26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36608

Gubernur Sumsel Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Jakarta, Aktual.co — Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin penuhi panggilan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sedianya politisi partai Golkar itu, akan menjalani pemeriksaan kasus dugaan korupsi pembangunan wisma atlet sea games dan  gedung serbaguna sumatera Selatan 2010-2011.
Tiba digedung KPK, Alex memilih irit bicara. “Nanti ya,”  ujar dia, di gedung KPK Jakarta, Senin (20/4).
Untuk diketahui, pemanggilan kali ini, adalah yang ketiga. Pasalnya, beberapa kali Alex tak memenuhi panggilan KPK.
Alex menjadi saksi untuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Pemerintah Provinsi Palembang, Sumatera Selatan Rizal Abdullah yang kini sudah ditahan di rumah tahanan Jakarta Timur kelas 1 cabang KPK di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Guntur sejak 12 Maret 2015 lalu.
Pada persidangan 11 Agustus 2011 untuk Manager Marketing PT Duta Graha Indah Mohammad El Idris, Rizal mengaku mendapatkan uang Rp400 juta dari El Idris secara bertahap yaitu berupa uang Rp 250 juta, tiket perjalanan ke Singapura dan Australia seharga Rp50 juta dan terakhir menerima Rp100 juta tunai pada akhir 2010.
Uang tersebut sebagai komisi dalam pembangunan wisma atlet SEA Games atas PT DGI pada proyek tersebut.
Namun Rizal sempat mengungkapkan adanya “fee” 2,5 persen untuk Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dari nilai uang muka proyek Rp33 miliar yang didapat PT DGI selaku pemenang tender pembangunan wisma atlet SEA Games, Palembang.
KPK menyangkakan Rizal berdasarkan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 Undang-undang No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah UU No 20 tahun 2001 tentang jo pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 65 ayat (1) KUHP mengenai perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan wewenang dan perbuatan memperkaya diri sendiri dan orang lain sehingga merugikan keuangan negara dengan hukuman penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar.
Kerugian negara atas perbuatan Rizal tersebut diperkirakan sekitar Rp25 miliar karena melakukan penggelembungan harga dalam pembangunan fasilitas tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Terhindar dari Penyakit, Ini Tes Medis yang Wajib Dilakukan Perempuan

Jakarta, Aktual.co — Bagi sebagian orang, biasanya baru ingin melakukan pemeriksaan kesehatan, saat dirinya mengalami sakit. Sebenarnya, lebih baik mencegah di awal ketimbang terlambat dan baru mengetahui adanya penyakit yang bersarang di tubuh Anda.

Dalam hal ini, beberapa bagian tubuh membutuhkan perhatian khusus agar terhindar dari penyakit. Berikut ini beberapa tes medis yang harus dilakukan oleh kaum hawa :

1. ‘Pap Smear’
Uji pap smear wajib dilakukan pada wanita dimulai usia 21 tahun, wanita yang sudah menikah dan yang aktif melakukan hubungan seksual. Metode ini baik untuk mengetahui tanda-tanda kanker serviks, dimana uji ‘pap smear’ bisa dilakukan setiap tiga tahun sekali. Tes medis ini hanya berlaku bagi wanita yang kondisi kesehatannya baik dan tidak berisiko kanker.

2. ‘Colonoscopy’
‘Colonoscopy’ merupakan sebuah tes kesehatan dengan menggunakan kamera kecil yang dimasukkan ke dalam usus, untuk mendeteksi adanya kanker atau polip ketika Anda sedang dibius. Colonoscopy sebaiknya dilakukan pada usia 50 tahun atau lebih. Lakukan pengulangan tiap 10 tahun atau ulangi lebih sering jika ditemukan polip pada usus Anda.

Lakukan tes tersebut lebih awal jika Anda memiliki latar belakang keluarga yang terkena kanker usus besar. Selain itu, segera periksakan kondisi usus Anda jika mengalami pendarahan atau terjadi perubahan kebiasaan buang air besar.

3. ‘Depression Screening’
Wanita rentan mengalami depresi. Bahkan, dalam beberapa kasus, gangguan ini sering kali tidak terdiagnosis. Sebaiknya lakukan skrining ini jika terjadi perubahan suasana hati Anda.

Artikel ini ditulis oleh:

Tiga Kandidat Calon Deputi Gubernur BI Lakukan Uji Kepatutan dan Kelaiakan Hari Ini

Jakarta, Aktual.co — Seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya, tiga calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) akan menjalani uji kepatutan dan kelaiakan (fit and proper test) di DPR hari ini, Senin (20/4) pukul 10.00 WIB.  Ketiga kandidat usulan Presiden tersebut antara lain Dody Budi Waluyo, Erwin Riyanto dan Hendy Sulistiowati.

Satu diantara tiga kandidat yang terpilih nanti akan menggantikan posisi Halim Alamsyah yang berakhir masa jabatannya pada Juni 2015 mendatang. Selain menjabat sebagai Deputi Gubernur BI, Halim saat ini juga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-Officio. Halim sendiri diangkat menjadi Deputi Gubernur BI berdasarkan Keputusan Presiden RI No.63/P Tahun 2010 tanggal 1 Juni 2010 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 17 Juni 2010. Halim Alamsyah adalah salah satu dari tujuh anggota Dewan Gubernur BI, enam lainnya ada Agus D.W. Martowardojo (Gubernur), Mirza Adityaswara (Deputi Gubernur Senior), Ronald Waas (Deputi Gubernur), Perry Warjiyo (Deputi Gubernur) dan Hendar (Deputi Gubernur).

Adapun ketiga kandidat yang akan menjalani seleksi pada hari ini diketahui memiliki latar belakang yang sama, yakni sama-sama dari internal BI. Sosok Erwin Riyanto merupakan lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan Pasca Sarjana University of Illinois USA. Erwin pernah menjabat sebagai Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 BI, Direktur Perwakilan Singapura BI, dan sekarang menjabat di Direktur Eksekutif Departemen Surveillance Sistem Keuangan.

Adapun Dody Budi Waluyo diketahui tengah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kepala Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola BI sampai saat ini. Sebelumnya Dody juga pernah menduduki posisi Direktur Departemen di Departemen Pengelolaan Moneter BI, Direktur di Departemen Internasional BI, Direktur Eksekutif di Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat dan Direktur Eksekutif di Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter. Dody sendiri  merupakan lulusan Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Indonesia (UI). Lalu menyelesaikan pendidikannya Master of Business Administration and Finance, University of Colorado, Boulder, United States of America.

Sementara itu, di BI, Hendy Sulistiowati menjabat Direktur Eksekutif Departemen Statistik. Sebelumnya, lulusan Sarjana Studi Pembangunan Universitas Gadjah Mada dan studi ilmu ekonomi  di University of Michigan Ann Arbor USA ini juga menjalani di beberapa departemen yakni Departemen Pengelolaan Devisa, Departemen Luar Negeri, Departemen Kebijakan Moneter.

Pengamat Ekonomi  Indef, Enny Sri Hartati mengatakan pelaksanaan uji kepatutan dan kelaiakan tersebut harus profesional, dan ketiga kandidat harus memiliki kapabilitas yang meyakinkan. “Tidak hanya memiliki integritas dan kapabilitas saja, tapi juga mampu menyesuaikan profesi yang dibutuhkan dengan karier sebelumnya. Ya kita lihat saja nanti track record-nya bagaimana, ” ujar Eni kepada wartawan, Senin (20/4).

“Yang penting, DPR seleksinya harus profesional. Tidak ada lagi seperti pemilihan yang terjadi memalukan seperti dulu, itu yang harus dijaga DPR agar tidak akan muncul seperti itu lagi,” imbuh Eni.

Dalam hal ini, lanjut Eni, ketiga calon tersebut harus meyakinkan, terutama kontribusi untuk membawa ke dalam dunia perekonomian, dan jangan sampai ada kepentingan politik di dalamnya.

“Yang penting, bagaimana nanti terobosan-terobosan mereka untuk mengembangkan BI ke depan lebih fokus menjaga kebijakan keuangan, menjaga makro, dan stabilitas,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kapolri Kumpulkan Seluruh Perwira, Kapolda Hingga Kapolres Hari Ini

Jakarta, Aktual.co — Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengumpulkan seluruh jajarannya mulai dari perwira tinggi di lingkungan Mabes Polri,  Kepala Polisi Daerah (Kapolda), hingga Kepala Polisi Resor (Kapolres) hari ini, Senin (20/4).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, maksud dikumpulkanya jajaran oleh Kapolri baru tersebut, untuk menyampaikan commander wish atau memberikan arahan terkait dengan program-program, termasuk visi dan misi seperti yang canangkan dalam fit and propertest DPR bebebrapa hari lalu.
“Ada 10 program prioritas dan 12 program quick wins, yang utama soliditas,” ujar Anton Charliyan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Senin (20/4).
Menurut Anton, semua pejabat dan perwira tinggi di kepolisian baik yang memiliki jabatan struktural di internal maupun eksternal kepolisian hadir dalam acara ini. Termasuk Kepala Lemdikpol Komjen Budi Gunawan, dan mantan Kabareskrim yang kini berkarir di Lemhanas, Komjen Pol Suhardi Alius.
“Semua datang, Lemhanas, Budi Gunawan, Suhardi Alius, Kapolda dan Kapolres terdekat,” tutup Anton.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pertamina Merugi, DPR Desak Dwi Sutjipto Mundur

Jakarta, Aktual.co — Komisi VII DPR RI meragukan kepemimpinan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dan menyarankan Dwi Sutjipto mundur. 
Fahrial berpendapat bahawa sebagai perusahaan minyak dan gas terbesar di Indonesia, Pertamina harus dipimpin oleh orang yang mengerti migas, dan seluk beluk permasalahan di Pertamina.
“Secara pribadi pak Dwi memang tidak cocok karena tidak memiliki latar belakang migas. Mengurus Pertamina berbeda dengan mengurus semen. Kalau biasanya ngurus yang kering-kering, tiba-tiba harus ngurus yang licin, khawatir bisa kepleset,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI Ahmad Fahrial di Jakarta, Senin (20/4).
Fahrial mengaku merasa prihatin adanya kerugian triliunan di Pertamina. Ditambah, adanya rencana penghapusan premium yang dinilai akan menambah berat beban masyarakat.
“Awal tahun 2015 kok sudah merugi. Ini ada apa. Apa benar stok minyak 2014 penyebab kerugian tersebut, atau ada motif lain,” katanya
Menurutnya, sebagai Badan Usaha Milik Negara yang memiliki aset cukup besar, Pertamina mestinya dipimpin oleh orang berpengalaman dan ahli di bidangnya.
“Sangat sulit jika orang tak paham migas memimpin Pertamina. Dikhawatirkan malah akan terus merugikan perseroan. Kalau memang merasa tidak sanggup silakan mengundurkan diri,” tutupnya. 
Untuk diketahui, DPR akan menggulirkan Panitia Kerja (Panja) untuk membahas masalah kerugian Pertamina sebesar Rp 2,75 triliun selama Januari-Februari 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Bekukan PSSI, Imam Nahrawi Kurang Kerjaan

Jakarta, Aktual.co — Pembekuan organisasi PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi terus menuai pertanyaan, terutama dari kalangan pemerhati olah raga.
Seperti Pengamat Sepak Bola Fritz E Tarigan dalam dialog di salah satu televisi nasional, Senin (20/4). Ia mempertanyakan sikap Menpora dalam bekerja, yang tidak bisa melihat dalam skala besar.
“Saya pikir ini adalah sebuah ungkapan kalau kita liat perjalanan kinerja kantor Menpora. Untuk ASEAN Games, kepanitiaannya batasannya itu tanggal 20 Maret kemarin, sudah sebulan dengan hari ini kepantian ASEAN Games itu belum terbentuk, dan itu prestasi yang sangat memalukan,” kata dia.
Ia pun juga mengkritik kondisi Indonesia yang akan berpartisipasi dalam perhelatan SEA Games masih banyak mengalami kendala baik dari hal teknis maupun non teknis.
“Kita masih mengalami persiapaan SEA Games, try out dan pembelian alat olah raga yang mana persiapan itu amburadul. Sehingga ketika bulan febuari kemarin ada mantan atlet nasional mengatakan, ini kantor Menpora rapotnya merah, nilainya dua dari 10 menjadi wajar. Sebab, para atlet ini sudah merasakan kinerja Menpora sebelumnya (yang jauh lebih baik),” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain