27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36531

Pertamina Sebut Kendaraan Indonesia Lebih Butuh RON 90-92

Jakarta, Aktual.co — Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan bahwa kendaraan di Indonesia yang beredar saat ini lebih cocok mengkonsumsi BBM jenis RON 90-92 dibandingkan RON 88.

“Spesifikasi BBM RON 90 juga sudah ada di SK Dirjen Migas 90/10/2013 pada 22 Maret 2013. Kami melihat sekarang, seiring dengan perkembangan teknologi, sebetulnya mobil yang beredar di Indonesia saat ini rata-rata membutuhkan RON 90-92 kecuali Suzuki yang masih 88. Jadi potensi ini akan kami manfaatkan,” ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (22/4)

Ia menjelaskan, untuk motor matic spesifikasinya membutuhkan BBM dengan RON 90. Sementara terkait BBM Pertalite yang dikatakannya memiliki kadar RON di kisaran 90-an itu hingga saat ini masih belum dapat dipastikan harga per liternya.

“Memang kami belum putuskan harganya berapa karena masih dilakukan evaluasi,” ujar dia.

Dirinya menilai saat ini terlihat potensi konsumen untuk bermigrasi ke BBM yang lebih baik kualitasnya. Ia menceritakan, berdasar pengalaman sebelumnya, ketika harga Pertamax dan premium bedanya hanya 900-1000. Pengguna Pertamax melonjak signifikansampai 300%.

“Artinya banyak potensi costumer yang ingin pindah ke produk yang lebih bagus. Ini strategi marketing biasa sebetulnya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kasus UPS, ICW: Ada Dugaan Permainan Mata Anggaran, Penyedia dan Penentuan Vendor

Jakarta, Aktual.co — Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas mengatakan dari data yang dimiliki oleh Indonesian Corruption Watch (ICW) bahwa dalam kasus UPS yang sudah dilaporkan ke KPK ada dugaan permainan desain mata anggaran, penyedia dan penentuan vendor.
“Hingga mekanisme lelang dan supplier,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (22/4). 
Untuk kata Firdaus pihaknya meminta kepada institusi Polri untuk segera menuntaskan kasus UPS. Karena sambung Firdaus dalam kasus tersebut diduga melibatkan oknum-oknum anggota DPRD
“Sejauh ini pihak kepolisian telah memeriksa lebih dari 30 saksi dalam kasus pengadaan alat UPS,” tambahnya.
Untuk diketahui dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS), bahwa Polri telah menetapkan dua orang tersangka antara lain Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah DKI Jakarta Selatan Alex Usman dan mantan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Zaenal Soleman.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

‘Ehhmmm’….Kelezatan Mie Tek-Tek Kota Sibolga yang Cukup Terjangkau

Medan, Aktual.co — “Mie Tek-Tek Borreg” bukanlah sebuah nama makanan. Mie Tek-Tek Borreg merupakan ama sebuah warung makan sederhana milik Boru Regar (Borreg) yang berada sisi ruas Jalan Sisingamangaraja, Kota Sibolga Sumatera Utara.

Hanya saja, memang menu makanan yang disaji adalah khusus makanan khas yang juga berkembang di Kota Sibolga yakni, Mie Tek-Tek.

Warung makan Mie Tek-Tek Borreg tak pernah sepi. Warga di daerah berjuluk Kota Berbilang Kaum itu memang gemar makan Mie. Tak heran, menemukan Mie Tek-Tek di Kota ini tidaklah sulit, hampir di setiap sudut kota, warung-warung penjual Mie Tek-Tek dapat ditemukan.

Dari rasa Mie Tek-Tek boleh dikatakan  memiliki persamaan dengan Mie goreng atau Mie rebus lainnya yang banyak dijajakan di berbagai daerah lainnya. Sebut saja, Mie Tek-Tek yang juga berkembang di Bandarlampung, Palembang dan Jakarta. Namun, dari segi pengolahan, masing-masing daerah memiliki kekhasan tersendiri.

Dari cerita yang berkembang, Mie Tek-Tek bukanlah makanan asli dari Kota Sibolga. Mie Tek-Tek sendiri dibawa oleh para pendatang dari Kota Siantar, Sumatera Utara. Awalnya, Mie Tek-Tek dijual dengan membawa gerobak dengan berkeliling. Nama “Mie Tek-Tek” sendiri diambil dari cara penjual menawarkan dagangannya yang kerap mengetuk-ngetuk wajan.

“’Tek tek tek’, bunyi kuali (wajannya-red) bang, itu awal nama Mie Tek-Tek. Kalau di Sibolga setahu saya asalnya dari Siantar. Itu cerita orang tua saya dulu ya, yang sudah 35 tahun masak Mie Tek-Tek. Mereka (penjual Mie Tek-Tek-red) merantau ke Sibolga, dan berkembanglah di Sibolga.” tutur Erian, yang berprofesi sebagai koki di warung makan Mie Tek-Tek Borreg kepada Aktual.co, Rabu (22/4).

Penuturan Erian, anak pemilik arung makan Borreg itu, di kota asalnya Siantar, dimana perkembangan Mie Tek-Tek tidak sepesat di Kota Sibolga. Di Sibolga, Mie Tek-Tek kemudian disajikan dengan berbagai rasa. Namun, sudah tidak menggunakan cara tradisional atau menggunakan gerobak dorong dan berkeliling.

“Sekarang sudah berbeda bang, walau ada yang pakai gerobak, tapi sudah tidak dibawa lagi berkeliling. Kebanyakan sudah dijual di warung-warung,” kata koki muda itu.

Untuk harga, Mie Tek-Tek cukup terjangkau. Satu porsi Mie Tek-Tek campur telur dadar hanya seharga Rp6.000,-. Namun, jika ingin memesan secara khusus, misalnya Mie Tek-Tek campur dengan telur, harganya akan berbeda, yakni Rp8000,-. .

“Kalau soal porsi, boleh dipesan sepuluh ribu atau lebih, tapi yang pasti harga terjangkau bang,” kata Erian yang telah memasak Mie Tek-Tek selama 7 tahun ini.

Bagi masyarakat sekitar, Mie Tek-Tek memang cukup digemari. Baik untuk sarapan, makan siang atau pun menu makan malam.

“Sekali seminggu pasti kemari bang, makan Mie Tek-Tek,” tutur Edu Laoly, warga Kota Sibolga.

Menurutnya, keberadaan Mie Tek-Tek bagi warga di Kota itu menjadi kebanggaan tersendiri. Mie Tek-Tek menjadikan kota Sibolga memiliki makanan khas yang beragam.

“Ya, kita berharap Mie Tek-Tek bisa terus bertahan ditengah arus makanan yang masuk dari luar, apalagi makanan-makanan import. Apalagi peminat Mie Tek-Tek, penduduk lokal saja banyak yang sukak,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Korupsi UPS, Penyidik Polri Geledah Ruko di Surabaya

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri kembali melakukan penggeledahan terkait kasus uninterruptible power supply (UPS) di sejumlah sekolah di Jakarta. Kali ini penyidik menyasar ruko di Surabaya, Jawa Timur. “Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim saat ini menggeledah PT Duta Cipta Artha di Surabaya,” kata Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Wiyagus, melalui pesan singkat, Rabu (22/4).
Menurut dia, PT Duta Cipta Artha berlokasi di Ruko Graha Indah B-02, Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya.
Dalam kasus ini, penyidik Mabes Polri baru menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi UPS yakni Alex Usman dan Zaenal Soleman. Saat ini, Alex menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan.
Sementara Zaenal mantan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov DKI Jakarta.
Sejauh ini penyidik telah memeriksa puluhan saksi baik kepala sekolah beberapa SMA, pihak distributor dan pihak pemda.
Penyidik juga telah menggeledah lima tempat terkait penyidikan kasus itu, yakni kantor pengusaha distributor berinisial HL di Jalan Roa Malaka, Jakarta Barat, rumah HL di kawasan Puri Indah, Jakbar, Kantor Sarpras Sudin Menengah Jakbar (kantor tersangka Alex Usman), rumah Alex Usman dan Kantor Istana Multimedia di Jakbar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ketidakadilan Sosial Dunia, Jokowi: PBB Tak Bisa Berbuat Apa-Apa

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo dalam pidatonya hari ini di Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 mengatakan bahwa dunia masih penuh dengan ketidakadilan sosial. Jokowi menjelaskan bagaimana ketidakadilan tersebut terjadi ketika banyak orang di belahan dunia sebagai negara maju, sementara 1,2 miliar jiwa di negara berkembang hidup dalam kemiskinan.

“Ketika negara kaya yang hanya sekitar 20 persen penduduk dunia mengonsumsi sekitar 70 persen sumber daya dunia, maka ketidakseimbangan global tidak dapat dihindari,” ujar Jokowi saat berpidato di Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 di Jakarta, Rabu (22/4).

Lebih lanjut dikatakan dia, di saat sekelompok negara maju mengatakan bisa mengubah dunia dengan niatnya sendiri, maka ketidakseimbangan global telah menghancurkan semuanya.

“Sementara semakin kuat terlihat bahwa PBB tidak bisa melakukan apa-apa,” kata dia.

Menurutnya, aksi-aksi kekerasan telah memperlihatkan bahwa organisasi internasional seperti PBB telah diabaikan keberadaannya. Untuk itu, Jokowi mendesak dilakukannya reformasi PBB yang mendorong keadilan bagi semua bangsa.

“Bagi saya, sangat menyedihkan melihat ketidakadailan dunia di saat Bandung spirit mendorong kemerdekaan bagi seluruh negara Asia Afrika masih memiliki utang selama enam dekade,” jelasnya

“Dunia dan saya sendiri masih memiliki utang kepada Palestina. Dunia seperti tidak berdaya melihat penderitaan rakyat Palestina yang hidup dalam ketakutan dan ketidakadilan atas pendudukan. Kita tidak boleh berpaling dari kehancuran rakyat palestina dan harus terus berjuang dan mendukung negara Palestina merdeka,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pembukaan RDP, Ketua Komisi VII Ceramahi Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menceramahi perusahaan BUMN Pertamina pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Rabu (22/4).
Hal ini dikarenakan Pertamina tak menghadiri undangan RDP yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Kardaya menilai alasan Pertamina tidak patut. Pasalnya, Pertamina beralasan tengah menyiapkan jawaban untuk RDP dengan Komisi VI DPR RI.
“Kami menerima surat dari Pertamina perihal RDP. Dalam surat itu dinyatakan sudah punya agenda harus menyiapkan jawaban dalam RDP dengan Komisi VI. Kalau alasannya untuk menyiapkan jawaban, rasanya tidak patut. Kami harapkan kerjasamanya,” ujar Kardaya saat membuka RDP di Komisi VII di DPR, Rabu (22/4).
Menurutnya, Pertamina sangat mengada-ngada jika beralasan butuh waktu untuk mempersiapkan jawaban karena agenda sudah ditentukan.
“Rapat kerja kami penting dan formal. Jadi, kalau Pertamina bilang butuh waktu untuk mempersiapkan jawaban, sangat mengada-ada dan tidak baik. Kalau mau buat alasan, buat yang elegan dan dapat diterima dengan baik,” cetusnya
Lebih lanjut, dirinya menyindir alasan tersebut baru terjadi pertama kali. “Selama ada DPR, baru kali ini ada alasan semacam ini,” katanya.
Sementara itu, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto meminta maaf atas kelalaiannya tersebut.
“Kami berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan kami ini,” katanya, pada kesempatan yang sama.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain