30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37445

Oesman Sapta: Pemberitaan Media Turunkan Popularitas Jokowi

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Oesman Sapta Odang mengatakan bahwa salah satu faktor merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pemberitaan di media massa.

Menurut dia, masih banyak media yang memberitakan seputar pemerintahan Jokowi yang tidak akurat kebenarannya.

“Penurunan ini juga dikarenakan pemberitaan media yang tidak benar. Masih ada miskomunikasi dari media yang menyebabkan masyarakat salah persepsi terhadap Jokowi. Kalau media salah informasi, ribuan masyarakat jadi tertipu dong,” kata Oesman di Jakarta, Minggu (22/3).

Menurutnya, media juga harus adil dan menggunakan hati nurani agar masyarakat tidak beranggapan buruk terhadap seseorang.

“Media itu harus pakai hati nurani juga. Kalau kalian benci sama saya, terserah. Tapi pakai hati nurani dong,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk menanggulangi masalah tersebut, dibutuhkan perbaikan moral dan tanggung jawab media. Agar informasi yang disampaikan kepada masyarakat itu benar sesuai fakta.

“Tanggung jawab moral media itu perlu. Jika anda salah memberitakan, maka ribuan masarakat akan salah beranggapan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Angka Kemiskinan NTB Bisa Bertambah

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar mengkhawatirkan dampak kebijakan yang tidak populis sejumlah menteri di Kabinet Kerja akan berdampak terhadap bertambahnya angka kemiskinan di Nusa Tengga Barat.

“Larangan pegawai negeri sipil rapat di hotel, moratorium penempatan tenaga kerja Indonesia informal keluar negeri, larangan menangkap benih lobster, tentu mengguncang perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB),” katanya ketika dihubungi dari Mataram, Minggu (22/3).

Menurut Ketua DPD Partai Gerindra NTB ini sektor swasta merupakan salah satu sektor andalan di daerah pemilihannya.

Oleh sebab itu, kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mengguncang perekonomian NTB yang terus mengejar target peningkatan pertumbuhan.

Kebijakan pemerintah pusat yang juga dinilai tidak populis adalah larangan menangkap benih lobster ukuran satu sampai tiga centimeter oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menghilangkan sumber pendapatan ribuan nelayan di daerahnya.

Willgo menyebutkan perputaran uang dari hasil penjualan benih lobster ukuran satu sampai tiga centimeter mencapai lebih dari 650 juta per hari. Namun, akibat kebijakan KKP, perputaran uang di tingkat nelayan itu hilang.

Begitu juga dengan kebijakan moratorium penempatan TKI. Meskipun mereka bekerja di sektor informal, tapi mampu memberikan kontribusi terhadap upaya mengurangi angka pengangguran.

“Para TKI informal itu mampu memberikan kontribusi besar untuk NTB dari uang yang mereka kirim mencapai Rp2,5 miliar per hari,” ujarnya.

Anggota Badan Anggaran DPR RI ini mengatakan jika moratorium terus diberlakukan di tengah gejolak harga pangan, elpiji dan kenaikan tarif dasar listrik, maka akan menambah angka kemiskinan di NTB.

“Jelas, sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, kebijakan pusat akan mempengaruhi daerah, itu akan memberatkan perekonomian NTB,” katanya.

Willgo berharap ada kebijakan khusus yang dilakukan oleh Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. Menurut dia, tidak semua kebijakan pemerintah pusat harus dilakukan, apalagi sifatnya imbauan.

“Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat yang punya pekerjaan tidak jadi pengangguran, yang nyaris miskin jadi miskin benaran, bahkan miskin abadi. Pemerintah daerah di NTB, harus pikirkan solusi lainnya,” ucap Willgo.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengembangan Pasar Santa Bisa Matikan Pedagang Kecil

Jakarta, Aktual.co — Direktur Ruang Jakarta (Rujak) Center for Urban Studies, Marco Kusumawijaya mengatakan perkembangan industri ekonomi kreatif di Pasar Santa, Kebayoran Baru dapat menyebabkan proses gentrifikasi karena dapat menyebabkan pendapatan pedagang kelas menengah ke bawah menurun.

“Saya pikir yang dialami Pasar Santa saat ini semacam ‘kopi pahit’ karena jadi korban dari kesuksesannya sendiri,” kata Marco di Pasar Santa, Jakarta, Minggu (22/3).

Hal tersebut, ia sampaikan dalam diskusi “Revitalisasi Pasar Santa” yang juga dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf dan Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis.

Ia mengatakan, saat ini mulai ada wacana Pasar Santa hanya sebagai pusat industri kreatif, namun mengabaikan pedagang-pedagang lama yang sudah lama berjualan.

“Ini juga menyebabkan sebagai ajang untuk mencari uang dengan cepat dari industri kreatif tersebut tanpa melindungi pedagang-pedagang yang sudah lama menetap di Pasar Santa,” katanya.

Ia mengharapkan terjadinya penggabungan antara pedagang ekonomi primer yang berjualan sembilan bahan pokok (sembako) dengan pedagang sekunder atau tersier yang misalnya berjualan hasil olahan makanan atau hasil industri kreatif.

“Yang selama ini terjadi di sini, lantai atas yang diisi oleh pedagang sekunder atau tersier banyak dikunjungi oleh masyarakat, namun lantai bawah yang diisi pedagang sembako terlihat sepi,” tuturnya.

Ia menambahkan, perkembangan ekonomi kreatif yang sedang terjadi di Pasar Santa yang melibatkan anak-anak muda juga harus dipertahankan dengan syarat adanya tata kelola yang baik di sini.

“Selain itu, harus ada peraturan tentang harga sewa yang rasional untuk para pedagang dan PD Pasar Jaya harus segera mencari solusinya,” kata Marco.

Artikel ini ditulis oleh:

Menteri PPA: Pejabat Harus Berbicara Sopan

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Yohana Susana Yembise mengatakan seorang pejabat harus berbicara sopan karena akan ditiru generasi muda.

“Saya pikir pejabat harus memberikan contoh perkataan yang baik dan sopan, karena menyangkut masa depan anak-anak,” ujar Menteri Yohana usai acara “Woman for Mangrove Carnival” di Jakarta, Minggu (22/3).

Perkataan yang tidak baik dari seorang pejabat, merupakan cerminan dari didikan keluarganya.

“Pejabat harus sebisa mungkin menahan diri dan hanya mengeluarkan kata-kata yang sopan,” tambah dia.

Dia menambahkan hal terpenting pada saat ini adalah membangun masyarakat yang berkepribadian. Namun hal tersebut, akan sulit terwujud jika pejabat di Tanah Air tidak memberi contoh perkataan yang baik.

Pejabat merupakan tokoh publik yang perbuatan dan perkataannya dilihat dan bisa ditiru khalayak ramai.

“Oleh karena itu, saya mengimbau para pejabat memberi contoh teladan yang baik, karena hal itu menyangkut masa depan kita,” imbuh dia.

Beberapa waktu terakhir, jagad media sosial dihebohkan dengan perkataan tidak etis Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dalam sebuah wawancara di televisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Negara Harus Segera Ambil Langkah Tegas Antisipasi ISIS

Jakarta, Aktual.co — Mantan Wakil Ketua BIN As’ad Said Ali mengatakan bahwa anak-anak yang direkrut kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) merupakan potensi ancaman baru.

Negara harus segera mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi semakin berkembangnya potensi ancaman tersebut.

Hal itu dikatakan As’ad di seminar nasional “Dari Trisakti Melalui Nawacita Menuju Revolusi Mental,” di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).

“Lima tahun lagi mereka sudah bisa jadi alat perang, apalagi dengan janji-janji masuk surga itu,” kata As’ad.

Sebelumnya, sebuah video pelatihan perang yang diadakan ISIS dengan peserta anak-anak beredar di laman YouTube. Anak-anak itu diduga merupakan keturunan Indonesia.

Video berdurasi 2 menit 12 detik itu menggambarkan belasan anak-anak belia berusia belasan tahun dilatih bela diri dan menggunakan senjata dan diberikan pendidikan Daulah Islamiyah

Artikel ini ditulis oleh:

Tradisi ‎’Med-Medan’ Desa Adat Tuban dibangkitkan Kembali

Denpasar, Aktual.co — Sempat hilang pada tahun 80-an, tradisi khas Desa Adat Tuban, Kuta kini kembali dibangkitkan.

Tradisi yang dikenal dengan nama Med-medan, yaitu tarik tambang dengan menggunakan bangsing (akar) pohon beringin. Tradisi itu kini dipertunjukan pada saat ngembak gni (sehari setelah Nyepi), di mana lokasi arenanya berada di depan panggung utama Pasar Majelangu Desa Adat Tuban, Kuta, sekaligus membuka Pasar Majelangu untuk pertama kalinya.

‎Bendesa Adat Tuban, I Wayan Mendra menerangkan, di tengah gempuran arus modernisasi dan heterogenitas, Desa Adat Tuban yang merupakan kawasan pariwisata internasional mulai bergerak membangkitkan tradisi-tradisi yang sempat hilang. Salah satunya adalah Med-medan. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wujud kebersamaan, silaturahmi dan wujud syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. ‎

Namun, lantaran semakin sulit menemukan akar beringin yang panjang, maka kini digunakan tali tambang yang dililitkan beberapa utas akar beringin. Hal itu dimaksudkan sebagai simbolik dari Med-medan yang masih menggunakan akar pohon beringin. “Ke depan kami berharap agar tradisi Med-medan ini akan selalu digelar bersamaan dengan Pasar Majelangu pada saat Ngembak Gni. Rencananya akan selalu‎ bertempat di sekitaran Patung Kereta Kuda, Tuban,” papar Mendra‎, Minggu (22/3).

Diterangkan Mendra, dalam aksi Med-medan tersebut seluruh peserta terdiri dari 30 orang yang terbagi menjadi dua grup. Satu grup terdiri dari 15 orang peserta yang kesemuanya adalah masyarakat Desa Adat Tuban. Tahap awal adalah remaja, disusul ibu-ibu PKK dan kaum lelaki.

Berbagai pagelaran seni dan budaya, kuliner asli Tuban maupun seni dan budaya dari umat beragama lain disajikan sebagai wujud dari persaudaraan antarumat beragama di Desa Adat Tuban. Termasuk, sejumlah atraksi seni bela diri yang hidup di wilayah Tuban. “Kegiatan ini akan kami lakukan sehari penuh yang merupakan serangkaian perayaan Nyepi 1937. Jadi, kami harap penutupan ruas yang berpengaruh pada pengalihan arus lalulintas nanti bisa dimaklumi secara umum,” imbuh Mendra.

Yang paling spektakuler dan memang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Tuban menurut Mendra, yaitu pementasan perdana dari kecak kolosal yang akan dibawakan warga Tuban yang tergabung di dalam wadah Kelompok Nelayan Wanasari Tuban.‎ “Nelayan kami sekarang sekarang berinovasi menggarap kolosal kecak. Mereka akan perform malam hari dan siap menghibur penonton. ‎Tidak hanya Uluwatu yang kini punya Kecak, Tuban juga kini punya Kecak dari nelayan,” imbuh Mendra.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain