29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37285

Es Balok Berbakteri Terungkap Setelah Warga Alami Keracunan

Jakarta, Aktual.co — Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan bahwa terungkapnya pembuatan es balok tidak layak konsumsi yang mengandung bakteri coliform setelah warga melapor ke Polsek Setia Budi tentang gejala keracunan usai mengkomsumsi es batu yang dijual seorang agen di Jalan Setia Budi I, Kelurahan Karet, Jakarta Selatan.
“Setelah kita ambil sampel di penjual itu, kita periksa ke lab dan hasilnya positif mengandung zat kimia,” ujarnya. 
Seperti diberitakan sebelumnya kepolisian resort Jakarta Selatan menemukan adanya peredaran es balok yang mengandung bakteri coliform ditengah masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 
“Bahan baku es balok diambil dari air anak Sungai Kalimalang Bekasi yang kemudian ditampung dan dicampur bahan kimia seperti kaporit, soda api, tawas, ANP, dan antifoam yang berbahaya serta tidak layak konsumsi,” katanya.
Dikatakan Wahyu bahwa proses pembuatan es balok berbakteri tersebut diangkut menggunakan truk tanki menuju lokasi PT EU di Jalan Rawagelam, Jakarta Timur. Sesampainya di pabrik tersebut es balok langsung diproduksi dan tidak memenuhi standar baku yang higienis.
“Es balok tersebut dijual di warung, depo, dan langsung ke masyarakat. Ini yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Polisi: Pabrik Pembuat Es Balok Berbakteri Sejak 15 Tahun Lalu

Jakarta, Aktual.co — Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan bahwa pabrik pembuat es balok tidak layak konsumsi yang mengandung bakteri coliform telah menjalankan usaha sejak 15 tahun lalu.
“Selama 15 tahun, aksi para pembuat es batu berbahan kimia berbahaya tak pernah terendus aparat,” katanya, Kamis (26/3).
Seperti diberitakan sebelumnya kepolisian resort Jakarta Selatan menemukan adanya peredaran es balok yang mengandung bakteri coliform ditengah masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 
“Bahan baku es balok diambil dari air anak Sungai Kalimalang Bekasi yang kemudian ditampung dan dicampur bahan kimia seperti kaporit, soda api, tawas, ANP, dan antifoam yang berbahaya serta tidak layak konsumsi,” katanya.
Dikatakan Wahyu bahwa proses pembuatan es balok berbakteri tersebut diangkut menggunakan truk tanki menuju lokasi PT EU di Jalan Rawagelam, Jakarta Timur. Sesampainya di pabrik tersebut es balok langsung diproduksi dan tidak memenuhi standar baku yang higienis.
“Es balok tersebut dijual di warung, depo, dan langsung ke masyarakat. Ini yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Polisi Amankan Dua Pembuat Es Balok Berbakteri

Jakarta, Aktual.co — Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap dua tersangka pengedar dan pembuat es balok tidak layak konsumsi yang mengandung bakteri coliform.
“DNN (55), pemilik alat angkut air dan AL (55) penanggung jawab PT EU,” katanya, Kamis (26/3).
Dikatakan Wahyu dari tangan keduanya, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa tiga truk, 116 es balok, tiga alat cetak batu es, amoniak, serta bahan kimia seperti kaporit, soda api, tawas, ANP, dan antifoam.
“Kita masih melanjutkan penyelidikan lebih dalam untuk menelusuri kasus itu,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Waspada, Es Balok Berbakteri Beredar di Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian resort Jakarta Selatan menemukan adanya peredaran es balok yang mengandung bakteri coliform ditengah masyarakat. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan bahwa es balok tersebut diambil dari anak sungai Kalimalang Bekasi yang dicampur zat kimia berbahaya.
“Bahan baku es balok diambil dari air anak Sungai Kalimalang Bekasi yang kemudian ditampung dan dicampur bahan kimia seperti kaporit, soda api, tawas, ANP, dan antifoam yang berbahaya serta tidak layak konsumsi,” katanya, Kamis (26/3).
Dikatakan Wahyu bahwa proses pembuatan es balok berbakteri tersebut diangkut menggunakan truk tanki menuju lokasi PT EU di Jalan Rawagelam, Jakarta Timur. Sesampainya di pabrik tersebut es balok langsung diproduksi dan tidak memenuhi standar baku yang higienis.
“Es balok tersebut dijual di warung, depo, dan langsung ke masyarakat. Ini yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Integrasi Angkutan Umum DKI Molor, Terganjal Berbagai Kendala

Jakarta, Aktual.co —Rencana PT TransportasiJakarta (TransJakarta) untuk mengintegrasikan angkutan umum Kopaja, APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) dan Trans Jabodetabek terkendala lelang. Sehingga belum bisa terealisasi.
Direktur PT TransJ ANS Kosasih mengatakan kesimpulan itu didapat usai pihaknya berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI. “Sebelum dapat melakukan integrasi tersebut kami harus melalui proses lelang awal angkutan pengumpan untuk menentukan harga rupiah per kilometer,” ujar Kosasih, Kamis (26/3).
Dijelaskan dia, angkutan pengumpan adalah angkutan yang membawa penumpang dari luar jalur busway masuk ke dalam jalur busway. Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 17 tahun 2015, ujar Kosasih, TransJakarta yang ditugaskan mengkoordinir dan bekerja sama dengan para operator angkutan pengumpan tersebut. 
Diakuinya, saat ini TransJakarta sedang dalam proses melakukan lelang. April mendatang diperkirakan lelang sudah bisa terlaksana dan integrasi bisa segera dilakukan. Dinas Perhubungan dan Transportasi juga sudah mendukung, bagi operator angkutan pengumpan yang tidak mau mengikuti prosedur tersebut untuk tidak diberi izin masuk jalur busway. 
“Kami yakin semua Operator Angkutan Pengumpan mau bekerja sama dengan kami untuk Transportasi Jakarta yang lebih baik,” ujar dia.
Jika integrasi angkutan umum sudah terealisasi, penumpang tak perlu lagi membayar dua kali saat naik melalui koridor-koridor bus TransJakarta.
Sebelumnya, akhir Januari lalu operator APTB sudah memutuskan bergabung di bawah manajemen PT TransJakarta, lantaran diancam dihapus oleh Dinas Perhubungan. “Semua operator (APTB) bersepakat untuk bergabung di bawah PT Transportasi Jakarta,” ujar Kepala Dishub DKI Benjamin Bukit di Balai Kota, Jakarta, Jumat (16/1) lalu.
Selanjutnya operator APTB diberi waktu tiga bulan untuk lakukan penyesuaian. Sistem pelayanan APTB akan disetarakan dengan standar pelayanan minimum (SPM) TransJakarta. Mulai dari sistem pembayaran, suhu ruangan, kenyamanan penumpang hingga logo. Armada APTB juga hanya boleh beroperasi di jalur TransJakarta. “Dia (APTBD) harus tunduk dengan aturan main TransJakarta yang mana nanti diatur rupiah per kilometer, sehingga tidak ada lagi dualisme tarif,” kata Benjamin.
Jika dalam kurun waktu tiga bulan APTB tidak sanggup memenuhi syarat itu, sanksi berupa pencabutan trayek sudah menunggu. Di saat APTB sudah berhasil ‘ditundukkan’, tidak begitu halnya dengan upaya menarik Kopaja ke dalam manajemen TransJakarta. Rencana awal Maret sudah bisa terealisasi, harus kandas. Kendalanya di urusan keharusan mengganti armada Kopaja, dari bus ukuran sedang menjadi ukuran besar. Hingga hari ini, belum ada kepastian pergantian itu bakal terealisasi.
“Kami akan tanyakan ke pak Tanto (Deputi Gubernur Bidang Industri, perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta, Sutanto Soehodo) dulu bagaimana konsep pergantian bus,” dalih  Benjamin Bukit, Rabu (18/3).
Alhasil, rencana revitalisasi Maret masih ditunda sampai ada kejelasan. Permintaan Deputi untuk menjadikan Kopaja sebagai bus besar itu bertujuan untuk mengangkut penumpang yang selama ini masih menumpuk di halte-halte TransJakarta. 

Artikel ini ditulis oleh:

DPC PDIP Masih Solid Dukung Megawati

Jakarta, Aktual.co — Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Nunukan, Kaltara, menyatakan, Megawati Sukarnoputri yang menjabat Ketua Umum DPP PDIP merupakan sosok pemersatu kader di partai berlambang kepala banteng moncong putih.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nunukan, Lewi di Nunukan, menegaskan pada Kongres PDI Perjuangan yang akan diselenggarakan di Provinsi Bali hanya mengesahkan Megawati Sukarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan pada April 2015.
Ia mengatakan, pada Rakernas partai itu yang diselenggarakan di Semarang, Jateng, seluruh pengurus telah menyatakan mendukung secara aklamasi Megwati Sukarnoputri untuk memimpin PDI Perjuangan lima tahun kedepan.
“Pada kongres nanti di Bali kayaknya hanya mengesahkan saja Ibu Megawati Sukarnoputri menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan karena pada rakernas sebelumnya semua pengurus provinsi dan kabupaten/kota telah menyepakati untuk memimpin lima tahun kedepan,” sebut Lewi yang juga anggota DPRD Nunukan tersebut, Jum’at (27/3).
Menurut Lewi, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Nunukan tetap konsiten dan komit untuk mendukung Megawati Sukarnoputri menjadi ketua umum dengan pertimbangan sosoknya masih menjadi sentral pemersatu kader.
Meskipun banyak kalangan yang menginginkan sosok putri Bung Karno tersebut sudah selayaknya digantikan kader lain, Lewi menegaskan, belum ada yang mampu menyamai ketokohannya di partai itu.
“Belum ada kader yang mampu menyamai ketokohan ibu Megawati Sukarnoputri meskipun banyak yang dianggap sudah layak menjadi ketua umum,” ujarnya.
Ia menilai seluruh pengurus dan kader PDI Perjuangan di Indonesia masih solid mendukung Megawati Sukarnoputri menjadi ketua umum karena masih menghormati kinerjanya yang telah mampu membesarkan partai.
Kemudian Kongres PDI Perjuangan yang dilaksanakan 9 April 2015 hanya membahas masalah program kerja lima tahun kedepan. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain