29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36756

DPR: GSW Cegah Jakarta Tenggelam Hanya Pandangan Ahok

Jakarta, Aktual.co —Argumen bahwa proyek Giant Sea Wall (GSW) dibuat untuk mencegah Jakarta tenggelam akibat turunnya permukaan tanah, dianggap hanya pandangan pribadi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saja.
“Ini saya kira menjadi pandangan-pandangan pribadi saja, belum menjadi sebuah pandangan yang utuh,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, Selasa (14/4).
Andi minta proyek GSW didalami lebih dulu dengan tidak terburu-buru lewat kajian yang komprehensif. Bukan hanya gunakan pendekatan bisnis kepentingan jangka pendek semata. “Tetapi bisa lebih mengedepankan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat Ibu Kota,” ucap dia.
Dia pun berpendapat DPR perlu mengundang berbagai pihak yang berkepentingan di GSW, seperti Gubernur Ahok, ahli-ahli dari stakeholder yang ada, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pakar lingkungan.
Dikutip dari Pusat Data dan Informasi LSM Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), disebutkan berbagai perkiraan dampak dari proyek GSW, yakni: 
a. Konflik sosial dari penggusuran 16.855 nelayan. Dimana mereka mengaku tidak prnah diinformasikan dan dilibatkan dalam perencanaan proyek GSW;
b.Proyek GSW diyakini akan semakin memperparah pencemaran di Teluk Jakarta, juga menghancurkan ekosistem mangrove dan terumbu karang yang tersisa. Akibatnya tidak akan ada lagi ikan di pesisir sehingga biaya melaut semakin tinggi dan beresiko;
c. Proyek GSW diperkirakan akan menghalangi hak dasar bagi masyarakat pesisir untuk mengakses sumber daya alam pesisir;
d. Solusi memindahkan nelayan ke rumah susun sangat tidak berpihak kepada kepentingan nelayan. Pembangunan kanal sebagai “pintu masuk dan keluar” nelayan untuk melaut justru mengganggu keberadaan sumberdaya ikan di utara Jakarta. Sebab kehidupan nelayan tidak bisa dijauhkan dari laut;
e. Belum adanya kajian Amdal dan studi komprehensif KLHS membuat GSW lebih berpotensi mencemari lingkungan daripada penyediaan bahan baku air tawar. Dimana debit air sungai yang melambat akan mempercepat proses pembusukan air, sehingga berpotensi menyebarkan penyakit bagi masyarakat nelayan.

Artikel ini ditulis oleh:

Bos Pelindo: Pembangunan Pelabuhan Pengganti Cilamaya Tidak Akan Terealisasi

Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino menyebutkan bahwa pembangunan pelabuhan pengganti pelabuhan Cilamaya yang batal dibangun itu tidak akan terealisasi. Pasalnya, akan sangat sulit untuk melakukan kembali study dari awal.

Seperti diketahui, setelah dibatalkannya proyek pembangunan pelabuhan Cilamaya, Pemerintah berencana untuk membangun pelabuhan di wilayah lain. Santer terdengar pemerintah tengah melirik wilayah Subang.

“Kalau orang disuruh bikin studi lagi dan pakai akal sehat, pasti jawabannya no,” kata Lino saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/4).

Lino juga mengatakan bahwa pembangunan pelabuhan merupakan proyek yang kurang diminati oleh investor.

“Nggak akan jadi. Siapa yang mau biayai? Apalagi bilangnya Subang itu mau dibangun sama swasta. Siapa swasta yang berani bangun pelabuhan?,” ujar Lino.

“Nggak ada swasta di dunia itu bangun pelabuhan. Nanti jalannya siapa yang bikin? Pemerintah commit paling 15-10 tahun baru jadi,” imbuhnya.

Ia menambahkan, terkait membangun pelabuhan di Subang, pihaknya sudah menawarkan diri kepada Pemerintah untuk mengerjakan pembangunan pelabuhan itu.

“Saya nawarin, kalau bisa saya saja yang mengerjakan. Tapi itu jadi feedernya Priok saja, biar konsentrasi volume tetap di Priok. Kalau memang karena janji utang sama Jepang, sudahlah kita kerjain,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Narkotika Jenis CC4 Bisa Sebabkan Pengguna Bunuh Diri

Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso mengatakan, narkotika jenis CC4 memiliki efek yang sangat berbahaya, karena pemakainya bisa melakukan bunuh diri.
“Pemakaian CC4 yang tergolong narkotika golongan I akan berefek halusinasi pada pemakainya. Dalam masa pemakaian yang panjang, pemakai bisa mengalami depresi berat dan menyebabkan bunuh diri,” kata dia di Mabes Polri, Rabu (15/4).
CC4 merupakan salah satu barang bukti yang ditemukan di pabrik narkoba milik terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman. “CC4 berbentuk seperti perangko. Kendati demikian, pengaruhnya jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan ekstasi,” 
Sebelumnya Freddy Budiman dipinjam (bon) dari Lapas Kelas 1 Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, ke Jakarta untuk diperiksa di Mabes Polri.
Meski berada dalam tahanan, Freddy diketahui menjadi pengendali dalam jaringan narkoba internasional. Atas keterangan Freddy, Bareskrim Polri pun berhasil membongkar pabrik narkoba milik pria 38 tahun itu yang berlokasi di Ruko CBD Mutiara, Taman Palem, Cengkareng, Jakbar.
Dari ruko tersebut disita barang bukti berupa 50 ribu butir ekstasi yang diduga dari Belanda, 800 gram sabu-sabu dari Pakistan, 122 lembar narkotika berbentuk perangko (CC4) dari Belgia, 20 telepon seluler, satu buah mesin cetak ekstasi, 25 kilogram bahan baku ekstasi, satu kg bahan pewarna dan 10 kg bahan pelarut.
Dalam berbisnis barang harap tersebut Freddy tidak bekerja sendiri. Dia bekerja sama dengan 11 tersangka lainnya yakni Yanto, Aries, Latif, Gimo, Asun, Henny, Riski, Hadi, Kimung, Andre dan Asiong. Mereka sudah ditangkap polisi.
Andre diketahui merupakan penghuni Lapas Cipinang, Jaktim, sedangkan Asiong merupakan tahanan Rutan Kelas I Jakpus. “Jaringan ini dikendalikan dari rutan,” katanya.
Sementara seorang WN Belanda bernama Laosan alias Boncel masih dalam pengejaran. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Menko Sofyan: Pelarangan Minuman Beralkohol Masih Wacana

Jakarta, Aktual.co — Menko Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan setuju dengan pengaturan terhadap minuman mengandung alkohol, namun untuk pelarangan hingga saat ini masih sebatas wacana saja.

“Yang penting kami setuju dengan adanya pengaturan karena tanpa pengaturan itu bahaya sekali karena akan merusak anak-anak,” katanya setelah mengikuti jamuan makan malam Presiden Joko Widodo untuk Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di Istana Negara Jakarta, Selasa (14/4) malam.

Ia menyebutkan untuk pelarangan terhadap minuman mengandung alkohol hingga saat ini masih wacana. “Kita baru wacana, belum ada pelarangan, pemerintah akan lihat, tapi masih akan panjang lagi diskusi atau pembahasannya,” katanya.

Ia menyebutkan di sejumlah negara, komoditas itu sudah menjadi bagian dari hidup mereka. “Tapi yang penting pemerintah setuju dengan perlunya pengaturan,” katanya.

Namun, ia menekan pengaturan yang dimaksud adalah pengaturan yang tidak berlebihan. “Jangan sampai kita atur yang ‘overregulated’ yang kemudian memberikan dampak yang tidak kita inginkan,” katanya.

Mengenai rencana penerapan pungutan ekspor minyak sawit mentah (CPO), Sofyan mengatakan Keputusan Presiden akan segera diselesaikan dalam waktu secepatnya. “Saya baru pulang dari Rusia, tapi peraturannya sudah jadi, mungkin lusa atau dalam minggu ini akan keluar,” katanya.

Sofyan menjelaskan pemberlakuan pungutan ekspor CPO ditujukan untuk membela kepentingan petani. “Tanpa mengenakan pungutan ekspor maka harga tandah buah segar atau TBS sawit bisa jatuh rendah sekali,” katanya.

Menurut dia, dengan mengenakan pungutan ekspor itu maka konsumen akan mengambil pasokan dari internasional sehingga harga akan naik dan petani akan diuntungkan karena harga TBS akan naik. “Kemudian ada dana untuk peremajaan kebun rakyat, dana untuk riset dan pengembangan sumber daya perkebunan terutama perkebunan rakyat,” katanya.

Ia menyebutkan besarnya pungutan ekspor ditetapkan untuk CPO sebesar 50 dolar AS dan untuk produk lainnya 30 dolar AS per ton.

Artikel ini ditulis oleh:

Polresta Bekasi Kota Ungkap Pembuat Makanan Bekas

Jakarta, Aktual.co — Satuan reserse Polresta Bekasi Kota berhasil menguak peredaran dan produksi makanan bekas yang tidak memenuhi standar di Kampung Rawa Bugel RT 02/12 Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Dari hasil pengungkapan tersebut petugas mengamankanCaswati (39), Kasim dan Wawan. 
“Kita lantas melakukan penggerebekan dan benar di gudang itu memproduksi pangan yang  tidak memenuhi standar keamanan. Kita mengamankan tersangka dan barang bukti,” ujar Kapolres Bekasi Kota, Kombes Pol Rudi Setiawan kepada wartawan, Selasa (14/4).
Dikatakan Rudi dari hasil pengungkapan petugas mengamankan beberapa barang bukti  berupa setengah karung bumbu goreng seberat 900 kg, setengah karung bumbu tabur goreng 800 kg, gula pasir 50 kg, setengah karung tepung gula, satu dus island rasa balado dan rasa keju yang sudah tidak layak.
“Juga mengamankan dua sachet antaka, satu plastik tepung cabe, satu plastik bumbu kuah, satu kantong ekomie seberat  200 kg, dan satu kantong indomie dalam kondisi hancur berat 200 kg yang sudah tidak layak, rusak dan kadarluasa,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Perkiraan Produksi AS Menurun

Jakarta, Aktual.co — Harga minyak global naik untuk keempat hari berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan kontrak AS melonjak setelah laporan pemerintah memperkirakan penurunan produksi dalam minyak serpih (shale) AS.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, patokan kontrak berjangka AS, bertambah 1,38 dolar AS menjadi ditutup pada 53,29 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei, patokan global yang diperdagangkan di London, menetap di 58,43 dolar AS per barel, naik moderat 50 sen dari tingkat penutupan Senin.

“Laporan EIA pada Senin tampaknya terbawa ke hari ini,” kata Robert Yawger dari Mizuho Securities.

Badan Informasi Energi (EIA) Departemen Energi AS mengatakan bahwa produksi dari tujuh wilayah serpih negara itu, yang telah mendorong produksi minyak mentah AS ke rekor tertinggi, tampaknya akan turun 57.000 barel per hari pada Mei.

Para analis mencatat untuk pertama kalinya EIA memproyeksikan penurunan sejak lembaga itu memulai laporan produktivitas pengeboran bulanan pada 2013. “Hal ini menambah kepercayaan kepada keyakinan bahwa harga yang lebih rendah dan penurunan tajam dalam jumlah rig akhirnya berdampak terhadap produksi, mengirim harga untuk menguji tingkat tertinggi yang terakhir terlihat pada awal Februari,” kata Matt Smith dari Schneider Electric.

Tetapi analis Commerzbank menggarisbawahi dampak terbatas dalam konteks pasokan global berlebihan yang telah mendorong harga turun sekitar 50 persen sejak pertengahan 2014. “Dibandingkan dengan kelebihan pasokan saat ini hingga dua juta barel per hari … ini tetap akan menjadi setetes air di lautan,” kata mereka dalam sebuah catatan penelitian.

Pedagang juga memperkirakan kenaikan lagi dalam persediaan minyak mentah AS ke rekor tertinggi baru dalam laporan DoE pada Rabu waktu setempat.

Tim Evans dari Citi Futures memperkirakan stok minyak mentah AS akan meningkat sebanyak empat juta barel untuk pekan yang berakhir 10 April, termasuk kenaikan lain di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI berjangka.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain