25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36621

Seperti Ini Cara Pemerintah Tingkatkan Kualitas Garam Nasional

Jakarta, Aktual.co — Guna meningkatkan kualitas garam nasional, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan, bahwa pihaknya telah mencanangkan program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan penggaraman. Pada program intensifikasi akan dilakukan optimalisasi lahan penggaraman yang ada (eksisting) melalui beberapa langkah.

“Pertama penataan lahan, waduk penampungan, lahan penguapan dan meja penggaraman,” kata Saleh, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (19/4).

Kedua, kata ia, yaitu, dengan perbaikan saluran primer termasuk pintu air laut masuk, saluran sekunder ke kolam penguapan dan saluran tersier ke meja garam.

“Ketiga, pengadaan alat pencucian dan iyodisasi. Kegiatan intensifikasi ini telah dilakukan di sentra-sentra produksi garam eksisting dan dilakukan secara bertahap,” imbuhnya.

Sementara itu, Saleh menjelaskan, bahwa program ekstensifikasi merupakan program pemanfaatan lahan-lahan potensi dan belum dikelola secara optimal. Salah satunya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki lahan sangat luas dan musim kemarau yang sangat panjang sekitar tujuh hingga delapan bulan.

“Program intensifikasi ini sebagian besar akan dilakukan di provinsi Nusa Tenggara Timur,” tukas Saleh.
Diberitakan sebelumnya, Saleh meminta produsen garam nasional agar meningkatkan kualitas garam produksinya supaya dapat memenuhi kebutuhan garam di sektor industri dalam negeri.

“Garam merupakan salah satu komoditi yang strategis bagi industri karena banyak dibutuhkan di sektor kimia, aneka pangan dan minuman, serta farmasi dan kosmetika. Selain itu, lanjutnya, garam juga menjadi kebutuhan pokok bagi manusia untuk dikonsumsi,” kata Saleh.

Ia memperkirakan, sepanjang tahun ini kebutuhan garam nasional diperkirakan mencapai 2,6 juta ton, dimana sektor industri yang paling mendominasi penggunaaannya.

“Namun saat ini masih harus diimpor karena kualitas garam kita belum dapat memenuhi standar industri, sedangkan garam lokal hingga saat ini hanya baru memenuhi untuk kebutuhan konsumsi (masyarakat),” ungkap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Isu Basis Rekrutmen Anggota ISIS, Ganggu Kunjungan Wisman ke Sulsel

Makasar, Aktual.co — Isu terkait dengan Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai salah satu provinsi berbasis rekrutmen anggota ISIS ternyata, berdampak secara ekonomi khususnya menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke provinsi tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan Jufri Rahman mengatakan, bahwa jumlah kunjungan wisatawan domestic atau pun mancanegara ke Sulsel pada Triwulan pertama 2015 menurun dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Penyebabnya,  untuk turis ASEAN terpengaruh dengan isu keamanan terkait dengan ISIS. Dimana Sulsel disebut sebaga provinsi yang salah satu provinsi  basis rekruitmen ISIS,” kata Jufri Rahman, Minggu (19/4).

Selain isu ISIS, menurut Jufri Rahman, turunnya jumlah turis ke Sulsel juga disebabkan lantaran negara-negara di benua Eropa sedang mengalami perlambatan ekonomi

“Sementara turis dari Australia turun karena ‘travel warning’ yang diberlakukan pemerintah Australia sekaitan dengan hukuman mati ‘Duo Bali Nine’,” tutur Jufri Rahman.

Sektor pariwisata, lanjut Jufri, memang sangar sensitif terhadap masalah keamanan di daerah tujuan wisata. Disamping itu, sering terjadinya aksi brutal geng motor di kota Makassar juga sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk datang.

Semakin minimnya acara MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), kata ia, juga turut andil mempengaruhi kunjungan wisatawan.

“Biasanya kan peserta MICE setelah kegiatan selesai akan berwisata sambil belanja oleh-oleh khas daerah,” ungkapnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Disbudpar Sulsel, event MICE sendiri turut menyumbangkan 40 persen porsi turis domestik.

Data kunjungan wisatawan di Tanah Air sepanjang Triwulan pertama 2015 hanya 768.960 orang. Sedangkan pada triwulan pertama 2014 mencapai 1.244.453 orang.

“Turis mancanegara juga turun dari 47.627 orang menjadi 37.462 orang,” jelas Jufri Rahman.

Namun demikian, Kadisbudpar tetap optimis jumlah turis yang berkunjung ke Sulsel sepanjang 2015 bisa melampui target.

“Kita target tahun ini turis Nusantara 6 juta orang dan turis mancanegara 175 ribu orang,” harapnya menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak Lagi Impor, Pemerintah Minta Produsen Garam Tingkatkan Kualitas

Jakarta, Aktual.co —Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta produsen garam nasional agar meningkatkan kualitas garam produksinya, supaya dapat memenuhi kebutuhan garam di sektor industri dalam negeri.

“Garam merupakan salah satu komoditi yang strategis bagi industri, karena banyak dibutuhkan di sektor kimia, aneka pangan dan minuman, serta farmasi dan kosmetika. Selain itu, lanjutnya, garam juga menjadi kebutuhan pokok bagi manusia untuk dikonsumsi,” terang Saleh, di Jakarta, Minggu (19/4).

Ia memperkirakan, bahwa sepanjang tahun ini kebutuhan garam nasional diperkirakan mencapai 2,6 juta ton, dimana sektor industri yang paling mendominasi penggunaaannya.

“Namun saat ini masih harus diimpor karena kualitas garam kita belum dapat memenuhi standar industri, sedangkan garam lokal hingga saat ini hanya baru memenuhi untuk kebutuhan konsumsi (masyarakat),” ujarnya menjelaskan.

Di samping itu, Ia kembali menerangkan, total impor garam 2013 senilai US$104 juta dimana dari total nilai impor itu, ekspor produk industri makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku garam telah berkontribusi dalam meningkatkan devisa negara sebesar US$4,83 miliar.

“Belum lagi dari produk industri PVC dan kertas,” ucap Saleh.

Menurutnya, kualitas garam yang dibutuhkan oleh industri tidak hanya terbatas pada NaCl yang tinggi (minimal 97 persen), tetapi juga harus diperhatikan kandungan logam berat lainnya seperti kalsium dan magnesium yang masing-masing maksimal 400 ppm untuk industri aneka pangan.

Sedangkan, untuk industri chlor alkali plan (soda kostik) maksimal 200 ppm serta kadar air yang rendah.

“Sementara itu garam untuk industri farmasi yang digunakan untuk memproduksi infus dan cairan pembersih darah harus mengandung NaCl 99,9 persen-100 persen,” jelasnya.

Sementara itu,  dari sisi garam konsumsi untuk kebutuhan manusia permasalahan yang dihadapi saat ini adalah pasokan Kalium Iodat (KIO3) yang masih terbatas dan harga jual yang masih tinggi sehingga industri garam beryodium yang skala kecil kesulitan dalam mendapatkan pengadaan kalium lodat.

“Dengan demikian kondisi ini berdampak pada kurangnya jaminan pasokan garam ber-yodium cukup di masyarakat,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Penghasil Salmon Terbesar di Dunia, Makanan ‘Halal’ Ada di 2 Kota Finlandia

Jakarta, Aktual.co — Sebagai negara dengan luas wilayah peringkat delapan terbesar di Erop, Finlandia sering dikenal sebagai negara yang memiliki “sistem pendidikan” terbaik di Eropa (bahkan mungkin dunia).

Negara ini terletak di kawasan Eropa Utara, memiliki musim semi, panas, dingin . Dimana karakter iklimnya bercirikan musim panas yang hangat, dan musim dingin yang membeku, dengan rentang suhu udara bervariasi sekitar minus 30 sampai dengan 28 derajat celcius.

Negara yang beribukota di Helsinki itu menggunakan bahasa nasional Finnish atau Suomi sebagai bahasa pengantar utama (90 persen), dan bahasa Swedia sebagai bahasa kedua (5,4 persen). Namun penguasaan masyarakatnya terhadap bahasa Inggris pada umumnya cukup baik, terutama di kalangan kawula muda, pelajar, dan pekerja di perusahaan-perusahaan yang berskala internasional.

Menariknya, di Finlandia tidak ada peraturan yang ‘membatasi’ ruang gerak Anda sebagai kaum minoritas di sana. Setiap Muslim di sini bebas menyelenggarakan ibadah salat Jumat (tanpa pengeras suara keluar), salat ied, “berjenggot”, berhijab sempurna bagi para Muslimah, dan termasuk relatif mudah dalam mendapatkan bahan makanan ‘halal’.

Misalnya, di kota Oulu, setidaknya terdapat dua toko halal yang menjual bahan makanan yang dijamin ‘hala’l, terutama daging sapi, kambing dan ayam, baik beku maupun olahan, beras, kacang-kacangan, minyak, saus, kecap, kurma, madu, minuman ringan, snacks, biskuit, sayur mayur, dan lain-lain.

Bahkan, Finladia sebagai salah satu penghasil ikan salmon terbesar di dunia.  Bagi umat Islam yang berada di negara ini dapat menjadikan penganan bahan ikan sebagai alternatif asupan makanan yang terjamin ke-halalannya.

Belum lagi, sejak ada pada tahun era 50-an, makanan dengan sebutan nama ‘cheburek’ masuk ke Finlandia dan dijual dengan nama ‘lerst’-nya mirip makanan steak. Makanan ini masih sangat disukai oleh masyarakat Finlandia, karena dianggap sebagai makanan pokok asli negara penghasil ikan Salmon terbesar tersebut.

Boleh dikatakan, rahasia masakan Finladia yang sederhana namun lezat itu terletak pada penggunaan bumbu yang sedikit dan pembuatannya yang sederhana pun akhirnya begitu disukai oleh penduduk asli Finlandia.

Artikel ini ditulis oleh:

Menlu: KSST Berkontribusi Untuk Perdamaian Dunia

Jakarta, Aktual.co — Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan bahwa Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular harus semakin diperkuat agar dapat berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.

“Suatu hari kita ingin melihat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular tidak hanya untuk memperkecil kesenjangan diantara negara-negara, namun yang paling penting kerja sama ini berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia,” kata Menlu Retno di Jakarta, Minggu (19/4).

Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam pidato pembukaan Pameran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia di Jakarta Convention Center.

Pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Pertemuan dan Peringatan Konferensi Asia Afrika.

Pada kesempatan itu, Menlu menyampaikan bahwa Indonesia sangat berkomitmen untuk memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular.

Artikel ini ditulis oleh:

Paulo Cesar Menjual Medali Piala Dunia Sepakbolanya Demi Kokain

Jakarta, Aktual.co — Mantan pemain internasional Brazil Paulo Cesar mengaku bahwa dia telah menjual medali juara Piala Dunia tahun 1970 untuk membeli kokain.

“Saya tidak bisa mengontrol emosi dan seharusnya medali berharga itu tidak dinegosiasikan dan dijual,” ujarnya kepada stasiun televisi Globonews (18/4).

“Ini adalah kerugian yang sangat besar. Saya tidak pernah mengatakan kepada siapa pun tapi sekarang saya sudah siap untuk mengakuinya.”

Mantan gelandang berusia 65 tahun itu menambahkan “Yang paling penting bagi saya adalah kokain. Medali itu kurang penting “.

Karir cemerlang Paulo Cesar dimulai di klub Rio de Janeiro Botafogo pada tahun 1960-an sebelum merumput untuk klub terkemuka Brasil lainnya Flamengo, Fluminense, Gremio, Vasco da Gama dan Korintus.

Dia mengatakan bahwa dirinya kecanduan obat-obatan dan alkohol selama 17 tahun serta telah kehilangan tiga apartemen di Rio karena hal itu. Kecanduannya dimulai di Perancis saat ia bermain untuk Marseille pada tahun 1974-1975.

Ia mengakhiri karirnya di Aix-en-Provence di 1982-1983, di mana dokter mengatakan kepadanya bahwa ia akan segera mati jika tidak mengubah cara hidupnya.

Dia menjadi pemain pengganti yang tidak diturunkan pada pertandingan yang dimenangkan Brasil 4-1 atas Italia dalam final di Mexico City.

Dia mulai dimainkan pada dua laga Brazil dalam penyisihan grup dan menjadi pemain pengganti di dua pertandingan lainnya, namun ia tidak diturunkan pada pertandingan semifinal atau akhir.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain