30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 334

PBB Sambut Baik Pernyataan Hamas Ingin Bebaskan Sandera

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan di Markas Besar PBB di New York, 22 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Eskinder Debebe/Foto PBB Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan di Markas Besar PBB di New York, 22 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Eskinder Debebe/Foto PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan di Markas Besar PBB di New York, 22 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Eskinder Debebe/Foto PBB

Markas PBB, New York, aktual.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyambut baik pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas yang menyatakan kesiapannya untuk membebaskan sandera dan berpartisipasi berdasarkan usulan yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Demikian disampaikan Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric pada Jumat (3/10).

Sekjen “menyambut baik dan merasa optimistis” dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas, kata Dujarric dalam sebuah pernyataan.

Guterres, lanjut dia, mendesak semua pihak agar memanfaatkan kesempatan ini untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza serta mengucapkan terima kasih kepada Qatar dan Mesir atas upaya mediasi mereka yang sangat berharga.

Dujarric mengatakan Guterres kembali menyerukan gencatan senjata segera dan permanen, pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat serta akses kemanusiaan tanpa hambatan.

“PBB akan mendukung semua upaya mencapai tujuan-tujuan ini guna mencegah penderitaan yang lebih besar,” ujarnya.

Hamas pada Jumat mengumumkan pihaknya telah menyerahkan tanggapan mereka terhadap proposal perdamaian Gaza yang diajukan oleh Trump kepada para mediator regional dan internasional. Kelompok itu mengatakan pada prinsipnya mereka setuju untuk membebaskan semua sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.

Dalam pernyataan persnya, kelompok bersenjata Palestina itu juga setuju untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada badan teknokrat independen Palestina, yang dibentuk melalui konsensus nasional serta didukung negara-negara Arab dan Islam.

“Berdasarkan pernyataan yang baru saja dikeluarkan oleh Hamas, saya yakin mereka siap untuk perdamaian yang langgeng,” kata Trump pada Jumat di Truth Social, seraya menambahkan bahwa Israel harus segera menghentikan pengebomannya di Gaza.

“Kami sudah dalam pembicaraan mengenai detail yang perlu diselesaikan. Ini bukan hanya tentang Gaza, ini tentang perdamaian yang telah lama dinantikan di Timur Tengah,” ucap Trump.

Pada Senin (29/9), pemerintahan Trump mengumumkan proposal yang berisikan 20 poin setelah Presiden Trump mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung, yang mencakup kesepakatan gencatan senjata sebagai ganti sandera, penarikan pasukan Israel secara bertahap, demiliterisasi Gaza serta pengawasan internasional terhadap rekonstruksi dan tata kelola Gaza setelah berakhirnya konflik.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Chudry Sitompul: Pemerintah Hilang Wibawa Jika Silfester Tak Dieksekusi

Pakar Hukum Universitas Indonesia, Chudry Sitompul, menyoroti kasus hukum yang menjerat Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina. Silfester yang merupakan salah satu pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019, divonis 1,5 tahun penjara dalam perkara fitnah terhadap mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, hingga kini ia belum juga menjalani hukuman tersebut. Kejaksaan Agung menyebut alasan penundaan eksekusi karena kondisi kesehatan Silfester yang sedang sakit.

Menurut Chudry Sitompul, alasan tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Ia menegaskan bahwa dalil mengenai daluarsa eksekusi pidana yang dipahami oleh pihak Silfester keliru.

“Itu kan mengenai penafsiran pasal daluarsa. Gini, itu kan penasehat hukumnya atau dengan pendukung-pendukungnya itu menganggap bahwa masa daluarsa pelaksanaan putusan pidana atau eksekusi pidana itu empat tahun. Padahal ya semua ini, itu adalah delapan belas tahun. Semua ahli, semua buku pidana tidak ada yang bilang empat tahun,” ujarnya saat dihubungi Aktual.com, Jumat (3/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa ketentuan empat tahun itu terkait ancaman hukuman, bukan daluarsa eksekusi putusan. “Jadi semua pendapat ahli dan buku pidana seragam bahwa itu delapan belas tahun,” beber Chudry.

Chudry juga menyoroti kesulitan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan dalam mengeksekusi putusan karena belum mengetahui keberadaan Silfester. Menurutnya, langkah hukum harus tetap ditempuh.

“Kalau misalnya kejaksaan menyatakan Silfester tidak bisa ditemukan, maka kejaksaan itu harus menyatakan Silfester masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Sehingga kalau perlu bekerjasama dengan Interpol, supaya statusnya jelas bahwa dia orang yang dicari untuk melaksanakan putusan,” katanya.

Ia menilai bahwa hingga saat ini tidak ada alasan hukum yang sah untuk menunda pelaksanaan putusan tersebut. Hal ini, menurutnya, tidak hanya menyangkut kinerja Kejaksaan, tetapi juga berhubungan langsung dengan wibawa pemerintah.

“Kesimpulannya, tidak ada alasan hukum yang bisa menunda pelaksanaan putusan pidana atau eksekusinya. Jadi ini sebenarnya bukan hanya soal institusi kejaksaan, tetapi ini sudah menyangkut wibawa pemerintah, bahwa pemerintah tidak bisa melaksanakan hukum secara baik dan benar,” ujarnya.

Dari sisi politik, Chudry menilai persoalan ini dapat mencoreng citra pemerintahan Prabowo Subianto. “Kalau dari analisa politik, ini bisa bahwa Silfester mempunyai kekuasaan yang lebih dari pemerintah karena pemerintah tidak bisa melakukannya. Jadi ini saya kira wibawa pemerintah dalam hal ini juga, Presiden Prabowo Subianto itu bisa tercoreng, atau menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo ini tidak melaksanakan hukum atau undang-undang yang benar,” jelasnya.

Ia juga menyinggung posisi Silfester yang pernah disebut sebagai bagian dari Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Hal itu, menurutnya, semakin menimbulkan kesan bahwa hukum hanya berlaku secara tegas kepada pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintah.

“Padahal Indonesia sebagai negara hukum itu, semua warga negara diberlakukan sama di muka hukum. Tidak ada yang istimewa, tidak ada yang kebal hukum. Jadi ini bisa mengurangi performa kinerja Prabowo terhadap hukum. Seakan hukum itu hanya berlaku bagi orang-orang yang tidak mendukung Prabowo,” tegas Chudry

Selain itu, Chudry menyoroti status Silfester yang pernah menduduki jabatan komisaris di salah satu BUMN. Ia menilai keputusan pengangkatan maupun pencabutan jabatan tersebut perlu ditelusuri.

“Itu sudah dicabut, sudah dibatalkan. Saya nggak tahu, yang mengusulkan itu Menteri BUMN atau kepala Danantara. Kalau misalnya, siapa pun yang mengangkat itu, tidak konsisten terhadap hukum,” ujarnya.

Chudry menekankan bahwa penegakan hukum harus berlaku sama bagi semua warga negara tanpa pandang bulu. Baginya, kasus Silfester bukan hanya persoalan teknis eksekusi, melainkan menyangkut kredibilitas pemerintah dalam menjunjung prinsip negara hukum.

Reporter: Achmad

Artikel ini ditulis oleh:

Andry Haryanto

Hamas Beri Tanggapan Resmi Soal Usulan Trump Terkait Gaza

Anggota pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer kelompok perlawanan Hamas Palestina. (ANTARA/Anadolu/as/am.)
Anggota pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer kelompok perlawanan Hamas Palestina. (ANTARA/Anadolu/as/am.)

Gaza, aktual.com – Hamas dikabarkan telah memberikan tanggapan resmi terhadap usulan Presiden AS Donald Trump terkait upaya mengakhiri perang di Jalur Gaza. Berdasarkan surat yang diperoleh Drop Site pada Jumat (3/10/2025), Hamas menyatakan kesediaannya untuk melakukan pembebasan sandera serta pertukaran tahanan, namun menegaskan syarat agar turut dilibatkan dalam penentuan masa depan Gaza.

Berikut isi surat:

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Pernyataan penting

Terkait respons Hamas atas proposal Presiden AS Donald Trump

Didasari atas kepedulian untuk menghentikan agresi dan genosida yang dilaksanakan terhadap rakyat kami yang setia di Jalur Gaza, dan didasari atas tanggung jawab nasional dan komitmen kami terhadap prinsip, hak, dan kepentingan tertinggi dari rakyat kami, Pejuang Pergerakan Islam, Hamas, menggelar konsultasi mendalam di antara badan pimpinan, konsultasi ekstensif dengan pasukan dan faksi Palestina, juga diskusi dengan sahabat mediator dan teman, dalam rangka untuk mencapai suatu posisi bertanggung jawab dalam berurusan dengan rencana yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump.

Setelah mempelajari secara mendalam, kami telah membuat keputusan dan telah mengirim respons berikut ke para sahabat mediator:

Pergerakan Pejuang Islam, Hamas, mengapresiasi negara Arab, negara Islam, dan upaya Internasional, dan juga upaya dari Presiden AS Donald Trump, bertujuan untuk menghentikan perang di Jalur Gaza, mencapai kesepakatan pertukaran tahanan, mengizinkan masuknya segera bantuan kemanusiaan, menolak pendudukan di Jalur Gaza, dan menentang pengusiran rakyat Palestina kami dari sana.

Dalam konteks ini, dan dalam sikap untuk mencapai akhir dari perang dan penarikan penuh pasukan dari Jalur Gaza, Hamas mengumumkan persetujuannya untuk melepas semua sandera – baik yang masih hidup dan jasad dari yang sudah mati – menurut formula pertukaran yang termaktub dalam proposal Presiden Trump dan dengan ketentuan dari syarat-syarat yang layak di lapangan untuk menjalankan proses pertukaran. Dalam hal ini, Hamas menegaskan kesiapannya untuk segera memasuki proses negosiasi, lewat mediator, untuk mendiskusikan detailnya.

Hamas juga menegaskan persetujuannya atas penyerahan pemerintahan Jalur Gaza ke sebuah badan Palestina yang berisi teknokrat independen, berdasarkan konsensus nasional Palestina dan dukungan negara Arab dan negara Islam.

Tentang isu-isu lain yang termaktub dalam proposal Presiden Trump, yang berhubungan dengan masa depan Jalur Gaza dan hak-hak yang sah dari rakyat Palestina, ini adalah subjek terhadap sebuah posisi bangsa yang utuh dan harus didasarkan atas hukum internasional dan resolusi yang relevan. Masalah-masalah ini harus didiskusikan dalam kerangka kesatuan nasional Palestina, di mana Hamas akan berpartisipasi dan berkontribusi secara bertanggung jawab.

Pergerakan Pejuang Islam – Hamas

Jumat, 11 Rabiul Akhir 1447 H/ 3 Oktober 2025

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Sempat ‘Gantung Panci’ Imbas Covid-19 dan Nganggur, Junaedi Jadi Koki Lagi Berkat MBG

koki dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojong Koneng, Junaedi. Aktual/HO

Bogor, aktual.com — Pandemi Covid-19 membuat Junaedi (28) terpaksa ‘gantung panci’ sebagai koki. Restoran di bilangan Sentul, Kabupaten Bogor, melepasnya karena sepi pembeli. Resto kolaps, Junaedi pun terpaksa menganggur setelah bekerja selama tiga tahun.

Delapan bulan lalu, Junaedi mendapat tawaran menjadi koki dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Tawaran itu tak dia sia-siakan. Dapur rumah harus ngebul. Anak semata wayangnya pun harus terus mendapat asupan makanan bergizi.

“Saya senang mendapat kesempatan bekerja di sini. Apalagi tujuannya mendistribusikan (makanan bergizi) untuk anak-anak sekolah,” kata Junaedi saat ditemui di kawasan Bogor pekan ini.

Semangat memasak semakin tinggi karena ada sisi pengabdian dalam pekerjaannya. Dia pun berkomitmen untuk serius menjaga kualitas masakan karena selalu terngiang di kepala bahwa yang akan memakan makanan yang dia sajikan adalah anak-anak sekolah. Anak-anak yang seumuran dengan anak semata wayangnya.

“Saya merasa bangga dengan tugas saya,” kata Junaedi.

Dia masih ingat bagaimana anaknya kadang telat sarapan dan harus segera berangkat ke sekolah. Dengan adanya program MBG, Juanedi tak khawatir lagi terhadap asupan gizi anaknya di sekolah.

“Program MBG ini sangat membantu, terutama bagi orang yang benar-benar kurang mampu. Apalagi untuk anak yang tak sempat sarapan di rumah,” kata dia.

Satu hal yang selalu membuatnya bergairah memasak adalah ketika mengeksplorasi menu. Bersama delapan koki lainnya di SPPG, mereka kerap berdiskusi untuk menu-menu yang akan dihidangkan.

“Tak ada kendala untuk menjadi menu-menu baru. Malah kita suka mengeksplorasi menu,” kata Junaedi.

Junaedi berharap program MBG diteruskan. Dia ingin program pemenuhan makanan bergizi ini manjadi program presiden-presiden selanjutnya.

Rukmini (29), pegawai bagian pengemasan di SPPG Bojong Koneng, juga merasa bersyukur dengan adanya program MBG. Dia yang biasanya seharian tidur karena menganggur saat ini bisa memiliki pekerjaan dan membantu perekonomian keluarga.

“Tadinya seharian di rumah tidur, sekarang ada kerjaan. Terus anak-anak juga dapat manfaat makan bergizi,” kata Rukmini.

Dia pun bersemangat walau harus berangkat dari rumah pukul 02:30 WIB dini hari untuk menyiapkan ribuan porsi makanan.

“Selesai bekerja pukul 11:00 WIB. Delapan jam kerja,” ujar Rukmini.

Selain mendapat upah, keberadaan program MBG juga membantu Rukmini menghemat pengeluaran harian. Uang jajan anaknya bisa dihemat karena sudah mendapat asupan makanan gratis di sekolah.

“Jadi, jangan sampai program ini dihentikan. Banyak warga sini yang terbantu dengan program MBG,” kata Rukmini.

Gubernur Riau Paparkan Arah Pembangunan Ekonomi dan Hilirisasi SDA di Rapat Lintas Kementerian

Gubernur Riau Abdul Wahid saat memberikan sambutannya pada malam kebersamaan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (19/9/2025). FOTO: Aktual,com

Jakarta, aktual.com – Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid memaparkan arah pembangunan perekonomian Riau serta potensi besar yang dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan nasional, dalam rapat lintas kementerian yang digelar di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (3/10/2025).

Gubri menyampaikan, Riau memiliki tiga keunggulan utama: sumber daya alam yang melimpah, posisi strategis, serta dukungan masyarakat dan dunia usaha yang kuat.

“Riau memiliki posisi strategis ditengah pulau sumatera dengan sumber daya alam yang melimpah serta dukungan yang kuat dari masyarakat dan dunia usaha,” kata Gubri.

Dalam paparannya, Gubri menegaskan bahwa Provinsi Riau memiliki posisi strategis sebagai pusat energi, pangan, dan industri berbasis sumber daya alam. Sektor-sektor unggulan seperti minyak dan gas bumi, perkebunan kelapa sawit, karet, serta peluang hilirisasi industri menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.

“Kami ingin membangun Riau sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan menekankan hilirisasi industri, penguatan infrastruktur, serta pengembangan ekonomi hijau,” ujarnya.

Rapat yang dipimpin oleh Deputi IV Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian juga dihadiri oleh perwakilan instansi terkait dari Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Perindustrian.

Para peserta menyampaikan komitmen dukungan kebijakan dan pembiayaan, termasuk peluang investasi serta program penguatan ketahanan pangan dan industri hilir berbasis potensi lokal.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Riau sepakat membentuk tim kecil lintas kementerian untuk pembahasan secara teknis dan menyiapkan roadmap pembangunan ekonomi Riau.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Luhut Singgung Purbaya Soal Serapan Anggaran MBG yang Tidak Terserap

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (3/10/2025). ANTARA/Bayu Saputra
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (3/10/2025). ANTARA/Bayu Saputra

Jakarta, aktual.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa penyerapan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program makan bergizi gratis (MBG) menunjukkan perkembangan yang positif. Karena itu, menurutnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tidak perlu memindahkan anggaran MBG yang tidak terserap secara maksimal untuk dialihkan ke program lain.

“Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik. Sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti mengambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Pada hari yang sama, Luhut mengadakan rapat bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Salah satu agenda yang dibahas adalah berbagai kendala dalam pelaksanaan program MBG.

Dalam rapat tersebut, Luhut kembali menekankan pentingnya penyerapan anggaran. “Itu kami ingatkan tadi sama Dadan, karena itu cost of fund juga. Jadi jangan sampai dana yang dialokasikan tidak terserap,” tegasnya. Ia menambahkan, “Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan terjadi penyebaran. Dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah.” Menurut Luhut, sejalan dengan pandangan Menkeu, penyerapan anggaran MBG dapat mendorong perputaran ekonomi masyarakat. “Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi,” tuturnya.

Kepala BGN Dadan Hindayana dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa hingga 3 Oktober 2025, serapan anggaran MBG telah mencapai Rp 21,64 triliun atau 34 persen dari total alokasi. “Hari ini sudah Rp 21,64 triliun, jadi sudah mencapai 34 persen untuk secara keseluruhan, tetapi untuk bantuan pemerintah makan bergizinya Rp 18,63 triliun, itu sudah mencapai 37 persen. Jadi sudah 37 persen penerima manfaat makan bergizi,” jelas Dadan.

Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sempat mengingatkan akan mengalihkan anggaran MBG ke program lain, termasuk program bantuan pangan beras 10 kilogram, jika serapannya rendah. “Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat, seperti perluasan bantuan yang 2 kali 10 kilogram beras,” kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025). Ia juga menyebut bahwa pengalihan tersebut bisa memperpanjang durasi program bantuan pangan beras.

Purbaya menegaskan kebijakan ini bukan dimaksudkan untuk menegur BGN, melainkan sebagai upaya mempercepat serapan anggaran. “Bukan menegur, kita membantu. Kita bantu secepatnya, tapi kalau tidak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan gitu fair, kan. Daripada uangnya nganggur, kan saya bayar bunga juga,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain