua Barat Daya atau Papua, kan tetap dalam bingkai NKRI. Yang mana 3 pulau itu berdasarkan fakta sejarah masuk Netherland Niew-Guinea, sebelum akhirnya menjadi Irian Barat, kemudian menjadi Irian Jaya, Papua Barat dan kini Provinsi Papua Barat Daya. Ini satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan,” tegasnya.

Dia beharap ketegasan Pemerintah, dalam hal ini Kemendagri, dapat menuntaskan persoalan kepemilikan 3 pulau tersebut.

“Jadi jangan memperdebatkan sesuatu yang sudah jelas. Yang akhirnya hanya menyulitkan orang daerah bolak-balik untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas faktanya,” pungkasnya.

Sementara Mantan MKP yang juga tokoh senior masyarakat Papua, Freddy Numberi menegaskan, kepemilikan tiga pulau tersebut hendaknya mengacu pada fakta Sejarah. Dia lalu menjelaskan sejarah dari tiga pulau yang disengketakan antara Pemprov PBD dan Malut.

Mantan Menteri Perhubungan ini bilang, Belanda ketika meninggalkan Irian Barat atau Tanah Papua masih dalam status quo. Hal ini berdasarkan Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Pemerintah Indonesia dan pihak Belanda pada 22 November 1949 lalu. Dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa status Irian Barat akan ditentukan melalui perundingan selanjutnya antara Pemerintah Indonesia dan Belanda dalam waktu satu tahun setelah penyerahan kedaulatan.

Adapun Belanda secara De Facto mengaku kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949. Sementara secara De Jure, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, mewakili Pemerintah Belanda pada 14 Juni 2023, secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

“Setelah merdeka 80 tahun, ternyata gonjang-ganjing masalah pulau-pulau antara Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Kepulauan Raja Ampat terus meruncing,” kata Freddy.

Freddy lalu mengungkap fakta-fakta sejarah kepemilikan tiga pulau tersebut. Pertama, hasil survey ke lapangan pihak Militer Belanda dalam Verslag Van De Militaire Exploratie van Nederlandsch-Nieuw-Guinee tahun 1907-1915, bahwa Kabupaten Kepuluan Raja Ampat terpisah dari Provinsi Malut.

Laporan ini kemudian diperkuat oleh Justin Modena dan Arnoldus Johanes van Delden, dalam ekspedisi pada tahun 1828. Di dalam laporan dua jurnalis tersebut, terungkap gambar utuh Papua terpisah dari Maluku di dalam peta tersebut.

“Dari fakta-fakta yang ada di Laporan tersebut. Di samping peta yang langsung ada dalam laporan tersebut (9 Peta, 10 Gambar dan 166 foto),” ujarnya.

Selain itu, sambung mantan Gubernur Irian Jaya ini, ada 5 (lima) lampiran peta yang melengkapi laporan tersebut. Dari hasil analisis peta tersebut terungka bahwa ternyata Nieuw-Guinea atau Irian Barat terpisah dari Maluku Utara, termasuk tiga pulau yang disengketakan tersebut, yakni masuk dalam jajaran Kabupaten Kepulauan Raja Ampat hingga sekarang.

“Kalau dilihat di peta yang keluaran Belanda tersebut pada tahun 1915, sebelum RI Merdeka 17 Agustus 1945, Pulau Gebe di Kabupaten Maluku Utara dan Pulau Gag di Kabupaten Kepulauan Raja Ampat berjarak kurang lebih 10 mil laut,” ujarnya.

Atas dasar itu, dia berpandangan terhadap pulau-pulau yang disengketakan tersebut, baik Pulau Sain, Piyai maupun Pulau Kisas, berjarak lebih jauh dari Kabupaten Maluku Utara. Sehingga dapat disimpukan kalau ketiga pulau tersebut masuk dalam jajaran wilayah Kabupaten Kepulauan Raja Ampat dengan bersumber pada _Verslag van de Militaire Exploratie van Nederlandsch-Nieuw-Guinee (1907-1915).

Untuk itu, dia meminta agar penyelesaian kepemilikan konflik tiga pulau yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat (Provinsi PBD) dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Provinsi Malut) benar-benar berdasarkan fakta sejarah. Dia ingin sejarah masa lalu Papua, diungkap dengan benar dan bijak (Truth and Wise).

“Dengan menghayati pernyataan Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16 bahwa ‘Anda dapat membodohi semua orang beberapa saat, Anda bisa menipu sebagian orang sepanjang waktu, tetapi Anda tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu’,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Agrinas Palma Nusantara Kukuhkan Semangat Kebangsaan di Hari Kesaktian Pancasila

Jakarta, aktual.com – PT. Agrinas Palma Nusantara (Persero) mengikuti upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bersama PT Hutama Karya (Persero) di Gedung HK Tower, Jakarta, Rabu (1/10)

Upacara dihadiri seluruh karyawan serta jajaran direksi kedua perusahaan.

Tampak Direktur Konsultan Konstruksi Agrinas Palma, Gagah Guntur Aribowo, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, M. Wais Fansuri, dan Direktur Riset, Pengembangan dan Keberlanjutan, Teddy J. Simatupang.

Upacara berlangsung dengan khidmat melalui rangkaian penghormatan bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, serta ikrar kesetiaan kepada Pancasila sebagai dasar negara. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara jajaran direksi dan seluruh karyawan sebagai simbol kebersamaan dan penguatan semangat persatuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain