28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37574

Proses Politik, Parpol Diimbau Dorong Hak Angket Ahok

Jakarta, Aktual.co — Partai politik diimbau untuk turut serta mendorong tuntasnya permasalahan yang melibatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI.
Parpol yang kadernya di DPRD DKI harus terus memberi dukungan agar proses politik hak angket terhadap Ahok tetap berjalan. 
“DPR juga bisa mendorong, karena proses politik ini menyertakan parpol didalamnya. Bisa memberi dorongan kepada anggota DPRD (DKI) untuk tetap meneruskan proses politik yang berjalan,” kata pengamat politik Idil Akbar, Selasa (17/3).
Idil menambahkan, pemerintah pusat tak boleh memihak salah satunya (gubernur maupun DPRD) dalam menyelesaikan kisruh APBD DKI yang melibatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD DKI.
“Saya kira biarkan proses ini berjalan sampe tuntas, sehingga terang benderang siapa yang melakukan kesalahan. Pemerintah pusat juga kalaupun tak mau turun tangan, mereka juga tak boleh memihak salah satu pihak, mendukung terlalu tinggi salah satu pihak.”

Artikel ini ditulis oleh:

BNPT: Mendukung ISIS Belum Tentu Makar

Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT), Komjen Saud Usman Nasution mengaku baru mendapat informasi terkait penangkapan terhadap 16 warga negara Indonesia (WNI), oleh otoritas Turki pada 4 Maret lalu. Padadal, mereka telah ditahan sejak Januari lalu.
“Ini yang ditangkap berbeda, tidak sama dengan Smailing Tour, mereka ditangkap bulan januari dan baru diinformasikan tanggal 4 maret kemarin,” beber Saud di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (17/3).
Jika ke-16 WNI tersebut berhasil dipulangkan, lanjut Saud, aparat penegak hukum tidak serta merta bisa melakukan penahanan. Sebab, pasal 139 KUHP, tidak berlaku bagi mereka yang mendukung gerakan kelompok ISIS di Syiria.
“Kalau pulang, pada KUHP belum kena, mereka kan memberikan dukungan kepada negara lain, beda dengan makar yang membentuk sebuah pemerintahan yang diluar NKRI,” imbuhnya. 
Kendati demikian, pihaknya, kata Saud, akan melihat pelanggaran hukum lain yang dilakukan oleh ke-16 WNI itu. Misalnya, pelanggaran tersebut bisa disangkakan dengan pasal soal keimigrasian atau pelanggaran pidana lainnya.
“Kita cek pelanggaran imigrasinya,” sambungnya.
Ditambahkan Saud, kedepan BNPT berkeinginana mengusulkan kepada pemerintah untuk mencari solusi antisipatif. Caranya, kata dia, dengan menambal celah hukum bagi warga yang bergabung dengan kelompok militan, yakni merevisi kata makar serta Undang Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Masyarakat (Ormas).
“Konkritnya, jelas kita usulkan revisi, mungkin bisa memperluaskan pemahaman tentang makar, apakah bergabung dengan ISIS adalah perbuatan menyimpang, berbenturan dengan hukum? Atau misalnya revisi kembali UU Ormas,” tuntasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Dibalik Kisruh APBD DKI, Ahok Sembunyikan Proyek Giant Sea Wall

Jakarta, Aktual.co — Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH) Muhamad Hatta Taliwang mengungkapkan bahwa dibalik kisruh APBD antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dengan DPRD DKI Jakarta, terdapat kepentingan kelompok-kelompok tertentu seperti proyek raksasa Giant Sea Wall.

“Proyek Giant Sea Wall itu proyek raksasa dan besar. Ada analisis Ahok ribut di wilayah kecil untuk mengamankan wilayah yang sesungguhnya, yaitu Giant Sea Wall,” kata Hatta saat ditemui di kompleks gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).

Berdarkan informasi yang diperoleh Aktual.co, dalam e-Budgetting yang disampaikan Ahok ke Kemendagri tercantum nama proyek Giant Sea Wall, padahal dalam pembahasan sebelumnya antara DPRD dan Pemprov DKI, anggaran tersebut sama sekali tidak tercantum.

“Itulah substansi yang disembunyikan. Mereka melibatkan pengusaha besar, pemilik modal besar, konspirasi kapitalis besar. Nah e-budgetting itu dalam sisi lain. Itulah cara pemilik modal besar meneropong mana-mana wilayah basah dari anggaran. Itu karena makin sulitnya bisnis di dunia sekarang, sampai APBD-APBD yang strategis pun mereka ingin tahu. Nah caranya, itu melalui mekanisme e-budgeting itu. Bisa diakses oleh mereka, para kapitalis global ini. Termasuklah di dalam kaitan proyek-proyek besar yang raksasa ini,” ungkap Hatta.

Menurutnya, dalam e-Budgeting itu semua terdapat rinciannya, seperti juga hal-nya proyek monorel.

“Ini siapa pihak asingnya. Ada Cina, ada Jepang, ada konsorsium dari Filipina, macam-macam ini justru luput dari daya kritis kita,” ujar dia.

“Bahayanya dari proyek giant sea wall adalah kita tidak bisa mendeteksi kapal-kapal yang akan merapat nanti. Apalagi kalau nanti di monopoli oleh kelompok-kelompok tertentu,” imbuhnya.

Yang kedua, sambung Hatta, penyelundupan yang melalui pantai-pantai, spesialis penyelundupan uang palsu, ganja, narkoba, senjata, itu bisa dengan sangat mudah terjadi jika melalui Giant Sea Wall itu.

“Kalau mereka menusuk lewat bawah, dasar, bisa saja Jakarta, ibukota negara yang strategis ini, katakanlah diletakkan bom disana, maka kita tersandera semua. Negara ini tersandera. Jadi tidak bisa hak eksklusif seperti itu kita biarkan. Konflik yang kecil ini dijadikan arena tempur sementara yang raksasa ini terabaikan,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Bukan Kasih Sanksi, Ahok Justru Suruh Anak Buahnya Tidur Saat Rapat

Jakarta, Aktual.co — Bukannya memberi peringatan kepada anak buah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) justru mendukung sikap Walikota Jakarta Barat Anas Effendi yang tertidur saat rapat dengan Badan Anggaran DPRD.
Ahok justru menyuruh anak buahnya untuk tidur kalau sedang rapat dengan dewan.”Nggak apa-apa kalau tidur ama DPRD boleh-boleh aja lah,” kata Ahok santai saat dimintai komentar di Balai Kota, Selasa (17/3).
Bahkan, seperti merasa tak bersalah, Ahok justru mengakui dirinya tertidur kalau sedang rapat dengan DPRD. “Kalau rapat ama DPRD saya juga bisa tertidur,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Walikota Jakarta Barat Anas Effendi justru asik terlelap saat hendak rapat dengan DPRD DKI Jakarta terkait pembahasan draft RAPBD hasil evaluasi Kemendagri.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Gelar Forum dan Pameran, APCNGI: Konversi BBM ke BBG Harus Ditingkatkan

Jakarta, Aktual.co —  Konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) untuk kebutuhan rumah tangga telah berjalan sukses dalam enam tahun terakhir. Meski di tahap awal sempat muncul pro-kontra yang cukup hebat, terbukti BBG lebih murah dan aman.

Upaya pengalihan BBM ke BBG memang sudah jadi isu nasional dalam beberapa tahun terakhir. Tapi tak mudah diaplikasikan karena berbagai kendala di lapangan. Khususnya infrastruktur seperti stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang masih minim. Peran swasta pun dituntut lebih untuk sukseskan konversi minyak ke gas.

“Pemerintah mendukung program ini dan melakukan berbagai upaya. Tapi, akan jauh lebih cepat berkembangnya jika sektor swasta menjemput bola dengan berinvestasi di bidang ini,” ujar Ketua Asosiasi Perusahaan Compressed Natural Gas Indonesia (APCNGI) Robbi Sukardi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/3)

Pada tataran global, konversi ke BBG telah berkembang ke level kendaraan bermotor, khususnya mobil pribadi hingga kendaraan berat. Di Indonesia, contoh nyata adalah pemanfaatan BBG oleh bus-bus TransJakarta maupun armada feeder.
Guna mempercepat konversi BBM menjadi BBG, sebuah hajatan besar bertajuk The 9th Natural Gas Vehicles & Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition sengaja diadakan. Pertemuan komunitas gas alam terbesar tahun ini yang melibatkan berbagai perusahaan nasional maupun internasional.

Lebih dari 200 perusahaan beragam teknologi terkait industri dan bisnis BBG juga akan menyemarakan hajatan tersebut. Forum ini juga diwarnai dengan sejumlah diskusi yang menghadirkan para pembicara dari berbagai instansi terkait seperti Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Industri, KADIN, PT Pertamina, PGN, SKK Migas, hingga Hiswana Migas. “Forum dan pameran selama tiga hari inilah tempatnya untuk mencermati segala hal seputar bisnis BBG dan prospeknya. Ini sekaligus kesempatan buat perusahaan yang sudah eksis untuk mempromosikan produk atau jasanya,” papar Robbi

Pargelaran ini sudah diadakan yang ke-9 Asosiasi Perusahaan Compressed Natural Gas Indonesia (APCNGI) selaku asosiasi perusahaan dan komunitas nasional di bidang gas. Pelaksanaannya didukung langsung oleh ANGVA (Asia Pacific Natural Gas Vehicles Association). Fokus perhatian pada tahun ini adalah kendaraan angkut berat seperti truk dan bus. Dalam kaitan itu pula pihak asosiasi secara khusus mengundang operator bus berbasis BBG untuk memaparkan segala sesuatu tentang penggunaan BBG bagi armadanya, termasuk kemudahan dan tantangan yang dihadapi.

Efisiensi dan efektifitas operasional bus BBG diharapkan jadi inspirasi dan dorongan para pengusaha angkutan berat (heavy duty) lainnya. Seiring dengan itu infrastrukturnya tentu tetap harus diperbaiki, khususnya pembangunan SPBG baru di lokasi-lokasi strategis. “Sangat ideal kalau semua truk dan bus mulai dikonversi ke BBG. Seiring waktu kendaraan-kendaraan kecil dan pribadi akan lebih mudah diarahkan memakai BBG,” tuturnya.

Pada hari Jumat, 20 Maret 2015, lanjut dia, ada forum khusus pembahasan biogas sebagai bahan bakar alternatif yang sudah digunakan dalam berbagai wilayah di Indonesia. Sektor ini pun layak jadi perhatian khusus karena potensinya di masa mendatang.

Artikel ini ditulis oleh:

Cegah Kelompok Radikal, BNPT Minta Kemenkumham Teliti Keluarkan Paspor dan Visa

Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Saud Usman Nasution, mengimbau Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Luar Negeri untuk lebih waspada dalam mengeluarkan paspor dan visa. Himbauan tersebut agar mencegah kelompok radikal di Indonesia hijrah ke negara timur tengah.
“Kemenkumham dan Kemenlu lebih ekstralah, dalam pengeluaran visa dan paspor, supaya kalau ada yang terkait kelompok tidak jelas, kita rundingkan dan selidiki dulu,” jelas Saud di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (17/3).
Guna mencegah hal tersebut, Saud akan melakukan koordinasi dengan Departemen Imigrasi. “Kita koordinasikan, nanti kita juga akan informasikan,” imbuhnya. 
Selain itu, Saud menyebut Poso sebagai markas teroris. Terlebih sejak tahun lalu, Santoso selaku ketua Mujahid Timur telah menegaskan bahwa dirinya bergabung dengn ISIS. Demikian Abu Bakar Baasyir juga telah mengimbau kelompoknya untuk bergabung dengan ISIS.
“Santoso sudah gabung, kalau kita lihat dari tahun 2014, Abu Bakar Baasyir sudah mengajak untuk bergabung dengan ISIS. Ini sedang kita kembangkan dan selidiki,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain