BBM Subsidi Dihapus, Pengaruhi Sektor Industri dan Timbulkan Pengangguran
Jakarta, Aktual.co —Rencana Pemerintah mengeluarkan premium jenis baru, di bulan Mei mendatang, menimbulkan polemik di kalangan masyarakat.
Sebagai konsekuensinya pemerintah harus mampu mengendalikan inflasi yang terjadi akibat penghapusan subsidi premium RON 88 dengan mengendalikan harga kebutuhan pokok.
Kemudian, pemerintah juga harus memberikan insentif bagi angkutan umum agar tetap murah serta melakukan sosialisaai kepada masyarakat mengenai keuntungan RON yang lebih tinggi.
Selain itu, salah satu dampak penghapusan BBM bersubsidi terhadap makro Indonesia adalah harga BBM yang ada akan lebih tinggi ketimbang harga BBM saat ini.
Anggota Komisi VII Ramson Siagian mengatakan, bila harga BBM lebih tinggi, maka mempengaruhi bahan pokok lain yang menyebabkan tingkat beli masyarakat berkurang (cenderung menurun) dan mempengaruhi sektor industri serta lapangan pekerjaan.
“Jadi ini harus dilihat menteri perekonomian, jangan satu sisi saja,” katanya kepada Aktual.co
Ramson berharap, agar Presisen bisa melihat kondisi ekonomi Indonesia sekarang, agar tak terjadi pemgangguran yang lebih banyak.
Untuk diketahui, bahan bakar baru tersebut bernama pertalite yaitu premium dengan kadar RON antara premium bersubsidi dengan pertamax 88-92. Dan menghapus RON 88.
Artikel ini ditulis oleh:
















