Seperti Ini Cara Pemerintah Tingkatkan Kualitas Garam Nasional
Jakarta, Aktual.co — Guna meningkatkan kualitas garam nasional, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyampaikan, bahwa pihaknya telah mencanangkan program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan penggaraman. Pada program intensifikasi akan dilakukan optimalisasi lahan penggaraman yang ada (eksisting) melalui beberapa langkah.
“Pertama penataan lahan, waduk penampungan, lahan penguapan dan meja penggaraman,” kata Saleh, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (19/4).
Kedua, kata ia, yaitu, dengan perbaikan saluran primer termasuk pintu air laut masuk, saluran sekunder ke kolam penguapan dan saluran tersier ke meja garam.
“Ketiga, pengadaan alat pencucian dan iyodisasi. Kegiatan intensifikasi ini telah dilakukan di sentra-sentra produksi garam eksisting dan dilakukan secara bertahap,” imbuhnya.
Sementara itu, Saleh menjelaskan, bahwa program ekstensifikasi merupakan program pemanfaatan lahan-lahan potensi dan belum dikelola secara optimal. Salah satunya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki lahan sangat luas dan musim kemarau yang sangat panjang sekitar tujuh hingga delapan bulan.
“Program intensifikasi ini sebagian besar akan dilakukan di provinsi Nusa Tenggara Timur,” tukas Saleh.
Diberitakan sebelumnya, Saleh meminta produsen garam nasional agar meningkatkan kualitas garam produksinya supaya dapat memenuhi kebutuhan garam di sektor industri dalam negeri.
“Garam merupakan salah satu komoditi yang strategis bagi industri karena banyak dibutuhkan di sektor kimia, aneka pangan dan minuman, serta farmasi dan kosmetika. Selain itu, lanjutnya, garam juga menjadi kebutuhan pokok bagi manusia untuk dikonsumsi,” kata Saleh.
Ia memperkirakan, sepanjang tahun ini kebutuhan garam nasional diperkirakan mencapai 2,6 juta ton, dimana sektor industri yang paling mendominasi penggunaaannya.
“Namun saat ini masih harus diimpor karena kualitas garam kita belum dapat memenuhi standar industri, sedangkan garam lokal hingga saat ini hanya baru memenuhi untuk kebutuhan konsumsi (masyarakat),” ungkap dia.
Artikel ini ditulis oleh:
















