26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36454

Kejagung Teliti Berkas Bambang Widjojanto

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) siapkan tim untuk meneliti berkas perkara dugaan memerintahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu dalam persidangan sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, di Mahkamah Konstitusi 2010 milik Bambang Widjojanto.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony T Spontana mengatakan, berkas milik Bambang sudah dilimpahkan penyidik Bareskrim Polri ke kejaksaan, Kamis (23/4) kemarin
“Iya sudah (dilimpahkan) kemarin,”kata Tony di kantornya, Jakarta, Jumat (24/4)
Selanjutnya, sambung Tony, kejaksaan akan menunjuk tim jaksa peneliti untuk kemudian menelaah berkas milik Wakil Ketua KPK Nonaktif itu. Kemudian, setelah jaksa meneliti berkas tersebut, apakah berkas BW layak dinyatakan P21 (lengkap) atau diminta untuk dilengkapi.
“Jaksa peneliti diberikan waktu selama 14 hari utnuk melakukan penelitian berkas,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

10 Terpidana Mati Sudah Dikumpulkan di Nusakambangan

Jakarta, Aktual.co — Eksekusi mati gelombang kedua tinggal tunggu waktu saja. Pasalnya saat ini ke-10 terpidana sudah lengkap di pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Pindahan terpidana mati kasus narkoba terakhir, yakni Mary Jane Fiesta Veloso, warga negara Filipina. “Sepuluh napi saat ini sudah berada di Nusakambangan,” ujar Kepala Divisi Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi ketika dihubungi, Jumat (24/4).
Mary Jane tiba di Nusakambangan pagi ini sekitar pukul 06.00 WIB. Dia dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan, Yogyakarta. Saat ini Mary Jane mendekam di LP Besi. Bersama Mary, tiga terpidana mati lainnya telah lebih dulu menghuni LP tersebut, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran asal Australia, serta Raheem Agbaje Salami asal Nigeria.
Sementara itu Serge Areski Atlaoui asal Prancis, Rodrigo Gularte asal Brasil, dan Zainal Abidin warga Indonesia, berada di LP Pasir Putih. Tiga terpidana lainnya, yakni Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa dan Okwudili Oyatanze asal Nigeria, serta Martin Anderson alias Belo asal Ghana berada di LP Batu.
Terkait waktu pelaksanaan eksekusi, Akbar mengaku belum mendapat informasinya. “Keputusan soal waktu yang menentukan Kejaksaan Agung,” kata dia.
Jaksa Agung Prasetyo memastikan eksekusi akan digelar setelah Peringatan Konferensi Asia Afrika. “Setelah KAA baru kami akan laksanakan eksekusi,” kata Prasetyo beberapa waktu lalu. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Tak Dapat Izin, Persebaya Tetap Fokus Lawan Persiba

Surabaya, Aktual.co — Kendati Mabes Polri tidak memberikan izin dalam pertandingan Liga ‘QNB ‘pada 18 klub terkait pembekuan PSSI oleh Kemenpora, pelatih Persebaya, Ibnu Graham,  tetap mengintruksikan para pemainnya untuk tetap fokus dan berlatih.

Sebab, Persebaya Surabaya akan menghadapi Persiba Balikpapan dalam  kompetisi ‘QNB liga musim 2015’ yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, pada lusa Minggu (26/4).

“Kita tetap melakukan latihan dan harus fokus menjelang pertandingan melawan  Persiba Balikpapan. Permasalahan di luar non teknis tidak boleh mengganggu konsentrasi para pemain, ” terang Ibnu Graham, Jumat (24/4).

Ibnu membeberkan, bahwa dirinya berulang kali memacu pemainya untuk tetap fokus pada pertandingan dan harus profesional. Sebab keputusan Menpora yang membekukan PSSI, cukup berpengaruh terhadap psikis para pemainnya.

Sementara itu, dalam laga melawan Persiba Balikpapan, lanjutnya, 100 persen pemainnya siap turun. Apalagi selama liburan, tim Persebaya mengalami tren positif setelah melakukan uji coba melawan  melawan Persipur Purwodadi dengan skor 2-1, dan uji coba melawan Persipati Pati dengan  1-0.
 
“Untuk saat ini semua pemain siap diturunkan. Sehari hanya latihan sekali. Tetapi yang lebih penting, pemain yang kita turunkan adalah pemain yang sudah siap fisik dan dan siap mental,” tutup Ibnu.

Artikel ini ditulis oleh:

Mabes Polri Kejar Pelaku Pengintimidasi Saksi Bambang Widjojanto

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri masih menunggu laporan hasil penyelidikan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), soal adanya intimidasi delapan saksi terkait kasus Bambang Widjojanto, di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Berdasarkan keterangan polisi, saksi diintimidasi oleh pihak yang meminta kasus wakil ketua KPK nonaktif itu dicabut. “Tidak ada yang namanya incar pelaku intimidasi. Setiap laporan siapa pun ke Bareskrim ya ditindaklanjuti,” kata Kabareskrim Polri Komjen Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/4).
Pria yang kerap disapa Buwas ini, mengakui pihaknya menerima laporan intimidasi saksi tersebut. Namun, kata Buwas, intimidasi itu belum tentu berasal dari pihak BW atau pihak lain.
“Belum tentu demikian, kita sedang pelajari itu. Belum bisa dipastikan karena baru tahap pemeriksaan saksi korban, nanti arahnya kemana kita gak tahu,” katanya.
“Kita ingin tahu siapa sebenarnya yang mengintimidasi bentuk dan alat buktinya apa. Kan gitu yah, sekarang sedang berjalan,” katanya.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigadirl Victor Edi Simanjuntak, menyatakan ada delapan saksi dalam kasus dugaan keterangan saksi palsu yang melibatkan Bambang Widjojanto mendapat intimidasi.
“Saksi lapor ke LPSK. Mereka diintimidasi,” katanya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (23/4) kemarin.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Nyaman Miskin, Salah Satu Penyebab Kemiskinan di Bali

Denpasar, Aktual.co — Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengaku tak habis fikir mengapa di Pulau Dewata masih terdapat kemiskinan. 
Menurutnya, sebagai destinasi pariwisata dengan pendapatan triliunan rupiah per tahun, semestinya taraf hidup masyarakat Bali dalam zona nyaman.
Angka kemiskinan di Bali tahun 2014 meningkat dari 4,4 persen menjadi 4,7 persen. Pada saat sama, ekonomi Bali tumbuh sebesar 6,7 persen.
Menurut anggota Komisi IV DPRD Bali yang membidangi kesejahteraan rakyat, I Nyoman Parta, ada beberapa indikator penyebab kemiskinan di Bali. 
“Sedikitnya, ada sembilan indikator kemiskinan di Bali yang saya temukan dari hasil turun ke lapangan,” kata Parta, Jumat (24/4).
Penyebab kemiskinan pertama menurutnya adalah nyaman dengan kemiskinan. Dari hasil penggalian di lapangan, tak sedikit masyarakat yang nyaman dengan program bantuan yang diberikan pemerintah.
Bahkan, ia sempat ditanya beberapa masyarakat penerima bantuan, apakah setelah menerima salah satu bantuan, mereka tetap dapat menerima bantuan dalam bentuk program lainnya.
“Karena mereka mengharapkan tetap mendapatkan bantuan lain seperti BOS, BLT dan lain-lain,” paparnya.
Kedua, kemiskinan terjadi karena pendidikan yang tidak memadai, karena semakin bodoh maka semakin miskin.
Ketiga, akibat pendidikan yang tidak memadai, maka pekerjaanya pun tidak memadai. “Kita harus sepakat, menyelesaikan problem strategis melalui pendidikan. Bedah rumah tidak menyelesaikan masalah. Beras murah hanya menyambung hidup. Utamanya adalah pendidikan,” kata politisi PDIP itu.
Keempat, miskin karena malas, sehingga seseorang menjadi bodoh, lalu kelima adalah rokok yang juga bisa menyebabkan kemiskinan. Berikutnya, miskin karena ritual adat yang mewah dan berlebihan.
Kemudian faktor tertentu seperti cacat, sakit dan lainnya. Kedelapan, karena lingkungan terdekat tak peduli. “Padahal dengan banyaknya kelompok trah dan kekerabatan, mestinya tak ada warga miskin,” imbuhnya.
Terakhir, karena orangtua miskin, maka pendidikan anak terbengkalai. “Harus diamputasi kemiskinannya. orangtuanya tak mampu, ambil anaknya disekolahkan,” ujarnya.
Menurut dia, pendidikan adalah kata kunci untuk memutus mata rantai kemiskinan. Jalan pendidikan, imbuh Parta, merupakan hal utama untuk menyelesaikan problem kemiskinan.
Tahun ini Pemprov Bali mengagendakan membedah 1.500 unit rumah. Satu rumah dianggarkan sebesar Rp30 juta.
“Lebih baik dialihkan ke pendidikan, beasiswa miskin. Rp30 juta itu kita kasih, setelah lulus dia bisa bedah rumah tiga rumah.”

Artikel ini ditulis oleh:

Eksekusi Mati, Kejagung Tunggu Upaya PK Zainal Abidin

Jakarta, Aktual.co — Eksekusi mati gelombang kedua bakal segera dilaksanakan oleh Kejaksaan Agung. Terlebih, hampir semua terpidana mati kasus narkoba sudah dipindahkan ke pulau Nusakabangan, Jawa Tengah.
Apalagi, Jumat (24/4) dini hari, terpidana mati Mary Jane sudah dipindah dari LP Wirogunan Yogyakarta ke LP Besi, Nusakambangan.
Kapuspenkum Kejagung, Tonny Spontana mengatakan pemindahan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan eksekusi mati gelombang kedua. “Pemindahan terpidana Mary Jane dilakukan pukul 01.30 WIB dan tiba di Nusakambangan pukul 06.00 WIB,” kata Tonny di Kejagung.
Dengan dipindahnya Mary Jane berarti pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua semakin dekat. Pasalnya 10 terpidana mati sudah dikumpulkan di Nusakambangan.
Tonny mengatakan, Jaksa Agung Muda Pidana Umum telah mengeluarkan surat perintah pelaksanaan eksekusi.‎ Surat tersebut ditujukan untuk Jaksa Eksekutor, tertanggal 23 April agar Jaksa eksekutor segera melakukan perispan, pelaksanaan dan pelaporan pasca eksekusi.‎
“Tapi dari Kejaksaan masih menunggu upaya hukum PK yang diajukan oleh terpidana WNI, Zainal Abidin. Kalau kasasinya ditolak, komplit 10 terpidana mati akan dieksekusi.”
Menurut Tonny setelah pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua, maka Kejaksaan Agung akan langsung mempersiapkan eksekusi gelombang berikutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain