25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37334

Berikan Filosofi Kehidupan, Kerabat Tunggu Jenazah Alm Yani ‘Libels’

Jakarta, Aktual.co — Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Penyanyi senior, Yanni Djunaedi alias Yanni ‘Libels’ wafat, pada Rabu (25/3) pagi.

Addie MS melalui akun Twitter-nya @addiems mengucapkan, belasungkawa mendalam atas kepergian Yanni Libels, “Selamat jalan, Yani Trio Libels… Innalillahi wa inna ilaihi roji’un,” kicaunya.

Di tempat berbeda, presenter Alvin Adam juga menunjukkan rasa belasungkawanya, “Inna lillahi wa inna illaihi rojiun, telah berpulang sobat kami Yani Libels.”

Untuk diketahui, Yani menghembuskan napas terakhir di Bandara Bangka Belitung. Namun demikian, belum diketahui penyebab kepergian suami Ervie Yuniarti tersebut. Dari kerabat terdekatnya, Yani dikabarkan sempat mengalami kejang-kejang di toilet.

Diberitakan sebelumnya, kabar meninggalnya Yani ‘Libels’ membuat sejumlah artis kaget. “Innalillahi Wainna Illaihi Rojiiun … ya Allah kaget bgt brsan dgr sahabat tercinta Yanni Libels meninggal dunia..seorang kakak yg paling belain gw wkt di Libels..In Shaa Allah Khusnul Khotimah..Pintu Sorga menunggu mu Kakakkuuuu,” tulis Armand Maulana di akun Instagram-nya sekaligus memajang fotonya bersama Yanni.

Addie MS melalui akunnya ‏@addiems mengucapkan dukacita atas kepergian Yanni Libels. “Selamat jalan, Yani Trio Libels… Innalillahi wa inna ilaihi roji’un,” kicaunya.

Demikian juga presenter Alvin Adam yang mengucapkan rasa belasungkawanya, “Inna lillahi wa inna illaihi rojiun, telah berpulang sobat kami Yani Libels.”

Sebelum meninggal, Yanni Libels sempat memperbaharui statusnya di akun Facebook.

Yani yang meninggal di dalam pesawat sempat mengumumkan penerbangannya.

“On Board With Sriwijaya air……Bismillah…,” tulisnya beberapa jam lalu.

Sehari sebelumnya, Yani juga sempat memperbaharui status dan mengunggah foto. Dalam catatan di statusnya, Yani seolah memberikan filosofi kehidupan, melakukan yang terbaik selama diberi kesempatan.

Berikut status Yani: INI BUKAN NASEHAT. “SAYA PIKIR……SAYA PIKIR… “
Saya pikir, hidup itu harus banyak meminta ~ ternyata harus banyak memberi.
Saya pikir, sayalah orang yang paling hebat ~ ternyata ada langit di atas langit.
Saya pikir, kegagalan itu final ~ ternyata hanya sukses yang tertunda.
Saya pikir, sukses itu harus kerja keras ~ ternyata kerja cerdas
Saya pikir, kunci surga ada di langit ~ ternyata ada di hatiku.
Saya pikir, Tuhan selalu mengabulkan setiap permintaan ~ ternyata Tuhan hanya memberikan yang kita perlukan.
Saya pikir, makhluk yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar, atau yang paling kuat ~ ternyata yang paling cepat merespon perubahan.
Saya pikir, keberhasilan itu karena turunan ~ ternyata karena ketekunan.
Saya pikir, kecantikan luar yang paling menarik ~ ternyata inner beauty yang lebih menawan.
Saya pikir, kebahagian itu ketika menengok ke atas ~ ternyata ketika melihat ke bawah.
Saya pikir, usia manusia itu di ukur dari bulan & tahun ~ ternyata di hitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.
Saya pikir, yang paling berharga itu uang & Kekuasaan -emas- permata ~ Ternyata BUKAN juga ……yang paling Penting dan Paling mahal itu “KESEHATAN dan NAMA BAIK”.

Sahabat almarhum Yani, manager Ronny Sianturi, Abay, jenazah saat ini masih diterbangkan menuju Bandara Soekarno Hatta. Ia masih akan memastikan bagaimana kronologi tersebut.

“Meninggalnya di dalam pesawat. Saya belum pasti bagaimana kejelasannya, yang pasti saya sedang menuju Bandara Soekarno Hatta,” terangnya kepada Aktual.co, hari ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Wow, DPRD Tangerang Minta Rp26 Miliar Untuk Rapat di Hotel Berbintang

Jakarta, Aktual.co — DPRD Kabupaten Tangerang, Banten, meminta tambahan dana pada APBD 2016 sebesar Rp26 miliar untuk berbagai kegiatan termasuk uang rapat di hotel berbintang.

“Rapat di hotel diperbolehkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) maka perlu tambahan anggaran,” kata Sekretaris DPRD Kabupaten Tangerang Surya Wijaya di Tangerang, Rabu (25/3).

Surya mengatakan sebelumnya memang ada larangan dari Menteri PAN dan RB sehingga anggaran untuk rapat itu dibatalkan sebesar Rp22 miliar.

Pihaknya mencatat bahwa anggaran untuk mengadakan rapat di hotel dan tempat lain selama setahun sebesar Rp4 miliar.

Namun biaya tambahan Rp26 miliar tersebut termasuk untuk perjalanan dinas ke luar kota, tunjangan lauk pauk, anak dan istri serta tunjangan lainnya.

Meski begitu pihaknya mengurangi honor rapat harian yang sebelumnya Rp900 ribu menjadi Rp300 ribu dan termasuk biaya perjalanan dinas.

Pihaknya mengharapkan usulan tambahan anggaran itu disetujui dan dapat digunakan pada tahun 2016.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Tangerang Hery Heryanto mengatakan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) membahas sebanyak 14 ribu kegiatan.

Hery menambahkan pada Musrenbang itu alokasi dana sebesar Rp6,7 triliun dan bagi yang tidak perlu untuk kepentingan publik terpaksa dicoret.

Hal itu, katanya, sesuai arahan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar agar memprioritaskan anggaran untuk bidang pendidikan, kesehatan dan insfrastruktur.

Pihaknya membahas unsulan tersebut dan kemudian diusulkan ke DPRD setempat melalui Badan Anggaran agar disahkan menjadi APBD.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Penyeimbang, Demokrat Tak Dukung Hak Angket Menkumham

Jakarta, Aktual.co — Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan bahwa fraksinya menolak hak angket yang akan diajukan beberapa fraksi Koalisi Merah Putih untuk Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
“Kami sama sekali tidak mendukung (hak angket untuk Menkumham) karena Partai Demokrat berposisi sebagai penyeimbang,” kata Ruhut, di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (25/3).
Dia menegaskan, tidak akan ada kader Demokrat yang melenceng dari keputusan partai. Namun, partainya belum memikirkan apakah akan memberikan sanksi kepada kader yang tidak mematuhi perintah partai.
“Kami patuh (pada perintah) Ketua Umum Partai Demokrat, kami menahan diri dahulu dan biarkan melihat suasananya,” ujar Ruhut.
Anggota Fraksi Partai Demokrat Saan Mustofa mengatakan alasan partainya menolak hak angket itu karena posisi Demokrat dalam posisi sebagai partai penyeimbang.
Menurut dia Demokrat tidak akan masuk dalam Koalisi Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat, serta tidak ingin masuk di dalam ranah partai lain.
“Insya Allah tidak ada (kader Demokrat yang tidak mematuhi perintah partai),” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Korupsi Payment Gateway, Denny Kedapatan Buka Rekening Dua Vendor

Jakarta, Aktual.co — Tersangka kasus dugaan korupsi ‘payment gateway’ Denny Indrayana memiliki peran sentral dalam kasus yang melibatkan dua vendor yakni PT Nusa Inti Artha (Doku) dan PT Finnet Indonesia.
Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan mengatakan, Denny berperan untuk menginstruksikan penunjukan dua vendor dalam pelayanan sistem paspor secara elektronik, sekaligus fasilitator untuk mengoperasikan sistem tersebut.
“Satu rekening dibuka atas nama dua vendor itu. Uang disetorkan ke sana, baru disetorkan ke bendahara negara. Nah, ini yang menyalahi aturan, harusnya langsung ke bendahara negara,” ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/3).
Dikatakan Anton, penyidik masih menunggu hasil audit kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam program tersebut. Adapun perkara yang bergulir sejak Juli hingga Oktober 2014 itu kerugian negara mencapai Rp 32.093.692.000 atau 32 milyar, serta dugaan adanya pungutan tidak sah (Pungli) sebesar Rp 605 juta.
Sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana terus bermanuver untuk menggol kan pelayanan sistem tersebut. Kendati para staf di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM tak setuju dengan program itu. Namun, Denny tetap ngotot agar sistem layanan tersebut berjalan.
“Sebelumnya, ada proyek yang dilaksanakan, namanya Simponi. Ini program pembuatan paspor secara elektronik juga, malahan tidak dipungut biaya. Tapi Denny tetap mau sistem payment gateway yang berjalan,” lanjut Anton.
Soal apakah ada aliran dana dari rekening itu ke rekening pribadi Denny, Anton mengakui hal itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Begitu juga soal apakah ada keterkaitan antara dua vendor tersebut dengan pribadi Denny. Anton juga mengatakan bahwa kemungkinan akan ada yang dijadikan tersangka lagi setelah Denny.
“Bukan hanya satu tersangka, tapi baru satu. Karena tersangka ini akan merembet ke yang lain,” ujar Anton.
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi menetapkan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana sebagai tersangka. Denny diduga kuat menyalahgunakan wewenang dalam program sistem pembayaran pembuatan paspor secara elektronik.
Penyidik mengenakan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 dan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP Juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP tentang penyalahgunaan wewenang secara bersama-sama.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kisruh APBD, Ahok dan Pimpinan DPRD Sulit Berdamai

Dari kiri ke kanan, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek MDevt M, Ketua Komite IV DPD RI Cholid Mahmut MT dan Direktur Ekesekutif Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi saat menjadi narasumber pada Dialog Kenegaraan yang bertema “APBD Pro Siapa? (Kasus Penyusunan dan Pembahasan RAPBD DKI Jakarta) di Cofe Corner DPD, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (25/3/2015). Kisruh APBD 2015 antara DPRD dan Ahok diprediksi tidak akan menemukan jalan damai. Sebab, antara kedua pihak tidak ada lagi saling percaya. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

OECD: Sistem Keuangan Indonesia Masih Didominasi Sektor Perbankan

Jakarta, Aktual.co —  Organisasi untuk kerjasama dan pembangunan ekonomi atau Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan ekonomi Indonesia, salah satunya dengan memperluas dan memperdalam sistem keuangan.

Berdasarkan data OECD, sistem keuangan Indonesia didominasi oleh sektor perbankan. Sektor ini memegang 79 persen aset sektor keuangan pada tahun 2013, sehingga hal tersebut menyisakan ruang yang sedikit bagi lembaga keuangan lainnya. Selain itu, perusahaan asuransi memegang sekitar 10 persen dari aset sektor keuangan lainnya dan kurang dari 3 persen dipegang oleh dana pensiun.

“Indonesia perlu mempercepat pendalaman perluasan sistem keuangannya dengan cara mendorong tabungan dalam negeri formal,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) OECD, Angel Gurria di Jakarta, Rabu (25/3).

Lebih lanjut dikatakan dia, pemerintah Indonesia juga perlu memfasilitasi mobilisasi dana dari lembaga non-bank untuk membiayai investasi, khususnya dalam bidang infrastruktur. Menurutnya, hal tersebut akan dapat memperbaiki stabilitas keuangan dan meningkatkan liquiditas.

“Volatilitas dalam arus masuk modal telah menimbulkan perubahan yang tajam secara berkala dalam nilai Rupiah, obligasi dan harga saham,” kata dia.

Gurria juga mengatakan agar pihak yang berwenang perlu melanjutkan upaya untuk mengembangkan pasar valuta asing dan menurunkan premi risiko pada aset berdenominasi Rupiah yang mendasari transaksi.

“Dengan cara menggeneralisasi transaksi lindung nilai dan opsi untuk mengurangi dominasi transaksi spot serta secara progresif menghapuskan pembatasan terhadap deposito bank berdenominasi valuta asing,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain