Rupiah Melemah, Bahan Baku Tas dan Koper Naik 10 Persen
Jakarta, Aktual.co — Kalangan pengusaha melalui industri tas dan koper (Intako) di Jawa Timur berharap posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kian menguat pada waktu dekat supaya bisnis mereka semakin berkembang.
“Apabila rupiah tidak melemah seperti sekarang, kenaikan bahan baku bisa mencapai lima hingga 10 persen,” kata Ketua Intako Jatim, Syihabuddin, di Surabaya, ditulis Selasa (24/3).
Di sisi lain, ungkap dia, jika pelemahan rupiah terus terjadi maka upaya menaikan harga jual lima persen saja akan sangat memberatkan masyarakat sebagai konsumen. Oleh sebab itu, pada tahun 2015 pihaknya akan menggenjot produksi tas dengan kulit asli.
“Melalui solusi itu, kami mampu menyiasati pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Di samping itu, kami tidak lagi bergantung pada impor karena bahan bakunya lokal,” ujarnya.
Apalagi, jelas dia, untuk memproduksi tas kulit maka hampir seluruh bahan bakunya berasal dari lokal. Lalu, hanya satu hingga dua persennya impor khususnya untuk aksesoris.
“Sementara itu, kini potensi pasar tas kulit asli sangat besar. Apalagi, animo masyarakat terhadap komoditas itu kian besar mengingat sedang menjadi tren,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini fashion sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Bahkan, mereka mulai memahami bahwa produk lokal jauh lebih berkualitas dibandingkan barang impor.
“Misal, dengan harga Rp500.000 konsumen hanya mendapat satu tas impor berbahan kulit sintetis di pusat perbelanjaan. Tapi, di Tanggulangin sudah bisa membeli tas berbahan kulit asli,” katanya.
Meski begitu, sebut dia, pihaknya mengakui bahwa produk asal Tiongkok lebih unggul dalam tahap finishing. Akan tetapi, jika dilihat dari kualitas maka produk Indonesia lebih kompeten karena pengalamannya sejak tahun 1990.
“Oleh karena itu, hingga sekarang kami sampai kekurangan tenaga kerja terampil untuk menggarap tas kulit asli. Apalagi, memang dibutuhkan keterampilan khusus untuk membuat tas lokal bersaing menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















