27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37561

E-Budgeting Dianggap Bentuk ‘Pengebirian’ Kontrol Legislatif

Jakarta, Aktual.co —Sistem penyaringan anggaran e-budgeting yang diyakini Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal tangkal anggaran siluman di APBD DKI 2015, menuai komentar  Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi.
Bukan soal sukses atau tidaknya e-budgeting menangkal ‘siluman’. Yang dipersoalkan mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid itu tak lain perkara bahwa program itu ‘mengebiri’ peran legislatif atau DPRD DKI dalam melakukan fungsi pengawasan dan hak budgeting.
“Karena e-budgeting adalah program yang dirancang agar eksekutif berjalan tanpa ada kontrol parlemen,” ujar dia, di seminar di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Selasa (17/3).
Kata dia, program itu merupakan bentuk dari ‘standarisasi’ yang dipakai organisasi seperti Bank Dunia untuk mengawasi dana yang dipinjamkannya ke pemerintah negara-negara seperti Indonesia. “Dengan memakai sistem e-budgeting maka Bank Dunia bisa memantau kalau ada anggaran yang dibelanjakan tidak sesuai keinginan mereka misalnya,” ucap dia. 
Nantinya, sambung dia, bisa saja Bank Dunia mengharuskan pembelanjaan anggaran menggunakan merek-merek yang juga sudah harus diakui secara internasional, alias sesuai standar yang telah mereka rekomendasikan.
Dengan begitu, kata Adhie, pemerintah dibuat untuk tak lagi perlu mengindahkan usulan legislatif untuk pembahasan anggaran.
Upaya pelemahan, kata Adhie juga dibarengi dengan ‘pembusukan’ terhadap citra lembaga legislatif. “Misal dengan tudingan sebagai sarang siluman, sarang koruptor dan sebagainya yang membuat standing moral mereka (legislatif) rontok di mata masyarakat,” kata dia.
Tak hanya itu, saat ini menurutnya juga ada penyesatan terhadap ‘branding’ e-budgeting di masyarakat yang disebut-sebut seakan merupakan bentuk transparansi anggaran.
“Yang katanya bakal bisa dilihat oleh masyarakat dengan dipampangkan di website. Lah tapi apa gunanya kalau kunci anggaran tetap dipegang oleh mereka (eksekutif) sehingga bisa mereka utak-atik kapan saja itu anggaran karena tanpa ada pengawasan legislatif,” ucap dia. 
Soal ‘kunci mengunci’ anggaran di draf APBD DKI, juga sempat jadi perdebatan alot saat Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah diperiksa Pansus Angket DPRD DKI, (12/3) lalu.
Diperiksa sebagai Ketua Tim Penyusunan Anggaran Daerah (TPAD), Saefullah ‘diberondong’ pertanyaan oleh anggota pansus lantaran pihak eksekutif telah mengunci anggaran yang disebut sudah lolos e-budgeting. Alhasil, usulan anggaran dari dewan tak bisa masuk. Di pertemuan itu, Saefullah berdalih RAPBD DKI 2015 versi Ahok yang dikirim ke Kemendagri sudah berformat E-Budgeting dan telah disempurnakan sesuai hasil pembahasan di komisi-komisi DPRD DKI. 
Kata dia, pembahasan kegiatan di komisi justru tidak bisa  maksimal karena waktu terbatas. Sedangkan ada 13 ribu mata kegiatan dan untuk bahas 6.600 halaman itu tidak cukup dua hari. Selain itu, hasil pembahasan yang keluar di komisi bersifat normatif tanpa ada rincian detail,” kata dia, saat itu.
Untuk menguatkan anggapan bahwa draf APBD versi Ahok sudah menyerap usulan dewan, Saefullah menuturkan kegiatan dan program diambil dari hasil usulan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kelurahan hingga provinsi. 
“Artinya segala kegiatan yang ada di E-Budgeting sudah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” ucap dia.
Dan kalau usulan kegiatan dan program dari dewan yang disampaikan usai reses, dengan enteng dia mengatakan itu bisa saja masuk anggaran tahun depan.  

Artikel ini ditulis oleh:

KPK Terima Panggilan Sidang Praperadilan SDA

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dihadang dua agenda sidang praperadilan. Salah satunya adalah sidang tersangka kasus korupsi penyelanggaran ibadah haji tahun 2010-2013 di Kementerian Agama (Kemenag), Suryadharma Ali (SDA).
Demikian disampaikan Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, bahwa Biro Hukum KPK sudah menerima dua panggilan sidang praperadilan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Selain SDA, satu sidang lagi atas nama tersangka Sutan Bhatoegana (SB).
“Informasi yang sudah masuk ke Biro Hukum memang ada panggilan untuk mengikuti sidang praperadilan atas nama SDA pada 30 Maret dan atas nama SB, kalau nggak salah pekan ini,” ungkap Priharsa, di gedung KPK, Selasa (17/3)
Lebih disampaikan Priharsa, samapi saat ini pihaknya baru menerima panggilan sidang praperadilan tersangka SDA dan SB. Untuk tersangka Hadi Poernomo (HP), KPK mengaku belum ada informasi lanjutan.
“Kalau untuk HP, sampai dengan saat ini, KPK belum dapat surat panggilan dari PN Jaksel” jelasnya.
Kendati demikian, Priharsa menegaskan, sebelum ada keputusan atas gugatan praperadilan tersebut, penyidikan kasus korupsi keduanya akan dilanjutkan. “Intinya kalau untuk praperadilan kan itu tidak menghentikan proses penyidikan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Mahasiswa Indonesia Suguhkan Atraksi Seni dan Kuliner Khas Nusantara

Jakarta, Aktual.co — Sejumlah Mahasiswa asal Indonesia menyuguhkan atraksi seni dan berbagai jenis kuliner khas Nusantara di kampus National Central University (NCU) Zhongli, Taiwan, Selasa (17/3).

Acara yang dikemas dalam ‘Indonesia Culture Day’ itu mendapat sambutan luar biasa dari para  Mahasiswa asal mancanegara, termasuk mahasiswa asal Taiwan.

“Kegiatan ini yang kedua kalinya kami gelar di kampus NCU. Tahun lalu kami juga menggelar kegiatan seperti ini,” kata Welayaturromadhona sebagai Ketua Panitia Indonesia Culture Day.

Kegiatan itu makin semarak dengan keterlibatan para mahasiswa asal Taiwan di kampus NCU. Mereka tidak saja menikmati atraksi seni dan aneka jenis kuliner, melainkan juga turut terlibat langsung.

“Kegiatan budaya semacam ini mendapat dukungan yang kuat dari kampus. Hal itu ditunjukkan dengan terlibatnya beberapa mahasiswa asal Taiwan yang juga diikutkan dalam beberapa penampilan bersama dengan teman-teman Indonesia,” tutur Welaya didampingi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan Iman Adipurnama.

Para mahasiswa asal Taiwan itu berkolaborasi dengan mahasiswa Indonesia di atas panggung membawakan tari-tarian tradisional Nusantara.

Kegiatan tersebut makin semarak dengan suguhan berbagai jenis masakan khas Nusantara, seperti jajanan pasar dan bakso.

Artikel ini ditulis oleh:

KPK Keukeuh Minta Tak Ada Remisi Untuk Koruptor

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan ‘ngotot’ menentang keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Yasonna Laoly terkait pemberian remisi untuk koruptor.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha berpendapat, pihaknya hanya menyarankan agar pemerintah lebih selektif dalam memberikan remisi tersebut.
“Iya nanti kan kalau kita diajak berdialog, berdiskusi, iya kita akan hadir untuk memberikan perspektif KPK seperti apa sih. Kenapa sejak beberapa waktu yang lalu KPK menyarankan adanya pembatasan pemberian remisi terhadap napi korupsi,” ujar dia, di Kantornya, Jakarta, Selasa (17/3).
Menurutnya, sebagai lembaga penegak hukum baik KPK maupun Kemenkum HAM, harus sadar akan kewenangannya masing-masing, termasuk dalam pemberian remisi.
“Intinya kan pemberian remisi itu kewenangan dari Kemenkum HAM. Karena kan LP di bawah Kemenkum HAM,” kata dia.
Meski begitu, dia menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan setuju jika pemerintah tetap memberikan remisi kepada para penjarah uang negara itu.
“Kalau dulu kan selektif memberikan remisi. Jadi yang diusulkan KPK waktu itu adalah ya memang sebisa mungkin narapidana korupsi itu tidak mendapatkan remisi,” kata dia.
Kendati demikian, lanjut Priharsa, sejatinya apa yang dilakukan KPK selama ini adalah untuk memberantas para koruptor. Dengan harapan bisa membuat setiap orang takut melakukan korupsi.
“Kemarin pak Johan sudah menyampaikan kalau KPK itu mengedepankan semangatnya, yaitu untuk pemberian efek jera kepada narapidana koruptor,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

OJK: Tren Tawaran Investasi Bodong Meningkat

Jakarta, Aktual.co —   Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena tawaran investasi bodong atau tidak sah dan sejenisnya tren meningkat di awal tahun ini.

“Meningkatnya tawaran investasi yang tidak sah itu ditandai dengan banyaknya informasi laporan dan pengaduan nasabah ke OJK di awal tahun ini,” kata Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono di Medan, Selasa (17/3).

Dia mengatakan itu usai pembukaan Workshop Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan yang diikuti eksekutif perbankan, asuransi, perusahaan pembiayaan, sekuritas, pengelola dana pensiun dan perusahaan penjaminan.

Secara nasional, kata dia, OJK menerima 308 pengaduan dari total di 2014 yang sebanyak 2.197 laporan.

Peningkatan tawaran investasi yang tidak sah itu, kata Kusumaningtuti, diduga sebagai dampak meningkatknya taraf kehidupan atau perekonomian masyarakat di tengah kurangnya pemahaman atau pengenalan tentang produk investasi.

“Data yang diperoleh menunjukkan banyak warga yang semakin kaya sehingga beralih dari hanya sekadar menabung ke produk investasi dan itu dimanfatkan perusahaan atau kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan dengan menawarkan investasi yang tidak sah atau bodong itu,” katanya.

Kusumaningtuti menyebutkan beberapa ciri tawaran investasi yang perlu diwaspadai atau dicurigai antara lain dengan menawarkan keuntungan atau bunga simpanan cukup besar atau menggiurkan seperti 22 hingga 27 persen per bulan.

“Tawaran yang menggiurkan di tengah minimnya pengetahuan masyarakat tentang produk investasi itu-lah yang menimbulkan banyak masalah termasuk tertipunya nasabah,” katanya.

Sumut, pengaduan yang terbesar atau hingga 50 persen merupakan persoalan/permasalahan di perbankan dan disusul 33 persen asuransi.

“Sumut juga diakui daerah yang paling banyak mendapat pengaduan dari nasabah setelah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah,” katanya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Difi A Johansyah, menyebutkan, sebaiknya masyarakat mencari informasi ke BI atau OJK tentang produk investasi yang mau dibeli.

“Jangan mudah tergiur dengan tawaran yang menggiurkan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Membaik

Jakarta, Aktual.co — Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2015 akan mulai membaik dan secara keseluruhan tahun ini akan lebih tinggi dari 2014 yang hanya mencapai 5,1 persen.

“Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2015 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama ditopang oleh konsumsi swasta yang meningkat seiring dengan terkendalinya inflasi,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/3).

Selain itu, lanjutnya, konsumsi pemerintah juga diperkirakan membaik sejalan dengan peningkatan pengeluaran pemerintah.

Sementara itu, ekspor diperkirakan masih terkontraksi, walaupun mulai mengalami perbaikan, karena turunnya harga komoditas dan masih lemahnya permintaan dunia.

Di sisi lain, investasi diperkirakan masih tumbuh terbatas di triwulan I 2015 namun akan meningkat pada triwulan-triwulan selanjutnya seiring dengan meningkatnya belanja modal pemerintah.

Namun, Tirta enggan menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai pada tiga bulan awal di 2015 ini.

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi pada 2015 diprakirakan berada pada kisaran 5,4-5,8 persen, ditopang terutama oleh pertumbuhan investasi yang meningkat seiring dengan realisasi berbagai proyek infrastruktur dan perbaikan iklim investasi, di samping konsumsi yang tetap kuat dan eskpor yang secara gradual akan membaik,” kata Tirta.

Dari sisi global, pemulihan ekonomi global diperkirakan masih terus berlangsung, terutama ditopang oleh perekonomian AS yang semakin solid.

Pemulihan ekonomi AS didukung oleh konsumsi yang meningkat seiring dengan turunnya harga minyak dan membaiknya kondisi ketenagakerjaan.

Konsumsi AS yang membaik tersebut diikuti oleh indikator produksi yang semakin meningkat. Perekonomian AS yang solid semakin menguatkan arah normalisasi kebijakan moneternya, meskipun waktu implementasinya masih diliputi ketidakpastian.

“Hal ini mendorong penguatan dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang dunia serta meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global,” kata Tirta.

Sementara itu, langkah Quantitative Easing dari Bank Sentral Eropa semakin memperlemah mata uang Euro di samping dapat mengimbangi sebagian dari pengaruh kebijakan the Fed terhadap pergerakan arus modal global ke emerging markets.

Di sisi lain, tambahnya, perekonomian Tiongkok diperkirakan terus melambat seiring penurunan investasi. Sejalan dengan itu, harga komoditas global, termasuk harga minyak, diperkirakan masih berada pada level yang rendah, meskipun terdapat peningkatan dibandingkan level terendahnya pada bulan Januari 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain