26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36425

Meski Batal, Persiba tetap Datang ke Surabaya

Surabaya, Aktual.co — Kendatipun sudah ada tanda-tanda pembatalan laga melawan Persebaya Surabaya di stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu (26/4) mendatang, tim Persiba Balikpapan tetap pergi Surabaya.
Keberangkatannya ke Surabaya, selain ingin memastikan apakah batal digelar atau tidak, juga  khawatir dianggap kalah dengan cara WO.
“Sebenarnya sudah ada tanda-tanda tidak digelar, sebab beberapa daerah juga batal digelar. Tapi tim Persiba tetap datang ke Surabaya karena khawatir jika tiba-tiba tidak ada pembatalan, kami bisa dinyatakan WO,” terang pelatih Persiba Balikpapan, Eddy Simon, Sabtu (25/4).
Tanda-tanda pembatalan pertandingan semakin kuat, lanjut Eddy, ketika tim Persiba Balikpapan dilarang petugas lapangan, untuk  menjajal lapangan saat tiba di   stadion Bung Tomo, pada Sabtu pagi,  tanpa diberitahukan  alasan yang jelas.
Dampaknya, tim Persiba juga merasakan kekecewaan mendalam seperti halnya tim Persebaya.
Padahal, lanjut Eddy, secara teknis dan mental, pemain Persiba sudah siap 100 persen untuk diturunkan melawan Persebaya dalam laga lanjutan QNBL 2015 di Gelora Bung Tomo pada Minggu (26/4).
“Ya, tidak hanya pemain Persebaya Surabaya.  Tetapi psikis pemain Persiba juga langsung drop.” lanjutnya.
Tim Persiba sendiri tiba di Surabaya pada Jum’at (24/4) malam. Karena ada pembatalan pertandingan, Persiba berencana kembali ke Balikpapan pada Minggu besok.

Artikel ini ditulis oleh:

PPP Romy Banyak Diminati Calon Kepala Daerah

Jakarta, Aktual.co — Partai Persatuan Pembangunan di bawah kepemimpinan Romahurmuziy merupakan pihak yang diminati calon peserta pemilihan kepala daerah di Provinsi Sumatera Utara.
Dalam Musyawarah Wilayah di Medan, Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut Fadly Nurzal mengatakan, minat tersebut dapat dilihat dari sejumlah calon peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) yang berkomunikasi dengan parpol itu.
Untuk membuktikan minat itu, Fadly Nurzal memperkenalkan sejumlah calon peserta pilkada yang hadir seperti Dzuli Eldin (pilkada Kota Medan), Thamrin Munthe (pilkada Kabupaten Asahan), dan Zaharuddin (pilkada Kota Tanjung Balai).
Disambut aplaus meriah dari peserta Musyawarah Wilayah PPP Sumut, seluruh calon peserta pilkada tersebut dipersilakan untuk berdiri.
“Ini bukti bahwa PPP di bawah kepemimpinan Romahurmuziy lah yang diinginkan untuk maju dalam pilkada,” katanya, Sabtu (25/4).
Menurut Fadly, minat untuk menggunakan PPP sebagai “perahu politik” dalam pilkada tersebut disebabkan berbagai pihak mengetahui bahwa kepengurusan di bawah kepemimpinan Romahurmuziy sah secara hukum.
Kondisi itu disebabkan kepengurusan hasil muktamar di Surabaya tersebut terbentuk berdasarkan proses politik dan aturan yang berlaku.
Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader PPP yang tidak ikut terpancing dengan dualisme atau proses yang dilakukan terhadap kepengurusan di bawah kepemimpinan Romahurmuziy tersebut “Kami mengapresiasi kader-kader yang tidak ikut-ikutan dalam berbagai upaya yang dapat memecah belah PPP,” kata anggota DPR RI itu.
Sekretaris PPP Sumut Yulizar Parlagutan Lubis yang menjadi Ketua Panitia Musyawarah Wilayah mengatakan, kegiatan itu diikuti sekitar 300 peserta dari seluruh kabupaten/kota di Sumut.

Artikel ini ditulis oleh:

Warga Jakarta Butuh Informasi untuk Pilah Sampah

Jakarta, Aktual.co —Warga DKI meminta Pemprov DKI menyosialisasikan perbedaan jenis sampah di tempat sampah yang tersebar di DKI Jakarta. Yaitu antara sampah organik, anorganik serta bahan berbahaya dan beracun (B3).

“Pemerintah harus melakukan sosialisasi agar masyarakat seperti saya dapat membuang sampah sesuai dengan jenisnya,” kata salah seorang warga, Nasro, di Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (25/4).

Diakuinya, sampai saat ini dia tidak tahu jenis-jenis sampah di tempat pembuangan. Oleh karena itu pemerintah bisa memberikan sosialisasi terkait hal ini melalui berbagai cara.

“Misalnya melalui televisi, spanduk-spanduk, maupun dimulai dari sekolah-sekolah,” ujar dia.

Zamzam, warga Jakarta lain yang ditemui di daerah Cililitan, jakarta Timur, juga meminta pemerintah meningkatkan sosialisasi terkait cara membedakan jenis sampah.

“Banyak yang tidak tahu, termasuk saya. Pemerintah harus meningkatkan sosialisasi tentang hal ini, melalui media yang bisa diakses oleh masyarakat luas,” katanya.

Senada dengan Nasro dan Zamzam, Toha, seorang penduduk Jakarta lain yang ditemui di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, mengaku tidak mengetahui bagaimana cara membedakan sampah.

“Saya tidak tahu bedanya. Yang penting saya membuang sampah sesuai tempatnya,” tutur Toha.

Dari pantauan di tempat-tempat sampah yang ada di jalan-jalan Ibu Kota, seperti di daerah Juanda, sekitar Jalan M.H. Thamrin, kawasan Cawang, dan lain-lain, yang dipisahkan berdasarkan tiga jenis sampah, organik, anorganik dan bahan berbahaya dan beracun (B3), tidak terisi sampah yang seharusnya.

Tempat sampah organik, yang seharusnya tempat buangan bahan-bahan yang berasal dari manusia, hewan maupun tumbuhan, terisi plastik, kertas, kaleng, dan lain-lain. Begitu pula yang terjadi dengan tempat sampah khusus bahan anorganik, yang seharusnya terisi bahan-bahan nonhayati dan tempat sampah untuk limbah B3.

Di tempat terpisah, pengamat lingkungan dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) Sahala Simatupang mengatakan pembedaan jenis sampah sebenarnya memiliki tujuan yang baik, yaitu agar pengelolaannya bisa lebih efektif, dalam kaitannya untuk memberikan manfaat masyarakat.

“Kalau sampah organik bisa dijadikan pupuk, sampah anorganik untuk didaur ulang dan B3 bisa dibuang karena membahayakan lingkungan serta manusia,” kata Sahala ketika ditemui Antara di kantornya.

Namun, menurut dia, pemisahan itu tidak efektif jika masyarakat tidak mengetahui cara membedakan jenisnya dan pemerintah sendiri masih mencampur sampah-sampah tersebut di tempat pembuangan sementara dan tempat pembuangan akhir.

“Jika memang mau efektif, sebaiknya seharusnya pemerintah meningkatkan sosialisasi ke masyarakat dan sampah itu dipisahkan hingga ke TPS/TPA, sampai ke pengolahannya. Kalau sampah organik bisa dijadikan pupuk, sampah anorganik untuk didaur ulang dan B3 bisa dibuang karena membahayakan lingkungan serta manusia,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Karnaval Asia Afrika 2015

Para peserta mengikuti Parade Asia Afrika di Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4). Parade tersebut diikuti berbagai negara peserta dengan menampilkan budaya mereka sebagai rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Minim Dukungan Parlemen, Jokowi Disarankan Ambil Menteri dari KMP

Jakarta, Aktual.co — Direktur Populi Center Nico Harjanto menyarankan Presiden Jokowi mengambil menteri dari Koalisi Merah Putih (KMP).
Hal ini dikatakan terkait dengan isu kencang reshuffle kabinet di pemerintahan Jokowi-JK.
“Atau naturalisasi menteri yang background-nya politik jadi profesional,” kata Nico, di Jakarta, Sabtu (25/4).
Hal ini bisa dijadikan pertimbangan bagi Jokowi mengingat dukungan yang minim di parlemen. 
Evaluasi terhadap kinerja menteri di enam bulan pertama akan menjadi penting dilakukan oleh Jokowi sebagai bahan penilaian.
“Publik saya kira sudah resah karena banyak menteri Jokowi yang tidak bisa jalankan program presiden dengan baik,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kongres Demokrat, Kader Yang Menentukan Aklamasi

Jakarta, Aktual.co — Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie menyebut bahwa kader Demokrat yang akan menentukan adanya aklamasi atau tidak dalam penentuan Ketua Umum Partai Demokrat.
“Jadi kita berikan kepada kader saja. Tapi kalau kader menginginkan itu ya kita terima,” kata Pramono, di Jakarta, Sabtu (25/4).
Menurutnya, seluruh kader sudah menyiapkan pilihannya pada kongres yang akan digelar bulan Mei mendatang. Selain itu, banyaknya dukungan kepada SBY dinilai wajar karena merupakan tokoh yang bisa melakukan konsolidasi terhadap kader.
“Kalau kader meminta memohon dan beliau (SBY) bersedia alhamdulilah semoga menjadi kebaikan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain