Anggaran Ganda di APBD ‘Versi’ Ahok, Bukti ‘Siluman’ Ada di Eksekutif
Jakarta, Aktual.co —Penggunaan e-budgeting yang begitu dibanggakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa cegah APBD disusupi ‘anggaran siluman’, tak jadi jaminan bisa tangkal anggaran ganda.
Ada sembilan anggaran ganda yang ditemukan DPRD DKI di draf APBD DKI 2015 versi Ahok yang sudah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Salah satunya di kegiatan rehabilitasi total gedung SDN Joglo Jakarta Barat sebesar Rp29,9 miliar yang digarap Suku Dinas Perumahan dan Gedung Pemkot Jakarta Barat. Diduga, item itu sama dengan anggaran untuk Kegiatan Perawatan Berat Gedung SDN Joglo 03/04 sebesar Rp2 miliar pada Sudin Pendidikan II Jakarta Barat dengan kode rekening 1.01.035.06.014.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Maman Firmansyah menilai temuan itu mengindikasikan proses input data ke sistem e-budgeting yang dibangga-banggakan Ahok tak jamin hilangnya anggaran siluman. Temuan itu pun jadi bantahan telak tudingan Ahok bahwa DPRD yang ‘bermain’ anggaran.
“Yang input (anggaran di APBD versi Ahok) kan bukan DPRD. Jadi yang mana yang siluman? Ya itulah yang siluman. Jadi Ahok jangan asal ngomong DPRD itu rampok, maling. Lalu kalau dari eksekutif sendiri?” ujar politisi PPP itu, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/3).
Kejanggalan di APBD versi Ahok bukan hanya di anggaran ganda saja. Dia mencontohkan masuknya anggaran penyertaan modal pemerintah (PMP) ke lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang tidak jelas.
“Temuan ini cukup jadi bukti yang siluman siapa? Malu sama kawan-kawan kita yang dituduh korupsi . Kita hanya ingin tau siapa yang ngelanggar main dana?” ucap dia.
Maman semakin yakin kalau anggaran ‘siluman’ dan duplikasi anggaran memang ‘mainan’ oknum di Pemprov DKI. Alasan dia, 80 persen anggota DPRD DKI saat ini adalah orang-orang baru. “Sedangkan di sana (Pemprov DKI) sudah ‘bangkotan’. (DPRD) Mau nyolong bagaimana? Kenapa dilaksanain juga? Yang lelang lu (Pemprov) yang laksanain lu. Yang lelang juga lu,” ujar dia.
Namun Maman juga tak memungkiri kemungkinan ada oknum anggota dewan yang juga ikut ‘main’ anggaran bersama eksekutif. “Kalau ada dewan, pun itu kan orang yang lama,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:















