26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36413

Gerakan Bersih Kampung Menarik ala BEM KM UGM di Sleman

Jakarta, Aktual.co —Kementerian Sosial Masyarakat BEM KM UGM kembali menyelenggarakan kegiatan “GEBRAK” yaitu Gerakan Bersih Kampung yang kedua, bertempat di daerah Sendowo RW 53, 54, 55, 56, Mlati, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (25/4) kemarin.

Sebelumnya kegiatan ini telah terlaksana dengan sukses di daerah Pogung pada bulan Maret yang lalu. Pada dasarnya kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk aksi nyata BEM KM UGM untuk terjun ke masyarakat.

Tiga nilai BEM KM UGM yang selalu dibawa dalam setiap hal yang akan dilakukan adalah tradisi intelektual, pelayanan masyarakat, serta keterlibatan politik nasional. Salah satu nilai tersebut secara nyata kami lakukan pagi ini, seluruh elemen BEM KM UGM bersama-sama dengan masyarakat di daerah Sendowo melakukan aksi bersih-bersih kampung. Selain menjalin silaturahmi dengan warga kampung sendowo, kegiatan ini juga kami wujudkan sebagai bentuk kepedulian dan ucapan terima kasih dari rekan-rekan mahasiswa Gadjah Mada.

Sebagai salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan kampus UGM, bukan hal yang mengherankan jika banyak rekan-rekan Mahasiswa yang memiliki rumah keduanya disini. Untuk itulah muncul ide untuk melakukan Gerakan Bersih Kampung (GEBRAK) terutama di kawasan daerah kampus Gadjah Mada ini.
 
Kegiatan pagi ini diawali dengan Apel  pagi dari seluruh staff maupun PH BEM KM UGM guna memupuk jiwa kedisiplinan dan kepemimpinan dari rekan-rekan BEM KM UGM sekalian. Dilanjutkan dengan pembagian regu untuk membersihkan beberapa area di Sendowo ini.
Bersama-sama antara warga dan rekan-rekan BEM KM saling bahu-membahu membersihkan jalan-jalan utama, pojok-pojok beberapa rumah warga, dan daerah sekitarnya.

Diselingi dengan obrolan-obrolan ringan dan pertanyaan dari warga terkait jurusan perkuliahan yang sedang dijalani oleh rekan-rekan BEM KM, juga bahasan tentang kegiatan keseharian warga daerah Sendowo tersebut. Acara diakhiri dengan dokumentasi bersama warga serta penyerahan kenang-kenangan.

“Kegiatan yang sangat positif sebagai sarana silaturahmi dan mendekatkan mahasiswa dengan masarakat, khususnya warga daerah Sendowo ini. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan berkelanjutan kedepannya dan bisa menjadi agenda untuk tahun-tahun berikutnya,” kata ketua RT 04, Bapak Hadiwiyanto usai penutupan kegiatan gerakan bersih kampung ini.

Namun demikian, kegiatan bersih-bersih hari ini agaknya sedikit berbeda dari kegiatan bersih-bersih sebelumnya. Tampak beberapa staff BEM KM mengenakan topeng bergambar wajah salah satu pejabat Indonesia yang baru-baru ini dilantik menjadi Wakil Kepala Kepolisian Republik  Indonesia dengan membawa beberapa poster bertuliskan “Bersih-Bersih Polri Yuk!”  atau “Tolak Saya Jadi Wakapolri”.

Inilah sekaligus menjadi aksi dan penyikapan kami terkait pelantikan BG sebagai Wakapolri. Aksi kali ini kami lakukan dengan penandatanganan petisi tolak BG sebagai wakapolri di sekitar daerah Sendowo, tempat kami melakukan gerakan bersih kampung tersebut.

Sekaligus kami ajak masyarakat agar mengerti dan paham mengenai apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini. Kami juga telah melakukan rilis kajian mengenai hal ini dengan tajuk “Indonesia bukan milik Polisi”.

Di dalamnya terdapat 2 poin penting mengenai posisi BEM KM terhadap isu ini, yaitu, yang pertama, menuntut kasus BG tidak dilimpahkan dari Kejagung ke Polri. Dan yang kedua, menuntut Presiden mengambil kebijakan tegas karena Polri dibawah kewenangannya, termasuk tidak menjadikan BG menjadi Wakapolri.

Karena agenda pemberantasan korupsi negeri ini menjadi sorotan nyata bagi masyarakat. Jika koruptor masih bisa melenggang di ranah kekuasaan, berarti kita masih perlu mempertanyakan komitmen pemberantasan korupsi di ranah elit-elit negara yang menjadi ranah empuk korupsi itu merajalela.

Artikel ini ditulis oleh:

Menanti Detik-detik Eksekusi Mati dari Kejagung

Jakarta, Aktual.co — Pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua tampaknya masih dirahasikan oleh pihak Kejaksaan Agung. Pasalnya sampai saat ini Kejagung belum memberikan keterangan resmi perihal eksekusi terhadap 10 terpidana mati narkoba itu.
Namun demikian, perwakilan diplomat asing sudah diminta ke Nusakambangan untuk mengunjungi terpidana mati dari warga negaranya masing-masing, Sabtu (26/4) kemarin.
Begitu pula juru tembak yang akan menembak mati 10 terpidana mati yakni anggota Polri juga sudah dipersiapkan. Seperti yang disampaikan Kepala Bagian Operasional Korps Brimob Polri, Kombes Pol Leo Bona Lubis. Dia sudah menyiapkan regu untuk melakukan eksekusi sesuai perintah dari Kejaksaan.
“Kalau kami dari Polri siap saja, kapanpun diminta kami siap. Karena pelaksananya kan dari Kejaksaan,” kata Leo, Minggu (27/4).
Regu tembak yang sudah siap saat ini dari Brimob Polda Jateng. “Jalurnya itu dari Kejaksaan minta melalui Polda Jateng, nanti Polda Jateng tinggal kirim anggota Brimob ke Nusakambangan,” kata dia.
Sinyal-sinyal eksekusi mati gelombang kedua yang akan dilaksanakan oleh Kejagung di Nusakambangan kembali muncul. Sebelumnya Jaksa Agung, HM Prasetyo mengatakan kemungkinan eksekusi mati gelombang dua akan dilakukan setelah KAA.
Kemudian ‎Jumat (24/4) dini hari, Terpidana mati Mary Jane sudah dipindah dari LP Wirogunan Jaya ke LP Besi, Nusakambangan.
Kapuspenkum Kejagung, Tonny Spontana mengatakan pemindahan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan eksekusi mati gelombang kedua.
“Pemindahan terpidana Mary Jane dilakukan pukul 01.30 WIB dan tiba di Nusakambangan pukul 06.00 WIB,” kata Tonny.
Sementara itu, pengacara Raheem Agbaje Salami terpidana mati asal Nigeria, Utomo Karim menyebut pelaksanaan eksekusi akan dilaksanakan pada Selasa atau Rabu (29/4) dini hari.
“Sudah seperti tempo hari, intinya eksekusi akan dilaksanakan Selasa atau Rabu dini hari,” kata Utomo usai mendampingi Raheem mendengarkan notifikasi dari Kejaksaan di Lapas Besi Pulau Nusakambangan, Sabtu (25/4) malam.
Menurut dia, setiap terpidana mati harus mendengarkan notifikasi tersebut. Para terpidana mati dipanggil secara bergantian. “Rodrigo Gularte saya lihat dia protes. Dia menolak.”
Dia mengatakan, selama berada di lapas sudah ada tujuh nama yang menerima notifikasi itu. Termasuk pihaknya sudah memperoleh notifikasi. Hanya saja tak disebutkan kapan harinya. 
Sedangkan mengenai Raheem, kata dia, hanya pasrah menerima pemberitahuan pelaksanaan eksekusi mati. Namun, Raheem mempersoalkan nama yang dicatat tak sesuai nama aslinya. Dia pun langsung bikin surat.
“Kalau tempat (eksekusi) saya tak tahu persis, tapi kemungkinan seperti yang lalu. Permintaan terakhir seperti disampaikan dulu minta dimakamkan di Madiun dan minta didampingi oleh Romo Pusi mulai besok,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Anggaran Rp 3,6 Triliun Dipangkas, DKI Hapus 268 Kegiatan

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah DKI Jakarta akhirnya menyelesaikan ‘perintah’ Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait pemangkasan anggaran APBD DKI 2015. Dari semula Rp 72,9 triliun menjadi Rp 69,28 triliun, sehingga harus dipangkas Rp 3,62 triliun.
“Ada 268 kegiatan yang dihapus dan dikurangi anggarannya,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, Minggu (26/4).
268 kegiatan tersebut sambung Tuty, sudah mencukupi angka Rp 3,62 triliun anggaran yang harus dipotong sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-903 tahun 2015 yang ditetapkan pada 13 April 2015.
Tuty mengatakan, kegiatan yang dipotong bukan hanya dari sektor belanja langsung, terutama belanja modal. Tapi, dia juga mengurangi anggaran dari sektor belanja tidak langsung.
Adapun beberapa kegiatan yang anggarannya dipotong, di antaranya pembangunan tanggul A proyek National Capital Integrated Coastal Development sebesar Rp 280 miliar dan pembangunan jalan layang busway Tendean-Ciledug Rp 99 miliar. Kedua proyek tersebut penganggarannya memakai sistem tahun jamak.
Menurut Tuty, ratusan kegiatan yang dananya dicoret dan dihapus itu telah dipertimbangkan dengan matang. Misalnya, pengadaan pos pemadam bergerak jenis karavan yang dianggarakan sebesar Rp 28 miliar tahun ini.
Meski dicoret, Tuty menjamin dampaknya tidak akan terlalu signifikan dari rencana pembangunan Pemprov DKI sepanjang tahun 2015. “Kegiatan yang dicoret tidak akan mengganggu pelayan kepada masyarakat,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Yusril Ihza Mahendra Terpilih jadi Ketua Umum PBB

Jakarta, Aktual.co — Yusril Ihza Mahendra akhirnya memimpin Partai Bulan Bintang (PBB) karena Rhoma Irama tidak hadir untuk menyatakan kesiapan sebagai Ketua Umum partai tersebut.
“Karena Rhoma Irama tidak datang dalam penetapan calon Ketum PBB yang membutuhkan pernyataan kesiapan dari yang bersangkutan, maka pimpinan sidang menyatakan bahwa Yusril terpilih sebagai ketua umum,” kata Mantan Ketua Umum PBB MS Kaban di Jakarta, Minggu (26/4).
Sebelum menetapkan Yusril sebagai Ketua Umum PBB, lanjut Kaban, pimpinan sidang sudah memberi waktu selama lima menit untuk menunggu Rhoma Irama di rapat sidang. Namun hingga batas waktu yang berikan habis, Raja Dangdut tersebut tidak datang untuk memberikan pernyataan kesiapannya untuk dimajukan sebagai calon Ketua Umum PBB. Kaban yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro mengatakan, Yusril terpilih secara demokratis. Suara yang didapat juga menunjukkan Yusril terpilih menjadi Ketua Umum PBB.
“Kita sudah menunggu Bang Rhoma untuk menyampaikan kesediaannya memimpin PBB. Tapi sudah ditunggu selama 5 menit tidak datang juga,” ujarnya. 
Terkait pencalonan Rhoma, sambung Kaban sebelumnya juga sudah mengadakan pertemuan dengan pengurus PBB. Namun sepertinya Rhoma tidak datang saat pemungutan suara. “Jadi yang bersemangat para pendukungnya saja,” ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun, jumlah suara yang didapat Yusril untuk maju sebagai calon Ketum PBB adalah 386 suara sedangkan Rhoma 122 suara dan calon lainnya kurang dari 100 sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
Penetapan calon tersebut berdasarkan pasal 5 ayat 3 AD/ART PBB, setiap calon harus mendapat 100 suara dukungan. Karena hanya ada dua nama yang muncul maka ditetapkan dua calon yakni Yusril Ihza Mahendra dan Rhoma Irama.
Namun saat perhitungan suara usai dan para bakal calon Ketum dimintai komitmen dan pernyataan kesiapannnya untuk dijadikan calon, Rhoma Irama tidak datang.
“Saya juga tidak tahu alasannya, yang jelas Rhoma berkali-kali sudah menyatakan tidak maju jika Yusril juga mencalonkan Ketum, namun ini kan pendukungnya saja yang dorong terus. Kami sampai saat ini masih membuka pintu untuk Rhoma,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

BW Kooperatif, Pengamat: Seharusnya Langsung Ditahan

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mebes Polri, Kamis (23/4) kemarin, membuat tersangka mengarahkan saksi memberikan keterangan palsu Bambang Widjojanto galau. Pasalnya surat penahanan sempat disodorkan, namun Kepolisian batal menahan BW.
Pengamat hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Mudzakkir mengatakan, seharusnya sikap Polri dalam hal tersebut melakukan penahan terhadap BW. Terlebih komisioner nonaktif KPK itu kooperatif.
“Kalau orang sudah kooperatif bisa langsung di tahan. Tapi bisa saja tidak ditahan, kalau selama si penyidik yakin tidak (tersangka) akan lari,” kata Mudzakir saat dihubungi aktual.co Minggu (26/4).
Mudzakkir mengatakan, jika Kepolisian batal melakukan penahanan terhadap BW kerena ada event besar yakni Konferensi Asia Afrika (KAA) itu hanyalah persoalan teknis penahanan. 
“Kalau hanya KAA yang jadi alasan, itu semata mata teknis saja. Tidak menjadi masalah juga,” kata dia.
Dia pun mempertanyakan, penahanan terhadap BW apakah pihak Kepolisian sudah memiliki bukti yang kuat. “Apakah polisi sudah cukup bukti. Kalau nanti diuji di pengadilan kurang lagi. Makanya penyidik tindakan penahan itu sesuai dengan prisnship. Itu yang harus diperhatikan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Kader PDIP Diminta Tingkatkan Konsolidasi

Jakarta, Aktual.co — Politisi muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga anggota Komisi X DPR Puti Guntur Soekarno mengingatkan, kader partai berlambang banteng moncong putih itu agar selalu melakukan konsolidasi internal.
“Apalagi pasca kongres, kader harus lebih membumikan kerja partai. PDI Perjuangan bekerja sesuai ideologi Pancasila 1 Juni 2945, integrasikan program pemerintah, sesuai kerja partai, kita akan terus bekerja untuk rakyat,” kata Puti di Sleman, Minggu (26/4).
Dia juga mengingkatkan kepada kader perempuan supaya terlibat aktif dan harus mampu bekerja dalam mendorong kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat.
“Melalui konsolidasi internal ini diharapkan kader dapat memetakan persoalan masyarakat, bagaimana implementasi ideologi perjuangan partai selalu jadi platform perjuangan.”
Hal ini, sambung dia harus dikerjakan seluruh kader yang duduk di eksekutif, legislatif dan struktur partai. Puti mengatakan, kader dalam bekerja agar terus dorong kebijakan politik, implementasi kerja seluruh kader dan membuktikan ideologi partai yang berpihak ke rakyat.
Di sisi eksternal, menurut dia, kader diingatkan untuk terus aktif, masuk dan berdiri di semua lini, masuk ke basis rakyat.
“Bagi mereka yang berjalur di ranah intelektual, tarik sebanyak mungkin kepercayaan, jaga kemenangan, tidak boleh berbahagia dengan kemenangan. fase pembuktian kerja politik, ajang pilkada serentak di 2015,” kata Puti.
Menurut dia, ke depan adalah fase pembuktian kerja politik, terpebih ajang pilkada serentak di 2015 yang perlu dimenangkan kader di daerah. “Tahun ini ada pilkada serentak, inilah waktu pembuktian,” katanya.
Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto menambahkan kegiatan usai kongres, perlu memantapkan konsolidasi internal. Sesuai dengan hasil konfercab, konferda dan kongres di Bali, sudah bersepakat seluruh kader harus bekerja bersama sekaligus mengkristalkan potensi untuk pemenangan pilkada, sasaran antara untuk kemenangan pileg-pilpres di tahun mendatang.
“Partai perlu merespons kondisi terkini usai kongres Bali beberapa waktu lalu. Sesuai amanat Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, kekuatan potensi daerah. harus dimaksimalkan, tekad bersama memenangkan pilkada 2015, kader partai harus bekerja, keras,” kata Bambang Praswanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain