29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37457

Berusaha Kabur, Gembong Narkoba Dilupuhkan dengan Timah Panas

Jakarta, Aktual.co — Wakil Direktur Narkoba Polda Papua Akbp K Siboro mengakui anggotanya terpaksa menembak Metison (26), gembong narkoba yang menjadi target karena mencoba kabur saat hendak ditangkap, Jumat (20/3) dini hari sekitar jam 01.00 WIT di kawasan Polimak, Kota Jayapura.
“Anggota terpaksa menembak karena pada saat hendak ditangkap yang bersangkutan melarikan diri dengan menuruni jurang yang berada di sekitar rumahnya,” kata AKBP Siboro.
Dikatakan, selain dikejar anjing, anggota polisi juga diserang keluarga tersangka dengan menggunakan batu hingga menyebabkan beberapa anggota terluka, dan kendaraan polisi juga rusak.
Walaupun berhasil melumpuhkan gembong narkoba, kata AKBP Siboro, anggota tidak berhasil menemukan barang bukti yang diduga disimpan di dalam rumahnya yang berlokasi di kawasan Polimak, Kota Jayapura, karena dihalangi sanak keluarga.
“Kami tidak berhasil menemukan barang bukti karena tidak bisa menggeledah rumah korban ,” kata Siboro.
Saat ini tim dokter RS Bhayangkara sedang melakukan operasi untuk menggeluarkan proyektil yang bersarang di tubuh tersangka.

Artikel ini ditulis oleh:

Pelari Remaja Lebih Besar Dapatkan PMS

Jakarta, Aktual.co — Sebuah penelitian menunjukkan pelari remaja lebih mungkin mendapatkan sindrom pramenstruasi (PMS) dibandingkan mereka yang tidak berolahraga, terutama jika mereka lebih tua saat pertama kali mendapatkan menstruasi. Temuan tentang PMS yang merekomendasikan latihan untuk mengurangi gejala seperti kelelahan, nyeri otot, kembung dan perubahan suasana hati. Sebagai contoh, mungkin ada seorang atlet yang kompetitif yang memungkinkan perempuan muda untuk lebih menyadari perubahan dalam tubuh mereka. “Membuat atlet lebih memungkinkan untuk mendapat gejala PMS,” kata Susan Girdler, seorang profesor psikiatri di University of North Carolina di Chapel Hill, dikutip dalam lama Foxnews. Menstruasi, terjadi di tubuh gudang lapisan rahim. Proses ini menyebabkan wanita mengalami pendarahan dari vagina. Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan biasanya, gejala PMS terjadi satu hingga dua minggu sebelum menstruasi. Studi gejala PMS yang lebih parah dikenal sebagai gangguan dysphoric premenstrual (PMDD), pada 75 pelari jarak jauh dan 50 perempuan muda yang sehat yang tidak berolahraga. Peserta yang berusia antara 16 dan 22. Sebagian besar atlet yang dilatih untuk setidaknya dua tahun dan dilakukan selama dua jam sehari, atau sekitar 12 jam seminggu. Tidak ada perbedaan besar antara pelari dan non-senam di usia di mana mereka mulai menstruasi, tetapi pelari memiliki perdarahan secara signifikan lebih berat dan interval yang lebih panjang antara periode daripada non-atlet. Terutama dengan atlet remaja, penting untuk melihat tanda-tanda bahwa mereka berlatih secara berlebihan, tambah Girdler, yang juga menemukan kurangnya menstruasi menjadi masalah kesehatan yang lebih besar bagi perempuan muda dari PMS.
“Pada usia ini Anda ingin menonton untuk siklus menstruasi dilewati, penurunan berat badan yang cukup besar, dan bukti bahwa latihan telah menjadi obsesif dan melampaui hanya memenuhi tujuan pelatihan tim tertentu atau program latihan,” kata Girdler.  Selain itu, 49 persen pelari memiliki  gejala PMS, dibandingkan dengan 32 persen dari non-atlet. Untuk atlet, yang lebih tua, dan memiliki tahun lagi pelatihan dan latihan rutin yang lebih intens meningkatkan kemungkinan PMS.
“Ada kemungkinan bahwa atlet mungkin melaporkan tanda-tanda lebih dari PMS karena banyak gejala – seperti nyeri otot, sakit kepala dan kelelahan – juga dapat terjadi dengan latihan intens,”  kata Dr Ruta Nonacs, seorang psikiater di Pusat Kesehatan Wanita Mental di Massachusetts Rumah Sakit Umum di Boston.

Artikel ini ditulis oleh:

Balita Diduga Jadi Korban Malapraktek Rumah Sakit di Gresik

Jakarta, Aktual.co — Dugaan malapraktek kedokteran dilakukan oleh  Rumah Sakit Islam Ibu dan Anak (RSIA) Nyai Ageng Pinatih Gresik.
Dugaan malapraktek ini dialami pasien M.Gathfan Habibi (5), putra pasangan Pitono, dan Lilik Setyawati asal Duduksampeyan, Gresik saat menjalani operasi biopsi sebelum koma selama 60 hari lebih.
Kasus dugaan malapraktek ini sedang disidik intensif oleh Polres Gresik. Kasatreskrim Polres Gresik AKP Iwan Hari Poewanto mengatakan,  ada laporan dari kuasa hukum pasien. Berangkat dari inilah polisi mengawali pemeriksan dengan mengirim surat ke rumah sakit yang menangani pertama pasien M.Gathfan Habibi.
Selain itu, Satreskrim Polres Gresik, memeriksa dokter Yanuar Syam, SpB. “Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami laporan dugaan malpraktek,” kata Kapolres Gresik AKBP E.Zulpan melalui Kasatreskrim AKP Iwan Hari Purwanto, Jumat (20/03).
Perlu diketahui, Nur Syam adalah dokter yang menangani pasien koma M.Gathfan Habibi sebelum meninggal dunia. Selain dokter Nur Syam, SpB polisi juga akan memeriksa dokter Diki Tampubolon, SpAn.
Sementara itu, orang tua M.Gathfan Habibi (5), Pitono dan Lilik Setyawati juga diperiksa Satreskrim Polisi Gresik. Bahkan Dirut Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Gresik, drg Achmad Zayadi diperiksa di unit Tipiter Satreskrim Polres Gresik, Rabu (18/03).

Artikel ini ditulis oleh:

Pasar Cipulir Banjir

Suasana banjir yang menggenangi pusat perbelanjaan di Pasar Cipulir, Jakarta, Sabtu (21/3). Banjir tersebut diakibatkan luapan Kali Pesanggerahan. ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna

God Bless Hentak Kota Malang

Malang, Aktual.co — Band legendaris Indonesia, God Bless, menyapa Kota Malang dengan alunan musik rock mereka. Bertempat di My Place Cafe, Jum’at (20/3) malam, band digawangi Ahmad Albar (Vokal), Ian Antono (Gitar), Abadi Soesman (Keyboard), Donnie Fatah (Bass) dan Yaya Moekito (Drum) ini langsung memanaskan suasana konser dengan lagu ‘Bla Bla Bla’ dan ‘Melihat Matahari’.
Band yang kehadirannya sudah lama dinanti para penggemarnya ini, tampil dengan sangat energik dan atraktif selama hampir dua jam penuh. Meski personelnya bisa dibilang sudah tidak lagi muda, namun, God Bless masih sanggup membawakan 18 lagu hits yang diambil dari beberapa album mereka.
Usai menghentak penonton dengan lagu rock progresif di awal konser, God Bless mencoba menurunkan tempo suasana dengan lagu berjudul ‘Rumah Kita’ yang tak asing di telinga masyarakat pecinta musik ini. Lagu ini setidaknya mampu mengobati kerinduan para fans akan suara emas Ahmad Albar di atas pentas.
Kepiawaian memetik gitar Ian Antono dipadu dengan kelihaian Abadi Soesman dalam bermain piano dipertontonkan saat mereka memainkan lagu ‘Anak Adam’. Bagaimana tidak, lagu dengan notasi nada yang rumit ditambah dengan lirik idealis itu, ternyata masih sempurna dimainkan band yang lahir pada era tahun 1970-an. Lagu ini cukup mendapat apresiatif dari para penonton yang hadir memadati stage.
Melengkapi nuansa rock yang sudah terbangun sejak awal, God Bless, kembali mendendangkan lagu yang cukup nge-bit berjudul ‘Barat Timur’ sebelum rehat sejenak untuk mengambil nafas.
Kembali ke tengah panggung, kali ini Ahmad Albar dan Ian Antono tampil dengan formasi aksutik. Sebelum meneruskan show-nya, Iyek sapaan akrab Ahmad Albar, bercerita ihwal berdirinya band God Bless yang sempat dua tahun hanya memainkan lagu orang.
“Awalnya kami memainkan lagu barat yang kami aransemen ulang. Sebelum kami menciptakan lagu kami sendiri dan rekaman,” kata Ahmad Albar disela konser.
Show-pun berlanjut, kali ini God Bless mengajak ratusan penonton yang hadir terjun kembali ke era tahun 1970-an. Dua lagu masing-masing ‘Syair Kehidupan’ dan ‘Panggung Sandiwara’ cukup me-representasikan sosok God Bless pada awal masa jaya mereka.
Tak ingin berlama-lama dengan lagu cukup slow, Ahmad Albar kembali mengajak penonton berjingkrak, kali ini lagu andalan mereka berjudul Kehidupan dan Bis Kota kembali menyemarakkan suasana pentas, sebelum mereka menutup show dengan lagu Semut Hitam dan Trauma.
Konser God Bless ini setidaknya menambah daftar panjang sejarah mereka di Kota Malang.
Pernah tampil di Tenun, Pulosari, Stadion Gajayana serta Stadion Kanjuruhan, God Bless semakin memantapkan posisinya sebagai legend di Indonesia khususnya di wilayah Malang.
Tak hanya itu, penampilan mereka kali ini disebut-sebut sebagai awal kembali kebangkitan musik rock di Kota Malang. 

Artikel ini ditulis oleh:

Gempa 5,1 SR Landa Gorontalo

Jakarta, Aktual.co — Gempa berkekuatan 5,1 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kota Gorontalo dan sekitarnya, Sabtu (21/3) sekitar pukul 09.31 Wita.
Berdasarkan data BMKG Gorontalo, pusat gempa pada kedalaman 42 kilometer, dengan data lokasi 0,34 Lintang Selatan, 123,07 Bujur Timur atau 100 kilometer Barat Daya Kabupaten Bone Bolango.
Guncangan gempa tersebut dirasakan warga Kota Gorontalo, namun tidak sampai menimbulkan kepanikan.
“Guncangannya cukup terasa tapi tidak sekuat gempa beberapa hari sebelumnya,” ungkap seorang warga, Ismail (30).
Namun sebagian warga di Kabupaten Gorontalo tidak merasakan adanya guncangan gempa itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain