31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37647

Satelit Rekam Peningkatan “Hotspot” Riau

Jakarta, Aktual.co — Satelite Modis menggunakan Sensor Terra dan Aqua pada Minggu pagi merekam kemunculan 67 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau dan terbanyak di Kabupaten Bengkalis yakni mencapai 49 titik.

“Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan sebelumnya bahkan untuk titik panas dengan tingkat kepercayaan kebakaran lahan di atas 70 persen,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Sugarin kepada pers lewat pesan elektronik, Minggu (15/3).

Sugarin menjelaskan, terjadi trend peningkatan titik panas dan titik api sejak beberapa hari terakhir, disebabkan potensi hujan minim dan kondisi panas yang merata di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.

Ia mengatakan, selain di Bengkalis titik panas juga terpantau di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir dan Rokan Hulu dengan masing-masing dua titik panas.

Selanjutnya, kata dia, titik panas juga terekam berada di Kabupaten Siak tiga titik panas, Kepulauan Meranti lima titik panas, serta Kota Dumai enam titik panas.

“Total seluruhnya ada 67 titik panas hanya di Riau saja, sedangkan untuk keseluruhan Sumatera sekitar 71 titik dan Riau terbanyak,” katanya.

Sementara itu untuk titik api (firespot) atau yang diindikasi kuat sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan, lanjut dia, Satelit Modis menggunakan Sensor Terra dan Aqua mencatat sekitar 46 titik tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota.

Hanya satu titik berada di Kabupaten Rokan Hilir, namun di Dumai dan Kepulauan Meranti masing-masing terdapat empat titik api.

“Selebihnya atau sebanyak 37 titik berada di Kabupaten Bengkalis. Hal itu menyebabkan Bengkalis berpeluang diselimuti kabut asap,” katanya.

Peristiwa kebakaran hutan dan lahan sejauh ini terus terjadi di berbagai wilayah Provinsi Riau akibat hujan minim terjadi dan cuaca panas yang bertahan hingga berbulan-bulan.

Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan serta Bencana Kabut Asap sampai saat ini terus berupaya memantau dari jalur udara dan memadamkan titik kebakaran dari udara dan darat.

Satgas bekerjasama dengan BPPT juga terus melakukan hujan buatan khususnya di wilayah dengan titik panas terbanyak terutama Kabupaten Bengkalis.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Wapres JK: Indonesia-Turki Kerja Sama Atasi Radikalisasi Agama

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Republik Indonesia dan Turki bekerja sama dalam mengatasi radikalisasi agama terutama terkait dengan fenomena sejumlah orang yang bergabung dengan gerakan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

“Pertemuan dengan Turki membicarakan tentang bagaimana kita secara bersama-sama dalam menghadapi radikalisasi,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada wartawan di Tokyo, Jepang, Minggu (15/3).

Sebagaimana diketahui, saat Wapres mengikuti perhelatan Konferensi PBB ke-3 tentang Pengurangan Risiko Bencana di Sendai, Jepang, Sabtu (14/3), dirinya menemui sejumlah pejabat tinggi dari negara lain seperti Turki.

Wapres mengemukakan, hal yang dibahas adalah mengenai kerja sama keamanan hingga saling tukar-menuar informasi, termasuk bersinergi dalam hal membantu gelombang pengungsi akibat serangan ISIS.

“Radikalisme harus dapat kita atasi bersama-sama,” katanya dan menambahkan, saat ini diperkirakan terdapat sekitar 500 warga negara Indonesia yang pergi ke wilayah yang dikuasai ISIS.

Jusuf Kalla mengingatkan bahwa potensi bahaya yang dapat terjadi antara lain bila orang-orang yang telah diradikalisasi kembali lagi ke negaranya masing-masing seperti ke Indonesia.

Untuk itu, pemerintah juga telah sepakat untuk membentuk pusat pemikiran Islam moderat sebagai upaya guna menanggulangi pemikiran yang radikal.

Wapres juga mengatakan bakal ada pertemuan lanjutan dengan Kepala Negara Turki, Tayyip Erdogan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Memperluas Area Bebas Kendaraan Bermotor

Warga bermain sepak bola pada hari bebas kendaraan bermotor di Jalan Suryopranoto, Jakarta, Minggu (15/3). Upaya mengurangi polusi udara akibat gas buang kendaraan bermotor dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan memperluas area bebas kendaraan bermotor. ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna

BOPI: Klub ISL Kurang Sadar Pajak

Jakarta, Aktual.co — Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berpendapat, bahwa masih banyak klub perserta Indonesia Super League (ISL) yang tidak patuh dalam pemenuhan kewajiban pajak.

Kesimpulan tersebut menurut BOPI didapat dari hasil verifikasi yang dikirimkan ke PT Liga Indonesia beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil uji kelayakan tersebut, hanya sekitar 10 persen persyaratan dari 50 persen yang harus dipenuhi oleh klub peserta ISL.

Adapun hasil verifikasi klub yang dilakukan oleh BOPI adalah perihal pemenuhan wajib pajak terkait dokumen wajib menyangkut aspek legalitas klub, keuangan, dan kontrak profesional untuk pemain atau pelatih yang seluruhnya harus dilengkapi oleh klub.

Verikasi BOPI dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:
A. Kelengkapan dokumen 75% dan dokumen wajib telah terpenuhi
1. Sriwijaya FC
2. Persib Bandung
3. Persipura

B. Kelengkapan dokumen 50-75% dan dokumen wajib telah terpenuhi
1. Persija Jakarta
2. Persela Lamongan
3. Persiba Balikpapan
4. Mitra Kukar
5. Barito Putra
6. Perseru Serui
7. Semen Padang

C. Kelengkapan dokumen <50% dan atau dokumen wajib belum terpenuhi
1. Pelita Bandung Raya
2. Arema Malang
3. Gresik United
4. Pusamania Borneo
5. Bali United
6. PSM Makassar
7. Persisam Raja Empat
8. Persebaya

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ini Penurunan Anggaran Pendidikan Versi Ahok

Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik anggaran Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menjelaskan bahwa ada penurunan anggaran pendidikan dalam APBD DKI Jakarta versi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tahun anggaran 2015 yang telah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 
Dijelaskan Uchok  penurunan anggaran fungsi pendidikan sebesar 3,7 Persen dan belanja modal sebanyak 7,4 persen ini disebabkan keberpihakan Ahok kepada anggaran dalam kepentingan PNS.
“Dari total belanja, sampai puluhan juta itu lebih diutamakan. TKD 10,8 Triliun, jadi ini agak jomplang,padahal untuk anggaran banjir saja hanya Rp 5,3 Triliun,” kata Uchok dalam acara Forum Aktual bertajuk “Kisruh APBD DKI: Siapa Siluman nya ?”, di Warung Komando, Sahardjo -Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/3).
Selain itu Uchok membeberkan adapun beberapa indikasi penurunan anggaran pendidikan ini adalah pertama tunjangan penghargaan pegawai Rp. 60,1 Miliar. Kedua adalah tunjangan transport pejabat Rp. 414.8 miliar. Ketiga tambahan penghasilan bendahara Rp. 26.3 Miliar.
“Keempat uang duka wafat atau tewas Rp. 134 juta. Kelima biaya kematian PNS sebesar Rp. 44 Miliar,” paparnya.
“Ini Ahok mau bangun satu bangunan bukan biaya materialnya yang dibesarkan tapi biaya tukangnya yang digedein, gak jadi ini bangunan,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

CBA: Pentingkan Anggaran PNS, Ahok Turunkan Anggaran Pendidikan

Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik anggaran Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menjelaskan bahwa ada penurunan anggaran pendidikan dalam APBD DKI Jakarta versi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tahun anggaran 2015 yang telah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 
Dijelaskan Uchok  penurunan anggaran fungsi pendidikan sebesar 3,7 Persen dan belanja modal sebanyak 7,4 persen ini disebabkan keberpihakan Ahok kepada anggaran dalam kepentingan PNS.
“Dari total belanja, sampai puluhan juta itu lebih diutamakan. TKD 10,8 Triliun, jadi ini agak jomplang,padahal untuk anggaran banjir saja hanya Rp 5,3 Triliun,” kata Uchok dalam acara Forum Aktual bertajuk “Kisruh APBD DKI: Siapa Siluman nya ?”, di Warung Komando, Sahardjo -Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/3).
Selain itu Uchok membeberkan adapun beberapa indikasi penurunan anggaran pendidikan ini adalah pertama tunjangan penghargaan pegawai Rp. 60,1 Miliar. Kedua adalah tunjangan transport pejabat Rp. 414.8 miliar. Ketiga tambahan penghasilan bendahara Rp. 26.3 Miliar.
“Keempat uang duka wafat atau tewas Rp. 134 juta. Kelima biaya kematian PNS sebesar Rp. 44 Miliar,” paparnya.
“Ini Ahok mau bangun satu bangunan bukan biaya materialnya yang dibesarkan tapi biaya tukangnya yang digedein, gak jadi ini bangunan,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain