27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36471

Menpora Tak Hiraukan Tim Pembela Terkait Pembentukan Tim Transisi

Jakarta, Aktual.co — Menpora Imam Nahrawi menegaskan, jika pembentukan Tim Transisi jalan terus, meski Tim Pembela PSSI meminta pemerintah menghentikan pembentukan tim yang akan mengendalikan PSSI pasca-dibekukan.

“Pembentukan Tim Transisi jalan terus. Saat ini proses seleksi masih berjalan. Kami ingin mendapatkan personel yang benar-benar kredibel,” kata Menpora Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (23/4).

Menurut dia, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh anggota Tim Transisi. Selain kredibel juga harus mempunyai nama baik dan bertanggung jawab memajukan sepak bola Indonesia, calon anggota tim yang akan mengambilalih kinerja PSSI harus bebas dari kepentingan.

“Sedikitnya ada 30 nama yang kami seleksi. Semuanya masih berjalan,” katanya menambahkan.

Meski pembentuan tim sudah berjalan, pria yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu belum menjelaskan secara detail nama-nama tokoh yang diseleksi untuk masuk Tim Transisi. Pihaknya menegaskan, tim akan segera dituntaskan.

Sebelumnya, informasi yang berkembang beberapa tokoh yang cukup dikenal masuk dalam bidikan. Nama yang beredar diantaranya Isran Noor (Bupati Kutai Timur), EE Mangindaan (Mantan Menteri Perhubungan), Oegroseno (Mantan Wakapolri), Endriartono Sutarto (Mantan Panglima TNI), Erwin Aksa (Pengusaha), Imam Prasodjo (Akademisi), Cheppy Hakim (Mantan KSAU) dan Suaidi Marasabessy (Politisi).

Untuk membentuk Tim Transisi, Kemenpora juga melibatkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Bahkan pertemuan sudah dilakukan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (22/4). Sedangkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk sementara enggan dilibatkan.

Pada pertemuan tersebut muncul nama Ketua KOI Rita Subowo untuk masuk Tim Transisi. Hanya saja, kondisi itu dilangsung dibantah oleh Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto. Menurut dia, hingga saat ini belum ada keputusan nama-nama penghuni Tim Transisi.

Pembentukan Tim Transisi merupakan salah satu poin yang tertulis pada surat pembekuan yang ditujukan PSSI yang tertanggal 17 April. Dalam surat yang ditandatangani oleh Menpora Imam Nahrawi itu ditegaskan jika semua kegiatan yang dilakukan oleh PSSI tidak diakui.

Selanjutnya pemerintah membentuk Tim Transisi yang bertugas mengendalikan PSSI hingga terpilih kepengurusan baru yang sesuai dengan aturan organisasi dan statuta FIFA. Selain itu tim juga akan mengendalikan kompetisi dan tim nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Indonesia Antisipasi Tunggal Putra Inggris dan Denmark di Piala Sudirman

Jakarta, Aktual.co — Manajer Tim Indonesia dalam Piala Sudirman 2015, Rexy Mainaky, memberikan arahan kepada atlet bulutangkis, untuk mengantisipasi permainan dari tunggal putra Inggris dan Denmark.

Menurut mantan pebulutangkis ganda putra berpasangan dengan Ricky Soebagdja itu menjelaskan, antisipasi itu karena dirinya menilai kekuatan di nomor tunggal putra Inggris dan Denmark, lebih baik dari tunggal putra Indonesia.

“Untuk menghadapi Inggris dan Denmark, kami mewaspadai tunggal putra mereka. Pada partai lain, kami lebih punya peluang,” kata Rexy Mainaky dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (23/4).

Rexy mengatakan tim Indonesia tidak boleh kecolongan dan lengah menyusul pemberitaan tentang lima atlet nasional Denmark yang keluar akibat persoalan sponsor.

“Pemain tunggal putra Denmark lebih punya pengalaman dibanding tunggal putri mereka. Sedangkan semua pemain putri dan ganda putra mereka itu baru. Kondisi itu menguntungkan bagi kami tapi kami tidak dapat lengah karena Denmark dapat bermain tanpa beban,” kata Rexy.

Rexy menambahkan tim Indonesia sengaja memperbanyak wakil pada partai ganda putra, karena prestasi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengalami peningkatan.

“Kami dapat mengirim maksimal 20 atlet dan penampilan Kevin/Marcus cukup bagus. Kevin/Marcus kami ikutkan agar mereka juga dapat merasakan bagian dari tim Piala Sudirman 2015,” kata Rexy.

Posisi Indonesia sebagai tim unggulan kelima dalam Piala Sudirman 2015, menurut Rexy, menjadi keuntungan karena peluang tim Merah Putih untuk bertemu dengan tim-tim unggulan seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan lebih kecil jika dapat menjuarai grup 1C.

“Kami harus mencoba untuk menjadi juara grup dengan melawan Inggris dan Denmark agar tidak diundi pada putaran perempat final dan ketemu Tiongkok atau Jepang,” kata Rexy.

Indonesia menurunkan 20 atlet pelatnas dalam Piala Sudirman 2015 yaitu Jonatan Christie, Firman Abdul Kholik, dan Ihsan Maulana Mustofa akan turun pada partai tunggal putra.

Linda Wenifanetri, Bellaetrix Manuputty, dan Hanna Ramadhini akan bertanding pada partai tunggal putri.

Tiga pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan memperkuat tim Merah Putih untuk partai ganda putra.

Pada partai ganda putri, Indonesia akan diwakili Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan Della Destiara Haris/Anggia Shitta Awanda.

Terakhir, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto akan turun pada Piala Sudirman 2015 untuk partai ganda campuran.

Sebelumnya, PBSI berencana menurunkan Roysita Eka Putri Sari untuk berpasangan dengan Della. Tapi, Rexy mengatakan Rosyita masih penyembuhan cedera pangkal paha.

Artikel ini ditulis oleh:

PM Pakistan Dijadwalkan Kunjungi Saudi Bicarakan Konflik Yaman

Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi pada Kamis (23/4) waktu setempat, untuk “membahas masalah Yaman”, kata beberapa pejabat Pakistan.

Itu akan menjadi kunjungan ketiga delegasi tingkat tinggi Pakistan ke Arab Saudi sejak Riyadh dan sekutu Arabnya melancarkan operasi “Badai Penentu” terhadap petempur Al-Houthi setelah mereka mengusir Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Tentara darat, kapal perang dan pesawat tempur Pakistan telah ikut dalam memerangi Al-Houthi. Parlemen di Islamabad pada April dengan suara bulat mendesak Pemerintah Pakistan agar bersikap netral dalam konflik Timur Tenga tersebut.

Perdana Menteri Pakistan itu dijadwalkan disertai oleh Menteri Pertahanan Khawaja Muhammad Asif, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Raheel Shariff dan beberapa pejabat senior lain, demikian laporan Xinhua.

Perdana Menteri Nawaz Sharif memimpin pertemuan tingkat tinggi pada Rabu (22/4) dan membahas masalah yang berkaitan dengan konflik di Yaman, kata kantor PM Pakistan tersebut. Pertemuan itu dihadiri oleh menteri penting dan pemimpin senior lain militer.

“Perdana Menteri itu menyambut baik pengumuman Arab Saudi mengenai dihentikannya serangannya di Yaman dan memasuki tahap dialog politik,” kata satu pernyataan Pakistan.

“Diputuskan dalam pertemuan tersebut Perdana Menteri akan melakukan kunjungan satu-hari ke Kerajaan Arab Saudi besok guna membahas situasi yang berkembang di Yaman dan menyampaikan solidaritas kepada rakyat dan pemimpin Riyadh,” kata pernyataan itu pada Rabu.

Artikel ini ditulis oleh:

Legislator Tak Ingin Masalah Kemenpora-PSSI Masuk ke Ranah Hukum

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi X DPR RI, Ridwan Hisjam mengatakan, pihaknya tidak ingin persoalan antara Kemenpora dengan PSSI, berlanjut ke ranah hukum.

“Kita tidak mengharapkan masalah ini di bawa ke proses hukum, meskipun Menpora (Imam Nahrawi) mempersilahkan PSSI membawa ke jalur hukum,” kata Ridwan di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (23/4).

“Kita meredam supaya urusan ini diselasaikan secara baik, karena nanti yang rugi juga Indonesia,” tambahnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, PSSI pada Rabu (22/4), melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), terkait dengan pembekuan PSSI oleh Kemenpora.

Gugatan PSSI itu disambut oleh Menpora Imam Nahrawi, yang mempersilahkan kepada organisasi pimpinan La Nyalla Mattalitti itu untuk melaporkan dirinya ke PTUN.

“Silahkan saja, ini negara hukum. Ini negara demokrasi, siapa saja bisa berpendapat dan melakukan upaya hukum untuk memastikan status. Tak jadi soal,” katanya di tempat yang sama.

Artikel ini ditulis oleh:

Sempat Buron, Ketua DPRD Lampung Ditangkap di Taman Mini

Jakarta, Aktual.co —Setelah sempat buron, Ketua DPRD Lampung Utara Rahmat Hartono, akhirnya berhasil dibekuk Kejaksaan Agung. Dia ditangkap di pelataran Gedung Sasono Langgeng Budoyo, TMII, Jakarta Timur, sekira pukul 11.05 WIB, Kamis (23/4).

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Tony Tribagus Spontana menuturkan penangkapan terhadap Rahmat dilakukan lantaran yang bersangkutan sudah berstatus sebagai buronan, serta masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Lampung Utara.

“Saat itu, Kejari Kotabumi, 9 Janurari 2014 telah menetapkan status tersamgka, namun saat dipanggil untuk diperiksa oleh tim penyidik sudah tidak ada di tempat alias melarikan diri,” ujar Rony, Kamis (23/4).

Penetapan Rahmat sebagai tersangka sesuai Surat Perintah Penyidikan Kajari Kotabumi No: Print-01/N.8.13/Fd.1/01/2014 tgl 9 Januari 2014, Dia diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi penyimpangan kegiatan pembangunan jalan kabupaten dalam kota, pada pekerjaan pelebaran dua jalur jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Kotabumi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten lampung Utara, tahun anggaran 2012.

Tony menambahkan penangkapan ini dibantu oleh tim dari Kejaksaan Negeri Kotabumi dan unsur masyarakat. “Terhadap tersangka selanjutnya akan dibawa ke Kotabumi, guna disidik dan sekaligus penuntasan pemberkasan. Untuk kemudian dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) setempat,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Komisi X Siap Terima Menpora Kapan Saja di DPR

Jakarta, Aktual.co — Komisi X DPR RI akan siapkan waktu khusus bagi Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nachrawi jelaskan masalah PSSI. Pasalnya, Menpora tak juga penuhi undangan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X.

“Kita sudah kirim undangan, harus nya kemarin, (Selasa, 21/4). Tapi Menpora masih sibuk ikut KAA. Jadi kita sedang hubungi Menpora lagi, kita harapkan sebelum reses. kita harapkan besok (Jumat, 24/4) bisa ada jawaban kalau hari ini siap ya kita juga siap, malam inipun kita siap,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam di DPR, Kamis (23/4).

Komisi X, kata Ridwan, mengharapkan persoalan sanksi pembekuan tersebut bisa cepat diselesaikan usai mendapat klarifikasi dari pihak yang bersangkutan seperti PSSI, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kemenpora. Oleh sebab itu, tambah Ridwa, Menpora harus menyiapkan waktu untuk melakukan RDP dengan Komisi X DPR RI.

“Kita harapkan ini cepat selesai, arahnya mau kemana, penyelasaiannya gimana, karena jadwal ISL harus bergulir,” kata politisi Partai Golkar ini.

“Ini kan dampaknya ke ekonomi rakyat, kita harap Menpora siapkan waktu untuk segera hadir di DPR jam berapa pun, kapanpun kita siap,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain