25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36627

Leo Nababan Optimis PTUN Akan Menangkan Golkar Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Ketua Bidang Opini DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta Leo Nababan optimistis Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) akan memenangkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono.

Alasannya, Mahkamah Partai Golkar (MPG) sebagai mekanisme penyelesaian konflik internal sesuai UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik pun memenangkan DPP Golkar hasil Munas Jakarta. Sesuai UU itu putusan mahkamah partai bersifat final dan mengikat. “Setelah adanya keputusan MPG dan dikuatkan dengan SK Menkumham, maka Partai Golkar yang sah adalah hasil Munas Jakarta,” katan Leo Nababan di Jakarta, Sabtu (18/4).

Leo mengatakan dalam sidang PTUN nanti pihaknya akan membacakan dan menyampaikan surat dari MPG yang ditandatangani oleh Ketua MPG Muladi pada 1 April 2015 kepada majelis hakim. Menurut Leo, surat jawaban dari MPG tersebut, pada poin 2 dan 3 menyebutkan bahwa surat Menkumham yang mengesahkan DPP PG hasil Munas Jakarta yang diketuai Agung Laksono sudah sesuai tugas pokok dan fungsi menteri.

“Kalau keputusan sela PTUN memutuskan menunda pemberlakukan SK Menkumham, bukan berarti membatalkan pengesahan Partai Golkar hasil Munas Jakarta,” katanya.

Leo menegaskan, status Partai Golkar hasil Munas Jakarta sudah sah diakui negara. Putusan sela dari PTUN, menurut dia, hanya menunda pemberlakukan SK Menkumham, bukan membatalkannya. Pada sidang PTUN dengan agenda mendengarkan saksi ahli nanti, kata Leo, pihaknya akan menghadirkan dua pakar hukum dan mantan hakim.

Pada kesempatan itu Leo juga menilai DPP Partai Golkar hasil Munas Bali yang diketuai Aburizal Bakrie selalu membuat pernyataan di media massa yang menyesatkan publik. Leo mengingatkan agar masyarakat lebih kritis menyerap informasi di media massa dalam mempelajari persoalan Partai Golkar.

Artikel ini ditulis oleh:

Klub QNB Harap Kompetisi Terus Berjalan

Jakarta, Aktual.co — Perwakilan klub QNB League, berharap kompetisi tertinggi di Tanah Air tetap berjalan, meski pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membekukan PSSI.

“Yang terpenting kedepan adalah, kompetisi tetap jalan. Siapapun itu ketuanya. Kalau kompetisi tidak jalan semuanya akan habis,” kata manajer Sriwijaya FC Robert Heri di lokasi KLB PSSI di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (18/4).

Menurut dia, jika kompetisi tidak berjalan karena ada pembekuan, pihaknya khawatir akan berdampak sistemik, sehingga banyak pihak yang mengalami kerugian. Untuk itu harus ada dukungan untuk memajukan persepakbolaan nasional.

“Mau tidak mau harus duduk bersama (Menpora dan La Nyalla). Bila perlu malam ini juga harus membahas masalah ini,” katanya dengan tegas.

Pernyataan sama dikatakan Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Menurut dia, meski ada pembekuan, kompetisi harus tetap berjalan. Pihaknya berharap komunikasi antara PSSI dengan pemerintah bisa dilakukan.

Jika kompetisi juga dibekukan, kata dia, pemain banyak yang dirugikan. Hal ini terjadi karena mereka banyak yang lebih siap untuk bekerja diluar sebagai pemain sepak bola.

“Saya hanya memikirkan pemain. Makanya harus ada komunikasi yang baik. Ayo damai. Singkirkan ego masing-masing,” katanya saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Ketua PSSI terpilih La Nyalla Mattalitti mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan kelanjutan kompetisi sebelum melakukan rapat dengan Komite Eksekutif PSSI yang dipilih pada KLB PSSI.

“Nanti malam kita akan rapat dengan seluruh anggota Komite Eksekutif. Jika diputuskan lanjut, maka tanggal 25 April kompetisi ISL jalan,” katanya dengan tegas.

Sebelumnya kompetisi tertinggi di Tanah Air itu dihentikan terkait ada surat dari Kemenpora melalui BOPI yang melarang dua tim yaitu Persebaya dan Arema Indonesia turun pada kompetisi ISL. Sesuai dengan rencana kompetisi akan digulirkan setelah KLB ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketum PPP: Dualisme Tak Pengaruhi Penjaringan Peserta Pilkada

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum DPP PPP, Romahurmuziy berpendapat, dualisme kepemimpinan di tingkat pusat, tidak berpengaruh pada penjaringan bakal peserta pemilihan kepala daerah di Indonesia.

“Tidak ada yang ragu soal pilkada. Semua tahapan penjaringan tetap dilakukan dan seluruh bangunan struktur partai tetap solid di seluruh Indonesia,” kata Romahurmuziy (Romi) di Palu, Sabtu (18/4).

Romi bersama sejumlah jajaran DPP lainnya hadir di Palu guna menghadiri pembukaan Musyawarah Wilayah PPP Provinsi Sulawesi Tengah yang berlangsung di Palu, Sabtu malam.

Sebelum pembukaan Muswil, Romi menyempatkan diri bertemu dengan perwakilan media di Kota Palu dan sekaligus memberikan penghargaan kepada sejumlah media yang telah banyak memberitakan dinamika demokrasi di daerah khususnya PPP. Pada kesempatan tersebut Romi memberikan penjelasan detail sehingga DPP PPP yang ia pimpin tetap melaksanakan rekruitmen bakal calon kepala daerah di seluruh Indonesia.

Menurut Romi, sejak terbentuknya kepengurusan DPP PPP hasil Mukhtamar VIII di Surabaya, Jawa Timur, 15-17 Oktober 2014 maka Kementerian Hukum dan HAM telah mengesahkan kepengurusaan DPP PPP pada 28 Oktober 2014 yang ditandatangi Menkum Dan HAM RI Yasonna H Laoly. Namun pada 30 Oktober-2 November 2014 kegiatan Muktamar juga dilaksanakan oleh mantan ketua umum DPP PPP Suryadharma Ali. Hasilnya didaftarkan ke Kemenkum HAM dengan Ketua Umum H Djan Faridz, namun permohonan tersebut ditolak. Karena penolakan itu Suryadharma Ali pada 29 Oktober 2014 mendaftarkan gugatan terhadap Kemenkum HAM di PTUN Jakarta.

Pada 6 November 2014, PTUN terbitkan penetapan sela menunda pelaksanaan SK Menkumham yang sebelumnya mengesahkan Rommahurmuziy. “Itu hanya penetapan sela yang menunda, tetapi bukan menunda keberlakuan SK Menkum HAM,” kata Romi.

Romi mengatakan dualisme PPP tersebut hanya ramai di media massa dan itu hanya dilakukan segelintir orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Fantastis! Anggaran Alat Peraga Kampanye Riau Capai Rp4 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau menyatakan anggaran daerah yang digunakan untuk mengadakan alat peraga kampanye calon kepala daerah dan wakil kepala daerah cukup fantastis.

“Kami perkirakan anggaran yang tersedot untuk mengadakan alat peraga kampanye Rp4 miliar. Itu angka yang fantastis,” kata Ketua KPU Bintan Wandra Fadillah di Tanjungpinang, Sabtu (18/4).

Dia menjelaskan pilkada pada 9 Desember 2015 berbeda dengan pesta demokrasi sebelumnya. Salah satu perbedaannya, pengadaan alat peraga kampanye pada pilkada kali ini menggunakan anggaran daerah.

Sedangkan pada pilkada sebelumnya maupun pada Pemilu Legislatif, alat peraga kampanye dibebani kepada peserta pemilu.

Pemerintah Bintan mau atau tidak mau harus mematuhi kebijakan tersebut karena sudah diatur dalam peraturan KPU RI. Namun pemerintah sebaiknya mempertimbangkan efektifitas penggunaan anggaran, terutama pada alat peraga kampanye yang hanya dipakai pada saat pilkada.

Anggaran daerah untuk mengadakan poster, selebaran, “leaflet dan layer” sekitar Rp4 miliar. Penghitungan anggaran yang dibutuhkan disesuaikan dengan jumlah kepala keluarga di Bintan. “Ini yang masih mau dibahas dengan Pemerintah Bintan. Kalau diikutkan, nilainya fantastis,” ujarnya.

Wandra mengemukakan anggaran untuk alat peraga kampanye jenis itu belum dialokasikan dalam rencana anggaran biaya yang diserahkan kepada Pemerintah Bintan. KPU Bintan sudah menyerahkan rencana anggaran biaya sekitar Rp12 miliar, namun yang disetujui Pemerintah Bintan Rp9,7 miliar.

Alat peraga kampanye yang sudah dimasukkan dalam rencana anggaran biaya tersebut berupa baliho dan spanduk. Selain itu, lanjutnya anggaran untuk sosialisasi di media massa juga sudah dimasukan dalam rencana anggaran biaya tersebut. “Permasalahan anggaran ini juga sudah dibahas bersama Komisioner KPU Kepri,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Koalisi Gerindra-KIH Masih Terbuka dalam Pilkada

Jakarta, Aktual.co — Partai Gerindra tidak menutup peluang untuk berkoalisasi dengan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) jika membawa manfaat dalam pemenangan pemilihan kepala daerah.

“Jika berpeluang menang (dalam pilkada), itu kita pertimbangkan,” kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Moekhlas Sidik usai membuka Rapat Pimpinan Daerah Partai Gerinda se-Sumatera Utara di Medan, Sabtu (18/4).

Menurut Moekhlas, dari informasi yang didapatkan selama ini, kondisi perpolitikan di daerah sangat “cair” atau cukup membuka peluang untuk saling berkomunikasi. Karena itu, pihaknya tidak dapat menafikan kemungkinan untuk berkoalisi dengan parpol yang tergabung dalam KIH dalam pilkada.

Jika koalisi dengan KIH tersebut memang sangat dibutuhkan untuk memastikan kemenangan dalam pilkada, sementara peluang itu tidak didapatkan dari Koalisi Merah Putih (KMP), pihaknya akan mempertimbangkan hal itu.

Meski demikian, pihaknya tetap harus memberitahukan kondisi dan perkembangan di lapangan tersebut kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Bisa iya, bisa tidak. Itu pun harus melapor dulu kepada Pak Prabowo karena beliau pimpinan,” katanya.

Meski sempat menjadi lawan politik dalam pemilihan presiden, tetapi Partai Gerinda tidak mengenal istilah haram untuk berkoalisi dengan KIH. “Kalau kalimat haram di dunia ini tidak boleh mengatakan yang begitu. Kita tidak dilarang bersahabat dengan siapa pun,” katanya.

Ia mengatakan, pendekatan dan pemikiran politik yang dijalankan Partai Gerindra adalah pertimbangan manfaat dan peluang untuk membesarkan partai. “Membawa faedah dan manfaat atau tidak. Itu yang menjadi pertanyaan,” kata mantan perwira tinggi TNI berpangkat laksmana madya tersebut.

Ia menyatakan akan mendiskusikan masalah itu dengan Prabowo Subianto selalu ketua umum. “Itu pendapat saya. Kalau “reasonable’ (masuk akal) dan ‘goal’ (tujuan) bisa dicapai, kenapa tidak,” ujar Moekhlas.

Artikel ini ditulis oleh:

Menko Maritim: Pengalihan Subsidi BBM Seharusnya Sejahterakan Nelayan

Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengemukakan, pengalihan subsidi BBM untuk kegiatan produktif seharusnya dapat dialokasikan khususnya guna meningkatkan tingkat kesejahteraan nelayan di Tanah Air.

“Kita sudah sepakat pengalihan subsidi untuk kegiatan-kegiatan produktif,” kata Indroyono Soesilo dalam diskusi publik “Membangun Perikanan Pasca-UU No 23 Tahun 2014” yang digelar Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (Ispikani) di Jakarta, Sabtu (18/4).

Menurut Indroyono, dengan demikian organisasi seperti Ispikani seharusnya dapat mengusulkan berbagai hal yang dibutuhkan nelayan. Menko Maritim mencontohkan, misalnya jaring yang lebih besar atau tenaga motor yang lebih kuat guna mendorong perahu nelayan saat menangkap ikan, atau seperti kebutuhan cold storage (tempat pendingin) serta aliran listriknya. “Sehingga ada dampak langsung pengalihan subsidi untuk hal-hal produktif,” katanya.

Dalam diskusi publik tersebut, ia juga mengemukakan beragam permasalahan penting seperti pentingnya penyelesaian zonasi perairan. Pada saat ini, ujar dia, baru sebanyak tujuh kabupaten di berbagai daerah yang telah selesai zonasinya untuk perikanan tangkap. Begitupun dengan masalah pencurian ikan, Menko Maritim juga mendukung langkah tegas guna mengatasi permasalahan tersebut.

Indroyono mengemukakan, negara lain juga menggunakan ketegasan dalam menghadapi pencurian ikan seperti Presiden AS Barack Obama yang telah membuat satgas “illegal fishing”. “Di Indonesia kurang apa lagi, presidennya mendukung, menterinya juga mendukung,” katanya.

Untuk itu, ia menginginkan aparat di lapangan juga dapat memiliki kepercayaan diri untuk melakukan diskresi penenggelaman kapal bilamana diperlukan dan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga mengemukakan pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia penting untuk melestarikan sumber daya ikan yang berujung kepada kesejahteraan nelayan.

Sementara itu, Ketua Ispikani Gellwynn Jusuf mengatakan, industri perikanan nasional masih belum mendunia dan masih banyak pelaku usaha seperti nelayan yang berada di dalam kemiskinan. Untuk itu, Gellwynnn yang juga menjabat sebagai Dirjen Perikanan Tangkap KKP untuk menyoroti dan memberi masukan apakah kebijakan sektor kelautan dan perikanan saat ini sudah benar dan komprehensif atau belum.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain