27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37547

Pengamat Sebut Banyak Spekulan di Pasar Modal Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Dr Joubert Maramis mengatakan spekulan di pasar modal Indonesia masih cukup banyak sehingga mempengaruhi kondisi bursa jangka pendek.

“Memang pasar modal khususnya di Indonesia, spekulan masih relatif signifikan dan mempengaruhi kondisi bursa jangka pendek,” kata Joubert,di Manado, Rabu (18/3).

Joubert mengatakan namun jika kondisi emiten pada umumnya kuat atau kinerja keuangannya tinggi maka spekulan ataupun capital fly hanya akan sedikit karena investasi pasar modal berdasarkan aspek rasional atas trade off risk and return,” katanya.

Dia mengatakan investor berbeda dengan spekulan. Investor cenderung menginvestasikan uangnya dalam saham, obligasi dan derivatif dalam jangka panjang dan jumlah yang relatif besar sehingga benefitnya jangka panjang. Sedangkan spekulan, katanya, kebalikannya yaitu jangka pendek, profit taking dan relatif tidak besar per institusi atau perorang dibanding investor.

Dia menjelaskan return di pasar saham khususnya saham kan ada dua yaitu capital gain dan deviden, kalau obligasi ada coupon rate, capital gain dan maturity price. Spekulan akan menjual menjual portofolio investasinya jika dianggap margin keuntungannya sudah melebihi dari return yang diharapkan sedangkan investor akan jual portofolionya jika emiten berkinerja jelek.

Kalau suku bunga di Amerika Serikat (AS) naik namun return yang ditawarkan lebih baik di pasar modal Indonesia lebih tinggi untuk tingkat resiko yang sama maka tidak logis dana kembali atau ditanamkan di USA. “Memang saat ini psikologi pasar lagi menurun, kurs yang melemah, kecendrungan teejadinya inflasi dan tidak stabilnya kondisi politik membuat tingkat resiko di pasar modal Indonesia secara psikologis meningkat.

Jika peningkatkan resiko ini tidak diimbangi oleh peningkatan return, katanya, maka logis kalau dana keluar dari Indonesia, karena investor takut rugi. Portofolio investasi di pasar modal itu tergantung tingkat risk and return serta preferensi atau perilaku atas risk dan return investor.

Artikel ini ditulis oleh:

Presiden Jokowi Hadiri Panen Raya di Indramayu Pagi Ini

Jakarta, Aktual.co — Presiden RI Joko Widodo akan menghadiri panen raya di Desa Gedogan Gabus, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/3) pagi.

Berdasarkan jadwal yang diterima Aktual.co, Rabu (18/3), Presiden pada pukul 09.00 WIB menghadiri panen raya Kelompok Tani Sri Werdari di Desa Gedogan Gabus, Kecamatan Gabus Wetan.

Presiden Joko Widodo berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma Pukul 07.40 WIB dengan menggunakan helikopter.

Usai melakukan kerja di Indramayu, Presiden diperkirakan langsung kembali ke Istana Kepresidenan, Jakarta.

Berdasarkan jadwal yang dirilis Biro Pers Istana, Presiden menerima audensi pada pukul 14.00 WIB, audensi pukul 15.00 WIB, audensi pukul 16.00 WIB, dan memimpin rapat terbatas pada pukul 16.00 WIB.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Angket Harus Terus Jalan Sampai Pemakzulan Ahok

Jakarta, Aktual.co —Ahli hukum tata negara Margarito Kamis berpendapat peran legislatif dalam pembahasan anggaran sangat penting, untuk mengimbangi eksekutif agar tidak berubah jadi otoriter. Biar bagaimanapun, pengawasan dari legislatif harus tetap ada dalam konsep negara demokrasi.
Dalam konteks kisruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015, Margarito dibuat heran dengan sikap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyerahkan draf APBD yang bukan hasil kesepakatan dengan dewan ke Kemendagri.
Ditegaskan dia, sikap Ahok tersebut adalah jelas salah, lantaran mengacuhkan bentuk pengawasan dari dewan dan bertindak seenaknya sendiri dalam pengajuan anggaran.
“Pemprov DKI harus didudukkan sebagai dinyatakan bersalah, karena pakai APBD yang bukan disepakati bersama. Sehingga bagi saya, pansus angket DPRD harus terus bergulir untuk mengusut ini agar bisa berujung pada pemakzulan (Ahok),” ucap dia, saat berbicara di seminar di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (17/3).
Margarito juga berpendapat Ahok telah mengeluarkan pernyataan menyesatkan, saat menyebut usulan anggaran dari DPRD DKI dengan istilah ‘dana siluman’. Padahal, kata dia, jika ada sebuah anggaran ‘nyelonong’ masuk draf APBD di luar yang sudah disepakati Pemprov-DPRD DKI, maka yang harus disalahkan adalah Pemprov DKI. “Karena dia (eksekutif) pengguna anggaran,” ujar Margarito, 
DPRD, sambung dia, juga punya hak untuk mengusulkan anggaran yang disebut dengan istilah hak budgeting yang dilindungi Undang-Undang. “Jelas itu sah jika DPRD ikut mengusulkan anggaran, dilindungi UU seperti UU 17 tahun 2003 tentang keuangan negara.” 

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi Jangan Sepelehkan Pergerakan Mahasiswa

Jakarta, Aktual.co — Mulai maraknya berbagai pergerakan mahasiswa yang menuntut Presiden untuk segera mengambil sikap cepat dan tepat terkait kondisi perekonomian Indonesia harus mendapat respon serius dari Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan pengamat politik Jajat dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (18/3). 
Bila tidak segera dicarikan solusi terbaik bukan tidak mungkin akan menjadi ancaman bagi pemerintah. “Sejarah mencatat runtuhnya rezim Orba di tahun1998 dimotori oleh gerakan aksi mahasiswa, mengingat kondisi perekonomoian saat ini yang tidak stabil bisa saja menjadi langkah awal terulangnya tragedi 1998. Kita harus sadar bahwa pemerintah sendiri lah yang menyebabkan kejadian seperti ini terjadi cepat bertindak dan mencarikan solusi terbaik terkait permasalahan yng ada,” ucap Jajat. Menurut Jajat, perekonomian harus dijadikan perhatian utama pemerintah karena langsung bersentuhan dengan masyarakat, dan tidak usah berdalih permasalahan di negeri ini akibat kegagalan dari pemerintahan yang lama. 
Pasalnya, Jokowi itu dipilih rakyat dengan harapan bisa menyelesaikan berbagai permasalahan di negara ini dapat berubah ke arah lebih baik, bukan malah sebaliknya. “Sampai saat ini belum terlihat kemampuan dan niat pemerintah untuk menanggulangi masalah yang ada. Yang kita dengar setiap hari hanya pejabat yang hobi menyalahkan faktor eksternal, jadi tidak heran kalau 6 bulan pertama pemerintahan Jokowi-JK ini sudah mendapat respon negativ dari para mahasiswa bahkan sampai di Ultimatum hingga 20 Mei,” tutup Jajat.

Artikel ini ditulis oleh:

Laju IHSG Dibuka Turun 13,34 Poin Menjadi 5.425,80

Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (18/3) dibuka turun 13,34 poin atau 0,25 persen menjadi 5.425,80, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 3,37 poin (0,36 persen) menjadi 941,61.

Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi sentimen ekternal, di mana The Fed akan melakukan pertemuan untuk membahas arah kebijakan moneter Negeri Paman Sam. Seiring ekonomi AS yang semakin membaik, peluang kenaikan suku bunga pun kian terbuka. Kiwoom Securities dalam risetnya mengatakan, IHSG akan berada di kisaran negatif pada hari ini.
ixed-nya bursa dunia menjelang meeting atau pertemuan The Fed dapat mempengaruhi sentimen. IHSG hanya naik tipis di tengah meningkatnya sentimen jual asing kemarin, yang berpotensi menghambat peluang positif.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berada di zona hijau pada akhir sesi. Penguatan ini sejalan dengan adanya beberapa sentimen positif, dimana BI rate masih dipertahankan di level 7,5 persen, terapresiasinya nilai Rupiah, hingga ekspektasi membaiknya perekonomian Indonesia oleh BI.

“Akan tetapi, penguatan tersebut tertahan dengan transaksi asing yang masih mencatatkan net sell. Maraknya sentimen tersebut terlihat tidak serta merta membuat laju IHSG menguat signifikan dan tidak banyak saham-saham big caps yang mengalami kenaikan sehingga kurang mendorong penguatan IHSG,” ujar kepala riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada perdagangan Rabu (18/3) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.420-5.427 dan resisten 5.450-5.478. Menurutnya, potensi penguatan IHSG kembali tertahan dengan masih adanya aksi jual pelaku pasar sehingga dapat memunculkan peluang pembalikan arah. “Diharapkan penguatan dapat berlanjut dan tetap cermati arah pasar serta sentimen yang ada,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kemendag: Indonesia Kurang Manfaatkan Perjanjian Dagang Internasional

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional menyampaikan Indonesia masih belum bisa memanfaatkan hasil perjanjian perdagangan internasional secara maksimal.

“Indonesia selalu bermasalah di transposisi, partner dagang kita sering menganggap kita tidak melakukan transposisi sesuai komitmen,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Bachrul Chairi di Jakarta, Rabu (18/3).

Bisa dikatakan saat ini Indonesia diboikot oleh sejumlah negara akibat tidak melakukan transposisi sesuai dengan perjanjian, ujarnya ketika ditemui dalam kegiatan rakor perdagangan bebas di Kantor Menko Perekonomian. Bachrul menambahkan, transposisi ialah kegiatan lima tahunan yang diselenggarakan oleh seluruh negara di dunia untuk mencari kesepakatan tarif perdagangan melalui perjanjian bilateral, multilateral, maupun regional.

“Tadi sudah ditekankan oleh menko akibat kita tidak mau ‘engage’ dengan perdagangan bebas internasional ini, maka Indonesia kehilangan pasar dan investasi juga tidak mau masuk,” tuturnya.

Dia mencontohkan pada salah satu kasus, Indonesia merupakan penghasil ikan Tuna terbesar di Asean, tetapi bea masuk di negara Eropa mencapai 22,5 persen. “Tetapi Filipina, Malaysia, Vietnam yang sebagian Tunanya dari perairan kita juga, itu dikenakan bea masuk nol persen. Akibat perbedaan bea masuk itu, persaingan kita dengan mereka sangat besar,” kata Bachrul dengan tegas.

Terkait permasalahan tersebut, Kemendag juga telah menerima arahan dari Menko Perekonomian untuk meninjau ulang dan memetakan kembali setiap perundingan perdagangan Indonesia dengan negara lain, tukasnya. “Kementerian Perdagangan diminta dalam waktu dua bulan sudah menyelesaikan hal-hal yang terkait dengan perundingan perdagangan ini, karena banyak yang belum selesai,” ujarnya.

Bachrul menambahkan, sudah jelas bahwa pemerintah akan berlaku terbuka pada perdagangan internasional, sesuai dengan perintah dari presiden dan Menko Perekonomian.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain