28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37564

Masuk Dalam Kepengurusan Agung Laksono, Ini Kata Satya Widya..

Jakarta, Aktual.co — Wakil Sekjen DPP Partai Golkar versi Munas Bali, Satya Widya Yudha mengaku tidak mempersoalkan pencantuman namanya yang dimasukan dalam kepengurusan DPP Partai Golkar versi Munas Ancol, pimpinan Agung Laksono.
Menurut dia, asalkan sudah ada keputusan hukum yang inkrah, maka secara otomatis setiap kader partai beringin tentunya akan menginduk kepada DPP yang sah.
“Jadi mau dimasukan atau tidak (di dalam kepengurusan) silahkan saja, karena itu menjadi hak bagi masing-masih kepengurusan DPP, toh itu masih dalam keluarga besar Golkar,” ucap Satya, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (17/3).
Namun demikian, seharusnya penyikapan resminya ikhwal struktur kepengurusan setelah tidak ada proses hukum yang diajukan oleh masing-masing pihak.
“Sampai saat ini kan masih berproses, kemenkumham juga masih belum memutuskan dengan mengeluarkan surat keterangan (SK), dan pertanyaan selanjutny adalah kelompok ARB mem PTUN kan atau tidak, kalau itu di PTUN kan maka artinya masih bergulir (konfliknya),” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Kubu Ical Minta Bareskrim Lakukan Langkah Kongret

Jakarta, Aktual.co — Badan Reserse Kriminal Mabes Polri sudah menerima laporan dari DPD Partai Golkar, John Kenedy Azis yang mengadukan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laloy.
Pengurus DPD Golkar Sulawesi Tenggara itu pun menunjukan surat laporan atas Menkumham ke Bareskrim Mabes Polri dengan nomor laporan LP/318/III/2015 tertanggal 17 Maret 2015.
“Pihak Bareskrim menyambut laporan ini, dan sudah diterima Bareskrim,” ujar John, saat meninggalkan gedung Bareskrim Mabes Polri, JL. Trunojoyo, Jaksel, Selasa (17/3).
Sementara itu Ketua DPD Sulawesi Tenggara Ridwan Bae berharap, Wakapolri segera mengambil langkah kongkret terkait dugaan pelanggaran pidana yang dilakukan oleh Menkumham tersebut, karena telah menimbulkan konflik diantara Partai Golkar.
“Kami tidak mau cara-cara seperti ini digunakan, Wakapolri melalui Bareskrim untuk mengambil langkah kongkret terhadap dugaan pelanggaran terhadap saudara Laloy,” kata Ridwan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Halte Busway Digeser ke Tengah, Lalin Makin Macet

Penumpang antri saat menunggu bus Transjakarta di halte Kuningan Barat Jakarta, Selasa (17/3/2015). Proyek pembangunan flyover Kuningan berimbas terhadap halte Kuningan Barat yang berada di bawah flyover Kuningan digeser menjorok ke tengah jalan, hingga mengakibatkan penyempitan jalan dan terjadi kemacetan di sepanjang jalan Gatot Subroto arah Semanggi. AKTUAL/MUNZIR

Islah PPP Akan Cepat Jika Ada Sosok Pengayom

Jakarta, Aktual.co — Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengatakan islah PPP akan cepat terealisasi jika ada sosok yang mengayomi kedua kubu. 
Ia menilai tokoh yang dihormati di partai berlambang ka’bah tersebut harus mampu mempercepat islah.
“Tergantung dari tokoh yang muncul di PPP, ada yang bisa mengayomi ngga di dua kubu ini. Kalau Hamzah Haz turun atau tokoh lain yang dihormati, islah lebih cepat terjadi,” ujar Emrus, saat dihubungi, Selasa (17/3).
Emrus mengimbau agar kedua kubu bisa melebur tanpa mengedepankan ego kelompok dan tidak mengadakan munas ulang.
“Jangan kongres-kongres lagi kayak Golkar. Kalau islah terjadi, mau, ngga mau, ada politik akomodasi kiri kanan,” katanya
Menurutnya, setelah islah kubu manapun yang memimpin harus melebur untuk kesinambungan PPP. Jika tidak, maka dimungkinkan terjadi munas ulang, bahkan pecah kubu hingga bentuk partai baru.

Artikel ini ditulis oleh:

KPU-Kemendagri Bahas Daftar Pemilih Pilkada Serentak

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemilihan Umum dan Kementerian Dalam Negeri, Selasa, menggelar rapat koordinasi terkait rencana penyusunan daftar pemilih untuk pemilihan gubernur, bupati dan wali kota secara serentak pada Desember mendatang.
Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Irman, mengatakan pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan jadwal penyerahan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) dan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).
“Yang sudah disepakati adalah penyerahan DAK2 pada 12 April dan DP4-nya 3 Juni. Nanti yang menyerahkan langsung Menteri Dalam Negeri (Tjahjo Kumolo) kepada Ketua KPU (Husni Kamil Manik),” kata Irman usai rapat di Gedung KPU Pusat Jakarta, Selasa (17/3).
Menurut Irman, yang perlu mendapat perhatian Pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyusun DAK2 ialah data penduduk di daerah otonom baru (DOB) karena sebagian besar masih banyak bergabung dengan daerah induknya.
“Sebelum menjadi DOB, daerah tersebut di ‘database’ kami masih bergabung dengan induknya. Jadi ini perlu dipisahkan dan dicermati lagi supaya jangan sampai terbawa ke daerah lain,” jelas Irman.
Berdasarkan data Kemendagri dan KPU, sebanyak 15 DOB tercatat akan mengikuti pilkada serentak gelombang pertama pada 9 Desember 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Evaluasi Anggaran Tunggu APBD Versi Eksekutif

Jakarta, Aktual.co — Rapat evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sejatinya dimulai sekitar pukul 10.00 WIB hari ini akhirnya ditunda karena masih menunggu versi yang disusun oleh pihak eksekutif.

“Tadi pagi saya mulai membuka rapat evaluasi anggaran APBD. Dalam Masalah pembahasan, ini yang kita terima adalah dari APBD yang dari Kemendagri, tetapi pada saat saya tanyakan kepada eksekutif pada tim TAPD ternyata tidak siap dengan APBD yang diserahkan oleh eksekuif ke Kemendagri,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (17/3).

Politisi PDIP tersebut mengatakan rapat Badan Anggaran (Banggar) tersebut akan dimulai lagi esok hari dengan catatan setelah anggota dewan menerima salinan APBD versi Pemda DKI Jakarta.

“Besok mungkin kita mulai lagi setelah kita menerima APBD versi pemda DKI yang di serahkan ke Kemendagri (berupa hard copy) karna kita mau bahas gimana?,” ujar Prasetyo.

Ia juga menambahkan jika melihat hasil evaluasi oleh Kemendagri banyak sekali pelarangannya sehingga Prasetyo ingin menyelidiki apa permasalahan sebenarnya maka harus dilakukan persamaan terlebih dahulu.

“Kita harus samakan kalau saya melihat dari surat yang diserahkan Kemendagri kepada kita, ini banyak sekali permasalahan yang dilarang, nah saya mau tau juga kan ini sudah berkembang, apakah APBD ini penghambatannya ada di DPRD atau dana siluman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prasetyo mengungkapkan bahwa pengguna anggaran adalah Gubernur sedangkan DPRD hanya mengawasi apa yang diamanatkan undang-undang. “Artinya apa, saya sebagai Ketua DPRD ingin membuka secara transparan pada masyarakat Jakarta tentang dana yang dipegang eksekutif itu yang ingin kita bahas,” katanya.

Terkait dengan apakah kemungkinan pembahasan Banggar untuk membahas APBD hasil evaluasi Kemendagri akan menemui jalan buntu dia yakin akan bisa dirampungkan namun tidak memberikan kapan pastinya akan selesai.

“Kita bismillah APBD 2015 DKI jakarta akan terlaksana. Sementara ikut jadwal dulu saja,” ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun Antara dalam agenda rapat Banggar hari ini dan esok hari akan dilakukan pembahasan hasil evaluasi Kemendagri dengan nomor surat 903/681 tahun 2015 yang ternyata banyak yang dilarang untuk dianggarkan oleh kementerian.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain