29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37469

Buku Pelajaran Berpaham ISIS, Anies: Ini Karena Kurikulum 2013 Terburu-buru

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, angkat bicara terkait beredarnya buku pelajaran agama Islam yang mengandung ajaran radikal ISIS.
Anies menuding hal itu merupakan dampak penerapan Kurikulum 2013 yang terburu-buru.
“Itu adalah contoh problem yang muncul akibat pelaksanaan kurikulum yang tidak disiapkan dengan baik,” kata Anies, di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/3).
Menurutnya, buku tersebut lolos tanpa melalui tahap verifikasi. Penyusunan buku yang dipercepat juga merupakan efek penerapan Kurikulum 2013.
“Jadi, isi buku belum diverifikasi, proses penulisannya dipercepat, lalu sekarang kita menyaksikan masalah ini muncul. Jadi buku ini adalah buku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Anies.
Anies menuding bahwa hal itu juga disebabkan oleh sikap menteri pendahulunya yaitu M. Nuh, yang dinilai terburu-buru memberlakukan kurikulum 2013.
“Ini contoh karena Kurikulum 2013 dipercepat pelaksananaannya. Ya karena kebijakan kurikulumnya terburu-buru,” tandasnya.
Seperti diketahui, akhir-akhir ini telah beredar buku pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bermuatan paham radikal menyerupai ajaran kelompok militan ISIS. Buku itu diterbitkan oleh pemerintah serta didistribusikan dalam format digital oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar.

Artikel ini ditulis oleh:

Bappenas Klaim Rupiah Melemah, Infrastruktur Tetap Jalan

Jakarta, Aktual.co — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof A. Chaniago mengatakan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejauh ini tidak membuat pemerintah memperlambat pembangunan infrastruktur, meskipun terdapat kekhawatiran akan naiknya nilai impor barang modal.

“Tidak direm, tidak ditunda, masih sesuai jadwal (pembangunan infrastruktur),” kata Andrinof di Jakarta, Jumat (20/3).

Pemerintah, terus mengantisipasi dampak depresiasi rupiah ini agar tidak menunda akselerasi pembangunan infrastruktur. Beberapa upaya antisipasi tersebut adalah agar pembangunan infrastruktur dapat mengurangi impor belanja barang modal, dan menggantinya dengan potensi dari dalam negeri.

“Seperti misalnya optimalisasi BUMN-BUMN karya disini agar lebih menggunakan potensi dalam negeri,” ujar dia.

Selain substitusi impor tersebut, ujar dia, pemerintah juga ingin lebih selektif melakukan impor barang modal.

“Akan dikendalikan seperti menghentikan impor barang modal yang tidak perlu,” ujar dia.

Selain pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, Andrinof juga mengharapkan pembangunan infrastruktur oleh swasta jangan sampai tertunda karena pelemahan kurs rupiah ini.

Dia menuturkan pihak swasta tidak perlu khawatir dengan kenaikan ongkos impor barang modal. Jika ada kenaikan ongkos produksi, kata dia, hal itu akan tersubstitusi dengan stimulus yang diberikan oleh pemerintah, seperti yang direalisasikan dalam paket kebijakan ekonomi yang baru dikeluarkan pemerintah pada awal pekan ini.

Dia mengaku optimistis rencana dalam paket kebijakan ekonomi, seperti rencana skema baru insentif pelonggaran dan pembebasan pajak, akan membantu upaya kontribusi dunia usaha bagi perekonomian nasional.

“Barang modal akan dibantu, sebenarnya salah satu upayanya dengan insentif tax allowance, tax holiday dalam paket kebijakan itu,” ujar dia.

Lebih lanjut, Andrinof mengatakan dampak depresiasi kurs dengan impor barang modal tidak membuat pemerintah khawatir akan kenaikan defisit anggaran dan defisit neraca transaksi berjalan.

“Perkiraan defisit masih sesuai dengan yang sebelumnya (1,9 persen),” kata dia Dia juga melihat depresiasi kurs tidak akan berkepanjangan, karena hanya sentimen sesaat akibat faktor sentimen dari kebijakan normalisasi moneter Amerika Serikat.

“Rupiah sudah menguat lagi kan,” kata dia.

Kalangan ekonom berpendapat jika pemerintah menunda akselerasi pembangunan infrastruktur karena depresiasi rupiah, investor akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, penundaan pembangunan infrastruktur akan memperlambat pertumbuhan ekonomi, mengingat masalah ketersediaan infrastruktur yang sudah sedemikian parah di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

DPRD Belum Sepakat, Pakai APBD-P 2014 Atau APBD 2015

Jakarta, Aktual.co —Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgap) Fraksi-fraksi DPRD DKI Jakarta siang tadi batal. Padahal rapat itu untuk memutuskan, apakah legislatif akan menyepakati penggunaan APBD-P DKI 2014 atau akan menggunakan APBD DKI 2015. Alias pilih Peraturan Gubernur atau Peraturan Daerah.
Kepastian batalnya rapat siang tadi disampaikan Anggota F-Gerindra Prabowo Soenirman. Dijelaskan dia, sejumlah fraksi masih belum memberikan keputusan menggunakan Pergub atau Perda.
“Ya kalau sudah jam segini, udah pasti batal nggak ada rapat lagi,” kata Prabowo di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (20/3)
Padahal sejumlah Ketua Fraksi sebelumnya sudah terlihat berkumpul di ruang serba guna gedung lama DPRD. Dari pantauan, sempat terlihat Abdul Ghoni dari F-Gerindra, Lucky P Sastrawiria dari F- Demokrat-PAN dan Mohammad Ongen Sangaji dari F-Hanura. 
Namun satu persatu mereka memilih meninggalkan gedung DPRD, lantaran pimpinan dewan juga tidak ada satupun yang hadir. Wakil Ketua DPRD Abraham (Lulung) Lunggana yang sempat hadir juga akhirnya hengkang, karena tak jumpai anggota dewan.
Dari informasi yang dihimpun Aktual.co, rapat menjadi tidak jelas, lantaran hingga sekitar pukul 16.00Wib ‘print-out’ draf APBD hasil input e-budgeting yang akan dibahas belum juga diterima DPRD dari Pemprov DKI.

Artikel ini ditulis oleh:

Wiranto Dukung Hak Angket Ahok

Jakarta, Aktual.co — Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengaku mendukung hak angket yang digulirkan anggota DPRD DKI terhadap Gubernur DKI Bansuki Tjahaja Purnama.
“Saya dukung hak angket dalam konteks mencari kebenaran prosedur (pengajuan APBD 2015 ke Kemendagri). Dukungan bukan untuk menggulingkan seseorang,” kata Wiranto, di Jakarta, Jumat (20/3).
Menurutnya, proses pelaksanaan hak angket tak bisa dibatalkan, mengingat proses hukum dan politik yang masih berjalan.
Dirinya berharap Ahok dan DPRD dapat menyelesaikan konflik tanpa mengedepankan ego keduanya.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR: PP 99 Memang Harus Dievaluasi

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menilai, revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 tahun 2012 yang diwacanakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memang harus dievaluasi. Pasalnya PP tersebut membatasi hak narapidana tindak pidana khusus seperti korupsi. 
“Selama dua tahun ini dijalankan harus dievaluasi, kita tidak boleh menghukum, lalu mengabaikan hak asasi manusia,” kata Nasir saat berbincang dengan aktual.co, Jakarta, Jumat (20/3).
Nasir mengatakan, revisi PP tersebut dianggap pemerintah masih perlu diperbaiki. “Pemerintah melihat ada sesuatu yang kurang tepat maka pemerintahlah yang paling tahu,” kata Nasir.
Dia menambahkan, setiap narapidana harus diberikan hak-haknya setelah keputusan hukum tetap. “Nah, sebagai warga binaan maka dia memiliki hak-haknya, salah satunya adalah remisi,” kata dia.
Menteri Hukum dan HAM (menkumham)Yasonna Laoly mewacanakan untuk merevisi PP 99/2012. Menurut dia, maksud dari revisi bukan untuk memberikan ruang bagi koruptor. 
“Saya kecewa dibilang Laoly obral remisi. Kemkumham (Kementerian Hukum dan HAM) hanya ingin atur pemberatan hukuman napi koruptor seperti apa,” kata Yasonna.
Menurut dia, pemberian remisi dan pembebasan bersyarat tidak dapat digantungkan atau ditentukan oleh lembaga lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, kepolisian, atau kejaksaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ahli: Arsitektur Nusantara Diminati WNA

Jakarta, Aktual.co — Ahli arsitektur Nusantara, Ir Yori Antar dan ahli eksperimen desain arsitektur futuristic,  Ir Budi Pradono menyatakan arsitektur Nusantara telah digandrungi warga negara asing (WNA) atau bule.

“Ironisnya, kita justru membangun rumah ‘rasa’ Eropa, Timur Tengah, Tiongkok, padahal itu berarti kita mengimpor bahan produk kapitalis,” kata ahli arsitektur Nusantara Ir Yori Antar IAI di Surabaya, Jumat (20/3).

Di sela menjadi juri lomba desain arsitektur bertema “Visionary Bamboo Architecture” yang digelar Prodi Arsitektur Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya, ia memuji mahasiswa Petra yang “berani” menampilkan bambu.

“Acara Petra ini menggembirakan, karena kita jangan sampai kedahuluan bule-bule Eropa yang mengembangkan bambu untuk material bangunan di Bali, atau bule Italia yang ‘membeli’ kawasan wisata di Labuhan Bajo,” katanya.

Menurut dia, kegandrungan bule pada arsitektur tradisional Nusantara itu karena ingin kembali ke alam dan tren dunia saat ini memang pada “green”, sedangkan Indonesia itu merupakan “gudang” dari “green building”.

“Arsitektur Barat itu berkaitan dengan industri kaca, beton, baja, keramik, aluminium, sedangkan arsitektur tradisional Nusantara itu berkaitan dengan alam dan perajin, seperti kayu, rotan, bambu,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap kalangan perguruan tinggi, khususnya prodi arsitektur, hendaknya memelopori pembelajaran arsitektur Nusantara, karena potensi arsitektur Nusantara itu sangat besar.

“Tapi, cara pembelajarannya juga harus berbeda, karena ada kampus yang mengajarkan arsitektur Nusantara, tapi hanya teoritis. Arsitektur Nusantara itu harus banyak ke lapangan untuk membuka wawasan tentang material alam dan gambar arsitekturnya juga lebih pelik,” katanya.

Selain itu, cara yang dilakukan mahasiswa Petra juga patut dikembangkan yakni bahan lokal dan tradisional digunakan untuk rancangan bangunan bergaya modern. Atau, material tradisional dengan konsep “kekinian”.

“Saatnya kita menjadikan arsitektur tradisional Nusantara sebagai hero. Arsitektur Nusantara itu berkonsep dua musim yakni hanya tempat tidur yang ada di dalam, sedangkan ruang lainnya bersifat outdoor,” katanya.

Senada dengan itu, ahli eksperimen desain arsitektur futuristic Ir Budi Pradono IAI mengatakan dirinya banyak menerima pesanan desain rumah dengan bahan bambu dari warga Prancis, Australia, dan sebagainya.

“Jadi, user saya banyak yang asing, karena bambu memang merupakan material yang seksi, apalagi jumlahnya di Indonesia cukup banyak dan jenisnya juga paling lengkap di Indonesia,” katanya.

Di Tiongkok, bambu sudah menjadi industri yang mencapai ratusan hektare, sehingga rumah di sana hingga perabotnya pun dari bambu. “Itu masih ada banyak yang diekspor dalam bentuk jadi,” katanya.

Ia menambahkan bambu itu bisa bertahan lama bila caranya benar yakni dipotong malam hari saat tidak ada proses fotosintesis, direndam dalam air, terutama air laut. “Kalau caranya benar, bambu bisa bertahan satu generasi atau sekitar 20 tahun,” katanya.

Lomba desain arsitektur bertema “Visionary Bamboo Architecture” itu diikuti 127 tim dari sejumlah universitas pada 10 provinsi dengan rancangan antara lain Lingkar Suwengan, Buccu Center, Sekenam Sasak, Lotus Devata, Bambu Walio, Selasar Prau, dan sebagainya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain