31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37614

Pemerintah Harus ‘Pede’ Kelola Blok Mahakam

Jakarta, Aktual.co — Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi meminta Pemerintah untuk percaya diri (PD) dalam mengambil kebijakan terkait pengelolaan blok Mahakam. Pasalnya, secara konstitusi wewenang tertinggi untuk menentukan nasib blok migas yang berada di Kalimantan Timur itu ada di kementerian ESDM.

“Menteri ESDM harus Percaya Diri. Bahwa sesungguhnya blok mahakam ini sudah dikembalikan ke Pemerintah. Jadi tinggal Pemerintah yang harus memutuskan menyerahkan secara penuh kepada perusahaan migas Nasional (Pertamina),” kata Adhie saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/3).

Mantan Juru Bicara Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid ini menegaskan, Pemerintah harus memberikan wewenang pengelolaan blok Mahakam kepada Pertamina secara penuh atau 100 persen. Sehingga Pertamina sendiri yang nantinya menentukan dengan siapa akan ber-partner.

“Serahkan dulu ke Pertamina 100 persen, biar Pertamina yang menentukan. Kalau perlu biar Pertamina buka lagi tender baru, siapa yang mau kerja sama, jadi tidak harus Total EP,” jelasnya.

Terkait masa transisi sebagaimana yang diusulkan pihak Total EP, Adhie mengatakan bahwa hal itu juga harus dimasukan dalam wewenang Pertamina.

“Masa transisi, biar Pertamina yang menentukan perlu atau tidaknya. Kalau soal Sumber Daya Manusia (SDM) atau teknologi tinggal dialihkan saja yang sekarang ke Pertamina. Kan tidak ada yang berubah, hanya operator dan manajemennya saja. Kalau teknologi dan SDM kita bisa alihkan saja dari Total ke Pertamina. Kita juga punya putra bangsa profesional yang bekerja di perusahaan migas asing, tinggal kita tarik saja,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ditanya Soal Kinerja Ahok, Warga DKI: Jujur Belum Merasa Puas!

Jakarta, Aktual.co —  Perseteruan Gubernur Basuki Tjahja Purnama (alias Ahok) dengan DPRD DKI Jakarta terus berlanjut. Pasalnya, kabar tersebut kali pertama berawal dari pembahasan evaluasi dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2015.

Dimana reaksi spontan berupa ucapan ‘nyeleneh’ dari orang nomer satu DKI Jakarta ini pun sering ‘meledak-ledak’. Hingga akhirnya, menimbulkan tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat yang menilai Ahok cukup keras menghadapi masalah tersebut.

Sebut saja Wayan (30) lelaki yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini menilai apa yang dilakukan Ahok, merupakan sebagai hal yang sah-sah saja, “

“Pertama aku memang suka sama Ahok. Dengan kerjanya selama ini dia ingin membersihkan pemerintahan DKI dari hal yang tidak penting. Misalnya dana anggaran yang sedang ramai diperbincangakan kemarin, ” kata Wayan, saat ditemui di kawasan Kuningan Jakarta Senin (16/3).

Lebih lanjut, Wayan mengatakan permasalahan yang sedang dihadapi Gubernur DKI satu ini seharusnya diapresiasi oleh masyarakat dengan baik dan bukan malah sebaliknya, yakni membencinya. Perihal melihat sang Gubernur dengan kemunculannya selalu terlihat emosional.  

“Apalagi, kalau melihat permasalahan pak Ahok dengan DPRD seharusnya di apreasiasi dengan logika. Coba lihat dari zaman dulu, sebelumnya apa pernah ada ribut-ribut soal dana siluman. Cuma zamannya Ahok aja yang berani mengangkat ini semua.,” tuturnya.

“Cuma memang kalau aku ditanya soal kinerja Ahok, sekarang. Jujur aku sendiri belum merasa puas. Karena penanganan Jakarta nggak bisa cukup di atasi dengan hitungan 2 tahun kerja. Apalagi melihat masalah Jakarta complicated misalnya banjir dan macet. Tapi, kami sudah hafal kapan waktunya banjir itu datang.”

“Semua sedang dikerjakan sama pak Ahok sekarang ini, sampai proyek MRT baru terealisasi. Padahal di zaman Gubernur sebelumnya memang sudah direncanakan. Jadi tinggal kita-nya sebagai masyarakat harus bersabar. Kalau memang tidak ada hasilnya buat masyarakat, ke depan bagi kita mudah aja kan, nggak usah harus dipilih lagi, ” tutup Wayan.

Artikel ini ditulis oleh:

Kirim Tim ke Turki, Mabes Polri: 16 WNI Bukan Tersangka

Jakarta, Aktual.co — Mabes Polri kirim tim khusus ke Turki guna menemui 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diamankan pihak Turki di perbatasan Suriah.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Kantornya Jakarta, Senin (16/3).
“Kita sudah kirim tim khusus ke Turki,” ujar Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, tim khusus dari polri akan melakukan penyelidikan terkait hal tersebut di Turki bersama dengan tim yang dikirimkan instansi terkait dari Indonesia.
“Dari densus, dari BNPT, ada juga,”kata Rikwanto
Rikwanto menambahkan, bahwa warga negara Indonesia di Turki itu bukan tersangka melainkan diamankan di Turki.
“Bukan tersangka ya, diamankan di Turki, Tim yang kita kirim untuk menyelidiki dan mengembangkan,” tambah Rikwanto.
Sebanyak 16 WNI yang mayoritas anak-anak ditangkap di perbatasan Turki-Suriah, diduga hendak bergabung dengan ISIS. Mabes Polri bergerak cepat mengusut motif para WNI tersebut dengan mengirimkan tim khusus ke Turki.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Lagi, Tender Kedua Minyak Mentah ISC-Pertamina Dituding Tak Transparan

Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) melalui unit usahanya, Integrated Supply Chain (ISC) dikabarkan kembali melakukan tender pengadaan minyak mentah atau Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk yang kedua kalinya sejak fungsi pengadaan dilimpahkan dari anak usaha Pertamina, yakni Petral kepada ISC.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Aktual.co, proses tender telah dimulai sejak Februari 2015 lalu. Bahkan masa penawaran pun telah ditutup sejak 26 Februari 2015. Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada keterbukaan informasi terkait proses tender dari Pertamina kepada publik.

Menanggapi hal itu, Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi mengatakan bahwa transparansi saat ini merupakan ujian bagi BUMN Migas itu.

“Transparansi, ini kan ujian juga bagi Pertamina. Jangan sampai kelakuan masa lalu itu dipelihara, jangan sampai masih ada stigma bahwa Pertamina adalah BUMN yang boros dan korup,” ujar Adhie saat ditemui di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/3).

Untuk itu, lanjut Ardhie, disaat banyak mata menyoroti kinerja Pertamina pasca perombakan manajemen termasuk pengalihan fungsi pengadaan minyak dari Petral ke ISC, Pertamina harus bisa menunjukan perubahan yang positif dengan dibarengi transparansi.

“Pertamina harus menunjukan itu semua, karena saat ini banyak yang tengah menonton, pasca dirombaknya manajemen, jadi segala pengadaannya harus dilakukan secara transparan,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Akademisi: E-Budgeting Ahok Kalau Tak Transparan Buat Apa?

Jakarta, Aktual.co — Penerapan sistem E budgating Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai telah melanggar konstitusi. Pasalnya Ahok tak melewati Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang mengirimkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ke Kemendagri.
Menilik hal tersebut, akademisi dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Mudzakir berpendapat,  penerapan sistem e-budgeting Ahok jangan sampai tak transparan. Sekalipun penerapan e-badgeting ini memudahkan rakyat.
“Kalau tak lebih transparan ini sama saja. Tapi yang harus dipantau ini pada pelaksanaanya itu. Sehingga proses lelang termonitor,” kata Mudzakir ketika berbincang dengan Aktual.co, Senin (16/3).
Dia pun mempertanyakan penerapan e-budgeting ini, apakah sudah diterapkan secara ditail oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Saya ambil contoh kualitas barang, apakah secara menyeluruh detail. Kalau sudah sampai detil itu bagus,” kata dia.
Dia pun tak menyakini penerapan sistem e-budgeting ini dapat mengontrol pencegahan korupsi. “Kalau tidak untuk apa,” kata dia.
Laporan : Wisnu Jusep

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Menteri Anies Bakal Keluarkan Skema Khusus Antisipasi Kebocoran Soal UN

Jakarta, Aktual.co — – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Bawesdan mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan skema khusus untuk mengantisipasi kebocoran soal dan kecurangan pelaksanaan ujian nasional.

“(Kebocoran soal) itu akan ada skema khusus dan akan diumumkan minggu depan,” katanya, Senin (16/3).

Dia juga mengungkapkan penerapan ujian nasional (UN) berbasis komputer yang akan diterapkan tahun ini justru mempermudah melacak jika ada kebocoran soal maupun jika ada kecurangan.

Anies juga mengatakan, pelaksanaan UN dengan sistem berbasis komputer akan diikuti oleh sekitar 400 lebih sekolah di seluruh Indonesia.

“Mayoritas SMK karena mereka memiliki fasilitas komputer. Mereka (sekolah) mengajukan diri bukan ditunjuk pemerintah,” kata Mendikbud.

Dia menegaskan bahwa sekolah yang akan melaksanakan UN dengan sistem berbasis komputer sudah dilakukan verifikasi dan sudah menyatakan siap.

“(UN berbasis kompuetr) siswa, orangtua serta sekolah merasakan pengalaman yang unik,” ungkapkanya.

Dia mengatakan, persiapan UN baik berbasis komputer maupun manual, sejauh ini lancar dan soal yang diberikan ke siswa akan lebih banyak variasinya.

“Variasi soal akan banyak sekali, namun setara. Tiap soal sudah diukur bobotnya sehingga ekuivalen,” kata Anies

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain