30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37592

Jelang Pertemuan The Fed; Dolar AS Melemah, Wall Street Melonjak

Jakarta, Aktual.co — Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB) menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve, karena para investor khawatir bahwa bank sentral menjadi berhati-hati dalam menaikkan suku bunganya.

Para pejabat The Fed akan berkumpul pada Selasa waktu setempat dalam sebuah pertemuan kebijakan moneter di mana mereka diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga pertama The Fed dalam hampir satu dekade terakhir.

Greenback mengupas sebagian besar keuntungan dari sesi terakhir di tengah kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin tidak menghapus janji mempertahankan “bersabar” tentang menaikkan suku dalam pernyataannya pada Rabu. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,72 persen menjadi 99,610 pada akhir perdagangan.

Di sisi ekonomi AS, produksi industri naik 0,1 persen pada Februari, setelah menurun 0,3 persen pada Januari, Federal Reserve melaporkan Senin. Pada Februari, produksi manufaktur bergerak turun 0,2 persen, penurunan bulanan ketiga berturut-turut.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0583 dolar dari 1,0475 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4834 dolar dari 1,4726 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7642 dolar dari 0,7620 dolar. Dolar AS dibeli 121,40 yen Jepang, lebih tinggi dari 121,33 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 1,0078 franc Swiss dari 1,0067 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2778 dolar Kanada dari 1,2802 dolar Kanada.

Sementara itu, saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar mundur dan pasar menunggu keputusan pertemuan kebijakan Federal Reserve dalam dua hari ke depan. Indeks Dow Jones Industrial Average melesat naik 228,11 poin (1,29 persen) menjadi ditutup pada 17.977,42. Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 27,79 poin (1,35 persen) menjadi berakhir di 2.081,19, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 57,75 poin (1,19 persen) menjadi 4.929,51.

Kenaikan dolar baru-baru ini telah mengangkat kekhawatiran tentang hambatan pada perusahaan multinasional AS, tetapi pada Senin euro naik tipis terhadap dolar, menjadi 1,0590 dolar dari 1,0489 dolar pada Jumat.

Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, mengatakan data yang menunjukkan pertumbuhan hanya 0,1 persen dalam produksi industri AS pada Februari kemungkinan mengangkat keyakinan Fed akan mengambil pendekatan hati-hati untuk meningkatkan suku bunga mendekati nol bunga. Pertemuan kebijakan moneter dua hari The Fed akan dimulai pada Selasa waktu setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Harga Minyak AS Merosot ke US$43 per Barel, Terendah Enam Tahun

Jakarta, Aktual.co — Harga minyak AS merosot ke tingkat terendah dalam enam tahun terakhir pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah sebuah laporan kartel minyak OPEC menunjukkan berlanjutnya kelebihan pasokan minyak.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, turun 96 sen menjadi berakhir pada 43,88 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange setelah sebelumnya meluncur di bawah 43 dolar AS per barel. Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman April jatuh 1,23 dolar AS menjadi 53,44 dolar AS per barel di perdagangan London. Dalam laporan pasar minyak bulanan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertanyakan validitas reli harga minyak pada Februari di tengah kelebihan pasokan hampir satu juta barel per hari di pasar. Kenaikan itu terjadi “meskipun faktanya pasokan global terus melebihi permintaan,” kata OPEC.

Laporan ini menyusul analisis yang sama minggu lalu oleh Badan Energi Internasional (IEA), yang mengatakan persediaan minyak mentah AS sudah mendekati tingkat kapasitas penyimpanan akibat ledakan produksi minyak dan pemeliharaan berat di kilang-kilang.

Harga minyak telah turun sekitar 60 persen sejak Juni karena meningkatnya persediaan AS, lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan keputusan OPEC untuk mempertahankan produksi tetap tinggi meskipun harga minyak turun. Penurunan harga minyak telah menyebabkan produsen-produsen energi AS membatasi beberapa investasi mereka, sehingga jumlah rig mingguan lebih rendah. Meskipun pengeboran minyak berkurang, Goldman Sachs pada Senin memperkirakan bahwa produksi minyak AS masih akan tumbuh 230.000 barel per hari pada kuartal keempat 2015 dibandingkan dengan setahun lalu.

Pada 2015, pasokan minyak non-OPEC diproyeksikan tumbuh sebesar 0,85 juta barel per hari, tidak berubah dari penilaian sebelumnya, sementara produksi minyak mentah OPEC turun 0,14 juta barel per hari menjadi 30,02 juta barel per hari, OPEC mengatakan dalam laporan pasar minyak bulanannya. Produksi minyak mentah AS naik menjadi 9,366 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 Maret, tingkat tertinggi sejak 1983, menurut Badan Informasi Energi (EIA), unit statistik Departemen Energi AS Dalam pekan yang berakhir 6 Maret stok minyak mentah AS meningkat 4,5 juta barel menjadi 448,9 juta barel, 78,9 juta barel lebih dari setahun sebelumnya.

Sementara itu, persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak, naik 2,3 juta barel menjadi 51,5 juta barel.

Artikel ini ditulis oleh:

Cabut Subsidi Premium, Menteri Sudirman Klaim Pemerintah Jawab Tantangan Pasar

Jakarta, Aktual.co — Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengklaim pemerintahan saat ini telah berhasil menjawab beberapa tantangan pasar, dengan mencabut subsidi pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan penerapan subsidi tetap pada BBM jenis Solar sebesar Rp1000 per liter.

“Beberapa hari terakhir, ada beberapa kali rapat membahas sektor perekonomian,  tema yang diangkat adalah bagaimana melanjutkan structurally reform (reformasi terstruktur). Di awal Pemerintahan, Jokowi-JK kan ditantang apakah punya keberanian yang berikan perubahan fundamental. Market bertanya, sejauh mana selesaikan subsidi. Gimana sesuaikan harga BBM dan sudah kita jawab di awal November (2014),” ungkap Sudirman di kantornya, Jakarta, Senin malam (16/3).

Ia menjelaskan, dengan dicabutnya subsidi pada premium dan penerapan subsidi tetap pada solar, maka harga kedua bahan bakar tersebut berubah mengikuti pergerakan harga minyak dunia melalui kontrol Pemerintah.

“Kalau harga tinggi kita naikan, kemudian sesudah itu memanfaatkan momentum turunnya harga minyak dunia, melakukan fundamental mencabut subsidi premium dan subsidi fix solar,” pungkasnya.

Selain itu, saat ini Pemerintah juga tengah disoroti dalam membahas revisi UU Migas, dimana Pemerintah berupaya merancangnya dengan berikan insentif guna menarik perhatian para investor.

“Contoh kedua apakah dalam bahas UU Migas ke depan Pemerintah punya keteguhan untuk insentif agar investor lebih tertarik? Entar dibahas. Dirancang. Dengan berikan insentif. Kejelasan dalam proses investasi,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Hasto: Pengesahan Golkar dan PPP Sepengetahuan Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tentang pengesahan partai politik atas sepengetahuan Presiden Joko Widodo.
Demikian disampaikan oleh Plt Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto, di Jakarta, Senin (16/3).
“Dalam setiap pengambilan keputusan, para menteri pasti berkonsultasi dengan presiden,” ucapnya.
Hasto juga berpendapat bahwa Yasonna juga tidak akan bertindak di luar undang-undang, termasuk dalam keputusannya terkait kisruh Partai Golkar dan PPP.
Seperti diketahui, fraksi di DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) melayangkan peringatan ke Menkum HAM Yasonna Laoly. Sebabnya, Yasonna telah mensahkan PPP kubu Romahurmuziy dan mungkin selanjutnya Golkar kubu Agung Laksono.

Artikel ini ditulis oleh:

DPRD Menilai Ada Ketidakadilan di APBD Versi Ahok

Jakarta, Aktual.co —DPRD DKI pertanyakan beberapa item di draf Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 versi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sudah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pertama, mengenai adanya lima perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang dapat kucuran Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) di APBD 2015. Padahal, di kesepakatan Pemprov dan DPRD DKI, kelima perusahaan itu tidak masuk dalam tiga BUMD yang disetujui dapat kucuran PMP. Yakni PT Mass Rapid Transit (MRT) dan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan PT. Bank DKI.
“Tapi ternyata dalam dokumen ini muncul 5 BUMD yang kita tidak mengerti ini dari mana,” kata Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Triwisaksana, dalam rapat Senin (16/3) kemarin di Kebon Sirih, Jakarta, Senin (16/3).
Kedua, Banggar sangat menyesalkan adanya penurunan anggaran pendidikan dari belanja daerah, dibanding di APBD-Perubahan 2014. Kata Sani, di APBD versi Ahok itu anggaran untuk pendidikan hanya 21,62persen dari total anggaran. Sedangkan di APBD-P 2014, anggaran pendidikan mencapai 25,31persen. 
“Kita sangat menyesalkan penurunan anggaran pendidikan,” ucap dia.
Lalu yang ketiga, Banggar menyoroti turunnya alokasi anggaran untuk belanja modal. Yakni seperti anggaran penanggulangan banjir, penanganan kebersihan, pengurusan sampah, penanganan kemacetan lalu lintas, dan program peningkatan pelayanan dasar masyarakat. Di APBD-P 2014 anggaran belanja modal 40,11persen, sedangkan di draf APBD 2015 belanja modal hanya tercatat 32,75 persen atau turun sekitar 8 persen. 
Ternyata, ujar Sani, turunnya belanja modal lantaran anggarannya ‘dipindah’ ke gaji dan tunjangan bagi pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang naik tajam hingga 24,55persen atau seperempat dari total belanja daerah.
“Ini sangat miris dibandingkan banjir yang harusnya 8 persen. Sementara 25 persen dari belanja daerah gaji dan tunjungan diberikan sekian ribu orang PNS,” ungkap dia.
Politisi PKS ini pun menilai ada ketidakadilan dalam APBD versi Ahok dan meminta agar temuan-temuan itu disampaikan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar bisa disimpulkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Jelang Pengumuman BI Rate, IHSG Masih Perkasa

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini, Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di kisaran 5.401– 5.547.

“Menjelang rilis BI Rate, yang disinyalir tetap, IHSG masih terus menunjukkan keperkasaannya,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya, Selasa (17/3).

Menurutnya, pergerakan naik terus terlihat pada IHSG, optimisme pasar terhadap stabilnya perekonomian Indonesia merupakan salah satu faktor yang perlu disyukuri hingga saat ini.

“Hari ini IHSG masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan,” ucapnya.

Dalam risetnya, William juga merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu LSIP, PWON, BBNI, JSMR, PGAS, SIMP, AALI, dan WSKT.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain