26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36605

Perhelatan KAA Diliput 1.400 Jurnalis

Wartawan bekerja di Media Center acara Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin (20/4/2015). Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa jurnalis yang meliput KAA ini ada 1.400 orang yang terdiri dari 260 media massa dalam dan luar negeri. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Pembentukan Pansel KPK, Menkumham Konsultasi dengan Presiden

Jakarta, Aktual.co — Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan jika dirinya akan konsultasi terlebih dahulu dengan Presiden Jokowi terkait pembentukan tim panitia seleksi (Tim Pansel) pimpinan KPK.
Hal itu menyusul adanya permintaan percepatan pembentukan tim dari dewan dalam rapat kerja (Raker) antara Menteri Yasonna dengan Komisi III DPR RI.
“Iya artinya kan memang sudah waktunya, kita akan segera bentuk, tapi saya harus konsultasi dengan presiden dahulu,” kata Yasonna, usia menghadiri Raker Komisi III DPR, di Jakarta, Senin (20/4).
Diakui menteri dari PDIP itu bahwa pembicaraan agar segera dibentuknya tim Pansel ini sudah sempat dibahas pemerintah.
“Kita bentuk timnya, ini sudah dibicarakan sejak awal. Namun belum tau, dalam waktu dekat ini,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Perppu KPK Tuai Sejumlah Kritikan Anggota DPR

Jakarta, Aktual.co — Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja (Raker) dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly terkait dengan Perppu No 1 Tahun 2015 tentang KPK.
Dalam Raker tersebut komisi bidang hukum itu menuai sejumlah catatan penting, salah satunya terkait tidak adanya batasan usia terhadap komisioner institusi anti rasuah tersebut.
“Pasal 33 A (Perppu) mengesampingkan persyaratan umur dimana dijelaskan calon anggota pimpinan KPK harus memenuhi syarat batas usia 65 tahun. Apakah persaratan usia ini apa pentingnya shingga kesampingkan umur ini,” kata anggota Komisi III dari fraksi Hanura, Syarifuddin Suding dalam Raker, di Komisi III DPR, Senayan, Senin (20/4).
Sementara itu, anggota Komisi III DPR dari fraksi PKS itu berpandangan bahwa dalam pembahasan Perppu ini membuka kesempatan baik pemerintah maupun DPR dalam mengevaluasi keberadaan KPK sebagai lembaga ad hoc.
“Perlu dipikirkan kembali KPK. Karena KPK ad hoc karenanya kita tahu UU KPK itu sangat dahsyat, karena ingin amputansi kejahatan korupsi dengan kewenangan dahsyat, tetapi sayang kewenangan dahsyat ga diikuti komisioner yang dahsyat juga,” ucapnya.
“Kami usulkan untuk memikirkan kembali keberadaan KPK ini. Dan perlu memikirkan ke depan KPK mau jadi apa. Sebab, kami yakin kalau lembaga kepolisian dan kejaksaan sudah profesional dan sudah dipercaya masyarakat maka kita bisa katakan selamat tinggal pada KPK. Ini harapan kita tapi kita butuh waktu untuk evaluasi bersama,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Sutan Klaim Tak Bagikan Uang Pelicin ke Komisi VII DPR

Jakarta, Aktual.co — Terdakwa kasus penerimaan gratifikasi dalam penetapan APBN-Perubahan milik Kementerian ESDM tahun anggaran 2013 di Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana mengaku tidak pernah memberikan uang kepada anggota di Komisi-nya.
Hal itu dilontarkan Sutan ketika menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, Senin (20/4).
Dalam sidang yang beragendakan pembacaan nota keberatan (eksepsi) itu, Sutan mengklaim, jika dirinya tidak pernah memberikan uang ‘pelicin’ baik kepada pimpinan, anggota maupun sekretariat Komisi VII DPR RI, saat menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian ESDM.
“Tidak mungkin saya memberikan uang (ke anggota Komisi VII DPR). Buktinya Raker berjalan alot dari pukul 14.00 WIB sampai dengan 01.30 pagi. Bagaimana mungkin tuduhan Jaksa Penuntut Umum itu terjadi?,” ujar Sutan.
Bukan hanya itu, Sutan juga mengelak dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebutkan, bahwa sebelumnya dia sempat berkomunikasi dengan Iryanto Muchyi perihal uang senilai 140 ribu USD yang akan dipergunakan untuk ‘mengatur’ Raker Komisi VII dengan Kementerian ESDM.
“Tidak benar saya ada berkomunikasi dengan Iryanto Muchyi pada 25 Mei 2013. Karena pada saat itu jadwal saya sangat padat yaitu dari pukul 10.00 sampai 14.00 mengikuti rapat paripurna, dari 14.00 sampai 01.30, pagi saya memimpin Raker dengan ESDM di komisi VII,” paparnya.
Seperti diketahui, mantan Ketua Komisi VII DPR itu didakwa menerima sejumlah hadiah atau janji berupa uang sebesar 140 ribu USD dari bekas Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Waryono Karno. Uang tersebut diduga untuk memperngaruhi anggota Komisi VII DPR terkait penetapan APBN-Perubahan pada 2013.
Pemberian suap itu bermula saat Sutan menghubungi Waryono pada 27 Mei 2013 silam. Kala itu keduanya menyepakati untuk menggelar pertemuan di Restoran Edogin, Hotel Mulia Senayan. Dan Iryanto sendiri diduga menjadi pengambil uang dari anak buah Jero Wacik.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Ical Hadiri Sidang Gugatan Kepengurusan Partai di PTUN

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie menghadiri sidang lanjutan gugatan kepengurusan partai beringin di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, Senin (20/4).
Melalui persidangan di PTUN ini, kubu Aburizal menggugat surat keputusan Menkumham yang mengesahkan kepengurusan Golkar dibawah kepemimpinan Agung Laksono.
Aburizal datang didampingi sejumlah pengurus Golkar seperti Idrus Marham, Nurdin Halid, serta kuasa hukumnya Yusril Izha Mahendra.
Sementara, Golkar kubu Agung Laksono diwakili kuasa hukum OC Kaligis.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, agenda persidangan sengketa Partai Golkar di PTUN Jakarta pada hari ini masuk dalam tahap mendengarkan saksi ahli dari kedua kubu.
Kubu Aburizal akan menghadirkan saksi ahli pakar hukum tata negara Margarito Kamis, Irman Putra Sidin dan mantan hakim konstitusi Laica Marzuki.
Sementara kubu Agung laksono menghadirkan saksi ahli yakni dua mantan hakim konstitusi Maruarar Siahaan dan Harjono.

Artikel ini ditulis oleh:

Saran Terbebas dari Kuman Saat Berada dalam Pesawat

Jakarta, Aktual.co — Entah, apakah hal ini merupakan ketakutan berlebihan atau tidak, namun negara-negara barat sepertinya khawatir dengan beredarnya kuman di tempat-tempat umum dan barang pribadi mereka. Seperti, salah satunya peralatan elektronik.

Dilansir dari Sydney Morning Herald pada Senin (20/4), disebutkan kuman ternyata bisa menempati tempat-tempat yang tidak terpikirkan oleh Anda.

Sebuah studi yang dilakukan oleh sebuah organisasi konsumen di Inggris, pada 2013, menyebutkan bahwa  ponsel dan Tablet ternyata jauh lebih rentan ‘didiami’ kuman ketimbang kursi toilet.

Bagi Anda yang kerap berpergian menggunakan pesawat, itu juga bukan tempat yang benar-benar ‘aman’ dari kuman. Ahli medis bahkan mengatakan kuman mengincar Anda sepanjang perjalanan di pesawat.

Untuk itu, disarankan saat Anda mengepak barang-barang dalam perjalanan Anda, jangan lupa ikut masukkan sarung tangan steril dan tisu anti bakteri ke koper Anda.

Tak hanya itu, sentuhan dengan berbagai fasilitas di pesawat juga sangat mungkin terjadi dalam pertukaran kuman.

Menurut sebuah studi yang dirilis tahun lalu oleh Auburn University di Alabama, Amerika Serikat (AS), disebutkan banyak lokasi rawan kuman di pesawat. Terutama lengan kursi, kantong kursi dan meja nampan. Selain itu, juga toilet pesawat.

Oleh karena itu, disarankan Anda tidak lupa mencuci tangan Anda usai membuka pintu, lalu gunakan handuk kertas untuk mengeringkannya. Kemudian oleskan cairan pensteril tangan sebagai tindakan pencegahan ekstra.

Setelah Anda membersihkan bagian tubuh di toilet, Anda disarankan membersihkannya dengan menggunakan tisu hidrogen peroksida yang mudah untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik yang dibawa .

Cara pencegahan tertular kuman juga bisa dilakukan dengan menggunakan masker. Meskipun kadang menggunakan masker memang tidak menyenangkan.

Saran-saran di atas mungkin terdengar berlebihan. Tapi bagi Anda yang rentan terhadap infeksi, hal itu bisa sangat membantu.

Dr Nikhil Bhayani , seorang spesialis penyakit menular pada staf medis Texas Health Arlington Memorial, AS, berpendapat perilaku yang baik di pesawat juga bisa mencegah kuman menyebar dengan cepat.

Dia mencontohkan, seorang wanita yang ditemuinya. Wanita itu kebetulan sedang sakit. Dia terus menerus menggunakan tas-nya sebagai tempat untuk membuang tisu yang bekas dipakainya. (Laporan: M Vidia Wirawan)

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain