30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 37654

Ketegangan Ukraina dan Separatis Pro Rusia Kembali Mereda

Jakarta, Aktual.co — Ketegangan antara Ukraina dengan separatis pro Rusia berangsur-angsur mereda. Terlebih kedunya sebelumnya telah menyepakati untuk melakukan gencatan senjata pada bulan lalu.
“Kenyataan bahwa tidak ada tentara kami yang tewas beberapa hari ini adalah indikasi jelas meredanya ketegangan secara bertahap,” kata Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Sabtu (14/3). 
Namun demikian, sambung dia, jika pertempuran kembali berkobar lagi, maka Ukraina akan mendapat bantuan senjata dari negara-negara Uni Eropa. Tapi dia tidak merinci negara mana yang berjanji memberikan bantuan itu.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengaku belum ada keniatan untuk memberikan bantuan senjata bagi Ukraina. Kanselir Jerman Angela Merkel juga telah menentang pengiriman senjata ke Ukraina.
Ukraina dan pihak separatis bulan lalu menyepakati gencatan senjata di Minsk dan berjanji menarik mundur persenjataan berat mereka. Meski masih terjadi gempuran, pihak pemantau mengatakan gencatan senjata itu masih bertahan.
Sementara Ukraina mengatakan pertempuran telah mereda, organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) hari Jumat mengatakan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah sangat menghambat penyaluran bantuan medis ke daerah-daerah konflik yang dikuasai pemberontak.
Hal itu disimpulkan berdasarkan wawancara HRW selama 10 hari dengan banyak pekerja medis dan korban di Ukraina timur. HRW mengatakan pembatasan perjalanan itu terutama menghambat pengobatan bagi penderita HIV, tuberkolosis dan pecandu narkoba.
HRW juga mengatakan peraturan itu telah menyebabkan kelangkaan obat di klinik dan rumah sakit di kawasan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Haryanto Taslam Tutup Usia

Jakarta, Aktual.co — Polikus Haryanto Taslam tutup usia di Rumah Sakit Medistra, Pancoran, Jakarta Selatan. Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh putra pertama Haryanto, Barep Taslam.
“Betul kabar kali ini. Bapak tutup usia pukul 20.55 WIB,” ujar Barep Taslam kepada wartawan, Sabtu (14/3).
Barep mengatakan, belakangan ini kondisi sang ayah terus menurun. Setelah rapat keluarga besar, diputuskan agar obat dan infus dilepas dari tubuh Haryanto.
“Semoga diterima semua amal baik bapak. Kami semua keluarga sudah ikhlas melepas bapak.”
Dia menjelaskan, sebelum meninggal sang ayah kondisinya semakin memburuk. Dokter yang siaga pun akhirnya tak mampu menolong.
“Saya memberikan status terakhir. Melihat kondisi terakhir semakin menurun, dipastikan bapak sudah meninggal tepat pukul 20.55 WIB.”
Barep mengaku ingin menyelesaikan urusan administratif dan langsung akan dibawa ke rumah duka. Haryanto rencananya akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
“Kita selesaikan urusan administrasi dulu baru nanti almarhum dibawa ke rumah duka di Jalan Bulu Rindu Blok N nomor 1, Duren Sawit-Jakarta Timur,” kata dia.
Barep mengaku belum tahu di mana ayahanda bakal dimakamkan. Menurut dia, untuk lokasi pemakaman masih harus didiskusikan lebih dulu bersama keluarga.
“Kita belum tahu di mana, ini masih baru. Kita bawa dulu ke rumah duka dulu nanti dibicarakan lagi,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polda Metro Cokok Dua Pelaku Begal Jabodetabek

Jakarta, Aktual.co — Polda Metro Jaya meringkus dua pelaku spesialis pencurian sepeda motor asal Lampung, Agus Tami alias Imron 24 tahun dan M Yusuf 29 tahun di wilayah Tangerang, Banten.
“Dari tangan kedua pelaku disita 50 pelat nomor polisi,” kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Sugiarto di Jakarta, Sabtu (14/3).
Didik mengatakan, petugas mendapatkan pelat nomor kendaraan itu saat menggeledah rumah seorang penadah di Pakuhaji Tangerang, Banten.
Kepala Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Handik Zusen menambahkan kedua tersangka merupakan buruan polisi. Diketahui kedua pelaku kerap beraksi di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Depok.
Handik mengungkapkan kedua tersangka mengaku telah melakukan pencurian sepeda motor sebanyak 50 kali sejak Januari hingga Februari 2015.
Handik menyebutkan, kedua tersangka menyasar sepeda motor yang parkir di tempat umum seperti pinggir jalan, minimarket dan warung internet yang minim penjagaan.
Tersangka Yusuf berperan sebagai eksekutor dengan merusak “rumah” kunci menggunakan kunci “T”, sedangkan Agus mengawasi kondisi di lokasi.
Komplotan itu menjual sepeda hasil curian seharga Rp 2 juta-Rp 3 juta perunit kepada seorang penadah di Pakuhaji Tangerang.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Pemerintah Diminta Tak Obral Remisi untuk Koruptor

Jakarta, Aktual.co — Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta meminta pemerintah tidak mengobral remisi untuk terpidana kasus korupsi.
“Apabila syarat remisi terpidana korupsi dipermudah, dikhawatirkan tidak akan ada efek jera bagi para pelaku korupsi,” kata Direktur Pukat Korupsi FH UGM Yogyakarta Zainal Arifin Mochtar, Sabtu (14/3).
Menurut dia, rencana Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang akan merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2012 untuk kembali memberikan remisi dan pembebasan bersyarat bagi narapidana kasus korupsi, salah dalam memaknai substansi peraturan pemerintah.
“Menkum HAM salah dalam memaknai substansi peraturan pemerintah, karena memang dalam peraturan tersebut tidak ada hak napi yang dihilangkan.”
Dia berharap pemerintah tidak semestinya mengobral remisi untuk terpidana kasus korupsi, pemerintah harus memperketat syarat mendapatkan resmisi.
“Apabila syarat remisi terlalu mudah maka tidak akan menimbulkan efek jera pelaku korupsi dan komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk memerangi korupsi akan kian diragukan.”
Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly sebelumnya menyebut telah terjadi diskriminasi jika PP Nomor 99 tahun 2012 terus diberlakukan. Alasan Yasonna agar napi koruptor bisa mendapatkan remisi dan pembebasan bersyarat seperti terpidana lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berkas Kasus Uang Palsu Rp 12,2 Miliar Dilimpahkan ke Kejari Jember

Jakarta, Aktual.co — Polres Jember, Jawa Timur, segera melimpahkan berkas kasus peredaran uang palsu Rp 12,2 miliar ke Kejaksaan Negeri setempat.
Dalam pelimpahan tahap satu tersebut, tim penyidik Satreskrim Polres Jember akan menyerahkan berkas perkara kasus uang palsu ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Jember.
“Hasil uji laboratorium forensik Polda Jatim menyebutkan terdapat 42 nomor seri dalam uang palsu senilai Rp12,2 miliar,” kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember Ipda Ainur Rofik, Sabtu (14/3).
Menurut dia, uang palsu miliaran rupiah itu juga diuji di laboratorium Bank Indonesia cabang Jember untuk memastikan uang tersebut bukan uang rupiah asli.
“Secara visual, bahan baku kertas yang dipergunakan dalam uang palsu cukup tipis dan saat ditimbang juga mempunyai berat yang berbeda dengan bahan kertas yang dipergunakan pada uang asli,” kata dia.
Menurut dia, Polres Jember masih memburu dua orang tersangka pembuat uang palsu yang sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO). “Kami terus melakukan pengejaran terhadap dua tersangka yang kini masih buron.”
Polres Jember berhasil mengungkap kasus peredaran uang palsu senilai Rp 12,2 miliar di tiga lokasi yang berbeda dalam satu hari pada akhir Januari 2015.
Empat tersangka yang berhasil ditangkap yakni pecatan polisi AKP Agus Sugiyoto 48 tahun, Aman 35 tahun, seorang guru honorer warga Sumatera Selatan, Abdul Karim 46 tahun, dan Kasmari 50 tahun, warga Kabupaten Kediri.
Selain itu, polisi juga menemukan pelat yang akan digunakan untuk mencetak uang palsu senilai 10 Ringgit Malaysia (RM) dari pengembangan kasus peredaran uang palsu tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Kapal Pengangkut 200 Orang Tenggelam di Myanmar

Jakarta, Aktual.co — Kapal yang mengangkut lebih dari 200 orang tenggelam di pesisir Barat Myanmar. Dari insiden itu setidaknya 20 orang meninggal dunia dan 26 lainnya dikabarkan masih hilang.
Pihak berwenang mengatakan 167 orang berhasil diselamatkan. Namun, warga setempat mengatakan banyaknya yang meninggal karena kapal itu memuat terlalu banyak penumpang.
Kapal feri Aung Takon itu tenggelam Jumat malam (13/3), di perairan internasional dalam pelayarannya dari kota Kyaukphy ke Sittwe di negara bagian Rakhine Barat.
Kecelakaan di laut biasa terjadi di Asia Tenggara, di mana banyak orang bergantung pada perahu-perahu tua sebagai alat transportasi yang penuh-sesak penumpang. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain