29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36758

Dua Hari Terkoreksi, IHSG Berpeluang Rebound

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini Rabu (15/4), First Asia Capital memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound setelah dua hari mengalami koreksi.

“IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5390 dan resisten di 5450,” kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dalam risetnya, Jakarta, Rabu (15/4).    

Ia memaparkan, dari sentimen kawasan, pasar saat ini tengah menanti data ekonomi China seperti data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2015 yang diperkirakan melambat di 7% (yoy) dari periode yang sama sebelumnya 7,4%.

“Dari domestik, selain penantian atas data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2015, pemodal juga akan digerakkan dengan sejumlah isu individual seperti pembagian dividen dan rilis laba kuartal I ini,” ujar David.

Ia menjelaskan, tekanan jual terutama oleh pemodal asing masih mendominasi perdagangan saham kemarin di tengah turunnya minat bertransaksi. Hal itu tercermin dari nilai transaksi di Pasar Reguler yang hanya mencapai Rp4,4 triliun. Penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp502,7 miliar.

“Akibatnya IHSG kemarin kembali koreksi 28 poin (0,5%) di 5419,107. Koreksi yang terjadi dalam dua sesi perdagangan terakhir terutama dipicu antisipasi pemodal atas perkembangan perekonomian domestik dan rilis laba emiten kuartal pertama 2015,” ungkap dia.

“Kemarin Bank Indonesia (BI) kembali menahan tingkat bunga acuannya di 7,5% menyusul meningkatnya ekspektasi inflasi domestik. Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini diperkirakan akan kembali melambat di 5,1% dibandingkan periode yang sama 2014 5,2%,” imbuh dia.

Sementara Wall Street tadi malam berhasil menguat terbatas menyusul respon atas rilis laba kuartal I sejumlah perusahaan dan kenaikan harga saham sektor energi.

Saham Pilihan :
TLKM 2780-2840 Buy, SL 2750
SMGR 12800-13400 Buy, SL 12700
ICBP 14100-14600 Buy, SL 14000
BMRI 11800-12050 Buy, SL 11700
BBTN 1130-1170 Buy, SL 1110
ASRI 630-660 Buy, SL 615
CTRA 1385-1460 BoW, SL 1370
WIKA 3460-3560 BoW, SL 3450
WSKT 1680-1760 Buy, SL 1670
ADRO 940-990 TB, SL 930

Artikel ini ditulis oleh:

BI Rate Tetap, Rupiah Diprediksi Melemah

Jakarta, Aktual.co — Laju Rupiah kemarin berjalan masih melanjutkan pelemahannya . Mulai meningkatnya laju dolar AS dapat berimbas pada kembali melemahnya laju Rupiah.

“Bahkan dengan rilisnya BI rate yang masih tetap bertahan di level saat ini,7,5 persen tidak juga mampu menahan pelemahan Rupiah,” ujar Kepala Riser dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada Rabu (15/4), Reza memprediksikan laju Rupiah berada di bawah target level support 12.955, yakni Rp12.985-12.9 (kurs tengah BI). Dengan tetapnya BI rate dipersepsikan kurangnya daya dorong terhadap Rupiah.

“Sehingga laju Rupiah pun masih cenderung di zona merah. Tetap cermati dan antisipasi jika terjadi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jika Saham Global Positif, Penurunan IHSG Terbatas

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak melemah. Pelaku pasar pun masih dalam posisi jualan melanjutkan aksi jual.

“Kondisi bursa saham Asia yang melemah setelah terimbas penurunan laju bursa saham AS tidak memberikan situasi yang positif pada IHSG,” ujar Kepala Riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Selain itu, tetapnya BI rate di akhir sesi perdagangan yang diikuti makin melemahnya laju Rupiah turut menambah penderitaan IHSG di zona merah. Aksi jualpun tidak terbendung dan IHSG melemah.

Pada perdagangan Rabu (15/4) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.390-5.400 dan resisten 5.440-5.456. Dirinya berharap kondisi dari bursa saham global dapat sedikit lebih positif, sehingga pelemahan dalam beberapa hari ini dapat dimanfaatkan untuk kembali mengakumulasi.

“Dan IHSG pun dapat lebih terbatas penurunanya. Di sisi lain, tetap harus cermati dan antisipasi bila terdapat potensi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dolar Melemah, Wall Street Merangkak Naik

Jakarta, Aktual.co — Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data penjualan ritel lebih lemah dari yang diperkirakann dan IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 dan 2016.

Penjualan ritel AS untuk Maret naik 0,9 persen dari bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan melaporkan Selasa. Angka terbaru itu di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 1,1 persen.

“Biasanya, kenaikan penjualan ritel 0,9 persen dalam sebulan dapat digambarkan sebagai kuat, tapi tidak kali ini, karena kenaikan gagal membalikkan bahkan setengah dari penurunan tiga bulan sebelumnya. Karena, penjualan pada kuartal pertamaluar biasa lemah, yang jatuh 5,0 persen,” kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Greenback berada di bawah tekanan lebih lanjut setelah perkiraan pertumbuhan lebih lemah. Dalam “World Economic Outlook” dua kali setahun yang dirilis Selasa, IMF memproyeksikan pertumbuhan AS akan mencapai 3,1 persen pada 2015 dan 2016, lebih rendah dari ekspektasi Januari masing-masing 3,6 persen dan 3,3 persen.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 persen menjadi 98,762 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0658 dolar dari 1,0569 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4781 dolar dari 1,4675 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7630 dolar dari 0,7587 dolar. Dolar AS dibeli 119,39 yen Jepang, lebih rendah dari 120,07 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9728 franc Swiss dari 0,9777 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2491 dolar Kanada dari 1,2597 dolar Kanada.

Sementara itu, saham-saham di Wall Street sebagian besar berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah laporan laba perusahaan-perusahaan bervariasi dan penjualan ritel AS untuk Maret sedikit mengecewakan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 59,66 poin (0,33 persen) menjadi ditutup pada 18.036,70. Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 3,41 poin (0,16 persen) menjadi berakhir di 2.095,84, sedangkan indeks komposit Nasdaq ditutup turun 10,96 poin (0,22 persen) menjadi 4.977,29.

Artikel ini ditulis oleh:

Pertamina Terus Merugi, KPK Tegaskan Bisa Telusuri

Jakarta, Aktual.co —  PT Pertamina (Persero) selama periode Januari-Februari 2015 mencatatkan kerugian bersih sebesar USD212,3 Juta atau sekitar Rp2,7 triliun (kurs Rp13.000). Penyebab utamanya dikarenakan meruginya bisnis hilir yang mencapai USD368 juta. Kerugian tidak bisa dihindari meskipun dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) periode Januari-Februari 2015 laba ditargetkan sebesar USD280 juta. Sedangkan RKAP laba bersih dalam selama tahun 2015 diproyeksikan sebesar USD1,731 miliar.
Pada pos EBITDA di Januari-Februari 2015 dibukukan sekitar USD402 juta dolar AS, sedangkan dalam satu tahun (2015) diproyeksikan mencapai sebesar USD5,760 miliar turun tipis dari realisasi tahun 2014 yang sebesar USD5,843 miliar.
Menanggapi hal itu, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi, menegaskan pihaknya akan menelusuri, apakah ada kaitan dengan korupsi dalam kerugian yang dialami perusahaan plat merah tersebut.
“Iya bisa KPK telusuri. Kerugian karena apa? (korupsi),” ujar dia, ketika berbincang dengan Aktual.co, Selasa (14/4).
Lebih jauh disampaikan Johan, untuk melakukan hal itu lembaga antirasuah harus lebih dulu melakukan analisa. Karena menurutnya, kerugian yang dialami sebuah perusahaan bisa diakibatkan banyak faktor, salah satunya korupsi.
“Kan bisa macam-macam penyebab rugi sebuah perusahaan,” tandasnya.
Untuk diketahui, KPK pun kini tengah melakukan kajian dibidang Minyak dan Gas (Migas).
Sebelumnya,  Analis Ekonomi AEPI (Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia), Kusfiardi menilai, kondisi yang dialami Pertamina berbanding terbalik dengan amanat Undang-Undang (UU) Perseroan yang menyebutkan bahwa Badan Usaha Plat Merah harus bisa meraup keuntungan.
Oleh karenanya, ia mengusulkan agar adanya audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), untuk menelusuri apaka ada unsur korupsi dalam kerugian tersebut.
“Harus ada audit BPK untuk menelisik lebih jauh apakah dalam kerugian Pertamina ada tindakan memperkaya diri sendiri dan orang lain,” kata Kusfiardi, beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, jika ditemukan unsur tindakan memperkaya diri sendiri atau orang lain, maka sudah seharusnya diproses melalui hukum. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menjeratnya dengan dasar memperkaya diri sendiri atau orang lain yang berakibat pada kerugian perusahaan negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Distamben: 12 Perusahaan Migas Swasta Keruk SDA Kalteng

Jakarta, Aktual.co —  Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kalimantan Tengah mencatat 12 perusahaan besar swasta sedang melakukan eksplorasi minyak dan gas di provinsi ini. Izin eksplorasi perusahaan besar swasta (PBS) bidang migas tersebut seluruhnya berasal dari Pemerintah Pusat, sedang Pemerintah Provinsi hanya mendata.

“Kita tidak punya kewenangan memberi izin, tapi kita kumpulkan data-datanya. Kita punyalah datanya, kalaupun kita tidak punya kewenangan tapi kita punya datanya,” kata Kepala Distamben Kalteng Syahril Tarigan di Palangka Raya, Selasa (14/4).

Sebanyak 12 PBS bidang migas tersebut beroperasi di Kabupaten Barito Utara, perbatasan Barito Utara dan Murung Raya, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, dan Kotawaringin Timur Syahril mengatakan eksplorasi 12 PBS migas harapannya dapat menemukan minyak, sehingga provinsi ini menjadi salah satu penyedia minyak, karena untuk gas akan terealisasi tahun ini.

“Kalau melihat banyaknya pemegang kontrak migas, mudah-mudahan ketemu yang ekonomis, sehingga bisa meningkatkan perekonomian di daerah ini. Itu harapan kita,” katanya.

Kepala Distamben Kalteng mengatakan ada satu PBS di Barito Utara yang akan melakukan eksploitasi gas. Namun eksploitasinya untuk sementara hanya memenuhi kebutuhan Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kabupaten Barito Utara.

Dia mengatakan keberadaan PBS bidang migas, khususnya gas, sangat penting bagi Kalteng, karena sebagian besar di wilayah ini masih belum berlistrik akibat pasokan listrik dari PLN terbatas.

“Sekarang ini kan sudah ada beberapa pembangkit listrik yang dibangun di Kalteng, hanya memang belum seluruhnya selesai. Kemungkinan tahun 2017 Kalteng sudah bebas dari krisis listrik. Mohon dukungannya lah,” demikian Syahril.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain