Jakarta, Aktual.co — Pengelola Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, PT Angkasa Pura (AP) I, menyiapkan sejumlah komputer dan mesin pencetak di beberapa counter Customer Service Terminal 1 dan 2 untuk pengguna jasa guna memesan tiket secara online.
“Upaya tersebut dilakukan pascaditutupnya beberapa loket penjualan tiket di sejumlah bandara per 15 Maret lalu. Setelah memakai fasilitas itu masyarakat yang sudah memesan tiket secara online bisa melakukan pembayaran melalui fasilitas ATM di Bandara Juanda,” kata Airport Security Department Head Bandara Internasional Juanda, Sukirman, di Surabaya, Rabu (18/3).
Menurut dia, diberlakukannya penutupan loket penjualan tiket tersebut sesuai dengan surat edaran Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor: HK.209/I/16.PHB.2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Peningkatan Pelayanan Publik di Bandar Udara Seluruh Indonesia. “Dengan demikian, terhitung mulai tanggal 15 Maret 2015, penjualan tiket di bandara ditiadakan,” ujarnya.
Namun, jelas dia, bagi sejumlah masyarakat transportasi yang masih bingung dengan penerapan kebijakan itu bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di pusat layanan Bandara Internasional Juanda. Untuk di Terminal 1 (T1) di nomor telepon 031-2986200 sedangkan di Terminal 2 (T2) di nomor 031-2986700. “Mereka juga bisa mengakses sejumlah informasi terbaru melalui http://suara-juanda.com atau Customer Service di Terminal 1 dan 2,” katanya.
Saat ini, tambah dia, beberapa counter maskapai yang beroperasi di Bandara Juanda sudah beralih fungsi menjadi Customer Service masing-masing operator penerbangan. Meski begitu, keberadaan Customer Service melayani penumpang yang sudah memiliki tiket untuk penjadwalan ulang, upgrade, refund, dan informasi penerbangan. “Kami harap masyarakat sebagai pengguna jasa wajib mengantongi tiket lebih dahulu sebelum mereka berangkat ke bandara,” katanya.
Akan tetapi, kata dia, khusus masyarakat yang memiliki keperluan penting sehingga harus membeli tiket secara mendadak juga tetap bisa terlayani. Untuk itu, mereka dapat langsung mendatangi loket Customer Service dan membayar dengan sistem online. “Kami yakin, kebijakan pemerintah tersebut sengaja dibuat untuk mengurangi praktek calo di bandara,” katanya.
Sebelumnya, sebut dia, Bandara Internasional Juanda memiliki dua terminal di mana di Terminal 1 ada delapan maskapai penerbangan yang membuka counter sales. Maskapai yang membuka loket penjualan tiket di T1 yaitu Wing Air, Lion Air, Trigana, Batik, Sriwijaya Air, Kalstar, Citilink, dan Garuda Indonesia. “Kalau di T2 terdapat tiga maskapai penerbangan yaitu Lion Air, Garuda Indonesia, dan AirAsia Indonesia,” katanya.
Secara terpisah, Sekretaris Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) Jawa Timur, Nanik Sutaningtyas, optimistis, kebijakan pemerintah itu juga akan menutup pintu kecurangan yang diduga melibatkan oknum dari pihak maskapai maupun bandara. Apalagi, selama ini keberadaan sejumlah calo di bandara sangat merugikan pihak biro perjalanan dan masyarakat. “Contohnya saat peak season, tiket di loket bandara pasti habis. Tapi anehnya, di calo ada banyak tiket,” katanya.
Ia melanjutkan jika masih banyak calo di bandara maka hal itu berdampak buruk bagi industri pariwisata di penjuru Nusantara. Apalagi, tak jarang wisatawan mancanegara juga mengeluhkan keberadaan calo yang mengganggu sedangkan bandara adalah gerbang masuk ke suatu negara. “Kami imbau, dengan ditutupnya loket tiket di bandara calon penumpang bisa mempersiapkan tiket sejak jauh hari sebelum keberangkatan. Penumpang bisa memesan tiket secara online dan mencetak tiket di bandara menggunakan kode booking yang sudah diperoleh,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: