25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36422

Aktifis Nilai Izin Wantimpres Jatuhkan Martabat Gerakan Mahasiswa

Jakarta, Aktual.co —  Istana mencium bakal ada gerakan demonstrasi besar-besaran pada 20 Mei 2015 mendatang. Oleh karena itu sikap waspada dilakukan oleh pihak Istana, sampai-sampai  Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), menanggapinya dengan mengizinkan mahasiswa turun ke jalan.
Informasinya, pernyataan Wantimpres tersebut disampaikan kepada pengurus organisasi mahasiswa saat mereka memenuhi undangan diskusi organisasi mahasiswa bertajuk “Dialog Mencari Solusi Permasalahan Bangsa” yang diadakan Watimpres di Gedung Wantipres pada Rabu (21/4) lalu. 
Mengetahui ada kabar sikap Wantimpres tersebut dipertanyakan kalangan aktifis.
“Memang izin unjuk rasa dari Wantimpres, itu sangat merendahkan martabat mahasiswa dan organisasinya yang merupakan gerakan moral murni,” ujar Ketua FORKOMA Sedunia (Forum Komunikasi alumni PMKRI), Hermawi F.Taslim dalam keterangannya, kemarin malam. 
Sementara itu, Taslim juga mengkritisi pertemuan berbalut diskusi yang digelar Wantimpres dengan pengurus organisasi mahasiswa tersebut. Dia menengarai pertemuan itu sebagai upaya mengkooptasi kekuatan mahasiswa yang sekarang mulai bangkit dan mulai mengkritisi pemerintah Jokowi. 
“Cara-cara seperti itu sangat kuno,” pungkas Taslim .

Artikel ini ditulis oleh:

Polda Jateng Susun Rencana Operasi Pilkada

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Daerah Jawa Tengah mulai menyusun rencana operasional pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak di 21 kabupaten/kota di provinsi ini.
“Sudah mulai disusun rencana operasionalnya, berapa kebutuhan personelnya,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Pol Liliek Darmanto di Semarang, Sabtu (25/4).
Menurut dia, rencana operasional ini juga diperuntukkan bagi penentuan anggaran yang diperlukan kepolisian.
Ia menuturkan masing-masing polres yang wilayahnya akan menggelar pilkada yang paling tahu kebutuhan personel serta anggarannya.
“Kami serahkan ke masing-masing polres, polda hanya membantu,” katanya.
Berkaitan dengan personel yang akan diterjunkan dalam pengamanan tersebut, ia menuturkan hal tersebut masih harus menunggu rencana operasi masing-masing daerah.
“Kalau memang ada yang kurang, bisa di-“back up” dari polda,” katanya.
Sebanyak 21 kabupaten/kota dijadwalkan menggelar pilkada serentak pada Desember 2015.
Ke-21 daerah tersebut adalah Kota Semarang, Surakarta, Magelang, Salatiga, dan Pekalongan.
Kemudian Kabupaten Semarang, Rembang, Kebumen, Purbalingga, Boyolali, Pekalongan, Blora, Kendal, Sukoharjo, Wonogiri, Wonosobo, Purworejo, Klaten, Demak, Gorbogan dan Pemalang.

Artikel ini ditulis oleh:

Gerindra Usung Calon Kepala Daerah yang Berkomitmen

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan akan mengusung calon gubernur, bupati dan wali kota yang memiliki komitmen memperbaiki wilayahnya pada pemilihan kepala daerah yang akan digelar serentak pada Desember 2015.
“Kalau tidak ada lagi kader yang belum mempunyai popularitas dan elektabilitas yang kira-kira bersaing, kita harus mencari calon yang terbaik yang bisa membawa daerah menjadi lebih baik,” kata Fadli Zon ketika memberikan pengarahan pada temu dan konsolidasi kader Gerindra di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/4).
Partai Gerindra, kata dia, saat ini dalam proses penjaringan bakal calon bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota dan bakal calon gubernur/wakil gubernur, yang akan dilaksanakan di sembilan provinsi, 36 kota dan 224 kota/kabupaten pada Desember 2015.
Pilkada langsung secara serentak tersebut tentu memiliki konsekuensi persaingan yang semakin kuat dan biaya politik yang semakin mahal.
Oleh sebab itu, kata Fadli Zon, dibutuhkan satu seleksi yang ketat. Dengan proses seleksi ketat diharapkan bisa menjaring tokoh dan kader terbaik, namun diutamakan kader pejuang partai yang ada.
“Kalau bisa menjadi calon bupati atau calon wakil bupati, calon wali kota atau calon wakil wali kota ,” katanya.
Sebagai partai politik peraih suara ketiga terbanyak secara nasional pada pemilihan umum anggota legislatif 2014, kata dia, kader Partai Gerindra harus mendapatkan satu posisi yang baik, setidak-tidaknya menjadi wakil kepala daerah atau setidaknya di tempat yang stategis di dalam pemerintahan lokal sesuai dengan kemampuan dan statusnya.
Persaingan yang ketat, menurut Fadli Zon, merupakan satu realitas politik yang harus dihadapi. Untuk itu perlu seleksi ketat.
Ia mengemukakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga meminta setiap pengurus DPP partai politik untuk membentuk Badan Seleksi Pilkada. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Pilkada yang baru.
“Jadi usulan figur yang akan diusung berasal dari bawah, tapi rekomendasi nanti dari DPP. Rekomendasi DPP merupakan syarat mutlak,” katanya.
Khusus untuk pilkada di NTB, kata dia, partainya menargetkan empat calon bupati/wakil bupati dan calon wali kota/calon wakil wali kota berasal dari kader partai.
Keempat kader partai yang akan diusung tersebut akan diperjuangkan untuk menang, sehingga bisa menjadi modal pada pesta demokrasi pemilihan anggota legislatif serentak dengan pemilihan presiden pada 2019.
“Dengan mempunyai bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota itu modal politik menuju pemilu legslatif dan presiden pada 2019,” kata Fadli Zon.

Artikel ini ditulis oleh:

Arkeolog Telusuri Jejak Peninggalan Kapal VOC di Ambon

Jakarta, Aktual.co — Tim arkeolog dari Balai Arkeologi Ambon yang dipimpin ahli kolonial, Syahruddin Manyur akan menelusuri jejak peninggalan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) di pesisir barat Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, 6 Mei 2015.
“Kami belum pernah ke sana untuk meninjau seperti apa peninggalan pemerintah Hindia-Belanda yang tersisa, kami ingin melihat seperti apa pola sebarannya, terutama benteng dan loji karena itu menggambarkan fungsi dan peran daerah tersebut pada masa kolonial,” kata Syaruddin Mansyur di Ambon, Sabtu (25/4).
Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang dibuat oleh Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), sedikitnya ada lima benteng peninggalan VOC yang berada di kawasan pesisir Barat Halmahera, tetapi kondisinya saat ini belum diketahui dengan pasti, apakah masih utuh atau telah rusak.
“Kalau berdasarkan data dari PDA ada beberapa benteng yang tersebar di sana, rata-rata berada di bagian pesisir pantai pulau,” katanya.
Jika ditilik dari catatan sejarah, kata Syahruddin, Kepulauan Halmahera menyimpan banyak cerita menarik mengenai hubungan politik dan persaingan antara Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo, serta upaya ekspansi VOC untuk menguasai rempah-rempah pada abad ke-16.
Meski berada dalam satu kawasan, kepulauan tersebut terbagi ke dalam beberapa wilayah kekuasaan kerajaan yang berbeda-beda, fungsi dan perannya pun berbeda-beda, Pulau Makian misalnya, ia berada di bawah kekuasaan Kesultanan Ternate, dan disebut-sebut sebagai daerah penghasil cengkih dengan kualitas terbaik di nusantara, “cengkih raja”.
Namun, begitu pemerintah Hindia-Belanda memberlakukan kebijakan pemindahan pusat produksi cengkih ke wilayah Kepulauan Lease, Provinsi Maluku, seluruh tanaman cengkih rakyat Makian dibumi hanguskan, dan peran daerah itu dialih fungsikan sebagai titik-titik pengawasan jalur kapal-kapal VOC.
Sejak saat itu, rakyat Makian tidak pernah lagi menanam cengkih.
“Kalau berdasarkan data sejarah, sisa struktur loji yang berada di Pulau Makian, tepatnya pesisir pantai Ngosakiaha adalah kantor dan gudang VOC pada 1620-an,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Perusakan Hutan Bakau Pengaruhi Ekosistem Teluk Ambon

Jakarta, Aktual.co — Peneliti dari Pusat Penelitian Laut Dalam (PPLD) LIPI Ambon Hanung Mulyadi mengatakan mendirikan bangunan di atas area konservasi hutan bakau, seperti yang sedang terjadi di Jalan Wolter Mongisidi, Lateri, Kecamatan Baguala, akan memberi dampak terhadap menurunnya daya dukung ekosistem di Teluk Ambon.
“Menyalahi tata guna lahan yang harusnya diperuntukan untuk konservasi tetapi dipaksakan untuk didirikan bangunan ataupun ada aktivitas industri maupun pemukiman, tentunya berpotensi terhadap menurunnya daya dukung dari hutan mangrove, yang paling terasa adalah luasan hutannya secara nyata akan berkurang,” katanya di Ambon, Sabtu (25/4).
Hanung yang juga ketua tim monitoring Teluk Ambon mengatakan ketika luasan hutan bakau berkurang, maka sudah pasti akan memberi dampak terhadap kehidupan biota laut di teluk, karena fungsinya sebagai buffer zone atau penyangga area, tempat berlindung bagi ikan-ikan kecil, anakan ikan dan kerang, dan juga area bagi kepiting dan ikan untuk mencari makan, telah berkurang.
“Secara ekologis dampaknya jangka panjang tapi ketika luasan hutan mangrove berkurang tentunya berpotensi terhadap menurunnya daya dukung terhadap biota laut. Dari tahun 2007 hingga 2009, saya menganalisa larva ikan di Teluk Ambon cenderung menurun,” katanya.
Terlepas dari apakah bangunan rumah yang sementara dalam proses pembangunan di area konservasi bakau di Jalan Wolter Monginsidi akan memberi dampak asupan limbah secara langsung ke Teluk Ambon, menurut Hanung, harus dikaji dari hasil Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
Karena kata dia, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) akan dikeluarkan setelah melewati proses kajian ANDAL dan AMDAL.
“Sebelum melakukan pembangunan fisik harus melalui tahapan yang disebut ANDAL dan AMDAL, proses tersebut akan memudahkan kita untuk mengontrol, tim AMDAL menyarankan pembuatan instalasi pengolahan limbah seperti apa, tentunya akan mampu mengurangi atau mereduksi limbah yang masuk ke perairan, dalam hal ini Teluk Ambon bagian dalam,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Kota Ambon, Lusia Izaak dalam kesempatan lain mengatakan pihaknya telah melarang proses pembangunan rumah di area konservasi bakau di Jalan Wolter Monginsidi dilanjutkan, karena belum mendapatakan izin dari Pemerintah Kota Ambon.
Tapi hingga hingga Jumat (24/4) kemarin, aktivitas pembangunan rumah yang baru berupa pondasi itu terlihat masih terus dilakukan, beberapa pekerja bangunan tampak menyusun batako dan menimbun pasir di lahan bangunan itu.

Artikel ini ditulis oleh:

TNI Waspadai Ancaman Global

Jakarta, Aktual.co — TNI mengharapkan para generasi muda bersinergi membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman global termasuk ancaman ketahanan pangan melalui “serbuan teritorial”.
Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro di Denpasar, Sabtu, menjelaskan bahwa sinergitas yang diwujudkan dengan serbuan teritorial itu berupa bantuan fisik dan nonfisik.
“Kegiatan serbuan teritorial tidak hanya berupa TNI Manunggal Membangun Desa, peningkatan swasembada pangan, karya bhakti, bhakti TNI atau kegiatan fisik lainnya, melainkan juga dalam bentuk nonfisik seperti membangun mental dan spiritual rakyat, pelatihan bela negara, peningkatan karakter kebangsaan dan rasa nasionalisme,” katanya usai membuka pembekalan kepada Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) XIV Bali, Sabtu (25/4).
Jenderal bintang dua itu menjelaskan bahwa khusus untuk di wilayah teritorial Kodam IX/Udayana pada 8 Januari 2015 telah ditandatangani Pakta Integritas antara Pangdam IX/Udayana dengan masing-masing Kepala Dinas Pertanian di Provinsi Bali, NTB, dan NTT yang disaksikan oleh Menteri Pertanian dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat sebagai bentuk partisipasi TNI membantu ketahanan pangan.
“Serbuan teritorial tidak hanya dijadikan sebagai wahana untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat, tetapi harus dijadikan sebagai sarana untuk menenangkan dan memenangkan hati dan pikiran rakyat melalui kegiatan non-fisik itu,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum FKPPI Pusat, Han Silalahi, mengajak setiap generasi muda khususnya dalam forum komunikasi itu untuk tetap solid dan kuat membantu TNI dalam mewujudkan serbuan teritorial tersebut.
“Kami ajak segenap anggota FKPPI jangan sampai tidur, mari kita pegang teguh semboyan yang ada, ‘Solid, Kuat dan Militan’,” katanya.
Dalam kesempatan itu, FKPPI Bali memberikan sumbangan berupa enam unit sepeda motor yang diharapkan membantu tugas-tugas terutama di bidang teritorial.
Sekitar 350 orang anggota FKPPI yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali menghadiri pertemuan itu selain Kepala Staf Angkatan Darat Kodam IX/Udayana Brigjen TNI Hadi Kusnan, Irdam IX/Udayana, Danrem 163/Wira Satya, dan pihak internal Kodam IX/Udayana lainnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain