28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36739

KPK dan PPATK Diharapkan Hadiri Gelar Perkara Komjen BG

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri akan mengkoordinasikan sejumlah pihak yang akan dihadirkan dalam gelar perkara secara terbuka kasus dugaan gratifikasi, yang dituduhkan ke Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Pol Victor Edi Simanjuntak menyebut, koordinasi itu untuk mengantisipasi batalnya gelar perkara karena ketidakhadiran sejumlah pihak.
“Kita tunda, tujuh hari sebelum hari H akan kita undang. Nanti kita koordinasikan dulu kalau misalkan bisa semua baru kita undang. Kalau misalnya mereka tidak datang, kita tak bisa gelar perkara,” ujar Victor di Bareskrim Polri, Rabu (15/4).
Victor mengatakan, koordinasi tersebut dilakukan tujuh hari sebelumnya untuk mengetahui konfirmasi kehadiran dari pihak yang kemarin berhalangan hadir. Mereka adalah, para ahli, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Namun Victor belum memastikan waktu pelaksanaan gelar perkara tersebut. Dia hanya menerangkan dalam waktu dekat, Bareskrim akan melakukan gelar perkara kasus Komjen Budi.
Sebelumnya, Bareskrim Polri batal menggelar perkara terbuka kasus Komjen Pol Budi Gunawan. Menurut Victor, pembatalan tersebut lantaran sejumlah pihak yang diundang dalam gelar perkara itu tak bisa hadir.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

BPS: Neraca Perdagangan Kantongi Surplus 1,13 Miliar Dolar

Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2015 mengantongi surplus sebesar 1,13 miliar dolar Amerika Serikat, yang dipicu oleh surplus non-migas sebesar 1,41 milliar dolar AS.

“Neraca perdagangan mengantongi surplus sebesar 1,13 miliar dolar AS yang dipicu surplus non-migas sebesar 1,41 miliar dolar AS, sementara defisit migas sebesar 279,2 juta dolar AS,” kata Kepala BPS Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/4).

Jika dilihat dari sisi volume perdagangan, lanjut Suryamin pada Maret 2015, neraca volume perdagangan mengalami surplus sebesar 34,42 juta ton, yang didorong surplus neraca sektor non-migas sebesar 34,85 juta ton dan sektor migas defisit 0,43 juta ton.

Untuk kinerja ekspor sendiri pada Maret 2015 mencatatkan nilai sebesar 13,71 miliar dolar AS, atau mengalami peningkatan sebesar 12,63 persen dibandingkan ekspor Februari yang tercatat sebesar 12,17 miliar dolar AS.

Dari ekspor Maret 2015 yang tercatat 13,71 miliar dolar AS tersebut, ekspor non-migas mencapai 11,72 miliar dolar AS, sementara ekspor migas sebesar 1,99 miliar dolar AS.

Sementara untuk impor sendiri, pada Maret 2015 mencapai 12,58 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 9,29 persen jika dibandingkan Februari 2015 yang sebesar 11,51 miliar dolar AS. Impor migas pada Maret 2015 tercatat sebesar 2,27 miliar dolar AS, sementara impor non-migas sebesar 10,31 miliar dolar AS.

Secara kumulatif neraca perdagangn periode Januari-Maret 2015 masih mencatatkan surplus 2,43 miliar dolar AS. Di mana secara keseluruhan neraca non-migas mencatatkan kinerja sebesar 2,83 miliar dolar AS, sementara defisit neraca migas kurang lebih sebesar 400 juta dolar AS.

Defisit neraca migas pada Januari-Maret 2015 tersebut defisit perdagangan minyak mentah sebesar 93 juta dolar AS dan defisit perdagangan hasil minyak sebesar 3,056 miliar dolar AS. Sementara neraca perdagangan gas pada Januari-Maret 2015 mencetak surplus 2,748 miliar dolar.

Artikel ini ditulis oleh:

Tersangka Pembunuh Deudeuh Tata Chubby Ditangkap

Tersangka pembunuh Deudeuh Alfisahrin (26) alias Tata alias Mpie, RS menutup kepalanya saat diperlihatkan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/4/2015). RS adalah pelanggan Tata yang menggunakan jasa seksnya. RS ditangkap di tempat persembunyiannya di kawasan Jonggol, Bogor, Jawa Barat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Bendera Negara Peserta KAA Hiasi Jalan Jakarta

Deretan bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika ke-60 terpasang di dinding proyek MRT kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/4/2015). Persiapan ini dilakukan di sepanjang jalur yang dilalui peserta negara KAA ke-60 yang akan dilaksanakan dari 19 – 24 April mendatang. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Komisi IX: Eksekusi Mati TKI, Menlu Harus Tegas Terhadap Arab Saudi

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyikapi dengan tegas soal  hukuman mati TKI di Arab Saudi. 
Pasalnya, tidak ada pemberitahuan eksekusi oleh pemerintah Arab Saudi, yang sebenarnya mediasi sudah diupayakan sejak beberapa tahun lalu.
“Ini upaya sudah beberapa tahun tapi hari terakhir tak ada pemberitahuan hukuman tersebut. Menlu sebagai  kepanjangan tangan pemerintah harus bersikap tegas terhadap pemerintah Arab Saudi,” ujar Dede di DPR, Jakarta, Rabu (15/4).
Dede menuturkan, hal demikian tidak boleh terulang lagi. Komisi IX juga mendukung pemberhentian penyaluran TKI ke Timur Tengah, sebab adat disana mengganggap TKI seperti ‘budak’ yang bisa berujung pada penyiksaan.
“Dari sisi ketenagakerjaan nggak boleh terjadi lagi. TKI yang sudah dikirim ke Timur Tengah sudah kena adat, TKI yang di dalam rumah dianggap budak dan nggak bisa dilindungi. Bisa terjadi pelecehan dan  penyiksaan karena dijadikan budak. Maka kalau TKI melawan akan dihukum,” bebernya.
Kemudian, moratorium harus cepat dilakukan dan TKI yang bermasalah segera ditarik pulang.
“Sementara, yang masih berkenan harus meneruskan dengan kontrak kerja yang benar,” kata Dede
Dede menyarankan penghentian TKI agar cepat dilakukan dan diganti yang lebih ‘soft’ seperti Asia-Pasifik. Daripada mengirim WNI ke daerah yang tak aman dan rawan seperti Yaman, Syiria dan Turki. “Fokus aja ke pasifik Hongkong, Cina, Taiwan, Singapura, Malaysia perlu dipikirin lagi,” katanya.
Selain itu, lanjut Dede, Revisi UU 39 mengenai perlindungan TKI  klausulnya harus jelas. Pemerintah harus menyiapkan diplomat bukan staf atase yang tidak punya hak melakukan lobi ke negara tujuan.
“Kalo diplomat punya legalitas dan imunitas untuk perlindungan,” kata Dede.
Sementara itu, dari tahun ke tahun Indonesia masih lemah terhadap kontrak kerja. Maka, nanti jika mempekerjakan TKI harus berdasarkan permintaan negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Aksi Tangkap Marwan Djafar Terkait Korupsi Hambalang

Puluhan aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Indonesia Anti Korupsi (PRI-ASI) memakai topeng Marwan Djafar saat melakukan aksi di depan gedung KPK, Jalan. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (15/4/2015). PRI – ASI menuntut KPK segera menyelidiki Marwan Dja’far terkait keterangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazarudin yang mengatakan bahwa Ibas (Edy Baskoro) memberikan suap kepada Marwan Ja’far dalam memenangkan Permai Group. AKTUAL/MUNZIR

Berita Lain