Alasan GSW Cegah Gelombang Laut, Pakar ITB: Tidak Benar!
Jakarta, Aktual.co —Pakar kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Muslim Muin berpendapat asumsi adanya ancaman rob dari laut yang dijadikan alasan untuk membangun Giant Sea Wall (GSW) di Teluk Jakarta adalah tidak benar.
Kata dia, Jakarta itu berada di perairan dangkal. Sehingga ancaman tsunami ataupun peningkatan ketinggian permukaan air laut adalah mengada-ada.
Kalaupun memang ada tsunami, ujar dia, maka arusnya tentu bakal tertahan di Selat Sunda yang dangkal dan sempit. Dengan kata lain, menurut dia posisi Jakarta sebenarnya terlindung. “Sehingga arusnya juga ngga bakal kuat setiba di daratan,” ujar dia, saat dihubungi Aktual.co, Sabtu (25/4).
Sedangkan untuk alasan adanya peningkatan tinggi permukaan air laut, menurutnya juga tak kalah anehnya. Karena jika memang ada peningkatan permukaan air laut akibat pemanasan global, maka tembok raksasa harusnya tidak hanya dibangun di Jakarta saja.
“Sepanjang pulau-pulau harus dibangun itu tembok semacam Giant Sea Wall dong di Indonesia kalau logiknya seperti itu,” ucap dia.
Kata dia, yang ada di Jakarta sebenarnya bukannya meningkatnya permukaan air laut. Melainkan turunnya permukaan tanah akibat penggunaan air tanah yang serampangan.
Fluktuasi muka air laut di perairan Jakarta, kata dia, juga lebih banyak dipengaruhi pasang surut.
Kalaupun ada badai yang berpusat di Laut China Selatan, maka itu dampaknya jauh lebih terasa di Malaysia dan Kalimantan, ketimbang Jakarta. “Jadi apa sebenarnya yang membuat pemerintah begitu ngotot bangun Giant Sea Wall itu?” ujar Muslim heran.
Dengan begitu, kata dia, jelas Jakarta tidak butuh pembangunan GSW, selain karena alasan-alasan bisnis properti di pembangunan pulau-pulau reklamasi. Kalaupun alasan pembuatan pulau-pulau buatan itu adalah terkait dengan semakin membengkaknya jumlah penduduk sehingga perlu pengembangan wilayah ke arah laut, menurut Muslim, pihak yang berpendapat seperti itu tidak mengerti lingkungan kelautan.
“Sewenang-wenang mau bangun apartemen mewah di pulau-pulau reklamasi itu untuk bisnis tapi pakai kamuflase alasan pencegahan banjir Jakarta. Padahal warga Jakarta ngga dapat apa-apa. Siapa yang diuntungkan di sini kan sudah jelas dengan proyek itu,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
















