27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37559

DPR Nilai Mandatori BBN 15 Persen Tidak Ekonomis

Jakarta, Aktual.co —  Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha mengkritisi salah satu kebijakan yang disusun pemerintah untuk menekan defisit transaksi berjalan mengenai pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) sebanyak 15 persen untuk solar. Dirinya menilai kebijakan tersebut tidak relevan di tengah penurunan harga minyak dunia.

“Ini (kebijakan) tidak akan pernah ekonomis kalau harga minyak dunia di bawah 60 dolar AS per barel. Kalau harganya sudah sampai 100 dolar AS per barel, baru bisa hidup,” ujar Satya Yidha di Jakarta, Selasa (17/3).

Satya menjelaskan, bahan bakar nabati di Indonesia masih perlu dikembangkan dengan pertimbangan ekonomi.

Karena baru dikembangkan, menurut dia, dari sisi anggaran tidak akan ekonomis karena masih perlu terus dibangun agar bisa kompetitif.

Dengan alasan itu, politisi Partai Golkar menilai tidak perlu mengembangkan energi terbarukan jika memang lebih mahal dari energi fosil yang sudah ada saat ini.

“Kalau memikirkan aspek ekonomi, tidak logis memberi subsidi BBN tinggi, kan duit kita terbatas, subsidi akan lebih besar. Kalau kita tidak bisa mengembangkan ‘renewable energy’, bunuh saja, tidak usah subsidi,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan sejumlah aturan baru yang masuk dalam tahapan awal paket kebijakan reformasi struktural perekonomian.

Pertama, yaitu insentif pajak yang terdiri atas pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) atau “tax allowance” bagi perusahaan yang menahan dividennya dan melakukan reinvestasi serta insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk industri galangan kapal.

Kedua, yakni kebijakan bea masuk untuk mengurangi impor dan melindungi industri dalam negeri. Bea masuk itu yaitu Bea Masuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindak Pengamanan Sementara (BMTPS).

Ketiga, yakni pembebasan visa bagi wisatawan asing dari 30 negara setelah sebelumnya membebaskan visa bagi 15 negara.

Keempat, yaitu kewajiban pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) sebanyak 15 persen untuk solar.

Kelima, adalah kewajiban menggunakan “letter of credit” untuk ekspor produk-produk sumber daya alam seperti batu bara, migas, atau minyak sawit mentah (CPO) dengan pengecualian bagi kontrak-kontrak jangka panjang.

Dan, keenam yakni pembentukan perusahaan reasuransi domestik.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kubu Ical Gugat Menkumham dan Agung Laksono ke PN Jakbar

Jakarta, Aktual.co — Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) kembali mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar), terkait keabsahan Munas yang digelar pihak Agung Laksono. Hal itu disampaikan langsung oleh kuasa hukum kubu Ical, Yusril Ihza Mahendra.
Dia menjelaskan, gugatan yang didaftarkan itu bukan hanya ditujukan kepada Partai Golkar kubu Agung Laksono, tetapi juga untuk Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Yasonna Laoly.
“Kami telah daftarkan gugatan baru yang bukan saja menggugat keabsahan penyelenggaraan Munas Ancol dan keabsahan DPP tandingan Agung Laksono, tetapi juga sekaligus menggugat Menkum HAM,” tutur Yusril melalui pesan singkat, Selasa (17/3).
Lebih jauh disampaikan Yusril, alasan kliennya mengugat Menkum HAM, lantaran keputusannya yang mengakui kubu Agung Laksono. Yusril melihat, keputusan tersebut telah memihak ke salah satu kubu yang sedang berkonflik di dalam internal Partai berlambang pohon beringin itu.
“Tindakannya (Menteri Yasonna) mengirim surat penjelasan dan isinya memanipulasi keputusan Mahkamah Partai Golkar. Lalu melakukan pemihakan kepada kubu AL telah cukup membuktikan Menkumham melakukan perbuatan melawan hukum,” ungkapnya.
Sebelumnya, kubu Ical sudah melebih dulu mencabut guguatan yang direncananya akan disidangkan pada Selasa (17/3). Dalam gugatan tersebut, kliennya belum memasukan nama Yasonna sebagai pihak tergugat.
“Gugatan sebelumnya yang rencananya hari ini mulai disidangkan kami cabut kemarin. Bersamaan dengan itu kami daftarkan gugatan baru yang tidak saja menggugat Agung Laksono tetapi juga menggugat Menkumham,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Bertemu, DPR dan Parlemen Eropa Bahas Perdagangan Bebas

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengatakan pertemuan antara DPR RI dengan perwakilan Parlemen Eropa lebih banyak membicarakan mengenai perdagangan bebas karena dinilai perlu pembicaraan lebih serius untuk kerja sama tersebut.
“Parlemen Eropa ingin membuka kran ‘free trade Agreement’ karena saat ini berkembang dan mereka meminta agar kran itu dibuka lebih banyak,” kata Agus, di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikan Agus usai menerima kunjungan perwakilan Parlemen Eropa dari negara Jerman, Belanda, Inggris dan beberapa negara di Eropa Barat.
Dia mengatakan, dalam pertemuan itu, parlemen Eropa menjelaskan bahwa mereka sudah melakukan kesepakatan dengan negara ASEAN seperti Singapura dan Thailand.
“Namun dengan Indonesia masih banyak hal yang perlu dibicarakan serius karena belum banyak item yang dilaksanakan dalam perdagangan bebas itu,” ujarnya.
Agus mengatakan dirinya menyampaikan bahwa Indonesia sangat sulit mendapatkan visa schangen. Dia mengatakan DPR RI meminta pada parlemen Eropa agar hal seperti itu bisa dipermudah dan mereka berjanji akan membicarakan hal itu dengan pihak terkait.

Artikel ini ditulis oleh:

Awal April, Badrodin Haiti Uji Kepatutan dan Kelayakan

Jakarta, Aktual.co — Komisi III DPR diperkirakan akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti pada awal April 2015.
Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan mengatakan, DPR RI baru memasuki masa sidang mulai 23 Maret, setelah menyelesaikan reses ke berbagai daerah.
Pihaknya akan mengusulkan agenda uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti ke Badan Musyawarah DPR RI.
“Jadi, kemungkinan uji kelayakan dan kepatutannya akan dilaksanakan pada awal April,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan tersebut belum mengetahui kemungkinan hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadai perwira tinggi yang masih menjabat Wakapolri itu.
“Kalau menerima atau dengan catatan, kita akan menetapkan Badrodin Haiti sebagai Kapolri,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya belum mengetahui secara pasti dukungan fraksi di DPR RI terhadap Komjen Pol Badrodin Haiti, karena perpolitikan nasional selalu dinamis.

Artikel ini ditulis oleh:

Ditemui Duta Besar Kuba, Ketua MPR Singgung ISIS

Jakarta, Aktual.co — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menerima kunjungan Duta besar Kuba, Enna Viant Valdes, di Gedung DPR/MPR, Selasa (17/3) siang.
Zul mengatakan meskipun Indonesia negara Islam namun tak berarti mendukung gerakan ISIS.
“Saya mau tunjukan bahwa Indonesia bukan negara teroris dan ISIS. Sama seperti Kuba yang anti ISIS,” kata Ketua MPR Zulkifli Hasan, di DPR, Jakarta, Selasa (17/3).
Selain itu, maksud kedatangan delegasi Kuba tersebut sebagai perpisahan sehubungan dengan masa jabatan yang telah habis.
“Duta besar Kuba pamit karena ada dubes yang baru. Kuba sahabat sejati Indonesia, baik dalam keadaan susah dan senang,” ujar Zul.
Pada pertemuan tersebut, Delegasi Kuba dan Zul juga membahas perkembangan negeri masing-masing.
“Saya prihatin Kuba diperlakukan tak adil oleh negara lain. Selama 55 tahun diembargo tapi survive dari segi kehormatan dan ekonomi terjaga. Itu saya apresiasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Investor Amerika Tingkatkan Investasi di Makassar

Makasar, Aktual.co — Political and Economic Officer United States Consulate General Joanne I Cossit mengatakan banyak pengusaha Amerika yang mulai tertarik memperluas usahanya di wilayah timur Indonesia. Khususnya Kota Makassar.

“Makassar dianggap kota masa depan di Indonesia,” kata Joanne usai membahas persiapan perayaan independence day di kantor Walikota Makassar, Selasa (17/3).

Menurutnya, selama ini pengusaha Amerika hanya mengenal Jakarta sebagai tempat untuk menanamkan investasi di Indonesia. Karena mereka tidak memiliki informasi yang baik tentang wilayah lain. Seperti Makassar dan Ambon.

“Makanya kami akan memberikan informasi yang jelas tentang potensi usaha di kawasan timur Indonesia kepada mereka,” katanya.

Makassar memiliki 4 perusahaan asal Amerika yang telah berinvestasi dengan nilai miliaran rupiah. Seperti Microsoft, PT Cargill, PT Mars Symbioscience, dan Fedex.

“Ada juga usaha makanan waralaba seperti KFC dan McDonald,” katanya.

Makassar sebagai kota yang memiliki sejarah sebagai pusat perdagangan dianggap akan menjadi kota yang sangat berkembang. Karena pemerintah kota Makassar juga sudah bertekad menjadikan Makassar sebagai kota modern.

“Terbukti sudah banyak rencana pembangunan pelabuhan baru untuk kegiatan perdagangan,” kata Joanne.

Menurut Dia, masalah yang dihadapi oleh pengusaha Amerika saat ini hanya masalah ekonomi global dan nilai tukar rupiah. Untuk masalah korupsi di Indonesia tidak lagi dipersoalkan.

“Karena Indonesia sudah bertekad memberantas korupsi dengan membentuk lembaga khusus. Sehingga walaupun masih banyak korupsi, tidak akan mengganggu kegiatan usaha,” kata Joanne.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sulawesi Selatan, Indiani Ismu mengatakan menyambut baik rencana pengusaha Amerika untuk memperluas usahanya di luar pulau jawa. Karena Sulawesi Selatan dan daerah lain di timur Indonesia memang butuh investasi baru untuk memajukan ekonomi daerah.

“Kami berharap bisa segera direalisasikan,” ujar Indiani.

Dia mengatakan, tahun 2015 ini Sulawesi Selatan menargetkan realisasi investasi sebesar Rp11 triliun. Sudah termasuk penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri.

“Setiap tahun pertumbuhan investasi asing memang terjadi peningkatan,” kata Indiani.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain