28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37562

Libatkan Para Dalang, Bojonegoro Tetapkan Nama Tokoh Wayang Thengul

Jakarta, Aktual.co — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengelar seminar dengan agenda menetapkan nama-nama tokoh Wayang Thengul yang merupakan kesenian khas tradisional di daerah setempat dengan melibatkan para dalang.

“Sudah ada sekitar 50 tokoh Wayang Thengul yang sudah ditetapkan namanya dalam seminar yang diikuti sembilan dalang Wayang Thengul hari ini,” kata Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid di Bojonegoro, Selasa (17/3).

Namun, menurut dia, masih ada 50 tokoh Wayang Thengul lainnya yang namanya masih harus ditetapkan dalam seminar Rabu (18/3).

“Penetapan nama tokoh-tokoh Wayang Thengul berdasarkan kesepakatan para dalang,” ucapnya, menegaskan.

Lebih lanjut ia menjelaskan latar belakang dilakukannya penetapan nama tokoh Wayang Thengul, karena selama ini masih terjadi perbedaan para dalang dalam memberi nama tokoh Wayang Thengul.

Ia memberikan gambaran seorang dalang Wayang Thengul di daerahnya dalam pergelaran bisa memanfaatkan wayang A untuk tokoh Imam Suwongso.

Tapi, lanjut dia, dalang lainnya bisa memanfaatkan wayang B untuk memerankan tokoh Imam Suwongso.

“Para dalang sering berbeda dalam memberi nama, sebab jumlah Wayang Thengul yang dimiliki tidak lengkap. Rata-rata para dalang hanya memiliki sekitar 50 wayang, padahal kalau lengkap ada sekitar 100 wayang,” paparnya.

Yang jelas, katanya, adanya penetapan tokoh-tokoh Wayang Thengul di daerahnya, bermanfaat untuk memberikan kepastian tokoh Wayang Thengul kepada masyarakat, terutama para pelajar yang mempelajari kesenian Wayang Thengul.

Ia juga mengatakan dalang Wayang Thengul di daerahnya jumlahnya terus bertambah, tapi yang mendaftar untuk mengambil kartu induk di Disbudpar hanya 10 dalang Wayang Thengul.

Ia menambahkan pergelaran Wayang Thengul di daerahnya, biasanya menampilkan kisah masuknya Islam ke Tanah Jawa, kisah Panji dalam Kerajaan Jenggala, Kerajaan Majapahit dan kisah “Betoro Kolo”, yang biasa dipentaskan untuk “ruwatan”.

“Minat masyarakat Bojonegoro untuk menanggap Wayang Thengul cukup tinggi, sebab bahasa pergelaran Wayang Thengul merakyat,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Selama Masih Bendera Golkar, Politisi Ini Tak Masalahkan Kubu

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Satya Widya Yudha mengaku tidak masalah bila kubu DPP Munas Ancol, Agung Laksono memasukan dirinya ke dalam kepengurusan.
Bahkan, ia tidak merasa namanya dicatut oleh pihak kubu lawan dari Aburizal Bakrie (Ical) itu.
“Selama masih Golkar tidak masalah, kecuali kalau saya didaftar menjadi (kepengurusan) Gerindra nah itu baru masalah,” kata Satya, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).
Ia menegaskan, sebagai kader partai beringin, apapun kebijakan yang diputuskan oleh DPP yang dinilai sah maka itu akan diikutinya.
“Saya ini kader Golkar dan saya masih di dalam kader Golkar. Yang penting adalah bahwa saya adalah partai Golkar. Jadi tidak masalah bila nama selama itu masih di dalam bendera partai Golkar. Nama saya pun ada di kubu ARB dan di Agung Laksono,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Polda Metro Bekuk Begal Spesialis Truk Sampah Milik Pemprov DKI

Jakarta, Aktual.co — Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap kelompok begal M Nursalim Cs yang merampok truk sampah milik Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta.
Demikian disampaikan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/3).
“‎Tersangka bersama komplotannya merupakan spesialis pencurian truk sampah Dinas Kebersihan DKI dengan cara-cara melakukan kekerasan,” katanya. 
‎Dikatakan Didik para pelaku dalam menjalankan aksinya tak segan-segan melukai korbannya seperti menyekap dan menganiaya korban.  “Tersangka sendiri bertugas mengancam, menyekap dan menganiaya serta membuang korbannya di pinggir jalan tol,” paparnya.
Sementara itu menurut Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen bahwa tersangka ditangkap di ‎kawasan Cilengsi, Bogor.
“Tersangka ditangkap atas kasus pencurian dengan kekerasan yang terjadi di TpST Bantargebang, Bekasi, pada tanggal 12 November 2014 dini hari lalu,” katanya.
“Saat itu, dia dan teman-temannya merampas truk Hino model dumper bernopol B 9233 TOQ, saat sopir hendak membuang sampah di TPS Bantargebang,” tambahnya.
Para pelaku yang berhasil menguasai kendaraan milik korban, langsung menjual hasil rampokannya ke penadah. “Tersangka menjual truk sampah ke penadah seharga Rp 80 juta,” imbuhnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya para pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP ten‎tang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Rupiah Melemah, BI Siapkan Paket Kebijakan

Jakarta, Aktual.co —  Selain pemerintah, Bank Indonesia (BI) juga akan mengeluarkan paket kebijakan untuk meredam pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Paket kebijakan tersebut rencananya akan dikeluarkan BI dalam waktu dekat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan paket kebijakan tersebut bertujuan untuk memperdalam pasar keuangan. Namun, pihaknya masih enggan menjelaskan secara rinci mengenai paket kebijakan tersebut.

“Instrumennya ada berbagai macam, termasuk produk juga nanti akan kita keluarkan,” ujar Tirta di gedung BI Jakarta, Selasa (17/3).

Lebih lanjut dikatakan dia, BI terus meningkatkan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar Rupiah, termasuk intervensi di pasar valas maupun surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.

“Kita tidak pernah melepas rupiah, intervensi setiap saat kalau perlu. Kita tidak membiarkan Rupiah terus melemah,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ogoh-ogoh Sleman Semarakkan Kirab Budaya pada Hari Raya Nyepi

Jakarta, Aktual.co — Lima ogoh-ogoh dari Kabupaten Sleman ikut menyemarakkan Kirab Budaya Ogoh-ogoh dalam rangka memperingati hari raya Nyepi tahun baru saka 1937 yang digelar Panitia Nyepi Daerah Istimewa Yogyakarta, di sepanjang Jalan Malioboro hingga Alun-alun Utara. Jumat (20/3) mendatang.

“Peserta pawai kesenian tradisional ini, merupakan perwakilan dari masing-masing grup yang ditunjuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Endah Sri Widiastuti, Selasa (17/3).

Menurut dia, lima kontingen yang menampilkan ogoh-ogoh tersebut adalah ogoh-ogoh dari upacara adat Saparan Bekakak Gamping, ogoh-ogoh kuda dari kelompok Jatilan Dusun Daratan, Minggir, ogoh-ogoh ayam jago dari sentra kuliner ayam goreng “Kalasan”, ogoh-ogoh PHRI Sleman dan ogoh-ogoh HPI Sleman.

“Mereka nanti akan dikawal bregodo atau pasukan tradisional dari upacara adat Saparan Bekakak, Gamping,” katanya.

Ia mengatakan, dalam kirab budaya yang digelar di halaman Kantor Gubernur DIY Kepatihan sekitar pukul 14.30 WIB tersebut juga melibatkan peserta dari seluruh Pura di Sleman, Yogyakarta dan Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan kelompok lintas agama serta pasukan bregodo dari Sleman.

“Dari Kepatihan kemudian bergerak menuju titik nol kilometer (simpang empat Kantor Pos) dan berakhir di Alun-alun Utara,” katanya.

Endah mengatakan, kirab tersebut juga akan dimeriahkan ogoh-ogoh yang sebelumnya mengikuti upacara Tawur Agung di pelataran Candi Pramvanan, yang rencananya juga dihadiri Presiden Joko Widodo.

“Selama menunggu ogoh-ogoh dari Prambanan, kontingen Sleman yang berkumpul di area parkir timur Monumen Jogja Kembali pada pukul 13.30 – 14.30 WIB sudah mulai melakukan perjalanan dan atraksi dari simpang empat Monumen Jogja Kembali sampai pertigaan Jalan Condrolukito,” katanya.

Setelah datang ogoh-ogoh dari Prambanan, kemudian dilanjutkan perjalanan berinringan dengan kendaraan menuju Kepatihan.

Endah mengatakan, tujuan dari kirab budaya ini adalah untuk mengembangkan agenda pariwisata dan membangun keharmonisan di antara umat beragama dengan momentum Hari Raya Nyepi.

“Kegiatan ini juga untuk melestarikan dan memberdayakan seni/tradisi rakyat yang berupa ogoh-ogoh, serta memberikan ruang ekspresi dan aktualisasi bagi pelaku seni tradisi,” katanya.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan iklim kreatif bagi pengembangan seni tradisi, mengembangkan objek wisata seni budaya serta mengembangkan dan menciptakan agenda pariwisata.

“Namun yang lebih dari itu adalah upaya untuk menjadikan upacara keagamaan sebagai sarana pemersatu umat dalam keberagaman kolaborasi seni sebagai daya dukung objek dan daya tarik wisata, mengingat Yogyakarta adalah pusat daerah seni dan budaya, pusat pariwisata/wisata dan daerah toleransi di tengah kebinekaan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

1.042 Kasus DBD Menyerang Warga Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta hingga Maret 2015 ini tercatat 1.042 kasus yang terjadi dengan jumlah korban jiwa ada lima orang namun hal tersebut menunjukan penurunan dari periode sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kusmedi mengatakan, pada 2014 dalam kurun waktu yang sama hingga bulan Maret mencapai 3.408 kasus dan wilayah yang paling tinggi adalah di Jakarta Selatan yang berada di daerah Pancoran, Kebayoran Baru, Cilandak, Tebet dan Pesanggarahan.

“Kebanyakan memang daerah selatan, dulu timur, sekarang selatan yang paling tinggi,” katanya  di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/3) .

Kusmedi mengatakan dirinya belum mengetahui mengapa di wilayah selatan kasus DBD jadi tinggi. Tapi saat ini dilakukan inspeksi, dengan mengerahkan pemberantasan sarang nyamuk di 57 titik.

“Sabtu nanti 41 titik fokus, minggu 24 titik fokus. Hari ini pun ada kesepakatan dengan walikota jakarta selatan melawan nyamuk,” katanya.

Dia menambahkan total kasus pada 2014 mencapai sekitar 8.000 lebih kasus dan dirinya mendapat ini biasanya dari puskesmas atau rumah sakit. Dari data yang ada, kemudian dilakukan investigasi ke daerah.

“Kalau investigasi di sana positif, banyak jentik dan sebagainya, maka kami lakukan pengasapan. Tapi kalau negatif, dilakukan pemberantasan sarang nyamuk disertai pemberian larvadisasi dengan bubuk abate,” ujarnya.

Kusmedi menjelaskan pihaknya tidak melayani warga minta foging, tapi melayani PSN berdasarkan kasus ataupun kecurigaan terhadap daerah yang mengkhawatirkan tapi warga tidak dikenakan biaya karena anggarannya sudah ada di masing-masing Puskesmas.

“Tapi jika masyarakat tetap memaksa ingin fogging, harus ada kesepakatan dengan RT/RW setempat sebagai inisiatif warga,” katanya.

Terkait dengan honor bagi Juru Pemantau Jentik, Kusmedi mengatakan sudah mengusulkan untuk menaikannya. Jumantik tersebut beroperasi di setiap kelurahan dengan pembinaan di dinas kesehatan, tapi orangnya dari kelurahan.

Dengan datangnya musim pancaroba, Kusmedi berharap masyarkat berpartisipasi dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk serta mengingatkan kepada anak-anak, yang umumnya dari pukul 09.00 hingga 03.00 ada di sekolah, agar menghindari tempat yang berpotensi sebagai sarang nyamuk.

“Kebanyakan korban DBD yang meninggal berusia 5 hingga12 tahun. Jadi kebanyakan memang, anak-anak. Mohon kepada masyarkat untuk mengingatkan kepada guru-guru di sekolah anaknya tentang kebersihan lingkungan,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain