28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36511

Bentuk Tim Transisi, Kemenpora Berdalih Tak Buat Dualisme Kompoetisi

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Pemuda dan Olahraga, berdalih dengan pengambilalihan kompetisi oleh Tim Transisi, tidak akan terjadi dualisme dalam kepengurusan sepakbola Indonesia, setelah PSSI dibekukan.

“Yang jelas, kepengurusan PSSI yang baru sudah tidak direkomendasi oleh Kemenpora sehingga nanti yang menggulirkan kompetisi adalah tim transisi sesuai dengan surat pembekuan tersebut,” kata Deputi V Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, kompetisi ISL 2015 dan Divisi Utama tetap berjalan, tetapi bukan digulirkan oleh kepengurusan PSSI yang baru saja terbentuk hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2015 di Surabaya.

“Nanti, biar tim transisi yang menjalankan tetapi tim transisi, tentu saja membutuhkan tim yang secara teknis mengelola dari kompetisi itu sendiri tetapi kami belum ditunjuk siapa anggotanya,” kata Gatot.

Terkait dengan rencana PSSI yang akan kembali melanjutkan kompetisi ISL dan Divisi Utama pada 25 dan 26 April mendatang, Gatot mengatakan pihaknya tidak mengakui apabila kompetisi tetap dijalankan.

“Memangnya ada izin? Yang berhak mengeluarkan izin kan dari kepolisian, yang jelas kami tidak mengakui apabila nanti tetap dilanjutkan,” tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Hinca Pandjaitan mengatakan kompetisi ISL rencananya akan dilanjutkan pada 25 April dan kompetisi Divisi Utama berlanjut 26 April setelah sempat ditunda dua pekan.

Hinca menyatakan keputusan tersebut sudah disepakati oleh seluruh klub yang berkompetisi di ISL dan Divisi Utama dalam pertemuan pada Senin (20/4) malam.

Sedangkan Kemenpora yang bertindak sebagai pemerintah membekukan PSSI pada 18 April lalu melalui surat keputusan Menpora dan meminta kepada Polri agar tidak menerbitkan izin keramaian untuk menggelar pertandingan.

Namun demikian, Hinca mengatakan yakin akan tetap mendapat izin menggelar pertandingan.

“Tidak ada alasan kepolisian untuk tidak memberi izin hanya karena hal itu tadi (pembekuan PSSI),” kata Hinca.

Artikel ini ditulis oleh:

PM Nepal Tutup Konferensi Asia-Afrika di Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika yang diselenggarakan di Jakarta telah selesai pada pukul 18.30 WIB, dan ditutup oleh Perdana Menteri (PM) Nepal Sushil Koirala.
Para kepala negara dan kepala pemerintahan beserta delegasi sudah mulai meninggalkan lokasi konferensi untuk kemudian memenuhi undangan makan malam dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara yang dijadwalkan mulai pada pukul 19.00 WIB.
KTT dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh puluhan pemimpin negara dan pemerintahan seperti Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Raja Swaziland Mswati III, Perdana Menteri Palestina Rami Al Hamdallah, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Raja Jordania Abdullah II, Presiden Iran Hassan Rouhani dan PM Thailand Jenderal Prayut Chan O Cha.
Presiden Joko Widodo memimpin sidang pleno pertama KTT Asia Afrika bersama-sama dengan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan diikuti oleh seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan.
Sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan dalam pidato di sidang pleno pertama menyampaikan pandangan mengenai pentingnya kerja sama kawasan di berbagai bidang untuk mendorong kesejahteraan dan kemajuan bersama.
Beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan yang melakukan pidato dalam sidang pleno pertama adalah Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Raja Swaziland Mswati III, Perdana Menteri Palestina Rami Al Hamdallah, Presiden Iran Hassan Rouhani, dan lain-lain.
Sidang pleno kedua KTT Asia Afrika dipimpin oleh PM Nepal Sushil Korala dan Presiden Madagaskar Hery Rajaonarimampianina untuk mendengarkan pernyataan dari beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan, baik dari negara peserta atau negara peninjau, serta perwakilan dari organisasi internasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Lakukan Razia, Petugas Bagikan Sarung ke Pelanggar

Banda Aceh, Aktual.co — Polisi syariah (wilayatul hisbah) Kota Lhokseumawe bersama tim gabungan Satpol PP, TNI dan Polri merazia warga berbusana tidak Islami di depan Taman Riyadhah, Rabu (22/4).

Dari hasil razia itu, sebanyak 91 wanita berpakaian ketat dan 44 pria bercelana pendek, terjaring dalam razia mulai pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB tersebut.

“Ada 33 pelanggar yang kita nilai busananya tidak sesuai Syar’I, kita hadiahkan sarung gratis dan kita suruh pakai saat itu juga dan ada tiga wanita yang tidak memakai jilbab kita hadiahkan kerudung gratis,” kata  Kasatpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Irsyadi.

Dijelaskan, razia tersebut dalam rangka menjalankan Qanun nomor 11 tahun 2002 tentang Akidah, Ibadah dan Syiar Islam, pasal 23 Tentang busana tidak Islami.

Para pelanggar juga diberikan sosialisasi oleh petugas WH sebelum dilepas, dan bagi pengendara motor yang tidak membawa kelengkapan surat diserahkan kepada petugas Lantas Polres setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

DPRD Prabowo: Harusnya Berikan Lapangan Pekerjaan Ketimbang Bangun Lokalisasi

Jakarta, Aktual.co — Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengenai wacana pembuatan tempat prostitusi terus menuai kecamanan.
Kali ini Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soemarno meminta kepada Ahok sapaan Basuki agar lebih baik memberikan lapangan pekerjaan dibanding mendirikan tempat prostitusi.  “Upaya untuk atasi prostitusi dapat dilakukan dengan membuka lowongan kerja sebanyak-banyaknya,” ujarnya, Rabu (22/4). 
Dikatakan Politikus Partai Gerindra tersebut seharusnya Ahok dapat mengemban tugas untuk tidak membuka tempat maksiat yang sebelumnya sejak era Gubernur Sutiyoso telah menutup prostitusi di Jakarta.  
“Karena Pak Sutiyoso aja udah dibuang, masak sekarang mau dibuka lagi,” tutur Prabowo.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

PSCS: Kemenpora Sebaiknya Tak Langsung Bekukan PSSI

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum klub PSCS Cilacap, Farid Ma’ruf, mengatakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebaiknya tidak langsung memberikan sanksi atau melakukan pembekuan terhadap PSSI.

“Pembekuan PSSI oleh Kemenpora menurut saya kurang benar, karena induk olahraga sendiri ada KONI dan KOI. Mestinya Kemenpora koordinasi dengan KONI dan KOI, tidak langsung memberikan peringatan, memberikan sanksi, pembekuan kepada PSSI, karena di samping ada KONI dan KOI, juga ada AFC dan FIFA,” kata Farid di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (22/4).

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa apapun bentuknya surat dari Kemepora, PSSI juga harus introspeksi dan memperbaiki diri, salah satunya terkait masalah perangkat pertandingan yang selalu dikeluhkan oleh tim sepak bola.

Dalam hal ini, kata dia, PSSI harus memperbaiki wasit, pengawas pertandingan, dan pengawas wasit, sehingga kompetisi yang ada di Indonesia betul-betul objektif dan tidak terjadi sepak bola “gajah”.

“Divisi Utama, ISL, maupun Liga Nusantara semuanya anak buahnya PSSI, harus diperlakukan sama, jangan melihat itu siapa, di belakangnya siapa, harus betul-betul objektif. Dengan demikian nantinya yang, yang juara itu adalah juara sejati, promosi sejati, tidak menjadikan banyak kecurigaan,” katanya.

Lebih lanjut, Farid mengatakan bahwa pembekuan PSSI oleh Kemenpora tidak mengganggu persiapan PSCS Cilacap untuk mengarungi Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Tahun 2015.

Menurut dia, tim PSCS Cilacap tetap menjalani latihan seperti biasa meskipun terjadi pembekuan PSSI.

“Kita kan anak buahnya PSSI, kita tetap jalan. Kemarin sudah dirapatkan di Jakarta, kita ‘kick off’ tetap 26 April,” katanya.

Bahkan, kata dia, PSCS akan menjalani laga perdana dengan bertandang ke Ciamis pada Minggu (26/4) untuk menghadapi PSGC.

Ia menargetkan PSCS bisa “mencuri” poin penuh saat bertandang ke Ciamis karena akan menjadi modal bagi tim yang berjuluk Laskar Nusakambangan itu dalam mengarungi kompetisi.

“Target kita minimal seri, syukur-syukur bisa meraih tiga poin (poin penuh, red.),” tegasnya.

Disinggung mengenai peluang PSCS yang tergabung dalam Grup 2 Divisi Utama 2015, dia mengatakan bahwa semua tim di grup tersebut masih buta terhadap kekuatan masing-masing klub.

Menurut dia, kekuatan PSCS hampir 60 persen merupakan pemain baru dan saat ini tinggal pemantapan dan keahlian strategi.

“Semua tim sama. Kita anggap semuanya berat sehingga kita akan serius mengadapi setiap laga,” katanya.

Klub sepak bola Divisi Utama 2015 yang tergabung dalam grup 2 terdiri atas Cilegon United FC, Perserang Serang, Persita Tangerang, Villa 2000, Persikabo Bogor, Persika Karawang, Persikad Purwakarta, Persires Sukoharjo, PSGC Ciamis, dan PSCS Cilacap.

Artikel ini ditulis oleh:

Proyek Sodetan KBT, Jalan Otista Ditutup 70 Hari

Jakarta, Aktual.co —Pemerintah memastikan akan menutup jalan akses sekitar Jalan Otista Jakarta Timur selama 70 hari. Dikarenakan akan ada pekerjaan lanjutan pembangunan sudetan ke Kanal Banjir Timur.
“Sekitar 70 hari ruas Jalan Otista III Jakarta Timur ditutup, tepatnya sejak 21 April hinnga 30 Juni 2015,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Djoko Mursito di Jakara, Rabu, (22/4).
Penutupan tersebut, kata Joko Mursito, karena ada pekerjaan berupa pengambilan mata bor di lokasi “arrving shaft” serta pekerjaan pendukungnya di Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
Oleh karena itu, lanjutnya, hal itu terpaksa dilakukan dengan penutupan atau pengalihan jalan tersebut.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, T Iskandar menambahkan bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan berupa pembukaan “voided slab”, pekerjaan struktur pendukung, pengambilan alat bor, penutupan kembali “voided slab”.
Untuk itu, bagi pengguna jalan dari arah timur yang akan menuju ke arah barat dialihkan melalui Jalan DI Panjaitan Jalan Otista 3 Jalan Kebon Nanas Selatan 1 – Jalan Kebon Nanas Selatan Jalan Otista 3.
Sedangkan pengguna jalan dari arah barat yang akan menuju ke arah timur melalui Jalan Otista Raya – Jalan Otista 3 – Jalan Kebon Nanas Utara – Jalan Kebon Nanas Utara 2 – Jalan Panti Asuhan – Jalan Otista 3.
“Setelah pekerjaan selesai, pengaturan lalu lintas akan kembali seperti semula,” demikian T Iskandar.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain