26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36610

Awali Pekan, Rupiah Dibuka Melemah 8 Poin ke Level Rp 12.858

Jakarta, Aktual.co — Laju nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan pagi ini dibuka di zona merah. Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Senin (20/4) pukul 08.10 WIB, mata uang Garuda dibuka melemah 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp12.858 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di level Rp12.850 per dolar AS.

Kepal Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam risetnya mengemukakan, laju Rupiah mengalami pelemahan di akhir pekan lalu seiring kembali naiknya laju dolar AS. Kembali melemahnya laju harga minyak mentah dunia turut mempengaruhi penguatan laju dolar AS dan Rupiah pun terimbas pelemahannya.

“Meski kami berharap akan adanya kenaikan lanjutan, namun telah kami peringatkan untuk tetap mencermati potensi-potensi pelemahan kembali seiring belum cukup kuatnya konfirmasi penguatan pada Rupiah,” ujarnya.

Pada Senin (20/4) Reza memprediksikan Laju Rupiah berada di bawah target level support 12.845, yakni  Rp12.845-12.834 (kurs tengah BI). Menurutnya, kembali melemahnya harga minyak mentah dunia turut mempengaruhi penguatan laju dolar AS dan Rupiah pun terimbas pelemahannya.

“Dengan berubahnya kembali arah angin dolar AS membuat Rupiah pun mengalami koreksi. Pelemahan lanjutan masih dimungkinkan jika sentimen yang ada masih membuat laju dolar AS menguat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Bekukan PSSI, Tunjukkan Menpora Tidak Kompeten

Jakarta, Aktual.co — Pembekuan organisasi PSSI oleh Menpora itu aneh. Selain itu Menpora juga dianggap tidak kompeten menjabat sebagai menteri.
Demikian disampaikan oleh Pengamat Sepak Bola Fritz E Tarigan dalam dialog di salah satu televisi nasional, Senin (20/4).
“Banyak atlet yang mengeluh terkait sikap dari Menpora. Dia mau lakukan pembinaan atau apa itu sikapnya,” jelasnya.
Kata dia, falsafah olahraga jauh dari hati Menpora, salah satunya Never Give Up (berupaya terus), tapi dalam PSSI Menpora mengedepankan never happen (tidak pernah terjadi).
“Sikap Menpora ini makin memperburuk kinerja kabinet Jokowi,” tutupnya.
Seperti diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akhirnya mengambil langkah tegas terhadap PSSI. Lantaran mengabaikan tiga surat teguran tertulis, PSSI pun dibekukan oleh Menpora.
Sebagai informasi, Menpora telah melayangkan tiga surat peringatan dalam satu pekan terakhir. PSSI diminta untuk memerintahkan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk memenuhi permintaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

Artikel ini ditulis oleh:

NHKSI: IHSG Diperkirakan Masih Di Zona Merah

Jakarta, Aktual.co — Konfirmasi pekan lalu pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diharapkan positif tidak terjadi karena IHSG kembali di zona merah. Kembali melemahnya laju Rupiah seiring menguatnya kembali laju dolar AS, cenderung melemahnya laJu bursa saham Asia, dan masih adanya nett sell asing tidak banyak memberikan sentimen positif bagi IHSG dapat menuju ke zona hijau.

“Laju bursa saham mengakhiri akhir pekan dengan pergerakan yang cukup variatif cenderung melemah. Melemahnya harga minyak mentah dan masih adanya berita-berita negatif terkait ekspektasi akan pelemahan kinerja para emiten membuat pelaku pasar saham Eropa masih melanjutkan aksi jualnya,” ujar Kepala Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada perdagangan Senin (20/4) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.376-5.389 dan resisten 5.425-5.435. Menurutnya, kembali adanya aksi jual membuat IHSG belum dapat melanjutkan pergerakan positifnya sehingga masih berkubang di zona merah.

“Pergerakan variatif cenderung melemah masih dimungkinkan jika sentimen yang ada kurang cukup kuat membuat laju IHSG berbalik naik,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tiga SUN Belum Mampu Lanjutkan Penguatan Pasar Obligasi

Jakarta, Aktual.co — Pada pekan kemarin, Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Lelang Surat Utang Negara (SUN) untuk beberapa seri sebagai seperti Seri SPN12160107 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 7 Januari 2016. Kemudian Seri FR0069 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 7,875% (tujuh koma delapan tujuh lima per seratus) dan jatuh tempo pada tanggal 15 April 2019. Ketiga, Seri FR0071 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 9,000% (sembilan per seratus) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2029.

“Total penawaran yang masuk sebesar Rp10,01 triliun. Seri FR0071 memiliki penawaran yang masuk lebih tinggi sebesar Rp4,64 triliun dengan nilai yang dimenangkan ialah sebesar Rp3,81 triliun,” ujar Head of Research, NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada di Jakarta, Senin (20/4).

Di sisi lain, lanjutnya, total keseluruhan penawaran yang dimenangkan senilai Rp 8,66 triliun. Total penawaran yang masuk lebih rendah dari total penawaran yang masuk sebelumnya sebesar Rp 15,19 triliun namun, dengan penyerapan kali ini yang lebih tinggi. Dari tiga seri SUN yang di tawarkan, Pemerintah menyerap seluruhnya. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk setiap seri a.l Seri SPN12160107 (5,99%); Seri FR069 (7,25%); dan Seri FR0071 (7,51%).

“Dari sisi bid to cover ratio memperlihatkan bahwa angka yang paling besar rasionya senilai 1,22x pada seri Seri FR0071 yang berdurasi lebih panjang,” jelasnya.
 
Tampaknya harapan akan berlanjutnya positif tidak terjadi. Pelaku pasar kembali melakukan aksi jualnya sehingga menyebabkan pasar obligasi mengalami tekanan.

“Pada pekan ini, meski masih berharap adanya pembalikan positif namun, laju pasar obligasi masih berpotensi mengalami pelemahan jika data-data ekonomi yang ada tidak cukup membantu berbaliknya pasar obligasi. Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang ±75 hingga 150 bps. Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pekan ini, Pemerintah Indonesia akan kembali melakukan Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh Pemerintah pada hari Selasa, 21 April 2015. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar Rp2 triliun dengan seri-seri sebagai berikut:
a. Seri SPN-S08102015 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 8 Oktober 2015;
b. Seri PBS006 (reopening) dengan imbal hasil sebesar 8,25% dan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2020;
c. Seri PBS007 (reopening) dengan imbal hasil sebesar 9,000% dan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2040;
d. Seri PBS008 (reopening) dengan imbal hasil sebesar 7,000% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Minyak Mentah Kembali Melemah, Rupiah Diperkirakan Di Zona Merah

Jakarta, Aktual.co — Laju Rupiah mengalami pelemahan di akhir pekan lalu seiring kembali naiknya laju dolar AS. Kembali melemahnya laju harga minyak mentah dunia turut mempengaruhi penguatan laju dolar AS dan Rupiah pun terimbas pelemahannya.

“Meski kami berharap akan adanya kenaikan lanjutan, namun telah kami peringatkan untuk tetap mencermati potensi-potensi pelemahan kembali seiring belum cukup kuatnya konfirmasi penguatan pada Rupiah,” ujar Kepal Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada Senin (20/4) Reza memprediksikan Laju Rupiah berada di bawah target level support 12.845, yakni  Rp12.845-12.834 (kurs tengah BI). Menurutnya, kembali melemahnya harga minyak mentah dunia turut mempengaruhi penguatan laju dolar AS dan Rupiah pun terimbas pelemahannya.

“Dengan berubahnya kembali arah angin dolar AS membuat Rupiah pun mengalami koreksi. Pelemahan lanjutan masih dimungkinkan jika sentimen yang ada masih membuat laju dolar AS menguat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

IHSG Berpeluang Terkoreksi di Awal Pekan

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/4), indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang terkoreksi karena minimnya insentif positif. Di mana dari domestik, pelaku pasar mengantisipasi rilis laba kuartal 1 2015 (1Q15) emiten sektoral yang diperkirakan akan di bawah perkiraan.

“IHSG akan bergerak dengan support di 5360 dan resisten di 5435. Menyusul meningkatnya resiko pasar global pekan lalu yang akan mempengaruhi pasar Asia hari ini,” kata analis First Asia Capital David Sutyanto dalam riset hariannya kepada Aktual, Jakarta, Senin (20/4).

Seperti diketahui, pada perdagangan saham akhir pekan lalu, berlangsung kurang bergairah. IHSG hanya bergerak 18 poin ditutup terkoreksi 10 poin (0,2%) di 5410,644. Aksi jual pemodal asing kembali mewarnai transaksi dengan penjualan bersih Rp576,61 miliar.

“Koreksi IHSG pekan kemarin lebih banyak dipicu sentimen domestik karena pada saat bersaman pergerakan pasar saham Asia pekan lalu berhasil melanjutkan penguatannya terutama dimotori pasar saham China menyusul spekulasi otoritas China akan mendorong kebijakan stimulus lanjutan setelah perekonomian negara tersebut melambat sepanjang 1Q15 hanya mencapai 7% dibandingkan kuartal sebelumnya 7,3%,” ungkap David.

Dari domestik, lanjutnya, pasar melihat penguatan lanjutan IHSG mulai terbatas menyusul kekhawatiran pencapaian laba emiten sektoral 1Q15 yang tidak sesuai proyeksi awal dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia 1Q15 yang diperkirakan akan melambat. Di zona Euro indeks Eurostoxx anjlok 2% setelah pasar kembali mengkhawatirkan krisis Yunani dan aturan perdagangan saham China yang baru.

“Sentimen negatif tersebut ikut menekan perdagangan di Wall Street,” tutupnya.

Saham Pilihan:
ASII 7850-8100 BoW, SL 7750
AALI 22750-23500 BoW, SL 22700
UNTR 22900-24000 SoS, SL 22800
TLKM 2800-2840 Buy, SL 2750
BBTN 1180-1250 Buy, SL 1165
ADHI 3100-3200 Buy, SL 3000
WIKA 3550-3620 Buy, SL 3500
AKRA 5250-5600 Buy, SL 5100
PGAS 4500-4750 Buy, SL 4400
LSIP 1530-1630 Buy, SL 1480

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain