26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36411

Waspada Angin Kencang, Pemkot Bekasi Pangkas Ratusan Pohon

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai melakukan langkah antisipasi terjadinya musibah akibat angin kencang dengan memangkas sejumlah pohon di sejumlah kawasan.

“Saat ini angin kencang tengah melanda hampir di setiap kecamatan di Kota Bekasi. Kami ingatkan warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan adanya pohon tumbang ataupun reklame roboh dan lainnya,” kata Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum Kota Bekasi Karto di Bekasi, Minggu (26/4).

Menurut dia, pihaknya hingga saat ini telah memangkas sedikitnya 400 titik pohon yang tersebar di sejumlah kawasan padat masyarakat. “Hingga April ini kami sudah melakukan pemangkasan 400 pohon untuk mengantisipasi pohon tumbang akibat angin kencang,” katanya.

Pemangkasan pohon tersebut dilakukan pihaknya di luar jam sibuk agar tidak menganggu aktivitas masyarakat. “Pemangkasan di jalur padat kendaraan kami lakukan pada malam hari, sedangkan di permukiman penduduk pada siang hari,” katanya.

Menurut Karto, pohon yang dipangkas itu seluruhnya berdiri di atas lahan Pemkot Bekasi sehingga pohon yang berada di tanah milik masyarakat belum dapat tersentuh. “Pemangkasan pohon milik masyarakat harus ada pengajuan terlebih dahulu,” katanya.

Sementara itu, sejumlah kawasan di Kota Bekasi yang rawan terjadi angin langkisau (puting beliung), di antaranya Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bantargebang, dan Kecamatan Jatisampurna. “Kami imbau masyarakat di sejumlah kawasan rawan bencana untuk tetap waspada dan melakukan langkah antisipasi sejak dini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Peringati “May Day”, Buruh di Sumut Akan Kembali Gelar Unjuk Rasa

Medan, Aktual.co — Memperingati ‘May Day’ 1 Mei mendatang, elemen buruh di Sumatera Utara akan kembali turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa. Ketua KSPI Sumatera Utara, Minggu Saragih, Minggu (26/4) mengatakan, aksi peringatan May Day itu direncanakan akan melibatkan ribuan buruh.

 “Buruh berasal dari Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Serdang Bedagai,” sebut Minggu.

Dikatakan Minggu, sejumlah titik yang akan didatangi buruh untuk menyuarakan aspirasi antara lain, Kantor Gubernur Sumut, Kantor DPRD Sumatera Utara dan Kantor Walikota Medan.

Didampingi sejumlah pengurus buruh diantaranya, Sekretaris DPW FSPMI Sumut Willy Agus Utomo, Ketua FSPMI Kota Medan Tony Rickson Silalahi, Dedi Heri dari FSPMI Deliserdang, Minggu mengatakan, buruh akan berkumpul di depan Istana Maimun, jalan Brigjen Katamso Medan sebelum bergerak ke titik-titik aksi.

“Dari depan Istana Maimun nantinya buruh secara bersama-sama akan bergerak menuju sasaran aksi ke Kantor Gubernur Sumatera Utara, Kantor DPRD Sumatera Utara dan Kantor Walikota Medan,” katanya.

Menurut Minggu, dalam peringatan itu, buruh akan membawa sejumlah tuntutan, diantaranya, menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan upah buruh dalam 2 tahun sekali atau sampai 5 tahun sekali.

“Naikkan upah buruh sebesar 50 persen atau dengan 84 Item KHL, jalankan jaminan pensiun buruh per 1 Juli 2015 dengan manfaat bulanan 75 persen dari upah sebulan dengan iuran 12 persen dimana 9 persen di tanggung oleh pengusaha dan 3 persen ditanggung oleh pekerja,” ujarnya.

Selanjutnya, sambung Minggu yakni penolakan atas liberalisasi energi, yakni BBM, gas dan listrik. “Berikan jaminan ketersediaan energi di Sumut, hentikan krisis energi listrik di Sumut,” tandasnya.

Tuntutan lainnya, sambungnya, meminta kepada pemerintah untuk menurunkan harga sembako, pemberian rumah murah kepada buruh sebagai hak milik dengan limitasi kredit 20 sampai 25 tahun serta tuntutan penyediaan transportasi gratis bagi buruh.

“Aksi yang dilakukan buruh KSPI dan FSPMI Sumut ini, juga berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia. Juga akan dilaksanakan sosialisasi BPJS kepada buruh di Sumut,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Akhirnya, Tiket Pertandingan Tinju Terbesar dalam Sejarah Mulai Dijual, Tapi..

Jakarta, Aktual.co — Kabar Baik bagi penggemar tinju – tiket untuk pertarungan antara Floyd Mayweather dan Manny Pacquiao akhirnya dijual. Kabar buruknya, Anda mungkin perlu memenangkan lotre atau mengambil pinjaman bank untuk membeli kursi di Las Vegas MGM Grand pada 2 Mei, kecuali Anda sangat kaya, tentu saja.

Setelah banyak perdebatan antara kedua kubu, tiket akhirnya dirilis pada hari Kamis (23/4), delapan hari hanya sebelum pertarungan tinju terbesar dalam sejarah itu di gelar. Namun hanya sekitar 1.000 yang tersedia untuk masyarakat umum, sisa tiket sebanyak 16.500 tiket  dibagi kepada kedua pihak yang bertarung dan kasino serta promotor dan sponsor.

Tiket terendah akan dijual $ 1500 atau setara Rp 19,5 juta Rupiah. Untuk tiket termahal, dijual melalui website StubHub, itu ritel untuk mammoth $ 128.705 atau sekitar Rp 1,6 Miliar.

“Kami belum pernah melihat hal seperti ini di tinju, dan saya tidak berpikir dalam acara olahraga,” Bob Arum, promotor Pacquiao, mengatakan kepada CNN, Minggu (26/4).

Dan Arum tidak khawatir bahwa harga yang curam akan membuat penggemar pergi. “Banyak orang memiliki begitu banyak uang, mereka tidak tahu bagaimana untuk membelanjakannya. Entah itu yacht, lukisan atau tiket untuk berkelahi, uang berarti apa-apa,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Potensi Korupsi Lahan Sawit, Besar Namun Tak Terdengar

Jakarta, Aktual.co — Potensi dugaan korupsi di sektor Kelapa Sawit rupanya sangat besar. Data Indonesian Corruption Watch (ICW), menempatkan dugaan culas sektor kelapa sawit di posisi ke empat dari daftar korupsi di Indonesia.

“Tahun 2014 ada dua kasus di Sumsel dan Aceh dengan potensi kerugian negara mencapai Rp 177 Miliar. Itu baru dua provinsi,” kata Ronald S dari Sawit Watch, Minggu (26/4).

Belum lagi kata Ronald, perputaran uang terjadi dalam proses perizinan untuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia.”Hitung-hitungan kami, pengusaha harus siap Rp 7M hanya untuk mengurus izin sampai ditingkat Bupati. Untuk Gubernur bahkan sampai ke kementerian, itu tentu lebih besar,” terang Ronald.

Untuk itu, Indonesia sebagai salah satu negara dengan perkebunan kelapa sawit terluas yakni mencapai 14,3 juta hektar, harus memprioritaskan pencegahan korupsi di sektor kelapa sawit.

“Ini harus ‘diledakkan’ supaya masyarakat tahu bahaya potensi korupsi disektor sawit,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawa Turis Rusia, “Guide” Pendaki Tewas di Jalur Puncak Gunung Marapi

Jakarta, Aktual.co — Seorang guide pendaki meninggal di jalur jelang puncak Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (26/4). Korban bernama Mulzafri (58), warga Bukik Apik, Bukit Tinggi tersebut meninggal 100 meter dari puncak gunung aktif yang memiliki ketinggian 2.891 MDPL dan terletak di Kabupaten Tanah Datar Sumbar ini.

Menurut petugas pos pengamatan Gunung Marapi, Surono, korban yang juga merupakan guru les bahasa Inggris di Bukit Tinggi ini meninggal ketika membawa 2 orang turis asal Rusia. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui jelas sebab kematian guide tersebut.

“Yang bersangkutan membawa 2 orang turis Rusia dan mulai mendaki pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 sekitar pukul 22.20 WIB. Korban naik dari Koto Baru dan ditemukan meninggal dunia pada jam 06.40 WIB,” kata Surono melalui pesan singkat yang diterima Aktual.co, Minggu (26/4).

Saat ini, Lanjut Surono, jenazah korban sedang dievakuasi. “Saat ini jenazah sedang dievakuasi dan diperkirakan sampai dibawah sekira pukul 14.00 WIB hari ini, jika tidak ada kendala,” kata dia.

Lebih lanjut Surono mengungkapkan bahwa Gunung Marapi sudah berstatus Waspada sejak 3 Agustus 2011. Sehingga ia memnghimbau kepada  masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Marapi.

Artikel ini ditulis oleh:

Pembekuan PSSI Diduga Sebagai Pemenuhan Janji Menpora kepada Persebaya ’27

Jakarta, Aktual.co — Isu mengenai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang disinyalir mempunyai janji politik dengan Persebaya 1927 kembali jadi perbincangan hangat di masyarakat. Tindak-tanduk Menpora mulai terungkap setelah dirinya bersikeras untuk mengembalikan Persebaya 1927 ke kompetisi sepak bola tertinggi di tanah air, Indonesia Super League (ISL).

Pada Oktober 2014 silam, pasca pelantikan Menteri Kabinet Kerja, Imam langsung melontarkan wacana agar Persebaya 1927 bisa kembali pentas di ISL musim 2015. Menurutnya, Persebaya 1927 berhak mengikuti kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia itu, lantaran klub tersebut bukan terdegradasi, melainkan karena membelot ke Indonesia Premier League (IPL), saat terjadi dualisme liga pada 2010.

“Saya memastikan akan memberikan izin kepada Persebaya 1927 kembali pentas di ISL musim ini (2015). Klub ini tidak terdegradasi hanya saja membelot ke IPL,” tegas Imam saat konfrensi pers di salah satu tv swasta, Jumat (31/10).

Jika hal itu tidak bisa terealisasi, Imam berencana untuk bernegosiasi dengan pihak PSSI yang saat itu masih di pimpin oleh Djohar Arifin. “Saya berencana akan mendatangi PSSI bilamana permintaan ini tidak direspon,” ujarnya.

Rencana itulah yang diduga kuat sebagai kontrak politik antara Imam dengan Persebaya 1927. Hal itu pun menguat setelah pada Februari 2014 lalu, dirinya sempat menggelar pertemuan dengan suporter fanatik klub asal Surabaya, Bonek alias Bondo Nekat.

Entah apa yang dicarakan dalam pertemuan itu, namun Bonek berkomitmen akan memenangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Imam Nahrawi dalam Pemilu Legislatif yang di gelar pada 9 April 2014. Mereka resmi menyatakan dukungannya kepada PKB, khususnya Imam Nahrawi yang saat itu mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg).

“Imam Nahrawi sosok pemimpin yang bisa diterima anak muda, terlahir dari desa sukses di kota, tapi tak pernah lupa membangun desanya,” ujar Koordinator Bonek daerah Sukolilo, Surabaya, David saat berdiskusi bersama Imam, Kamis (27/3) malam.

“Lahir batin, figur seperti beliaulah yang kami impikan, figur pemimpin muda yang visioner, punya semangat mengabdi dan bisa membangun motivasi anak muda,” ujar David.

Gerak-gerik mencurigakan Imam, ternyata sudah diendus oleh pihak PSSI. Anggota Executive Commisioner (Exco) PSSI, Gunti Randa, juga berpendapat sama, jika upaya Menpora untuk memasukkan Persebaya 1927 ke ISL 2015 merupakan pemenuhan janji politik saat Imam mencalonkan diri sebagai Caleg dalam Pemilu 2014.

“Upaya itu adalah pemenuhan kontrak politik terhadap Bonek Persebaya 1927,” ungkap Gusti dalam diskusi di  sebuah restoran di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (25/4).

Adanya kontrak politik antara Imam dan Persebaya 1927 juga menguat saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 digelar. Dimana saat itu, Sabtu (18/4), sekitar 7.000 Bonek yang diduga mempunyai ikatan politik dengan Menpora, berunjuk rasa  di Jalan Embong Malang, Surabaya, Jawa Timur, yang lokasinya tidak jauh dari Hotel JW Marriott, tempat digelarnya KLB PSSI 2015.

Dalam aksinya, para Bonek menuntut agar Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) memperjuangkan hak Persebaya 1927 untuk bisa kembali mengarungi pentas ISL 2015.

“Dalam aksi ini kami membawa beberapa tuntutan, di antaranya mendukung Presiden RI melawan mafia FIFA demi kedulatan Indonesia, mendukung Menpora dan BOPI tegas terhadap PSSI dan PT Liga Indonesia, serta kembalikan hak-hak PT Persebaya Indonesia,” tegas Yanto Gerandong selaku koordinator demonstrasi Persebaya 1927.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain