28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37567

Maju Jadi Ketum, SBY Akan Temui Tantangan Tersendiri

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Politik Arya Fernandes menganggap rencana pencalonan SBY sebagai ketum Partai Demokrat (PD) merupakan tantangan tersendiri karena dinilai berhasil menuntaskan demokratisasi dan regenerasi politik di internal Demokrat.
SBY masih menjadi sosok sentral yang dipercaya elit sehingga pencalonannya masih diharapkan.
“Kalau SBY maju, memang bagi sebagian elit politik Partai Demokrat tingkat penerimaan SBY masih sangat tinggi,” ujar Arya, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (17/3).
Namun, majuya SBY dalam pencalonan sebagai ketum PD diyakini tidak mendapat perlawanan.
Arya menambahkan, SBY harus memastikan regenarasi partai dan demokratisasinya berjalan baik. Sebab, pertarungan partai bukan hanya sementara.
“Mungkin tantangannya adalah regenarasi dan demokratisasi di internal Partai Demokrat akan menjadi tantangan tersendiri karena pertarungan Demokrat tidak hanya 5 sampai 10 tahun ini,” 
“Tapi sebagai partai tentu umur partai harus lebih tua dari pemimpimnya sendiri. Saya kira SBY harus memastikan bahwa regenerasi dan demokratisasi berjalan dengan baik,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Akbar Tanjung dan Setya Novanto Tak Masuk Dalam Kepengurusan Agung Laksono

Jakarta, Aktual.co — Golkar Kubu Agung Laksono tidak memasukkan nama Ketua DPR RI Setya Novianto dalam daftar kepengurusan yang diserahkan kepada Kemenkumham.
“Beberapa nama dari Golkar Munas Bali masuk dalam kepengurusan kami, tapi saya lihat Setya Novianto tidak ada,” kata Ketua Bidang Hukum DPP Golkar Munas Ancol Lawrence TP Siburian, usai menyerahkan draft kepengurusan di Kemenkumham, Jakarta, Selasa (17/3).
Kepengurusan ini bisa saja nanti berubah strukturnya, dan hanya berlangsung sampai pertengahan 2016. “Bisa saja berubah, siapa yang mau merapat kami silakan, termasuk Setya Novianto,” ujarnya.
Ada tiga struktur yang berubah, yaitu DPP, Dewan Pertimbangan dan Mahkamah Partai. Selain itu, Aburizal Bakrie telah ditawari posisi sebagai Dewan Pertimbangan Partai, namun belum ada tanggapan dari Aburizal.
Nama Akbar Tanjung juga tidak terdapat dalam nama-nama kepengurusan baru tersebut. Dalam struktur kepengurusan tersebut, terdapat sebanyak 43 Ketua DPP, wakil sekjen 41 serta sekitar ada 49 bendahara.
Lawrence juga mengatakan bahwa tahun depan Golkar harus sudah menyelenggarakan Munas 2016. Sehingga siapa saja yang ingin bersatu dengan Golkar masih terbuka lebar. 

Artikel ini ditulis oleh:

Rapat dengan TNI-Polri, Jokowi Bahas Modernisasi dan Penambahan Anggaran

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo menggelar rapat terkait organisasi dan modernisasi TNI-Polri, Selasa (17/3) siang.
Rapat yang berlangsung di Kantor Presiden tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijatno, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Wakapolri Komjen (Pol) Badrodin Haiti, Menkumhan Yasonna Laoly, Mensesneg Pratikno dan Seskab Andi Widjajanto.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada wartawan mengatakan bahwa presiden melakukan pertemuan dengan Panglima TNI dan jajaran staf Mabes TNI di Istana Negara.
“Ini dengan seluruh staf dari Mabes TNI, berbicara soal anggaran pertahanan akan meningkat dari Rp102 triliun mungkin akan mencapai Rp200 triliun di tahun 2017 kalau pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen,” kata Andi.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai pertemuan dengan Presiden mengatakan pertemuan yang dilakukan bersamaan dengan makan siang itu juga karena kepala negara ingin lebih mengenal para staf di Mabes TNI.
“Kami para staf Mabes TNI diundang makan siang seperti biasa hanya untuk berbincang-bincang dengan Pak Presiden. Ingin mengenal lebih dekat dengan para perwira,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rupiah Ditutup Menguat 45 Poin ke Rp13.185

Jakarta, Aktual.co — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, bergerak menguat sebesar 45 poin menjadi Rp13.185 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.230 per dolar AS.

“Tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang dipertahankan di level 7,5 persen menjadi salah satu sentimen positif bagi mata uang rupiah karena dapat menahan investor jangka pendek keluar dari Indonesia,” ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Selasa (17/3).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa (17/3) memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,5 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen.

Rully Nova menambahkan bahwa dolar AS yang konsolidasi menjelang rapat moneter Bank Sentral AS (the Fed), dijadikan momentum bagi pelaku pasar uang untuk melakukan aksi ambil untung.

“Namun, penguatan rupiah diperkirakan jangka pendek karena potensi dolar AS kembali menguat masih terbuka jika sinyal the Fed menunjukkan kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate) dilakukan lebih cepat meski belum ada kepastian waktu,” katanya.

Menurut dia, di tengah sentimen yang belum pasti itu akan mendorong investor pasar uang akan kembali memegang dolar AS untuk mengurangi risiko investasi.

Di sisi lain, ia menambahkan neraca perdagangan Februari 2015 yang mencatatkan surplus juga menjadi salah satu faktor rupiah berada dalam area positif.

Tercatat, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2015 kembali mencatat surplus sebesar 0,74 miliar dolar AS, setara Rp9,62 triliun (kurs Rp13.000), relatif stabil dibanding surplus Januari 2015 sebesar 0,75 miliar dolar AS atau Rp9,75 triliun.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (17/3) ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.209 dibandingkan hari sebelumnya, Senin (16/3) di posisi Rp13.237 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Dubes Kuba Bertemu Ketua DPR

Ketua DPR RI, Zulkifli Hasan menerima Duta Besar Kuba, Enna Viant Valdes di Ruang Tamu DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3/2015). Kedatangannya untuk menjalin kerjasama bilateral antara kedua negara. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

IHSG Ditutup Menguat 3,88 Poin

Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih bertahan di area positif atau menguat tipis sebesar 3,88 poin di tengah penantian hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

IHSG BEI ditutup naik sebesar 3,88 poin atau 0,07 persen menjadi 5.439,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) mengalami pelemahan 0,53 poin (0,06 persen) ke tingkat 944,98.

“Sentimen dari Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) menjadi salah satu faktor penopang bagi IHSG BEI di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate),” ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Selasa (17/3).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,5 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada tingkat delapan persen.

Menurut dia, sentimen BI rate itu membuat saham-saham properti mengalami penguatan. Dalam data BEI, indeks saham properti mengalami kenaikan sebesar 1,26 persen.

“Diperkirakan, sentimen BI rate masih akan berlanjut menopang IHSG BEI pada besok (Rabu, 18/3),” katanya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah masih dapat mengimbangi sentimen dari kenaikan Fed fund rate.

Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan di antaranya, insentif pajak bagi pengusaha yang berorientasi ekspor dan melakukan reinvestasi, meningkatkan penggunaan biofuel, penerapan bea masuk anti dumping dan pengamanan sementara, serta memberikan bebas visa kunjungan singkat untuk wisatawan kepada 30 negara.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 226.326 kali dengan volume mencapai 5,07 miliar lembar saham senilai Rp5,15 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 172 saham, yang melemah 130 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 103 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 48,06 poin (0,20 persen) ke 23.901,49, indeks Bursa Nikkei naik 190,94 poin (0,99 persen) ke 19.437,00, dan Straits Times melemah 3,90 poin (0,12 persen) ke posisi 3.372,14.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain