29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37581

Seniman Colorado Ciptakan Buku Berukuran di Bawah Satu Inci

Malang, Aktual.co — Evan Lorenzen, seniman dari Colorado baru-baru ini telah merilis buku terbarunya. Namun, tidak seperti lazimnya buku pada umumnya, Lorenzen menciptakan sebuah buku dengan ukuran di bawah satu inci yang ia beri judul “Life Lil Pleasure”.

Boredpanda melaporkan, bahwa buku mungil tersebut berisi tentang beberapa kalimat ilustrasi tentang berbagai hal-hal kecil yang bisa membuat hidup seseorang lebih berarti. Proses pembuatannya ternyata cukup unik, dimana Lorenzen menulis serta menggambar ilustrasi pada buku itu tanpa menggunakan alat pembesar.

Padahal, bila Anda ingin membaca buku ini, diperlukan sebuah kaca pembesar agar mengetahui isi kalimat serta gambar dalam buku tersebut.

“Seperti yang ia lakukan sebelumnya, Lorenzen mampu menghadirkan buku kecil kembali, dimana ia berhasil menyampaikan semua kenangan, emosi dan pikiran yang sangat dalam hanya dengan beberapa kata saja,” demikian lapor Boredpanda, Selasa (17/3).

“Ilustrasi yang menyertai dalam buku ini sangat mengesankan, mengingat ukuran buku ini yang sangat kecil. Lorenzen membuatnya dengan pensil dan tinta, meskipun ia mampu menggunakan cat air untuk menggambar pada media yang besar,” katanya lagi.

Bila melihat isi dalam buku ini, maka akan ada beberapa kalimat yang bisa menyihir Anda untuk mengenang, bahkan memotivasi diri dalam menjalani hidup lebih bermakna.

Penguatan kalimat Lorenzen, dikukuhkan dengan hadirnya ilustrasi gambar yang ia sajikan. Misalnya saja kalimat “The Smell of Rain” meski terlihat sederhana kalimat ini sangat berarti bagi mereka yang merindukan akan hujan.

Kalimat lain seperti “Birds Chirps”, “Getting That Thing Unstuck From Between Your Teeth” dan “Baloons” adalah hal-hal kecil yang mampu mengembalikan kenangan kita pada masa tertentu dan dalam momen tertentu pula.

Artikel ini ditulis oleh:

Rapat Evaluasi APBD DKI 2015 Ditunda

Jakarta, Aktual.co — Badang Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta siang hari ini menggelar rapat pembahasan hasil  revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2015 yang telah diserahkan Kemendagri pada tanggal 11 Maret lalu dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
“Kita akan membahas APBD yang telah divaluasi kemendagri 903/681 tahun 2015 tentang evaluasi dan rancangan pergub tentang penjabaran APBD, Pembahasan dengan TPAD dan SKPD,” kata Ketua Banggar Prasetio Edi Marsudi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/03).
Rapat yang dijadwalkan selama dua hari ini ditargetkan akan rampung pada tanggal 20 Maret dengan agenda keputusan akhir dan penyampaian persetujuan DPRD kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
“Insya allah rampung tanggal 20,” ungkap Pras
Dari pantauan aktual.co puluhan SKPD dan TPAD telah menghadiri rapat di yang digelar di lantai 3 gedung lama DPRD ini telah dimulai pukul 10.45. WIB dengan dihadiri Ketua TAPD yakni Sefullah.
Namun sayangnya selang 10 menit rapat dibuka pimpinan Badan Anggara Prasetio Edi Marsusi rapat ini langsung ditunda pasalnya Pras yang juga merangkap sebagai ketua DPRD menganggap TAPD belum menyiapkan bahan print out APBD versi Pemprov.
“Rapat kami tunda besok, karena TAPD belum siap, menyiapkan print out yang harus diterima kepada fraksi-fraksi,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

DPR: Rupiah Anjlok, Reshuffle Kabinet Diperlukan

Jakarta, Aktual.co — Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD yang mengakibatkan melambungnya harga bahan pokok saat ini, lantaran Syofyan Djalil selaku Menteri Koordinator Perekonomian hanya melakukan blusukan tanpa adanya pengawasan yang ketat.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/3).
“Blusukan bukan bagian kerja tapi pengawasan. Selama ini Menko Perekonomian hanya blusukan. Produk Kemenko Perekonimian satu pintu bukan program baru karena itu sudah lama di zaman SBY,” ucap dia.
Politikus Partai Demokrat itu pun mengatakan bahwa Sofyan tidak punya kapabilitas dalam menstabilkan harga barang, “Dia enteng menjawab karena faktor eksternal dan internal,” ucap Agus.
Bahkan, Agus menambahkan, dirinya pesimis bahwa pemerintah bisa memperkuat nilai tukar rupiah dan memperbaiki ekonomi nasional.
“Para menteri ekonomi Jokowi seperti tidak memiliki kapabilitas untuk memperbaiki ekonomi. Kita turun drastis tapi Kementerian santai-santai saja,” bebernya.
Ketika disinggung, apakah Presiden Jokowi perlu melakukan evaluasi dengan merombak susunan kabinetnya?. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada presiden.
“Itu diserahkan ke Jokowi. Yang jelas itu domain dari Jokowi. Kita mengawasi saja kinerjanya,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Polri Pantau Pergerakan ISIS di Lima Provinsi

Jakarta, Aktual.co — Mabes Polri terus melakukan pengawasan terhadap pergerakan pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia. Polri pun mensiyalir ada lima provinsi yang diduga menjadi tempat pergerakan mereka. 
“Kantong ISIS tidak hanya di Poso (Sulawesi Tengah). Tapi ada daerah lain, ada Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan,” ujar Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti di Mabes Polri Jakarta, Selasa (17/3).
Namun dia membantah Polri kecolongan atas pergerakan kelompok ISIS di Indonesia. Pelarangan aktivitas kelompok tersebut dimulai sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.  Calon tunggal Kapolri itu pun mengaku, tidak dapat melakukan penindakan terhadap mereka jika tidak melanggar undang-undang.
“Ada yang kami identifikasi kegiatan dengan senjata, kami jerat dengan undang-undang antiteror dan KUHP. Sementara yang tidak ada unsur pelanggaran, tidak dapat kami tindak,” kata dia.
Hingga saat ini, lanjut Badrodin, pihaknya terus melakukan program pencegahan agar penyebaran paham ISIS tidak meluas. 
“Ada operasi yang sifatnya kontraradikal dan deradikalisasi. Ini kita tujukan kepada orang-orang yang sudah kita identifikasi sebagai pendukung ISIS,” kata Badrodin. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

DPRD dan Pemprov DKI Bahas Evaluasi APBD DKI 2015

Jakarta, Aktual.co — Badan Anggaran DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar pembahasan dengan mengenai hasil evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2015 dari Kementerian Dalam Negeri.

“Pembahasan anggaran memang dijadwalkan hari ini. Sebelumnya, masing-masing instansi sudah melakukan pembahasan secara internal terlebih dulu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (17/3).

Menurut dia, dalam pembahasan APBD DKI 2015 yang dilakukan bersama dengan Banggar DPRD DKI pada hari ini, Pemprov DKI diwakili oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Yang ikut dalam rapat pembahasan anggaran daerah bersama dengan Banggar DPRD hari ini yaitu TAPD, termasuk saya sendiri juga ikut dalam pembahasan itu,” ujar Saefullah.

Dia menuturkan TAPD merupakan tim anggaran Pemprov DKI yang terdiri dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Sekda Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala BPKAD DKI Jakarta Budi Heru Hartono menuturkan rapat pembahasan anggaran dengan Banggar DPRD DKI akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai Selasa (17/3) hingga Kamis (19/3).

“Jadi, rapat pembahasan APBD DKI 2015 antara Pemprov DKI dengan DPRD DKI akan dilaksanakan selama tiga hari, terhitung mulai hari ini. Rapat juga digelar terus secara terbuka,” tutur Heru.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta diberi waktu hingga Jumat (20/3) untuk menyelesaikan pembahasan APBD 2015 bersama dengan DPRD DKI.

Apabila tidak tercapai kesepakatan diantara keduanya, maka Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berhak menerbitkan Pergub dengan izin Kemendagri untuk menggunakan pagu anggaran tahun sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Arus Geopolitik Jadikan Indonesia Objek Sasaran

Jakarta, Aktual.co — Situasi Geopolitik Indonesia tengah terombang-ambing kekuatan besar asing yang mempengaruhi gerakan sosial.  Pengamat Politik Ubedilah Badrun menilai kekuatan dominan tersebut dikuasai oleh Amerika Serikat dalam hal ekonomi dan politik.
“Ini fenomena yang memungkinkan terjadinya pergerakan sosial jadi menurut saya memang posisi Indonesia dalam konteks geopolitik global menjadi objek, belum menjadi subjek politik global dan belum berada di antara peta geopolitik internasioanal. Karena kita belum jadi subjek akhirnya kita terombang-ambing dominasi kekuatan besar yang lebih dominan,” ujar Ubed di Jakarta, Selasa (17/3).
Menurutnya,  faktor yang menjadikan terjadinya gerakan sosial ini akibat kekuatan ekonomi China yang memasuki Indonesia. Dan Amerika Serikat menjadikan ini menjadi suatu kompetitor serius. 
Di sisi lain juga masih belum jelasnya turunan dari visi misi presiden dalam mengambil kebijakan.
Ubed menyebutkan visi misi tentang nawacita, trisakti dan kemandirian ekonomi berada pada satu jebakan yang sebetulnya menunjukan kelemahan satu rezim. Indonesia ingin membangun ekonomi mandiri tapi banyak yang didominasi oleh Tiongkok, itu artinya bukan membangun kemandirian tetapi mengorbankan slogan kemandirian dengan Tiongkok.
“Jadi ini yang jadi problem. sebetulnya melawan dominasi asing, tapi ini  membuka dominasi asing satu ke dominasi asing yang lain. Ini politik ekonomi nampaknya belum adil secara ideologis. Ketidakadilan ideologi itulah yang nantinya menggunakan ekonomi politik seperti sekarang,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain