30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36598

Kemenhuham Bahas Peraturan Penganti UDD Tentang KPK dengan DPR

Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly (kiri) bersalaman dengan Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsudin usai menggelar rapat kerja di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/4/2015). Rapat kerja membahas Peraturan Pengganti Undang-undang tentang Plt KPK. Rapat diawali pemaparan latar belakang penerbitan Perppu Nomor 1 tahun 2015. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Dituding Terlibat UPS, Ini Kata Ketua Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI

Jakarta, Aktual.co — Fraksi Demokrat-PAN DPRD , Lucky P Sastrawiria tidak terima atas penyataan yang digelontorkan oleh Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) yang menuduh anggota partainya terlibat dalam kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS).  
Lucky menduga bahwa aksi organisasi yang menuding sejumlah kader partai Demokrat periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini karena ada upaya penghancuran citra partai Demokrat yang sebentar lagi akan menggelar konggers.
“Itu upaya pembunuhan karakter partai Demokrat, kan kita sebentar lagi mau konggres, itu kerjaan orang-orang yang tidak suka dengan kami,” kata Lucky saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (20/4).
Ketika disinggung apakah dirinya selaku Ketua Fraksi dan beberapa anggotanya terlibat kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) yang telah menciduk dua orang anak buah Gubernur Ahok yakni Alex uman dan Zainal Sulaiman, dengan tegas Lucky mengaku tidak terlibat dan mengklaim dirinya bersih.
“Abang bersih, abang gak terlibat itu, udah itu orang demo gak usah diambil pusing, tadinya sih saya mau laporin ke polisi, tapi biarin ajalah cape buang-buang duit,” kilahnya.
Seperti diketahui puluhan warga yang menamakan diri Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD, Rabu (8/4/2015).
Para pengunjuk rasa menuntut agar pimpinan DPRD mendukung pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat penyedia daya listrik atau UPS tahun 2014.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bergambar orang-orang yang mereka tuding sebagai tersangka kasus korupsi UPS.
Orang-orang tersebut adalah Ketua DPRD DKI periode 2009-2014 Ferrial Sofyan, serta para anggota Komisi E pada periode tersebut, yakni Firmansyah, Igo Ilham, Sahrianta Tarigan, Fahmi Zulfikar, Misan Samsuri, Lucky Sastrawiria, Sandy SAP, dan Neneng Hasanah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kapolri Badrodin Tinjau Pengamanan KAA di Senayan

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meninjau lokasi posko pengamanan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015). Kapolri langsung memberikan arahan kepada seluruh jajaran kepolisian yang bersiaga selama kegiatan Konferensi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Pembuatan e-KTP di Tangerang Terkendala Internet

Jakarta, Aktual.co — Pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (E-KTP) di Kabupaten Tangerang, Banten, mengalami kendala karena jaringan internet terputus di lima kecamatan.

“Warga lima kecamatan seperti Kelapa Dua, Cisauk, Kosambi, Cikupa dan Solear tidak dapat mengurus pembuatan E-KTP,” kata Kabid Data, Pengawasan dan Penyuluhan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemkab Tangerang, Sadelih di Tangerang, Senin (20/4).

Sadelih mengatakan kerusakan jaringan itu telah berlangsung sejak dua pekan lalu sehingga pengiriman data ke ke Dukcapil dan Kemendagri terhenti.

Pihaknya mengharapkan agar para warga yang berada pada lima kecamatan itu bila mengurus E-KTP diharapkan untuk datang langsung ke Kantor Dukcapil di Kecamatan Tigaraksa.

Namun masalah jaringan itu merupakan kewenangan dari Kemendagri dan berdampak terhadap dua komputer tiap kecamatan yang khusus digunakan untuk pembuatan E-KTP tidak dapat digunakan.

Menurut dia, akibat kerusakan jaringan itu, mengakibatkan warga pada lima kecamatan yang mengurus KTP mengalami keterlambatan pembuatan.

Padahal biasanya aparat kecamatan dapat mengirim langsung ke Dinas Dukcapil setempat berupa biodata WNI termasuk domokrafis berupa sidik jari, foto maupun alamat lengkap.

Pernyataan itu terkait warga mengeluhkan keterlambatan pembuata nE-KTP sehingga mereka melaporkan kepada anggota DPRD setempat akhirnya mendesak kepada aparat terkait untuk mengatasinya.

Dia mengatakan kesalahan keterlambatan pembuatan KTP bukan pada aparat kecamatan yang bertugas melainkan karena jaringan yang putus.

“Bila dalam kondisi normal, artinya perangkat komputer dan jaringan lancar, warga hanya butuh waktu paling lama dua hari, maka E-KTP dapat selesai dibuat,” katanya.

Warga Kabupaten Tangerang sesuai data tahun 2014 sebanyak 3,21 juta jiwa, lebih dari 60 persen memiliki KTP, mereka tersebar pada 29 kecamatan dan 348 desa/kelurahan. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Indonesia Suluh Kebangkitan Asia-Afrika (Bagian 3)

Langkah raksasa dimulai dengan mengadakan kontak untuk penjajagan dengan semua negara-negara Asia-Afrika, baik per kawat ke dubes-dubes Indonesia di luar negeri, maupun dengan lisan dan nota dengan para dubes negara-negara A-A di Jakarta. Hasilnya tidak mengecewakan.

Reaksi sementara yang masuk pada umumnya sangat mendukung. Tinggal masalahnya bagaimana meyakinkan kembali para pemimpin Konferensi Kolombo, terutama PM Nehru yang besar pengaruhnya di kalangan negara-negara A-A, agar tidak lagi ragu-ragu.

Untuk meyakinkan dukungan para pemimpin Konferensi Kolombo, PM Ali memerlukan berkunjung ke New Delhi pada akhir September 1954. Mendengar tanggapan yang masuk atas rencana Konferensi A-A itu, PM Nehru menjadi antusias. Kedua Perdana Menteri mengeluarkan Joint Statement pada 25 September 1954, di New Delhi: “Kedua Perdana Menteri membicarakan juga usul untuk mengadakan Konferensi A-A, dan mereka berdua sependapat bahwa konferensi demikian sangat perlu, dan akan sangat membantu usaha memperkokoh perdamaian dunia. Seyogianya Konferensi itu diadakan selekas mungkin.”

Dalam Joint Statement itu juga ditambahkan tentang perlunya pada Panca Perdana Menteri Konferensi Kolombo bertemu sekali lagi, dengan tempat seyogianya di Jakarta. PM Ali juga terbang ke Rangoon (Burma) untuk bertemu dengan PM U Nu, dan berhasil mengeluarkan pernyataan bersama yang senada pada 28 September 1954.

Tentang rencana pertemuan kembali para Panca Perdana Menteri sebelum Konferensi A-A dilaksanakan mendapatkan kepastian dari PM Sir John Kotelawala, yang dalam bulan Desember 1954 akan berkunjung ke Amerika Serikat. Pada perjalanan pulangnya, beliau bersedia untuk singgah di Indonesia untuk bersama-sama berjumpa dengan para PM yang lain.

Pertemuan pada akhirnya dilaksanakan di Istana Bogor pada 28-29 Desember 1954. Pada pidato pembukaan (28 Desember; jam 14.30), PM Ali antara lain melaporkan bahwa dari 14 negara yang telah dijajagi Indonesia (Afghanistan, Mesir, Ethiophia, Iran, Iraq, Yordania, Lebanon, Liberia, Libya, Filipina, Saudi Arabia, Syria, Thailand, dan Yaman), 12 negara telah memberikan jawaban positif.

Semua setuju agar Konferensi A-A dapat dilaksanakan selekas mungkin, dan semua setuju tempatnya di Indonesia. Hanya Filipina dan Thailand (dulu Muangthai) yang belum memberikan reaksi. Dilaporkan juga bahwa beberapa negara mengusulkan agar RRC diundang juga. Sedangkan Liberia dan Iraq menganjurkan agar RRC dan Taiwan diundang bersamaan. Beberapa negara lain mengajukan agar Nepal, Tunisia dan Liga Arab diundang. Namun, banyak penolakan terhadap kemungkinan mengundang Israel.

Bersambung

Oleh: Yudi Latif, Chairman Aktual
   

Artikel ini ditulis oleh:

Perizinan Ditutup, Pekanbaru Hanya Miliki 420 pangkalan Resmi Gas Melon

Jakarta, Aktual.co — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru telah menutup waktu pengurusan izin pangkalan elpiji subsidi 3 kilogram (kg) di wilayah tersebut pada 31 Maret dan terdapat 420 pangkalan resmi gas melon di Pekanbaru.

“Telah kami tutup karena sampai akhir Maret untuk pengurus izin pangkalan. Saat ini ada 420 unit pangkalan resmi yang miliki izin,” papar Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Senin (20/4).

Nantinya, lanjut dia, sebanyak 420 unit pangkalan elpiji bersubsidi tersebut akan mendapatkan tanda seperti plang sebagai bukti bahwa mereka adalah pangkalan resmi yang telah terdaftar baik PT Pertamia maupun Disperindag Kota Pekanbaru.

Pada plang tersebut nantinya, selain ada logo Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pada bagian tengah, kemudian di sisi kanan terdapat logo PT Pertamina dan di sisi kiri terdapat Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswanamigas). “Selain ketiga logo itu, di dalam plang tersebut juga akan tercantum nama pangkalan, nama agen dan harga eceran tertinggi yang dipakai pangkalan itu,” katanya.

Langkah tersebut dilakukan, ucap dia, untuk menertibkan adanya pangkalan nakal yang selama ini suka memainkan harga eceran tertinggi gas melon kepada masyarakat di wilayah itu. “Selain pangkalan yang telah urus izin itu, maka yang lain bisa dinyatakan tidak resmi atau ilegal dan agen pun bisa menyetop distribusi gas elpiji 3 kg yang diperuntukkan bagi masyarakat prasejahtera serta usaha mikro,” beber Mas Irba.

Berdasarkan data terakhir Disperindag Kota Pekanbaru tahun 2014 menyebutkan, terdapat 205 pangkalan gas elpiji subsidi 3 kilogram yang telah mengantongi izin resmi dari pemerintah setempat, dari total sekitar 600 pangkalan yang beroperasi di daerah tersebut.

PT Pertamina Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar tahun lalu menyatakan pihaknya telah membatasi konsumsi gas elpiji subsidi 3 kg menjadi sebesar 3 juta tabung per bulan atau sekitar 100 ribu tabung per hari dengan jumlah agen sebanyak 65 agen di Provinsi Riau.

“Kalau untuk mencegah migrasi, kami sudah melakukan upaya seperti membatasi pengguna gas elpiji 3 kilogram dan tidak melakukan penambahan alokasi, sehingga alokasinya diharapkan stabil,” ujar Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau Sumbar, Donny Brilianto.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain