29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37458

Pengamat: e-Budgeting Bisa Jadi Batu Sandungan Ahok

Jakarta, Aktual.co — Sistem e-budgeting yang diterapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam penyusunan APBD 2015 bisa jadi batu sandungan buat Ahok. Hal itu sebagaimana disampaikan Pengamat Keuangan Daerah Dadan Suharmawijaya.
“Dalam titik tertentu (e-budgeting) justru malah membuat orang terpenjara,” kata Dadan dalam diskusi bertajuk “Pengalaman Mengelola Anggaran” di Menteng Jakarta, Sabtu (21/3).
Dadan beralasan, belum adanya payung hukum yang membawahi e-budgeting bisa jadi pelanggaran hukum jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya.
“Masih sangat sedikit yang menggunakan e-budgeting. Itu hanya inovasi,” ungkapnya pesimis.
Yang paling hangat kata Dadan, contoh kasus inovasi berujung kriminalisasi adalah soal Mantan Wamekumham Denny Indrayana soal kasus Payment Gateway-nya.
“Kayak kasus wamenkumham, bikin inovasi belum ada regulasi akhirnya kriminal,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Program Ganjar Soal Jalan Rusak Masih Harapan Hampa

Semarang, Aktual.co — Program Jawa Tengah bebas jalan berlubang yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sampai periode Tri Wulan tahun 2015 masih belum sepenuhnya teralisir. 
Sejumlah ruas jalan provinsi Jawa Tengah di jalur Pantura Pati-Grobogan, tepat desa Cengkalsewu Kecamatan Kayen Kabupaten Pati masih bergelombang dan berlubang.
Pengendara saat ini masih menemui jalan berlubang menganga yang membahayakan para pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Jum’at (20/3), lubang jalan selebar dandang/ panci ini cukup dalam. Kendati demikian, bagi pengguna jalan yang melintas pada siang hari secara refleks dapat menghindari lubang agar tidak terperosok. Namun, kondisi malam hari lubang besar tidak terlihat dan menjadi jebakan maut yang sewaktu-waktu menjadi jebakan maut bagi keselamatan pengendara roda dua. Selain jalan berlubang, kerusakan jalan lain ditemukan bergelombang dan retak. Salah seorang warga setempat, Kartono mengungkapkan lubang jalan di depan rumahnya baru ditambal bulan Februari 2015 lalu. Namun, baru beberapa kali diguyur hujan aspal tambalan kembali mengelupas. Kini, lubang jalan yang muncul lebih besar dibandingkan lubang jalan yang ditambal.
 Warga setempat berharap pemprop Jateng memperhatikan kondisi jalan yang masih banyak rusak. Selain membahayakan pengguna jalan, juga mengakibatkan kemacetan saat jam-jam padat lalu lintas. Ironisnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menargetkan bebas jalan berlubang dengan mengalokasikan anggaran infrastruktur tahun 2015 sebesar Rp2,573 triliun atau meningkat 100 persen dari pagu sebelumnya.
Menanggapi itu, Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri menyatakan pihaknya bersama komisi telah menyetujui anggaran infrastruktur tersebut. Sepenuhnya pelaksanaan berada di eksekutif sebagai operator.
“Aspirasi masyarakat sudah kita tampung melalui APBD tahun ini. Kok ternyata sampai detik ini eksekusi masih belum maksimal itu berada di eksekutif. Coba nanti akan kita tanyakan kepada pak Gubernur,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Inilah Wajah Toleransi Umat Beragama dalam Perayaan Nyepi di Bali

Jakarta, Aktual.co — Umat Hindu Bali merayakan Nyepi. Tak ada aktivitas apapun. Tak ada kendaraan berseliweran. Semua orang berada di dalam rumah. Hanya pecalang (petugas keamanan desa adat) yang berjaga-jaga di jalan-jalan.
Bandara, pelabuhan, terminal, jalan tol semua ditutup. Sehari Bali tanpa polusi mulai pukul 06.00 WITA Sabtu 21 Maret pagi tagi hingga pukul 06.00 WITA Minggu 22 Maret 2015. Bali seketika hening.
Nyepi menandakan pergantian tahun baru Caka. 2015 memasuki tahun baru Caka 1937. Tokoh spiritual muda dari Paguyuban Parerepan Sari Denpasar Jero Paksi menuturkan, ada tiga hal penting esensi Nyepi yakni, amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api) dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). “Tiga hal itu yang harus dilakukan umat Hindu selama menjalankan tapa brata penyepian,” kata Jero Paksi saat dihubungi, Sabtu (21/3).
Radio, televisi nasional, lokal dan televisi berbayar ditiadakan sementara. “Imbauan ini berlaku untuk semua lembaga penyiaran baik radio, stasiun televisi lokal, televisi nasional, maupun televisi berlangganan,” kata anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bali, I Nengah Muliarta.
Sementara itu, toleransi antarumat beragama terjalin apik di Pulau Dewata. Umat Muslim, Budhha, Kristiani, Konghucu dan umat lainnya menghormati perayaan Nyepi. Mereka tak ke luar rumah dan mematuhi aturan pelaksanaan Nyepi. “Kami harapkan pelaksanaan Nyepi bisa berjalan khidmat, aman dan lancar, agar umat lain bisa menghormati hari Nyepi dengan mematuhi ketentuan yang ada dan tidak keluar rumah,” kata Kepala Lingkungan Desa Sading Kecamatan Mengwi, Badung, Ketut Sutama.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Jabatan Hanya Manifestasi Anggaran

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Populi Center Nico Harjanto mengatakan jabatan hanya akses memanifestasi anggaran pascapemilu. Pasalnya, dewan perwakilan daerah merasa yang paling berwenang menentukan penggunaan anggaran tersebut dengan latar mewujudkan aspirasi rakyat.
“Pada dasarnya politik anggaran adalah manifestasi anggaran pasca pemilu yang memperebutkan ‘resources’ ekonomi, jabatan hanya akses,” ujar Nico pada diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu (21/3).
Nico menyebutkan, para perwakilan daerah tersebut seolah berlomba-lomba mengatur anggaran karena keuangan negara menjadi sumber paling besar untuk menutupi biaya politik.
Menurutnya ada dua yang dipikirkan perwakilan daerah sebagai penerima anggaran. Pertama, anggaran adalah masih administasi pemerintahan artinya bagaimana ‘resources’ atau sumber itu digunakan. Kedua, pemahaman demokrasi lektoral, uang adalah bagian dari kebebasan aspirasi. Jadi, uang adalah instrumen aspirasi maka para wakil rakyat merasa paling berhak untuk menggunakan.
“Jadi kalau pemerintah pusat mainkan pajak, perwakilannya itu yang gencar,” katanya
Sementar itu, ia menilai bahwa rencana pemerintah sekarang ini bermacam-macam. Pertanyaannya, alokasi nya tidak memenuhi keinginan rakyat.
“pemerintaham sekarang ekspansif rencananya macem-macem uangnya tapi darimana ? lalu, DPRD merasa yang menentukan aspirasi rakyat itu. kembali pada prinsip apakah benar perwakilan ini mengaspiarasi rakyat ? apa mengambil untung dari administrasi masyarakat ?,” katanya lagi
Nico menambahkan, anggaran ini berada di bawah ekskutif dan legislatif. Terkait, anggran daerah yang kurang efektif, ia menyebut di daerah lebih kecil daripada di kota, maka komunikasi harusnya lebih mudah.
“DPRD hanya membahas memberikan persetujuan berarti kalo daerah nggak punya APBD nanti di ambil alih Mendagri. Jadi kalo DPRD tidak mau membahasnya dengan mendagri maka yang keluar peraturan gubernur. Ini kekalahan DPRD memberikan kewenangan ke Mendagri,” tuturnya

Artikel ini ditulis oleh:

Dualisme Parpol, Bawaslu Harap KPU Segera Bertindak

Jakarta, Aktual.co — Anggota Badan Pengawas Pemilu Nasrullah meminta Komisi Pemilihan Umum memberikan perhatian atas persoalan dualisme pada partai menjelang pilkada serentak. Jika perlu, KPU menerbitkan aturan untuk mengatasi hal ini.
“Dualisme partai yang saat ini terjadi merupakan cobaan yang sangat luar biasa. Maka sesungguhnya harus ada PKPU (peraturan KPU) yang mampu mengantisipasi persoalan dualisme kepengurusan,” kata Nasrullah di kantornya, Jumat (20/3)
Menurutnya, UU Pilkada sudah jelas menyebutkan bahwa pasangan calon kepala daerah yang akan maju pada saat pilkada diajukan oleh satu atau gabungan parpol. Namun, ketika terjadi dualisme kepemimpinan, maka tidak jelas kepengurusan mana yang lebih diakui negara.
“Kalau ada dua begini, KPU harus melakukan apa? KPU harus melakukan terobosan untuk menyelesaikan sengketa,” katanya.
Pelaksanaan pilkada serentak akan dimulai pada Desember 2015 mendatang.
Seperti diketahui, setidaknya ada dua parpol yang kini mengalami persoalan dualisme kepemimpinan yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan yang hingga kini belum rampung.

Artikel ini ditulis oleh:

Proyek Ambisius Jokowi Penyebab Anljoknya Rupiah

Jakarta, Aktual.co — Merosotnya nilai tukar rupiah hingga menyentuh angka Rp 13.000 terhadap USD dianggap sebagai konsekuensi dari visi-misi Presiden Jokowi-JK. Demikian hal itu disampaikan Pengamat Politik Pemerintahan Fahri Ali.
“Jokowi-JK adalah suatu terjemahan gagasan populisme, dan proyek pembangunannya ambisus,” kata Fahri dalam diskusi di Menteng Jakarta, Sabtu (21/2).
Jokowi-JK kata Fahri, mempunyai gagasan-gagasan proyek yang ambisius, sehingga dampak dari proyek-proyek ambisius yang tergambar dalam penyusuan APBN 2015.
“Padahal Bank Dunia sudah mempertanyakan proyek ambisius Indonesia ditengah kondisi saat ini,” ungkap Fahri.
Perbedaan gaya kepemimpinan Jokowi, kata Fahri, berbanding terbalik dengan SBY yang lebih berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan dan mengutamakan stabilitas.
“Semoga saja paket kebijakan fiskal dan ekonomi yang mulai berlaku April nanti bisa merubah sedikit kondisi kita,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain