Jakarta, Aktual.co — Jimmy Tabuni, Minggu (22/3) berhasil ditangkap tim khusus Polres Kota Jayapura, sekitar pukul 17.00 WIT di kawasan Angkasa, Kota Jayapura, karena diduga sebagai pelaku penikaman terhadap Mathen Luther Rontini, adik Kapolres Kota Jayapura, Akbp Jeremias Rontini.

Data yang dihimpun, Minggu mengungkapkan, Jimmy ditangkap setelah Timsus berupaya mencarinya sejak Kamis (19/3) setelah dia diduga menikam korban dikawasan ruko Pasifik Permai Kota Jayapura sekitar pukul 03.00 WIT.

Aksi penikaman itu berawal dari pengeroyokan yang dilakukan pelaku bersama rekan-rekannya yang berjumlah enam orang.

Selain Jimi, Timsus juga sudah mengamankan rekan lainnya yakni Rian.

Keduanya kini berada di Mapolres Kota Jayapura untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige dalam keterangannya mengatakan dari laporan yang diterima terungkap, pengeroyokan itu berawal saat rekan korban Petu Karubaba dan Yosep Ayomi dicegat oleh sekelompok orang di ruko.

“Para pencegat sekitar enam orang yang kemudian tanpa kejelasan mengeroyok sehingga dua rekan Marten berusaha lari menyelamatkan diri ke arah Hotel Swissbell namun tetap dikejar,” katanya Kombes Patrige seraya menambahkan, aksi itu kemudian diberitahukan ke korban, Marten Luther Rontini, yang merupakan pemilik motor.

Tidak jelas bagaimana kejadiannya tiba-tiba Marten sudah berlumuran darah akibat luka ditikam, kata Kombes Patrigen, seraya menambahkan, saat ini polisi masih memeriksa tersangka untuk mengetahu motifnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta, Aktual.co — Aparat Kepolisian Resor Lumajang, Jawa Timur, masih mengembangkan penemuan sekitar 100 batang pohon ganja yang tumbuh subur di pekarangan rumah kosong di Jalan Pisang Agung Nomor 32 Kecamatan Kota Lumajang.

“Mohon maaf, semuanya agar bersabar karena kami masih melakukan pengembangan dan belum ada rilis resmi,” kata Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin melalui pesan singkat, Minggu malam (22/3).

Informasi yang dihimpun di lapangan, sebanyak lima orang yang sering berada di lokasi penemuan tanaman ganja dan diduga mengetahui asal usul penanaman ganja itu diperiksa secara intensif oleh petugas Narkoba Polres Lumajang dan status mereka masih terperiksa.

Petugas kepolisian juga melakukan tes urine terhadap kelima orang terperiksa untuk membuktikan apakah mereka terlibat dan menggunakan barang haram tersebut atau tidak.

Polisi, TNI, Badan Narkotika Nasional (BNN) Lumajang mencabut tanaman ganja yang tingginya bervariasi berkisar 30 cm hingga 2,5 meter untuk diamankan sebagai barang bukti dan dibawa ke Mapolres Lumajang.

Sekitar 100 batang pohon ganja itu tumbuh subur di pekarangan belakang rumah Ufidah Istifarini Munif yang sudah kosong belasan tahun karena pemilik rumah itu berdomisili di Gayungsari Surabaya.

“Rumah itu kosong sudah belasan tahun dan saya datang ke Lumajang untuk mengikuti acara reuni SMA, sehingga saya kaget dengan tanaman yang diduga ganja tumbuh subur di belakang rumah,” kata Ufidah saat dihubungi per telepon di Lumajang.

Perempuan yang biasa dipanggil Hj. Upit Munif itu akhirnya melaporkan penemuan itu ke Polres Lumajang, setelah mendapat kepastian dari temannya yang menjadi polisi membenarkan kalau tanaman tersebut merupakan ganja.

“Setelah meminta kepastian dari teman saya yang menjadi polisi, saya segera melaporkan hal itu ke Polres Lumajang karena saya tidak tahu menahu siapa yang menanam tanaman ganja sebanyak itu,” paparnya.

Menurut dia, rumahnya memang kosong dan tidak dihuni, namun ada beberapa anak pecinta alam yang menghuni di sebelah rumah induk dan dulu juga pernah dijadikan kafe.

“Pekarangan saya luasnya sekitar 15 x 10 meter persegi dan diperkirakan batang pohon ganja berjumlah lebih dari 100 pohon baik yang ditanam di polibag maupun tanah,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh: