27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37314

Pemkot Jakbar Bakal Tambal Jalan Berlubang di Kalideres

Jakarta, Aktual.co — Jalan berlubang besar yang berada di Jalan Daan Mogot KM 18, Warung Pojok, RW 05, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, hingga saat ini belum juga diperbaiki. 
Menanggapi hal tersebut Kasie Pemeliharaan Jalan Sudin PU Bina Marga Jakarta Barat, Amri Priyo Santoso mengatakan bahwa jalan berlubang tersebut bukanlah ranah pihaknya melainkan ranah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membetulkan jalan.
“Akan berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk perbaikannya,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (26/3).
Namun, kata dia, untuk sementara pihaknya akan menambel jalan berlubang itu dengan plat besi tebal agar pengguna jalan tidak menjadi korban.
“Untuk sementara sebelum ada perbaikan secara permanen, kami akan menutup lubang dengan plat besi tebal,” tukasnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Belum ada Kaitan Aksi Teror Aceh dengan Tuntutan UU PA

Jakarta, Aktual.co — Insiden penculikan dan pembunuhan dua anggota TNI yang berfungsi di satuan Intel Kodim 0103 Aceh Utara dinilai tidak ada kaitannya dengan tuntutan masyarakat maupun pemerintah Aceh terkait persoalan turunan UU Pemerintah Aceh (PA) yang hingga kini belum tuntas.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Riza Patria menjawab pertanyaan Aktual.co, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/3) malam. Ia menilai jika penembakan yang dilakukan oleh masyarakat bersenjata murni tindakan kriminal.
“Saya kira tidak ada hubungannya (dengan UU PA), penembakan itu semata-mata ya kriminal. Namun kita serahkan kepada aparat penegak hukum untuk menyelidiki motif penembakan tersebut,” ucap dia.
Sementara terkait janji pemerintah pusat untuk segera mensahkan turunan UU PA itu. Riza mengatakan bahwa pemerintah mempunyai komitmen besar untuk memenuhi apa yang sudah menjadi kesepakatan antara Aceh dengan Jakarta.
Kendati demikian, sambung dia, tentunya tidak dapat diputuskan dan disahkan secara terburu-buru, perlu waktu, dan sebagian sudah ada progres yang dilakukan oleh pemerintah pusat, seperti tentang badan pertanahan menjadi badan pertanahan Aceh kan sudah berubah.
“Namun demikian dari kunjungan komisi II ke Aceh dan melakukan dialog bahwa, masyarakat ataupun pemerintahnya ingin lebih cepat prosesnya. Sementara pemerintah pusat memerlukan waktu agar lebih lengkap, lebih konprehensip dan bisa lebih baik gitu,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Ini Penjelasan Menkeu Bambang Terkait Enam Kebijakan Turunkan CAD

Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) beberapa hari terakhir mengalami penguatan hingga di bawah level Rp13.000. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) hari ini, Rupiah berada pada level Rp12.932 menguat 0,31 persen dibanding hari sebelumnya.

Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan penguatan Rupiah tersebut disebabkan oleh dua faktor. Pertama karena tekanan terhadap Dolar AS menurun dan kedua pemerintah bersama otoritas moneter serius atasi masalah current account deficit (CAD).

Bambang juga mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan beberapa paket kebijakan untuk menurunkan CAD, diantaranya penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) Sementara dan Bea Masuk Tindak Pengamanan (BMTP) Sementara. “Barang impor yang terkena tuduhan dumping akan dikenakan bea masuk untuk sementara, meskipun belum ada kepuusan dari Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) atau Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI),” ujar Bambang di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (25/3).

Selanjutnya yaitu revisi PP Nomor 52 Tahun 2011 tentang fasilitas pengurangan pajak penghasilan (PPh) atau tax allowance. Menurutnya, perusahaan yang mengekspor dan melakukan reinvestasi akan mendapatkan pengurangan PPh.

“Ketiga, meningkatkan porsi biodiesel dari 10 persen menjadi 15 persen,” kata dia.

Lebih lanjut dikatakan Bambang, paket kebijakan keempat adalah pendirian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibidang reasuransi untuk mengurangi penggunaan reasuransi asing. Kelima, memperlancar remitansi atau jumlah kiriman uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI).

“Keenam yaitu akses bebas visa kepada empat negara untuk mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, yaitu China, Korea, Jepang, dan Rusia,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada Rabu (25/3) sore Komisi XI DPR RI memanggil Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner LPS dalam rapat kerja. Rapat yang berlangsung selama enam jam tersebut membahas pelemahan Rupiah beberapa waktu lalu dan upaya yang diakukan pemerintah dengan otoritas moneter untuk mengatasinya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kunjungi Puncak Jaya, Jokowi akan Lakukan Dialog dengan Pentolan OPM

Jakarta, Aktual.co — Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) agendakan kunjungi Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada awal Mei 2015.
“Pak Presiden Joko Widodo merencanakan kunjungi Papua, terutama ke Puncak Jaya dan akan bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat dan adat di sana,” kata Mayjen TNI Fransen G Siahaan di Kota Jayapura, Papua, Rabu (25/3).
Ia mengemukakan, berdasarkan informasi yang diterimanya Presiden Jokowi akan bertemu dan berdialog dengan pentolan kelompok garis keras yang kerap kali membuat kekacauan di Puncak Jaya dan sekitarnya. Jokowi akan berdialog dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yaitu kelompok Goliat Tabuni dan kawan-kawan.
“Bisa saja dalam kunjungan Pak Presiden Jokowi, Goliat Tabuni turun gunung dan menyerah, serta berdialog,” katanya.
Tentunya, kata Fransen, pihaknya akan menerima dengan baik jika hal itu terjadi. Apalagi, Goliat Tabuni sudah berusia 60 tahun dan mulai ditinggalkan pengikutnya.
“Jika Goliat Tabuni menyerah kami akan menerima dengan baik. Saat ini saja, kami menerima 23 pengikutnya yang telah menyatakan kembali ke pengkuan NKRI, dan mereka minta dibangunkan delapan honai. Ini tanda bahwa Goliat sudah ditinggalkan bawahannya,” katanya.
Ia menegaskan bahwa kapan pun Goliat Tabuni ingin menyerah atau turun gunung dan bergabung dengan saudara-saudaranya untuk mengisi pembangunan tetap diterima dengan tangan terbuka.
“Goliat turun membawa senjata ataupun tidak, kami tetap menerimanya. Sebab dia juga warga Indonesia, yang masih beda pandangan dan perlu dirangkul. Goliat saat ini memegang sekitar 40 pucuk senjata api,” katanya.
Mengenai kesiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Puncak Jaya, Fransen menyampaikan bahwa pihaknya telah membangun lima unit helipad sebagai landasan mendaratnya helikopter, selain persiapan lainnya.
“Sementara untuk keinginan 23 pengikutnya Goliat Tabuni, agar dibangunkan honai sudah saya sampakan ke KASAD dan KASAD telah memerintahkan kepada kami untuk segera melakukan pembangunan,” katanya.
KASAD mengatakan, lanjut Fransen, akan membantu biaya pembangunan honai tersebut, dimana untuk membuat satu unit honai dibutuhkan dana sekitar Rp75 juta dan akan dibangun sebanyak 10 unit honai.
“Waktu saya untuk membangun honai itu hanya sebulan, dan kemarin ada pihak BUMN menyatakan siap membantu. Tetapi, ada atau tidak ada bantuan, kami siap bangun, karena itu perintah KASAD dan Panglima TNI untuk sejahterahkan rakyat,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Menkeu Bambang: Stabilisasi Ekonomi Tidak Korbankan Target Pertumbuhan

Jakarta, Aktual.co — Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan proses stabilisasi yang dilakukan pemerintah melalui penerbitan paket kebijakan untuk mengatasi masalah defisit transaksi berjalan, tidak akan mengorbankan target pertumbuhan. “Stabilitas itu bukan berarti mengorbankan pertumbuhan, karena stabilitas yang kita mau tidak mengorbankan pertumbuhan,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/3) malam.

Bambang menjelaskan upaya pemerintah untuk menjaga stabilisasi perekonomian sangat penting, karena bisa mendorong investasi di Indonesia, namun fokus jangka pendek tersebut tidak akan mengabaikan pencapaian target pertumbuhan. “Pertumbuhan itu datangnya dari APBN dengan alokasi belanja infrastruktur mencapai Rp290 triliun, PMN BUMN sebesar Rp70,4 triliun, ditambah dari investasi langsung (FDI) dan konsumsi rumah tangga dengan menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan stabilisasi ekonomi sangat penting dalam mendukung pencapaian pertumbuhan yang inklusif berkelanjutan dan memberikan pondasi fundamental yang kuat, agar perekonomian nasional bisa tumbuh lebih tinggi sesuai harapan.

Bambang mengatakan keterlambatan dalam melakukan stabilitas dan reformasi, membuat Indonesia yang pernah mengalami pertumbuhan ekonomi 7 persen pada periode 1990-1997, justru mengalami krisis finansial pada 1998. “Stabilitas tidak boleh dilupakan sama sekali, sekali kita lupa pada stabilitas, yang terjadi seperti di 1998. Siapa sangka Indonesia akan kolaps, padahal ekspor luar biasa terutama manufaktur yang berbasis padat karya, tetapi kita lupa menjaga stabilisasi khususnya di sektor keuangan,” ujarnya.

Ia optimistis target pertumbuhan masih bisa tercapai, seperti yang telah tercantum dalam RPJMN 2015-2019 sebesar rata-rata 7 persen dalam lima tahun dan mencapai 5,7 persen sesuai asumsi dalam APBN-P 2015, meskipun pemerintah sedang melakukan stabilisasi.

Namun, proses stabilisasi perekonomian ini tidak akan dilepas mengikuti perkembangan yang ada, karena pemerintah tetap memberikan pengawasan agar investor tidak terlalu khawatir dengan perkembangan ekonomi dalam negeri.

“Stabilisasi tidak membiarkan perekonomian jalan begitu saja, misalkan kredit kita mudahkan, kemudian ‘monetary easing’, itu malah bisa ‘overheating’ dan itu yang ditakutkan investor,” kata Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Kurs Rupiah Meleset Jauh dari Target APBN-P 2015, Ini Tujuh Keputusan DPR

Jakarta, Aktual.co — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI dengan empat lembaga keuangan tinggi negara pada Rabu (25/3) malam menggelar rapat dengar pendapat terkait stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Adapun empat lembaga keuangan itu adalah Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Rapat yang dipimpin Ketua Komisi XI Fadel Muhammad dan dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Gubernur BI Agus Martowardojo, dan Pelaksana Tugas Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan ini membahas terkait kurs rupiah yang saat ini telah melenceng jauh dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang sebesar Rp 12.500 per dolar AS.

Seperti diketahui, sejak sebulan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah, hingga berada di kisaran Rp 13.000 per dolar AS. Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) nilai tukar rupiah mulai masuk ke level Rp 13.000 per dolar AS pada 9 Maret 2015. Hanya dalam dua hari kemarin rupiah sempat berada di bawal level tersebut yaitu Rp 12.972 per dolar AS pada 24 Maret dan Rp 12.932 per dolar AS pada 25 Maret.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual.co, sebanyak tujuh kesimpulan diputuskan dalam rapat tersebut. Adapun keputusan dalam rapat rupiah kali ini, antara lain:
1. Komisi XI DPR memandang bahwa kondisi fluktuasi nilai tukar rupiah pada saat ini dalam rentang yang harus mendapatkan perhatian secara khusus oleh pemerintah dan BI karena sangat berpengaruh terhadap rakyat Indonesia.

2. Komisi XI DPR meminta pemerintah dalam rangka memperbaiki defisit transaksi berjalan perlu menjalankan paket kebijakan yang ditujukan untuk perbaikan struktural dengan tetap memperhatikan aturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Komisi XI DPR RI meminta kepada pemerintah terkait dengan paket kebijakan yang mewujudkan L/C untuk ekspor produk sumber daya alam diwajibkan adanya sehingga kebijakan tersebut dapat terlaksana dengan efektif.

4. Komisi XI DPR meminta kepada pemerintah, BI, dan OJK untuk melaksanakan amanat UU No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang yang mewajibkan semua trasanksi jual beli barang di dalam negeri menggunakan rupiah terkait dengan masih banyaknya instansi pemerintah dan BUMN yang bertransaksi dengan dolar AS. Diminta agar pemerintah segera memerintahkan BUMN-BUMN untuk mengakhirinya dan menggunakan sanksi lagi yang tidak mengindahkannya.

5. Komisi XI DPR RI meminta kepada pemerintah dan BI untuk menyiapkan paket kebijakan yang dapat mendorong ekspor manufaktur dan pertumbuhan industri subsitusi impor dengan kebijakan investasi dalam rangka pengurangan ketergantungan bahan baku dan penolong.

6. Komisi XI DPR RI meminta kepada pemerintah untuk melakukan upaya khusus (peningkatan kepatuhan, perbaikan SPT, perluasan basis pajak) terkait dengan target penerimaan negara dari sektor perpajakan dalam APBN-P 2015.

7. Komisi XI DPR meminta kepada OJK dalam rangka mewujudkan sistem keuangan inklusif dilakukan dengan penyiapan kelembagaan sumber daya manusia dan aturan agar kebijakan tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama UMKM.  

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain