Kapolda: Ada kelompok Kriminal Bersenjata di Aceh
Banda Aceh, Aktual.co — Aparat keamanan baik TNI dan polisi hingga kini belum berhasil mengendus kelompok mana yang bermain di Aceh. Kejadian terakhir, dua intel TNI tewas yaitu Sertu Indra dan Serda Hendrianto di kawasan Nisam Antara, Aceh Utara.
Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, Rabu (25/3) di Aceh Utara menjelaskan pihaknya dan TNI terus mengejar penembakan dua personel TNI tersebut. Namun, pihaknya belum berhasil memastikan siapa pelakunya. Hingga saat ini, sambung Kapolda, pihaknya telah mendeteksi beberapa kelompok bersenjata di Aceh.
“Pengejaran dilakukan oleh TNI dan polisi, juga ada 50 personel Brimob turut dalam pemburuan pelaku pembunuhan itu,” ujarnya.
Dia menyebutkan, aksi pemerasan dan kasus kekerasan selama ini terjadi di Aceh Utara, dan Aceh Timur.
“Itu tandanya ada kelompok kriminal di Aceh. Ada kelompok Din Minimi, ada juga kelompok lainnya yang melakukan tindak pidana. Namun, kita belum tahu kelompok mana pelakunya. Polres Lhokseumawe dan Kodim Aceh Utara terus bekerja keras dibantu tim Polda Aceh,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya akan mengintensifkan razia senjata api di seluruh Aceh. “Kita imbau bagi masyarakat yang punya senjata api segera menyerahkan senjata itu. Jika tidak, kita akan tangkap dan tindak tegas siapa pun orangnya,” ujarnya. Kapolda menjelaskan, secara umum kondisi keamanan di Aceh masih sangat kondusif.
Seperti diketahui, dua anggota intel Kodim Aceh Utara tewas akibat ditembak setelah diculik kelompok bersenjata api di pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, 23 Maret 2015. Kedua korban adalah Sertu Indra dan Serda Hendrianto.
Kabar penemuan jenazah dua TNI itu telah beredar sejak Senin malam. Pasalnya sejumlah warga dan santri sempat melihat dua jenazah anggota TNI dalam kondisi telungkup, di kebun pinang milik Hj Ramulah warga desa setempat, pinggir jalan Dusun Bate Pila. Keduanya diduga disiksa dan ditembak dalam jarak dekat.
Artikel ini ditulis oleh:















