30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 36772

BKPM Pinta Daerah Permudah Izin investor

Surabaya, Aktual.co —  Guna meningkatkan investasi yang berkualitas serta peningkatan produksi barang dan jasa, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi se-Indonesia di Surabaya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 400 perwakilan BKPMD dari seluruh Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Kepala BKPM Franky Sibarani, mengatakan BKPM mengajak kepada semua BKPM Daerah di seluruh Indonesia untuk menyamakan pandangan agar para investor dengan mudah masuk melalui perijinan yang cepat dan mudah, transparan serta tidak berbelit-belit. Sebab, jika proses tersebut dapat terlaksana, maka dijamin bisa meningkatkan investasi  berkualitas demi pemerataan pembangunan di seluruh daerah.

“Yang penting perijinan itu harus mudah agar dapat menghasilkan investor yang berkualitas. Dengan demikian, maka penyediaan lapangankerja semakin terbuka.” terang Franky Sibarani usai menggelar Koordinasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional (KP3MN), di Surabaya, Selasa (14/4).

Sebab, lanjutnya, jika semua sudah terlaksana, akan berdampak  pada peningkatan lapangan usaha bagi kesejahteraan masyarakat, dan bisa meningkatan investasi dengan target realisasi Rp519 Triliun pada akhir tahun ini.

Franky membeberkan, permudahan ijin misalkan dengan menerapkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)di daerah dengan menggunakan sistem online yang terintegrasi dengan PTSP Pusat.

Dalam catatannya, saat ini Singapura merupakan negara paling tinggi berinvestasi di Indonesia, sebesar USD‎26 miliar. Disusul Jepang sebesar USD12 miliar. Amerika sendiri investasinya ke Indonesia sebesar USD7,4 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Agum: Ketum PSSI Harus Berwawasan Manajer

Jakarta, Aktual.co — Mantan Ketua PSSI Agum Gumelar mengatakan ada empat kriteria yang harus dipenuhi oleh calon Ketua Umum PSSI yang akan bersaing pada KLB di Surabaya, Jawa Timur, 18 April 2015, di antaranya harus berwawasan manajer.

“Ketua PSSI harus disesuaikan dengan tantangan kekinian. Apalagi sepak bola saat ini mulai jadi industri. Makanya harus orang yang berwawasan manajer,” kata Agum Gumelar pada Diskusi Interaktif “Menakar Calon Ketua Umum PSSI Yang Kapabel” di Jakarta, Selasa (14/4).

Selain berwawasan manajer, kata pria yang juga mantan Ketua Umum KONI Pusat ini, kriteria yang harus dipenuhi adalah calon Ketua Umum PSSI harus mau mengabdi dan siap berkorban baik secara materiil dan imateriil.

Ketua Umum PSSI juga harus mampu menjalin komunikasi dengan pemerintah. Bukan saling mengancam. Antara induk organisasi sepak bola Indonesia dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus menjadi mitra.

“Makanya dibutuhkan orang yang mampu menjaga kemitraan dengan pemerintah. Yang jelas PSSI itu bukan bawahan pemerintah tapi mitra,” katanya menambahkan.

Adapun kriteria terakhir yang harus dipenuhi oleh calon Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 adalah figur yang mampu menyatukan seluruh elemen, sehingga tidak akan lagi kubu-kubuan yang selama ini juga menjadi pemicu kurang harmonisnya persepakbolaan nasional.

Pada KLB PSSI di Surabaya, ada sembilan calon yang akan bersaing menjadi Ketua Umum PSSI yang akan bersaing yaitu Djohar Arifin Husin, La Nyalla Mattalitti, Joko Driyono, Ahsanul Qosasih, M. Zein, Subardi, Sarman, Bernhard Limbong dan Syarif Bastaman.

Meski telah menetapkan kriteria, mantan Menteri Perhubungan itu tidak menjelaskan dengan detail siapa dari sembilan calon Ketua Umum PSSI yang mendekati dengan kriteria yang ditetapkan. Bahkan, Agum Gumelar meminta wartawan yang menilai sendiri.

“Menurut kalian ada gak yang sesuai dengan kriteria yang saya tetapkan?,” katanya dengan senyum khasnya.

Jika dilihat dari salah satu kriteria yaitu berwawasan manager, nama Joko Driyono yang saat ini menjadi Sekjen PSSI mempunyai peluang untuk menjadi orang nomor satu di induk organisasi sepak bola Indonesia.

Selain itu, Joko Driyono juga merupakan CEO PT Liga Indonesia yang selama ini mengendalikan kompetisi tertinggi di Tanah Air yaitu Indonesia Super League (ISL). Selain itu ada nama Ahsanul Qosasih. Pria yang saat ini menjadi anggota BPK itu juga sebelumnya sebagai manajer klub Madura United.

Artikel ini ditulis oleh:

Narkotika dan TPPU, Mabes Polri Sita Aset Milik Freddy Budiman

Jakarta, Aktual.co — Freddy Budiman terpidana mati yang kembali berhasil diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri atas kasus kepemimpinan narkotika yang diungkap Mabes Polri di Mutiara Taman Palem Ruko CBD Blok A2 No.16, Cengkareng, Jakarta Barat ternyata memiliki sejumlah harta berlimpah.
Untuk itu Mabes Polri menyita sejumlah aset milik terpidana mati gembong narkoba, Fredy Budiman seperti Residence Kuta Bali yang ditaksir mencapai Rp 3 miliar, dan total aset yang disita mencapai Rp 80 miliar yang diduga merupakan tindak pidana pencucian uang.
“Semua aset-aset pelaku seperti mobil, rumah, gudang, dan Risidence yang berada di Bali kami sita. Totalnya kurang lebih Rp 80 miliar,” ujar Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso saat jumpa pers jumpa pers di Mutiara Taman Palem, Cengkareng, Selasa (14/4).
Dikatakan Budi selain dikenakan pasal narkotika, Fredy Budiman juga akan dikenakan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kata dia, aset Fredy Budiman merupakan hasil jual barang haram tersebut. Namun, nilai Rp 80 miliar itu hanya benda yang terlihat. 
“Nilai itu (Rp 80 miliar) belum termasuk rekeningnya, masih kita lacak dibeberapa Bank,”  katanya. 
Beberapa aset bangunan milik Freddy yang disita oleh Mabes Polri  sambung Budi yakni    ruko di Mutiara Taman Palem, gudang bekas pabrik garmen di Kapuk Kamal Jakarta Barat, rumah di Perum Graha Cikarang, rumah di Perum Central Park Cikarang Utara, rumah di Lebak Bulus Jakarta Selatan, sebuah rumah di kawasan Jakarta Pusat, dan Residence Kuta Bali.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Polisi Himbau Masyarakat Waspadai Narkoba Jenis Perangko

Jakarta, Aktual.co — Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Budi Waseso mengatakan bahwa dari hasil pengungkapan yang dilakukan oleh pighaknya, Mabes Polri mengamankan 50 ribu butir pil ekstasi yang sengaja didatangkan dari Belanda melalui Pakistan yang dikemas dalam makanan ringan.
“Ini 54 ribu butir, dan ini kalau dibuat 1 butir dari Belanda diolah lagi jadi 3 butir dengan kualitas yang berkurang maka bisa mencapai 1 juta pil ekstaksi. Lalu ada CC4 berupa perangko, narkoba jenis baru,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (14/4).
Budi Waseso menghimbau terhadap masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan narkotika baru berupa perangko. Untuk mencegah peredaran narkotika, sambung Budi pihaknya menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti Granat dan Bea Cukai untuk mempersempit ruang gerak peredaran narkotika.
“Kami bekerjasama dengan Granat, dan termasuk Bea Cukai untuk memperempit ruang gerak narkotika agar generasi bangsa tidak rusak,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pelatih Nilai Persipura Kurang Beruntung

Jakarta, Aktual.co — Pelatih Kepala Persipura Jayapura, Osvaldo Lessa, mengatakan bahwa, anak asuhnya kurang beruntung ketika menjamu Maziya SR, Selasa (14/4).

Pasalnya, kedua kesebelasan itu, bermain imbang tanpa gol, dalam lanjutan penyisihan grup AFC Cup 2015, di Stadion Mandala Jayapura.

“Pemain bermain bagus dan banyak peluang yang tercipta, hanya tidak ada satu bola pun yang mau masuk. Kami hanya kurang beruntung,” ucapnya usai pertandingan.

Sementara Pelatih Kepala Maziya, Ali Suzain, mengaku gembira dengan hasil imbang ini, karena target yang diberikan kepada anak asuhnya tercapai.

“Ini pertandingan yang sulit dan seluruh pemain bekerja keras selama pertandingan. Saya sangat puas dengan hasil seri ini,” ujarnya.

Dengan hasil ini, untuk sementara persipura tetap kokoh di puncak klasemen Grup E AFC Cup dengan poin 10 dari empat pertandingan, sedangkan Maziya masih terpaku di urutan ketiga dengan empat poin.

Artikel ini ditulis oleh:

Banyak ‘PR’, Pimpinan KPK Minta Bawahan Tak Lagi Tangkap Tangan Pelaku Korupsi

Jakarta, Aktual.co —Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnain isyaratkan tidak ada lagi Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang bakal dilakukan dalam waktu dekat ini. Pasalnya, hal itu dapat menghambat penyelesaian 36 kasus yang masih mangkrak.

Dia mengatakan, disisa masa jabatan pimpinan KPK yang hanya enam bulan lagi, pihaknya punya rencana untuk mengebut penyidikan 36 kasus tersebut.

“Saya kira OTT itu sudah lah jangan lagi ada, sebab sangat menguras tenaga. Sebab kita kan hanya tinggal enam bulan lagi dan harus selesaikan 36 kasus yang masih ada saat ini untuk jilid 4 tidak terbebani,” harap Zulkarnain di gedung KPK, Selasa (14/4).

Lebih jauh disampaikan Zulkarnain, lembaga antirasuah saat ini tengah menyelesaikan penyidikan tiga kasus utama, yang diantaranya perkara mantan Menteri Agama, Suryadharma Ali (SDA), serta politisi Partai Demokrat, Jero Wacik (JW).

“Maka kasus lama seperti E-KTP, SDA (Suryadharma Ali dan Jero Wacik) kita kebut untuk bisa diselesaikan sebelum pergantian Pimpinan KPK,” pungkasnya.

Seperti diketahui, KPK baru saja menggelar OTT di dua tempat, Jakarta dan Bali, pada Kamis (9/4). Dari tangkap tangan tersebut, Tim Satgas KPK berhasil meringkus politikus PDIP, Adriansyah, bos PT Mitra Maju Sukses, Andrew Hidayat, serta satu anggota polisi berpangkat Brigadir Satu (Briptu), Agung Kristianto.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain